cover
Contact Name
Hendramawat Aski Safarizki
Contact Email
hendra.mawat@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
hendra.mawat@gmail.com
Editorial Address
Jl. Letjend Sujono Humardani No.1, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57521
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS)
ISSN : 27149021     EISSN : 27149013     DOI : -
Core Subject : Engineering,
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil merupakan jurnal ilmiah nasional yang dikelola oleh Universitas Veteran Bangun Nusantara. Jurnal ini memiliki scope kajian bidang ilmu sipil atau teknik sipil. MoDuluS terbit berkala 6 bulanan, atau 2 kali dalam setahun, yakni Juni dan Desember.
Articles 83 Documents
ANALISIS PENGARUH REVITALISASI DESAIN KONSTRUKSI PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Pasar Glondongan Polokarto Sukoharjo) Julianto Julianto
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 1, No 2 (2019): MoDuluS
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v1i2.590

Abstract

Pengembangan pasar memang tidaklah mudah. Revitalisasi pasar memakan biaya yang tinggi. Selain itu di beberapa tempat pengembangan pasar sering dianggap memarginalisasi pedagang lama karena pedagang ditarik retribusi yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh revitalisasi desain konstruksi terhadap peningkatan pendapatan asli Daerah dan menghitung analisa Pendapatan Asli Daerah pada Pasar Glondongan terhadap biaya revitalisasi desain konstruksi Pasar Glondongan. Penelitian ini menggunakan data yang di dapat dari pengelola pasar dan isntansi terkait. Hasil penelitian sebelum dilakukan revitalisasi desain konstruksi pada tahun 2016 memberikan kontribusi pendapatan sebesar 0,0251 % terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini bisa di bandingkan dengan kontribusi pendapatan sesudah di revitalisai desain konstruksinya pada tahun 2018 sebesar 0,0256 % terhadap Pendapatan Asli Daerah. Sehingga sesudah direvitalisasi didapat peningkatan sebesar 0,0005 %. Dengan melihat nilai pendapatan pada tahun 2016 sebesar Rp.63.808.300,00, tahun 2017 sebesar Rp.95.338.400,00 dan tahun 2018 sebesar Rp.111.116.500,00, dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan Pasar Glondongan setelah dilakukan revitalisasi desain konstruksinya terjadi peningkatan.
Analisis Kinerja Pelayanan Stasiun Solo Balapan dalam Transportasi Tatanan Baru (New Normal) Rizky Dwi Cahyanto
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i2.1470

Abstract

Stasiun Solo Balapan yang berada di area Karisidenan Surakarta, termasuk stasiun solo balapan dengan tipe A  yang sudah memenuhi standar yang berlaku menurut PM. 48 Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pelayanan dan fasilitas yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan para penumpang dan pengguna fasilitas di Stasiun Balapan Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 48Tahun 2015. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil uji validitas 30 pertanyaan lebih besardari nilai tabel Product Moment Pearson untuk 100 sampel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar 0,1946, sehingga data kuisioner dapat dikategorikan valid. Hasil pengujian Data Realibilitas yang diperoleh menunjukkan bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) kuisioner sebesar 0,743. Hal ini dapat dikategorikan bahwa kuisioner tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi karna Cronbach's Alpha (0,743) lebih tinggi dari rtabel (0,1946). Dari hasil analisis kinerja pelayanan yang mengacupada PM. 48 Tahun 2015, dibuktikan dari banyaknya kinerja pelayanan stasiun solo balapan yang telah memenuhi standar. Dari hasil 6 jenis pelayanan yang terdiri dari 19 butir pertanyaan yang telah memenuhi keteria dengan skor antara 1-4 dengan keteria berdasar kansekala liket. Berdasarkan hasil olah data dari 17 pertanyaan dengan skor nilai 4 atau sangat baik dan 2 pertanyaan lainnya dengan skor nilai 3 baik. Dari hasil analisis penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan kesimpulan bahwa kepuasan penumpang terhadap fasilitas yang diberikan oleh Stasiun Solo Balapan dengan skala rata-rata sebesar 3-4 yang berartikinerjanyasudahbaik. Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai Cronbach’sAlpha 0,743. Sehingga dinyakan reliabilitas tinggi, derajat hubungan hasil uji korelasi yaitu 0,963 sehingga bias disimpulkan bahwa hubngan antara variable x dan y korelasinya sempurna.
Evaluasi Pelaksanaan DRL (Daytime Running Light) Di Ruas Jalan Wonogiri-Ngadirojo Km +3 Bulusulur Adi Setya Gud
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i1.1501

Abstract

Pemerintah Kabupaten Wonogiri melakukan evaluasi dengan UU No. 22 Tahun 2009 tentang menyalakan lampu utama bagi sepeda motor pada siang hari DRL (Daytime Running Light) guna mengatasi tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Wonogiri. Pada penelitian ini pengambilan data primer langsung pada lokasi penelitian di Jalan Raya Wonogiri-Ngadirojo Km +3 Bulusulur, dengan rentang waktu tertentu yang ditentukan yakni penelitian dilakukan pada siang hari seperti penerapan yang diberlakukan pada peraturan ini, penelitian dilakukan pada hari-hari atau jam sibuk; hari Senin-Sabtu, Jam 06.30 – 08.30 WIB, Jam 10.00-11.30 WIB, Jam 12.00-13.30 WIB, Jam 15.30-17.00 WIB. Hasil pengamatan survei kendaraan bermotor (roda dua) di Jalan Wonogiri-Ngadirojo Km +3 Bulusulur, Wonogiri, tingkat partisipasi UU No. 22 tahun 2009 yaitu kewajiban pengendara sepedamotor untuk menyalakan lampu pada siang hari DRL (Daytime Running Light) yakni sebesar 96,65% (12.927 dari 13.375 kendaraan), dan yang tidak menyalakan lampu sebesar 3,35% (448 dari 13.375 kendaraan). Kecelakaan di Jalan Wonogiri-Ngadirojo Km +3 Bulusulur, Wonogiri antara tahun 2010-2013 menunjukan kenaikan dan penurunan namun, setelah tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 61 menjadi 27 pada tahun 2017. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh tingkat kesadaran pengguna kendaraan bermotor utamanya menyalakan lampu untuk meningkatkan kewaspadaan. Meningkatnya kesadaran DRL (Daytime Running Light) dari tahun 2010 sebesar 46,96% menjadi 96,65% tahun 2017, di ikuti penurunan angka kecelakaan di Jalan Wonogiri-Ngadirojo Km +3 Bulusulur, Wonogiri dari 64 kejadian pada tahun 2013 menjadi 27 kejadian pada tahun 2017.
Perencanaan Peningkatan Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Petuk (STA 15+050 – STA 15+500) Kec. Penfui Kota Kupang Menggunakan Metode Bina Marga 2017 Pandji Thoha S. Balido; Sri Wiwoho Mudjanarko; Hendramawat Aski Safarizki
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v3i1.1784

Abstract

Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah sistem perkerasan jalan dimana konstruksi terdiri dari beberapa lapisan. Tiap-tiap lapisan perkerasan pada umumnya menggunakan bahan maupun persyaratan yang berbeda sesuai dengan fungsinya yaitu, menyebarkan roda kendaraan sedemikian rupa sehingga dapat ditahan oleh tanah dasar. Aspal sebagai bahan pengikat merupakan material penting dalam konstruksi perkerasan jalan. Perkerasan jalan di Indonesia sebagian besar menggunakan aspal minyak dengan Penetrasi 60/70. Akan tetapi penggunaan aspal konvensional masih memiliki kelemahan, salah satunya adalah perkerasan jalan tidak mampu menahan beban lalu lintas berlebih dan temperatur tinggi. Penggunaan Asbuton modifikasi (Retona) diharapkan dapat mengatasi kelemahan aspal konvensional tersebut. Aspal Retona dikembangkan melalui proses penyulingan dan ekstraksi Asbuton guna mempertinggi kualitas aspal. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PT. Alam Indah Cendana Lestari, Kota Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja terhadap ruas jalan petuk. Perkerasan jalan tidak mampu menahan beban lalu lintas berlebih dan temperatur tinggi. Perencanaan perkerasan jalan ini adalah untuk mendapatkan tebal struktur perkerasan lentur dengan menggunakan metode Bina Marga 2017.
Analisis Perkerasan Kaku Metode AASHTO 1993 Dan Metode AUSTROADS 2012 Terhadap Keekonomisan Biaya Muhammad Abi Hartono; Eva Azhra Latifa
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i2.1473

Abstract

Terdapat banyak metode dalam mendesain tebal perkerasan kaku, diantaranya metode AASHTO 1993 dan metode AUSTROADS 2012. Pemilihan metode perencanaan yang tepat untuk suatu pekerjaan mempunyai peranan penting terkait dengan indikator keberhasilan suatu proyek dalam hal ini konstruksi perkerasan kaku yang memenuhi syarat teknis dan biaya yang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk membandingkan tebal pelat beton dan biaya yang diperlukan konstruksi perkerasan kaku dengan lapisan tanah dasar yang diberi perkuatan dengan penambahan semen dibandingkan dengan lapisan tanah dasar yang diberi lapisan geotekstil. Tujuan penelitian ini adalah : menetukan tebal perkerasan kaku dan memilih biaya yang lebih ekonomis. Tebal pelat beton menggunakan metode AASHTO 1993 dan Austroad 2012 dihitung serta dianalisis biaya yang paling ekonomis dari kombinasi tanah dasar, pondasi atas, serta struktur plat beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila menggunakan metode AASHTO 1993 menghasilkan tebal lean concrete 10 cm dan ketebalan pelat beton 27 cm. Sedangkan untuk metode AUSTROADS 2012 menghasilkan tebal lean concrete 10 cm dan ketebalan pelat beton 21 cm. Biaya yang paling murah didapatkan dari kombinasi (Perkerasan AUSTROAD, Tanah Stabilisasi, dan Pondasi Bawah) memerlukan biaya sebesar  Rp.71,394,879,243
Pengaruh Kedalaman Pemasangan Vertical Drains dengan Pemodelan Tanah di Laboratorium Azzahra Nadia Putri; Istiatun Istiatun
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i2.1458

Abstract

Pada umumnya tanah lunak memiliki daya dukung yang kurang baik, juga mudah memampat bila menerima beban. Pemampatan yang terjadi akan sangat lama karena tanah lunak memiliki sifat pemampatan yang sangat kecil. Untuk mempercepat pemampatan yang terjadi dipasang vertical drains. Kedalaman vertical drains yang dipasang akan berpengaruh terhadap derajat konsolidasi yang terjadi pada tanah lunak. Untuk mengetahui pengaruh tersebut dilakukan uji pemodelan di laboratorium menggunakan bak uji berukuran 60 cm x 80 cm x 90 cm dengan tinggi lapisan tanah adalah 50 cm. Kedalaman vertical drains yang dipasang adalah 50 cm, 40 cm, 30 cm dan 20 cm. Tanah yang digunakan adalah tanah lunak Hambalang dengan klasifikasi menurut USCS, termasuk lanau (MH) dan menurut AASTHO yaitu A-7-5. Pemberian beban preloading dan waktu pembebanan pada setiap variasi kedalaman vertical drains adalah sama. Besarnya penurunan dicatat dan dibandingkan dengan penurunan total untuk mengetahui derajat konsolidasi yang dicapai. Nilai derajat konsolidasi yang diperoleh pada kedalaman pemasangan vertical drains 50 cm, 40 cm, 30 cm, dan 20 cm adalah 47,75%; 47,58%; 37,40% ;dan 34,06%. Dapat disimpulkan bahwa semakin dalam pemasangan vertical drains, maka semaiki besar nilai derajat konsolidasi yang dicapai.
Analisis Pengaruh Revitalisasi Design Konstruksi Pasar Tradisional Terhadap Peningkatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus Pasar Kepuh Sukoharjo) Muhammad Agus Rianto
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i1.1484

Abstract

Perkembangan kota-kota besar saat ini lebih bertumpu pada sektor industri, perdagangan dan jasa. Perkembangan kota tersebut investor berlomba-lomba untuk berinvestasi dalam hal bangunan komersial. Maraknya bangunan komersil modern yang sedang ramai peminatnya saat ini dan pandangan orang-orang terhadap pasar tradisional hanyalah sebuah tempat berjualan yang tidak jauh dari kekumuhan, membuat pasar tradisional semakin hari semakin berkurang peminatnya. Kondisi pasar kepuh sukoharjo yang masih kurang nyaman untuk berjualan dan berbelanja, dikarenakan area bagian dalam pasar mempunyai suasana sumpek diakibatkan oleh layout ruang pasar yang kurang tertata. Hal ini disebabkan masih banyaknya pedagang yang berjualan di luar area pasar.  Pintu utama yang kurang menarik, sirkulasi pasar yang kurang tertata dengan baik,  penghawaan dan pencahayaan yang belum berfungsi dengan optimal menjadi faktor dari ketidaknyamanan pada pasar. Untuk itu pasar kepuh sokoharjo direvitalisasi desain untuk bisa bersaing dengan pasar-pasar moderen lainya dan untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. penerapan pada rancangan bangunan akan menata ulang layout ruang, sirkulasi dan penerapan cross ventilasi, juga penerapan skylight guna memasukan pencahayaan alami untuk ruang dalam pasar. Pelaksanaan program pengembangan pasar tradisional yang dilakukan Pemerintah Sukoharjo dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui revitalisasi pasar tradisional bertujuan meningkatkan daya saing pasar dan mengaktifkan kembali kegiatan pasar tradisional agar dapat bersaing dengan pasar modern sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan pedagang tapi juga meningkatkan daya saing untuk memperluas pangsa pasar, dan tujuan akhir dari program tersebut adalah mencapai kesejahteraan pedagang. Revitalisasi tersebut menghasilkan empat aspek diantaranya aspek sosial, aspek non fisik, aspek ekonomi dan aspek fisik. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagiakan kepada 50 responden pedagang, sebanyak 80% responden menyatakan paska revitalisaisi desain konstruksi di pasar kepuh sukoharjo pendapatan ekonomi mengalami peningkatan pendapatan ratta-rata 20%.
Optimalisasi Pemakaian Waste Material Pada Beton Terhadap Kondisi Normal Beton Perbandingan Agung Kristiawan; Slamet Budirahardjo; Putri Anggi Permata Suwandi
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i2.1475

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan pemakaiannya harus dikontrol dengan baik sehingga tidak banyak sisa-sisa material yang terbuang dan menumpuk. Untuk minimalisasi sisa material akan menguntungkan  pihak kontraktor dan bisa mengurangi dampak lingkungan. Sisa material konstruksi banyak sekali jenisnya seperti sisa material bata, pasir, split, begesting, dll. Pada pekerjaan plesteran membutuhkan pasir yang sudah diayak sesuai saringan yang dibutuhkan dan akan didapatkan sisa material ayakan pasir yang berbentuk kerikil. Sisa material kerikil dari ayakan pasir apabila tidak digunakan akan menumpuk dan dapat mengganggu pada penempatan material lain apabila lahannya tidak cukup luas. Sisa kerikil dari ayakan pasir tersebut dapat dipakai sebagai agregat kasar pada campuran beton sehingga sisa material tersebut dapat dioptimalkan lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik beton dengan mengoptimalisasikan sisa material, dalam hal ini kerikil sisa ayakan pasir sebagai pengganti agregat kasar campuran beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan variasi pengaruh material sisa ayakan pasir terhadap agregat normal beton sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Dari hasil uji laboratorium, karakteristik umum kuat tekan beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan agregat kasar memakai kerikil sisa ayakan pasir menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi batu pecah dengan grosok maka kuat tekannya semakin turun. Karakteristik Kuat Tekan Kubus Beton Penambahan Portland Cement (PC) dengan Substitusi Grosok 5% cukup dipengaruhi oleh besarnya penambahan PC, semakin besar persentase penambahan  PC maka kuat tekannya semakin besar.
Dampak Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Yogyakarta Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Hendry Edy; Tantin Pristyawati
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v3i1.1770

Abstract

Di Pulau Jawa, daerah yang pembangunan dan pertumbuhan ekonominya baik pada umumnya berada di sepanjang pantai utara seperti kota Semarang, Pati, Rembang dan Jepara. Sedangkan di bagian selatan pertumbuhan ekonominya cenderung lebih lambat. Sehingga untuk memacu perkembangan wilayah selatan, pemerintah meningkatkan tersedianya infrastruktur berupa Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Oleh karena itu dilskuksn penelitian yng bertujuan untuk menganalisis perubahan tata guna lahan yang terjadi di Desa Jetis, dengan adanya pembangunan JJLS. Metode dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif, dimana data awal penelitian ini diambil dengan  menggunakan observasi langsung di lapangan dan juga wawancara dengan aparat desa dan masyarakat sekitar. Dengan model Miles and Huberman. Analisis dilakukan pada saat pengumpulan  data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada periode waktu tertentu sampai diperoleh data yang kredibel dan sesuai dengan data yang dibutuhkan. Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) , dan confirmability (obyektivitas). Hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan analisis peta digital (sistem informasi geografis) dengan cara tumpang susun peta penggunaan lahan hasil interpretasi citra sebelum dan sesudah pembangunan JJLS, diperoleh  bahwa belukar/ semak sebesar 1.68 %, sawah tadah hujan  1 % dan tegalan mengalami pengurangan hampir 10,16%. Sedangkan penambahan terjadi pada lahan pemukiman  kurang lebih 13%. Pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi adalah pola tersebar. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dari lahan belukar, sawah tadah hujan dan tegalan menjadi pemukiman.
Analisis Struktur Gedung Beton Dengan Sistem Pracetak pada Gedung Rusun Joho Firzil Rohim Ghifari
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v2i1.1485

Abstract

Rusun Joho merupakan bangunan yang menggunakan struktur beton pracetak, dimana struktur beton dicetak di pabrik khusus pembuatan beton pracetak terlebih dahulu sebelum dipasang di lokasi pembangunan. Untuk mengetahui kuat tahan struktur beton pracetak terhadap gempa digunakan metode ragam spektrum respons. Perhitungan analisis struktur menggunakan software SAP 2000 V14. Hasil analisis tersebut berupa simpangan antar tingkat (displacement) dan base shear. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengontrol kinerja batas layan dan ultimate struktur.  Untuk analisis hubungan balok kolom menggunakan SNI 03-2847-2002. Dalam menganalisis hubungan balok kolom pada struktur gedung pracetak tersebut digunakan balok  yang menerima momen terbesar dimana data momen tersebut didapat dari hasil output SAP 2000 V14, dan sebagai sample yang mewakili seluruh hubungan balok kolom gedung Rusun Joho dihasilkan hubungan balok kolom  tengah bentang  фVc (2975,324)  > V (2954,119) (sambungan aman) dan hubungan balok kolom ujung bentang фVc (2975,324)  >  1559,99 (sambungan aman).