cover
Contact Name
Ahmad Saleh Harahap
Contact Email
ahmadsaleh@unib.ac.id
Phone
+6285216150612
Journal Mail Official
buletin_pt@unib.ac.id
Editorial Address
Gedung Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jl WR Supratman Kandang Limun, Kota Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Buletin Peternakan Tropis (Bulletin of Tropical Animal Science)
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 27221733     EISSN : 27220788     DOI : -
Buletin Peternakan Tropis (Bul. Pet. Trop.) (Bulletin of Tropical Animal Science) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu berkolaborasi dengan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Buletin Peternakan Tropis merupakan jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah berdasarkan peer-review double blind yang bertujuan untuk menyebarluaskan semua informasi yang berkontribusi pada pemahaman dan pengembangan peternakan di daerah tropis dengan menerbitkan makalah penelitian asli, artikel telaah pustaka. kasus lapangan dan gagasan asli. Jurnal ini mencakup semua aspek yang berkaitan dengan Peternakan dan Veteriner di daerah tropis. Buletin Peternakan Tropis terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Mei dan Nopember. Focus and Scope: Produksi Ternak, Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan, Teknologi Hasil Peternakan, Genetika dan Pemuliaan Ternak, Reproduksi Ternak, Teknologi Hasil Ikutan Ternak, Hijauan Pakan Ternak, Aneka Hewan Potensial, Kesehatan Ternak
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2023)" : 11 Documents clear
Analisis Profitabilitas Usaha Penangkaran Murai Batu di Kota Bengkulu Putranto, Heri Dwi; Muslim, Alven Syahril; Harahap, Ahmad Saleh; Suherman, Dadang
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.26-31

Abstract

The research objective was to analyze the income and profitability of the Murai Batu bird breeding business. The implementation starts from February to March 2019 in the Murai Batu captivity. The object used was the Murai Batu breeder in Bengkulu City, Bengkulu Province. The research method used purposive sampling. Data obtained through interviews. Data was calculated for 1 year regarding technical and financial aspects. Data were analyzed descriptively. The Murai Batu breeding business earned an income of Rp. 532,701.76/pair/breeder/year with an average number of Murai Batu of 7 pairs. Production cost was Rp. 2,957,656.37/pair/breeder/year. The profitability achieved was 18.01%. In conclusion, the Murai Batu captive breeding business was profitable.   Key words: Murai Batu, income, profitability   ABSTRAK Tujuan penelitian untuk menganalisis pendapatan dan profitabilitas usaha penangkaran burung Murai Batu. Pelaksanaan dimulai  bulan Februari hingga Maret 2019 di penangkaran burung Murai Batu. Obyek yang digunakan adalah penangkar burung Murai Batu di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Metode penelitian menggunakan purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara. Data dihitung selama 1 tahun mengenai aspek teknis dan keuangan. Data dianalisis secara secara deskriptif. Usaha penangkaran burung Murai Batu memperoleh pendapatan sebesar Rp. 532.701,76/pasang/penangkar/tahun dengan jumlah burung Murai Batu rata-rata 7 pasang. Biaya produksi  sebesar Rp. 2.957.656,37/pasang/penangkar/tahun. Profitabilitas yang dicapai sebesar 18,01 %. Dapat dismpulkan usaha penangkaran Murai Batu adalah profitable   Kata kunci: Murai Batu, Pendapatan, Profitabilitas.
Total Digestible Nutrient (TDN) dan Performa Kambing Kacang yang Diberi Pakan Asal Limbah Sayuran Pasar Herawati, Endang; Badarina, Irma; Tris Akbarillah
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.1-7

Abstract

The aim of this research was to evaluate the dry matter consumption value, Total Digestible Nutrient (TDN) and the performa of Kacang goat which fed with the vegetables wastes where take from markets. Five kacang male goats with the body weight around 9-11 kg and the ages between 10-12 month were used. This research took twenty days time consisted of ten days for premilinary periode and the next ten days for collecting periode. The variables observed were nutrients composition, dry matter consumption, Total Digestible Nutrient (TDN), and average daily weight gain. The vegetables waste in this research has good enough nutrient quality (Dry matter= 92,42%, organic matter=86,13%, ether extract =3,79%, crude protein=32,82%, Nitrogen Free extract =36,53%). The average of dry matter consumption was 68,73 g/kgBB0,75/day. This dry matter consumption was higher than the maintenance need. The average of Total Digestible Nutrient (TDN) was ± 57,42%. This TDN value could be classified good enough because this has been more than maintenance need. The average daily weight gain was 48 gram /day. The conclusion of this research where the vegetables wastes were palatable to the goat, the digestibility value were good enough, and could give the daily weight gain were high enough so that the wastes from vegetables could be used as source of goat feed   Key words: goat, perfomance, total digestible nutrient, vegetables wastes    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai konsumsi bahan kering (BK), Total Digestible Nutrient (TDN) dan performa kambing kacang yang diberi pakan limbah sayuran pasar. Lima ekor kambing jantan dengan berat badan 9-11kg berumur 10 -12 bulan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan selama dua puluh hari terdiri sepuluh hari periode pendahuluan dan sepuluh hari periode koleksi. Peubah yang diamati terdiri dari komposisi nutrisi, konsumsi bahan kering, Total Digestible Nutrient (TDN), dan pertambahan berat badan harian. Limbah sayur pada penelitian ini memiliki nilai gizi yang cukup baik (BK=92,42%, BO=86,13%, EE=3,79%, SK=12,99%, PK=32,82%, BETN=36,53%). Rata-rata konsumsi BK adalah 68,73 g/kgBB0,75/hari. Nilai ini lebih tinggi dari kebutuhan hidup pokok. Rata-rata nilai Total Digestible Nutrient (TDN) ± 57,42%. Nilai TDN sebesar ini dapat dinyatakan cukup baik karena sudah melebihi kebutuhan TDN untuk hidup pokok ternak. Rata-rata pertambahan berat badan per hari 48 gram/hari. Kesimpulan penelitian ini limbah sayuran pasar disukai ternak kambing, mempunyai nilai kecernaan cukup baik, dan dapat memberikan pertambahan berat badan harian yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak kambing   Kata kunci: kambing, limbah sayur, performa, Total Digestible Nutrient
Pemilihan dan Pengolahan Daging dalam Situasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Santoso, Urip
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.63-68

Abstract

This literature review aims to provide information on how to select and process meat in an outbreak of Foot and Mouth Disease (FMD). FMD is not a zoonotic disease, so meat from infected livestock is safe for consumption. To prevent the spread of FMD, consumers need to understand and apply it in distributing, selecting, storing and processing meat. The concept of ASUH in choosing livestock products is very important for consumers. Dissemination of knowledge about the above matters is very important to be carried out by the government, universities, the livestock industry and by community leaders so that Indonesia is soon free from FMD. In addition, the level of knowledge of housewives in selecting and processing meat during an FMD outbreak ranges from low to moderate. It can be concluded that meat from livestock infected with FMD is safe for consumption, and efforts are needed to increase public knowledge and its application in distributing, selecting, storing and processing meat as an effort to prevent the spread of FMD.   Key words: Foot and Mouth Disease, meat, zoonoses, ASUH   ABSTRAK Telaah pustaka ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang cara memilih dan mengolah daging dalam situasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hasil telaah menunjukkan bahwa PMK bukan penyakit zoonosis, sehingga daging yang berasal dari ternak yang terinfeksi aman dikonsumsi. Untuk mencegah penyebaran PMK maka konsumen perlu memahami dan mengaplikasikan dalam mendistribusikan, memilih, menyimpan dan mengolah daging. Konsep ASUH dalam memilih produk ternak sangat penting bagi konsumen. Sosialisasi pengetahuan tentang hal tersebut sangat penting dilakukan baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, industri peternakan maupun oleh tokoh masyarakat agar Indonesia segera bebas PMK. Pengetahuan ibu rumah tangga dalam memilih dan mengolah daging dalam kondisi wabah PMK berkisar antara rendah sampai dengan sedang. Dapat disimpulkan bahwa daging dari ternak yang terinfeksi PMK aman dikonsumsi, dan perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dan penerapannya dalam mendistribusikan, memilih, menyimpan dan mengolah daging sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran PMK   Kata kunci: Penyakit Mulut dan Kuku, daging, zoonosis, ASUH
Strategi Usaha Pembibitan Itik Talang Benih sebagai Plasma Nutfah Provinsi Bengkulu Handayani, Eny; Romdhon, Mustofa; Santoso, Urip
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.8-17

Abstract

This study aims to formulate an alternative strategy for breeding Itik Talang Benih as a germplasm of Bengkulu Province. Strategy formulation is carried out using SWOT analysis. Furthermore, the formulation of strategic priorities was carried out based on the analysis of the Quantitative Strategic Planning Matrix. The results showed 10 formulations of strategic priorities, namely: 1). Optimizing the Itikn Talang Benih nursery as a germplasm of Bengkulu Province, 2) Increasing production and productivity through appropriate technology, 3). Increase cooperation, study and research of Itik Talang with universities and BPTP, 4). Increased promotion through information technology, 5). Creating business opportunities for the community around the location, 6). Development of duck cultivation in the community through the formation of breeding farm groups, 7) Formulating formal regulations in the livestock sector such to ensure the quality of the seeds produced, 8) Conducting socialization and counseling for the surrounding community, 9). Conduct environmental permit studies to support livestock business and 10) Undertake environmental management efforts and environmental monitoring efforts. It can be concluded that there were ten main strategies to maintain the sustainability of the Itik Talang Benih germplasm.   Key words: Itik Talang Benih, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix, germplasm.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi alternatif  usaha pembibitan itik Talang Benih sebagai plasma nutfah Provinsi Bengkulu. Penyusunan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya rumusan prioritas strategi dilakukan berdasarkan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 rumusan prioritas strategi, yaitu: 1). Optimalisasi pembibitan itik Talang Benih sebagai plasma nutfah Provinsi Bengkulu, 2) Peningkatan produksi dan produktivitas melalui Teknologi Tepat Guna, 3). Meningkatkan kerjasama, pengkajian dan penelitian itik Talang Benih dengan perguruan tinggi dan BPTP, 4). Peningkatan promosi melalui teknologi informasi, 5). Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitar lokasi (pengolahan telur asin dan pengolahan limbah), 6). Pengembangan budidaya itik di masyarakat melalui pembentukan kelompok pembibitan, 7) Menyusun peraturan formal bidang peternakan untuk menjamin kualitas bibit yang dihasilkan, 8) Melakukan sosialisasi dan penyuluhan bagi  masyarakat sekitar, 9). Melakukan kajian izin lingkungan untuk mendukung usaha peternakan dan 10) Melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup. Dapat disimpulkan bahwa terdapat sepuluh strategi utama untuk mempertahankan kelestarian plasma nutfah itik Talang Benih.   Kata kunci: Itik Talang Benih, SWOT,  Quantitative Strategic Planning Matrix, Plasma nutfah. utama untuk mempertahankan kelestarian plasma nutfah itik Talang Benih.
Review: Potensi Ayam Arab sebagai Penghasil Pangan Fungsional yang Terintegrasi dengan Ulat Hongkong dan Tanaman Rab, Samsu Alam; Fuah, AM; Salundik, Salundik
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.39-48

Abstract

This literature review aims to discuss potential Arabic chicken as functional food integrated with Tenebrio molitor and plants. The results show that Arabic chicken is one of the poultry farm commodities in Indonesia. It has adaptive advantages to the environment and high egg production around 250 to 280 eggs/year. Arabic chicken has potential as functional food. Innovation was needed to produce omega 3 eggs as functional food with adding tenebrio molitor in fed. Tenebrio molitor has a high quantity and quality of protein content and amino acid profile. Arabic chicken also produce waste, if not managed properly will have a bad impact on livestock and human health and environmental pollution. Arabic chicken was able to produce fresh waste of about 80 to 100 g/day. Feces from Arabic chickem contains lots of nutrien such as  nitrogen, phosphorus and potassium which are good for improving soil structure and plant growth. Integration system between Arabic chickens, tenebrio molitor  and plants has the potential for developed to produce functional food. It can be concluded that Tenebrio molitor  as a source of protein in fed, also have a special function to produce eggs enrichment with omega 3. By-products fromArabic chicken can be used  as organic plant fertilizers, so it can overcome environmental problems and reduce chemical fertilizers.   Key words: Arabic chicken, functional food, Tenebrio molitor, plant   ABSTRAK Telaah pustaka ini bertujuan untuk membahas potensi ayam arab sebagai ternak penghasil pangan fungsional yang diintegrasikan dengan ulat hongkong dan tanaman. Hasil telaah menunjukkan bahwa ayam Arab merupakan salah satu komoditas peternakan unggas yang diusahakan di Indonesia. Memiliki keunggulan adaptif terhadap lingkungan dan produksi telur tinggi sekitar 250 hingga 280 butir/tahun. Ayam arab memiliki potensi sebagai penghasil pangan fungsional. Inovasi untuk menghasilkan telur omega 3 sebagai pangan fungsional, salah satunya pemanfaatan ulat hongkong dalam ransum ternak. Ulat hongkong memiliki kandungan protein dan profil asam amino yang tinggi. Selain telur, ayam arab juga menghasilkan limbah yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ternak dan manusia. Limbah ayam kaya nutrisi mengandung banyak nitrogen, fosfor dan kalium yang baik untuk perbaikan struktur tanah dan pertumbuhan tanaman. Usaha peternakan sistem integrasi antara ayam arab, ulat hongkong dan tanaman berpotensi dikembangkan sebagai penghasil pangan fungsional. Dapat disimpulkan ulat hongkong selain sebagai sumber protein dalam pakan, juga memiliki fungsi khusus untuk menghasilkan telur tinggi omega 3. Produk sampingan, berupa limbah yang dihasilkan ayam arab dimanfaatkan sebagai pupuk organik tanaman, sehingga bisa mengatasi permasalahan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pupuk kimia.   Kata kunci: Ayam arab, pangan fungsional, ulat hongkong, tanaman Kata kunci: Ayam arab, pangan fungsional, ulat hongkong, tanaman
Forecasting Produksi dan Analisis Trend Harga Daging Ayam Broiler di Provinsi Bengkulu Yurike, Yurike
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.18-25

Abstract

Production forecasting and trend analysis of broiler meat prices need to be carried out to ensure that people, particularly in Bengkulu Province, have access to sufficient broiler meat to meet their nutritional needs. The study's objectives were to conduct a forecasting analysis or prediction of broiler meat output to fulfill community demands and to examine trends in broiler meat prices in the province of Bengkulu from 2012 to 2021. The method in this study is descriptive quantitative with the Secondary Data Analysis (SDA) approach in a time series and then analyzed through Microsoft Excel with the forecast method and described. The results showed forecasting of broiler meat production in Bengkulu Province showing a positive trend (increasing) and the trend of broiler meat prices was quite fluctuating with a positive trend. The government needs to encourage increased investment in broiler chickens and conduct outreach to breeders regarding good chicken maintenance so that broiler meat production continues to increase. When the availability of chicken meat is maintained, it is hoped that the price of chicken meat will be more stable. Additionally, with rising chicken meat production, Bengkulu Province is able to provide all of its residents' needs, negating the need for outside suppliers.   Key words: Broiler meat, forecasting, price, production, trend   ABSTRAK Forecasting produksi dan analisis trend harga daging ayam broiler perlu dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat, khususnya di Provinsi Bengkulu, memiliki akses daging ayam broiler yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Tujuan penelitian untuk melakukan analisis forecasting atau prediksi produksi daging ayam broiler untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menganalisis trend harga daging ayam broiler di Provinsi Bengkulu dari tahun 2012-2021. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS) secara time series lalu dianalisis melalui Microsoft Excell dengan metode peramalan forecast dan di deskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan forecasting produksi daging ayam broiler di Provinsi Bengkulu menunjukkan trend yang positif (meningkat) dan trend harga daging ayam broiler cukup fluktuatif dengan kecenderungan yang positif. Pemerintah perlu mendorong peningkatan investasi ayam broiler dan melakukan sosialisasi kepada peternak mengenai pemeliharaan ayam yang baik agar produksi daging ayam broiler terus meningkat. Ketika ketersediaan daging ayam tetap terjaga, di harapkan harga daging ayam menjadi lebih stabil. Selain itu dengan produksi daging ayam yang cenderung meningkat maka Provinsi Bengkulu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging ayam sehingga tidak perlu memasok dari luar Provinsi.   Kata kunci: Daging ayam broiler, forecasting, harga, produksi, trend
Evaluasi Kualitas Pakan antara Ransum Komplit Berbasis Daun Jati Putih dan Tongkol Jagung pada Ternak Kambing Amaliah, Reski; Nursani, Nursani; Ramadani, Dewi
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.49-54

Abstract

White teak leaf and corn cob are waste with low nutrient content which is one of the limiting factors in their use, so it is necessary to carry out processing to optimize their use as animal feed, one of which is by processing in the form of a complete ration. The purpose of this study was to compare the quality of feed between the complete ration based on white teak leaf and corn cob against the consumption and digestibility level of feed nutrients in goats. This study used a t-test design for 2 different averages. This study was conducted using 10 local goats who were randomly divided into two groups, namely a complete ration based on white teak leaf (P1) and a complete ration based on corn cob (P2). The results of the analysis showed that the consumption of feed nutrients consisting of the consumption of crude protein, and crude fiber did not differ markedly (P> 0.05) between the two treatment groups. However, the digestibility of crude protein and protein fiber of the P2 treatment was higher (P< 0.05) than that of the P1 treatment. The conclusion of this study is that the utilization of corn cob-based complete ration nutrition in goats is better than the complete ration based on white teak leaf, by looking at the higher nutritional digestibility value.   Key words: complete ration, consumption of nutrients, corn cob, digestibility of nutrient, white teak leaf.   ABSTRAK Daun jati putih dan tongkol jagung merupakan limbah dengan kandungan nutrisi rendah yang menjadi salah satu faktor pembatas dalam pemanfaatannya, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai pakan ternak, salah satunya dengan cara pengolahan dalam bentuk ransum komplit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas pakan antara ransum komplit berbasis daun jati putih dan tongkol jagung terhadap konsumsi dan tingkat kecernaan nutrisi pakan pada ternak kambing. Penelitian ini menggunakan rancangan uji t untuk 2 rata-rata yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 10 kambing lokal yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi ransum komplit berbasis daun jati putih (P1) dan kelompok kedua diberi ransum komplit berbasis tongkol jagung (P2). Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi nutrisi pakan yang terdiri dari konsumsi protein kasar, dan serat kasar tidak berbeda nyata (P> 0,05) antara kedua kelompok perlakuan. Namun, kecernaan protein kasar dan serat protein perlakuan P2 lebih tinggi (P< 0,05) daripada perlakuan P1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan nutrisi ransum komplit berbasis tongkol jagung pada ternak kambing lebih baik dibandingkan ransum komplit berbasis daun jati putih, dengan melihat nilai kecernaan nutrisinya lebih tinggi. Kata kunci: Daun jati putih, Konsumsi nutris, Kecernaan nutrisi, Ransum komplit, Tongkol jagung.
Performa Reproduksi dan Perkembangan Populasi Keturunan dari Ayam Hutan Merah pada Masyarakat di Kabupaten Seluma, Bengkulu Sutriyono, Sutriyono; Nurmeiliasari, Nurmeiliasari; Soetrisno, Edi; Brata, Bieng Brata; Suherman, Dadang
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.55-62

Abstract

This study evaluates the reproductive performance and population development of red junglefowl offspring in communities in Seluma District, Bengkulu. Fifty respondents obtained by snowball sampling method used in this study. Data obtained through interviews, filling out questionnaires, and observation; includes rearing techniques, egg and chick production, as well as population. As a result, chicken population based on age and sex structure consisting of roosters (85 individuals), hens (67 individuals), chicks (63 individuals), and young chickens (122 individuals); and a total of 337 chickens. Chickens are raised by the community with 3 systems, namely (1) caged during the day and night, (2) released during the day and night, caged at night and released during the day. Egg production 5–15 eggs/hen/period, average 10.07±2.3 eggs/head/period, 8.6 ± 1.83 eggs were incubated by the hen, and eggs hatched 6.17±1.6 eggs/hen/period (72.78%), and and produced 6.17 chicks (61.26% of total egg production). Population development was slow, the initial population was 96 and the final population was 337 or an increase of 241 individuals (259.14%), the length of time of rearing was 7.47 years, so the increase rate was 32.26 individuals/year or 33.60% from the initial population. In conclusion, the descendants of the red jungle fowl are local chickens that genetically have good reproductive performance. Population growth is slow and is thought to be due to poor chickens rearing management.   Key words: Red Jungle Fowl, Offspring, Reproduction, Population   ABSTRAK Penelitian ini mengevaluasi performa reproduksi dan perkembangan populasi ayam hutan merah dan keturunannya pada masyarakat di Kabupaten Seluma, Bengkulu. Lima puluh responden diperoleh dengan metode snowball sampling digunakan dalam penelitian ini. Data diperoleh  melalui wawancara, pengisian kuesioner, dan observasi;  meliputi teknik pemeliharaan, produksi telur dan anak ayam, serta populasi. Hasil, populasi ayam terdiri dari ayam jantan (85 ekor ayam), ayam betina (67 ekor ayam), anak ayam (63 ekor anak ayam), dan ayam muda (122 ekor ayam), sehingga total ayam 337 ekor ayam. Ayam dipelihara dengan 3 sistim yaitu : dikandangkan  siang  dan malam hari, dilepas siang dan malam hari, dikandangkan pada malam hari dan dilepas pada siang hari. Produksi telur 5–15 butir/induk ayam/periode, rata-rata 10,07±2,3 butir/ekor/periode, jumlah telur dieram 8,6±1,83 butir/induk ayam/periode, dan telur yang menetas 6,17±1,6 butir/induk ayam/periode (72,78%). Produksi anak ayam sebanyak 6,17 ekor/induk ayam/periode (61,26% dari total produksi telur). Perkembangan populasi lambat, populasi awal adalah 96 ekor dan populasi akhir sebanyak 337 ekor atau naik 241 ekor (259,14%), dengan lama pemeliharaan adalah 7,47 tahun, sehingga angka kenaikkan adalah 32,26 ekor/tahun atau 33,60% dari populasi awal. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ayam hutan merah keturunan dipelihara sebagai ayam lokal yang secara genetik memiliki kemampuan reproduksi cukup baik. Perkembangan populasi lambat yang diduga disebabkan menajemen pemeliharaan yang kurang baik.   Kata kunci: ayam hutan merah, keturunan, reproduksi, populas
Pengaruh Minyak Sawit dan Pakan Blok Berbasis by Product Pabrik Pengolahan Minyak Sawit terhadap Kecernaan Bahan Kering, Protein Kasar, Energi dan Pertambahan Berat Sapi Bali Hidayat, Hidayat; Soetrisno, Edi; Akbarillah, Tris
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.32-38

Abstract

This study aims to evaluate palm fronds as a source of fiber feed which was supplemented with block concentrate feed with different formulas and palm oil administration to Bali heifers. The block concentrate feed used was the main ingredient of palm oil sludge and palm kernel cake (block A) and palm oil sludge and soybean flour (block B). This factorial experiment presented 4 treatment combinations applied to livestock. Eight Bali heifers were divided into 4 treatments, each consisting of 2 replications to test 4 types of treatment, namely P1 (with palm oil + Block A), P2 (without palm oil + Block A), P3 (with palm oil + Block B), and P4 (without palm oil + Block B). The experiment was carried out for 10 weeks. The results showed that there was no difference between the treatments that were given palm oil and those that were not given palm oil. Likewise, there was no difference between feed block formula A and B. Provision of fresh fronds in the field will be more practical to apply, without using palm oil. Likewise, the source of protein from palm kernel meal is preferable to using soybean meal.   Key words: Palm Oil Frond, Palm Oil Sludge, Palm Kernel Cake   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelepah sawit sebagai sumber pakan serat yang disuplementasi dengan pakan konsentrat blok dengan formula  berbeda dan pemberian minyak sawit pada sapi Bali dara. Pakan Konsentrat Blok yang dipakai menggunakan bahan utama lumpur minyak sawit dan bungkil inti sawit (blok A) dan lumpur minyak sawit dan tepung kedelai (blok B). Percobaan faktorial ini  menyajikan 4 kombinasi perlakuan yang diterapkan  pada ternak. Delapan ekor sapi Bali dara dibagi menjadi 4 perlakuan, masing-masing terdiri dari 2 ulangan untuk menguji 4 macam perlakuan, yaitu P1 (diberi minyak sawit+Blok A), P2 (tanpa minyak sawit+Blok A), P3 (diberi minyak sawit+Blok B), dan P4 (tanpa minyak sawit+Blok B). Percobaan dilakukan selama 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan yang diberi minyak sawit dan yang tidak diberi minyak sawit. Demikian juga tidak ada perbedaan antara formula blok pakan A dan B. Pemberian pelepah segar di lapangan akan lebih praktis diaplikasikan, tanpa menggunakan minyak sawit. Demikian juga sumber protein dari bungkil inti sawit lebih dipilih dibandingkan penggunaan bungkil kedelai.   Kata kunci: lumpur minyak sawit, bungkil inti sawit, pelepah sawit
Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Wortel terhadap Kualitas Telur Puyuh Warnoto; Kaharuddin, Desia; Wahyuni, Diyen Sri
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.88-92

Abstract

This research aims to evaluate the effect of using carrot waste powder (Daucus carota.L) on the quality of quail eggs. The research used Completely Randomized Design, and 160 quails aged 35 days were distributed into 4 treatment with 5 replications. The Treatment consisted of P0: control, P1: used 5% carrot waste powder, P2: used 10% carrot waste powder, P3: used 15% carrot waste powder. The data were analyzed variance, It they were significant effect it was further tested by DMRT. The research showed that the used of 5%-15% carrot waste powder in the ration had a significant effect on improving increased yolk color, while the yolk index, albumen index, haugh unit and shell thickness had not significant and did not decrease. In conclusion, carrot waste  powder  could be used until 15%.   Key words: Quail, carrot waste powder, egg quality.   ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung limbah wortel   terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 160 ekor puyuh berumur 55 hari yang didistribusikan dalam 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan  terdiri P0: kontrol (tanpa tepung limbah wortel), P1: Penggunaan tepung limbah wortel 5%, P2: Penggunaan tepung limbah wortel 10%, P3: Penggunaan tepung limbah wortel 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel level 5%, 10% dan 15% dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) memperbaiki warna yolk, sedangkan pada indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Jadi, penggunaan tepung limbah wortel sampai dengan 15% meningkatkan warna yolk tanpa menurunkan indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang..   Kata kunci: tepung limbah wortel, kualitas telur Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel level 5%, 10% dan 15% dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) memperbaiki warna yolk, sedangkan pada indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel dalam ransum level 5% sampai15% meningkatkan warna yolk dan tidak menurunkan indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang.

Page 1 of 2 | Total Record : 11