cover
Contact Name
Edy Suryono
Contact Email
qwedys12@gmail.com
Phone
+6281567893460
Journal Mail Official
abdimasya59@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Solo Baki Km.2 Kwarasan, Solo Baru,Sukoharjo. Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Masya
ISSN : 27742881     EISSN : 27742849     DOI : 10.52561/abma
Abdi Masya merupakan jurnal pengabdian pada masyarakat tingkat nasional yang memfokuskan pada aplikasi dan pengembangan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat luas yang dilakukan oleh para sivitas akademi internal dan eksternal STTW Surakarta. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, proses produksi, Teknologi Tepat Guna (TTG), desain, diseminasi teknologi (pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan). Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 123 Documents
RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU PADA UKM PUJA DI CANDI, JATIREJO, NGARGOYOSO, KARANGANYAR Nurhidayat, Achmad; Ismawati, Kun; Vendy Hermawan, Muhammad
Abdi Masya Vol 4 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i2.334

Abstract

Kerajinan Sangkar burung di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar telah berdiri lama bahkan lintas generasi dan terus mengalami peningkatan produksi baik jumlah ataupun modelnya. Peningkatan pemesanan sebagaimana yang dialami oleh Mitra PUJA (Putra Jambu). Akibatnya mitra dituntut untuk menghasilkan produk yang efektif dan efisien. Namun, dikarenakan kemampuan alat bantu yang terbatas dalam proses pembuatan sangkar burung, mengakibatkan mitra belum dapat memenuhi permintaan pasar. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan solusi permasalahan mitra, khususnya rancang bangun peralatan pendukung proses produksi sangkar burung berupa mesin pembelah bambu dan pembukuan keuangan usahanya. Metodologi yang digunakan pengabdi dalam rancang bangun mesin pembelah bambu yaitu analisis kebutuhan dan spesifikasi mesin bersama mitra, studi literatur, membuat design, membuat gambar teknik, pemilihan dan pengadaan material, persiapan alat bantu, pemilihan komponen dan sistem penggerak yang tepat, pembuatan, pengujian prototipe mesin, pelatihan penggunaan alat dan pembukuan keuangan, serta serahterima kepada mitra. Mesin ini menggunakan motor listrik 2 HP putaran 1420 rpm, transmisi pulley dan sabuk dengan perbandingan 1:3., V-belt tipe B37, pulley diameter Ø 3 inchi, Ø 9 inchi. Rangka mesin ini berdimensi 1000 mm x 550 mm x 255 mm, menggunakan besi konstruksi UNP 50 mm x 38 mm x 3 mm. Waktu yang dibutuhkan sangat efektif dimana untuk membelah sebuah batang bambu berukuran panjang 500 mm diameter ±100 mm dan ketebalan ±10 mm dengan menggunakan mesin ini hanya membutuhkan waktu 12 detik menghasilkan belahan bambu sebanyak 6 sisi. Mitra mendapat pelatihan serta telah trampil pengoperasian mesin pembelah bambu, telah mampu membukukan keuangan, sehingga lebih terkontrol hasil usahanya.
PELATIHAN DESAIN DAN GAMBAR PENGELASAN BAGI IKM PERBENGKELAN DI KABUPATEN SUKOHARJO Suryono, Edy; Chamim, Moh.; Heru Sudargo, Petrus
Abdi Masya Vol 3 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v3i2.335

Abstract

Bengkel las merupakan salah satu usaha perbengkelan yang memiliki peluang cukup luas, dimana diperlukan pemahaman tentang ilmu pengelasan, pemahaman gambar dan desain. Hal inilah yang menjadi salah satu kendala bagi pegiat bengkel las agar dapat berkembang dan berdaya saing. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ilmu pengelasan, desain dan gambar pengelasan serta praktek langsung dengan membuat meja dan kursi. Pelatihan diikuti sebanyak 17 peserta dari Industri Kecil Menengah (IKM) Pengelasan yang ada di kabupaten Sukoharjo. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 21-24 Juli 2020. Pelatihan dilaksanakan secara bertahap yakni hari pertama materi pemahaman tentang dasar pengelasan, hari kedua materi berupa desain dan pemahaman gambar pengelasan. Dilanjutkan materi praktek pembuatan meja dan kursi secara berkelompok. Hasil pelatihan ini adalah dihasilkannya karya berupa meja sebanyak 3 buah dan kursi sebanyak 3 buah. Hal ini menunjukkan bahwa peserta telah dapat memahami ilmu pengelasan dengan baik dan dapat menerapkannya dalam bentuk karya meja dan kursi.
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG MODEL SPIRAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI KERIPIK DI UKM SULIS Wijoyo; Savitri; Mukti, Bayu; Kristiawan , Y Yulianto
Abdi Masya Vol 3 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v3i2.336

Abstract

Keripik kentang salah satu makanan ringan favorit berbentuk irisan tipis, digoreng/di-oven, kering dan renyah saat dimakan. Beberapa UKM di daerah alun-alun kidul kraton Kasunanan Surakarta setiap sore atau libur, menyajikan makanan ringan cepat saji (fast food) salah satunya french fries. French fries yang disajikan paling banyak diminati konsumen berbentuk potongan spiral. Meningkatnya permintaan pasar produksi tertentu, harus diimbangi teknologi sarana pendukungnya. Keadaan tersebut mendasari untuk melakukan perancangan mesin inovasi yang dapat membuat keripik dengan potongan model spiral. Dipasaran telah ada alat pemotong keripik model spiral tetapi dalam penggunaannya masih secara manual atau konvensional dengan menggunakan tenaga manusia. Rancang bangun ini bertujuan untuk membuat mesin pemotong keripik model spiral yang efektif dan efisien. Metode rancang bangun dimulai dengan tahapan menetapkan kebutuhan, mekanisme, pemilihan material, perancangan komponen, gambar design. Tahap pembuatan mesin mencakup gambar teknik/kerja, pemotongan bahan sesuai ukuran, pembubutan, pengelasan, perakitan dan uji unjuk kerja mesin untuk mengetahui hasil pembuatan mesin. Mesin pemotong keripik model spiral memiliki dimensi panjang 500 mm, lebar 150 mm dan tinggi 200 mm, menggunakan plat stainlesssteel dengan tebal 3 mm, berat 6 kg dan portable. Mesin berpengerak motor stepper Nema 23 dengan spesifikasi 12 Volt, 24 Watt, torsi 0,98 Nm dan kecepatan 100–500 rpm. Mata pisau yang digunakan memiliki dimensi 50x20 mm, dengan menggunakan kecepatan 100 rpm mesin mampu menghasilkan pemotongan keripik model spiral sebanyak 0,8 kg/menit. Kapasitas produksi mesin dibanding dengan alat pemotong kentang spiral berpenggerak tenaga tangan (manual) mesin pemotong keripik model spiral lebih efektif dan efisien.
REKAYASA MESIN POTONG RUMPUT DC UKM GAPOKTAN DADI MAKMUR DI SAPEN, MOJOLABAN, SUKOHARJO Surjadi, Eko; Hendarti, Yanita; Wahyu Darojat, Muhammad; Karminto
Abdi Masya Vol 3 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v3i2.337

Abstract

Tingginya harga hasil perkebunan disebabkan beberapa faktor diantaranya beaya penyiangan gulma tanaman induk. Pada sekitar tanaman induk biasanya akan tumbuh gulma, berupa rumput parasit berbagai macam yang mengakibatkan produktivitas hasil panen kebun akan menurun. Pengendalian gulma menjadi sangat penting, dilakukan baik secara manual atau konvensional. Hal tersebut terjadi pada UKM GAPOKTAN Dadi Makmur di Sapen, Mojolaban, Sukoharjo yang mengeluhkan hal tersebut diatas, karena dirasa kurang efektif dan efisien. Mesin pengendali gulma berpenggerak motor DC. maka perlu direkayasa nyata agar lebih memenuhi harapan petani. Tujuan pengabdian masyarakat ini merekayasa mesin potong rumput yang dapat bekerja dua posisi dengan pengerak motor listrik DC, yang dibutuhkan UKM GAPOKTAN Dadi Makmur. Rekayasa mesin potong rumput dimulai dengan menentukan desain, menghitung gaya-gaya yang terjadi, menghitung dan merancang komponen pendukung, menggambar teknik, pengadaan bahan, penyiapan alat, pemotongan, perakitan, ujicoba dan serahterima mesin ke UKM. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rekayasa mesin potong rumput ini dapat memotong dengan rata rumput termasuk ilalang ilalang di medan basah dan kering (tergantung jenis roda yang dipasang) dengan jangkauan radius 1500 mm, mata pisau (P=250 mm dan L=50 mm), motor listrik DC 775 (tegangan=24 Volt dan putaran=7000 rpm). Dimensi alat potong rumput posisi memotong mendatar (P=450 mm, L=300 mm dan T=800 mm), untuk posisi memotong segala arah (P=1100 mm, L=250 mm dan T=70 mm).
PENDAMPINGAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PADA UMKM OMAH IWAK DI KABUPATEN KUDUS Mulyani, Sri; Budiman, Nita Andriyani; Supriyati, Endang; Listyorini, Tri
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.344

Abstract

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UMKM Omah Iwak yaitu terkendala dalam aspek pemasaran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pendampingan UMKM Omah Iwak dalam memanfaatkan digital marketing melalui aplikasi Grab Food dan Go Food untuk membantu peningkatkan penjualan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terdiri dari lima tahap yaitu analisis kebutuhan, perancangan program, pelaksanaan pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian ini yaitu UMKM Omah Iwak merasa terbantu dan memiliki aplikasi Grab Food dan Go Food yang dapat membantu peningkatan penjualan produk.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH DASAR SE-DABIN II KORWIL BIDIK KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA Mariyani, Anna; Setiaji, Soma; Uktiat, Saskila Sabiatus; Yani
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.348

Abstract

Permasalahan guru sekolah dasar pada daerah binaan II koordinator wilayah Kecamatan Blora Kabupaten Blora adalah minimnya bahan ajar yang dikembangkan oleh guru untuk siswa dalam membelajarkan matematika di kelas. Adanya program pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan guru tentang pengembangan bahan ajar matematika dan memberikan contoh tentang kreativitas guru tentang pengembangan bahan ajar matematika. Daerah binaan II ini membawahi 12 sekolah yaitu SD Islam Baitunnur, SDN 1 Kunden, SDN 2 Kunden, SDN 1 Jetis, SDN 2 Jetis, SDN Tambahrejo, SDN Kedungjenar, SDN 1 Beran, SDN 2 Beran, SDN 1 Kamolan, SDN 2 Kamolan, SDN 3 Kamolan. Dabin II ini terletak di Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Pada program ini terdapat 60 peserta yang terdiri dari 30 guru kelas rendah dan 30 guru kelas tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 1 Kunden yang terletak di Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Metode pada program pengabdian ini adalah ceramah yang dilakukan secara luring dua arah. Hasil pada program pengabdian ini adalah pendampinngan pelatihan bahan ajar ini sangat efektif untuk memberikan pengetahuan guru di Daerah binaan II Korwil Bidik Kecamatan Blora tentang pengembangan bahan ajar matematika dan memberikan contoh dan pengetahuan tentang kreativitas guru di Daerah binaan II Korwil Bidik Kecamatan Blora tentang pengembangan bahan ajar matematika.
PENERAPAN PENGELASAN METODE SMAW MELALUI KEGIATAN KKNT PEMBUATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA MANANG Margono, Bambang; Sriyanto; Wibisono, Otniel; Putra, Edwin; Dwi, Fajar; Andre, Dendy; Adi, Arya; Rezki, Boriro; Zain, Ghiffary
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.349

Abstract

ABSTRAK KKNT atau Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan suatu kegiatan atau pendidikan yang diperoleh saat masa kuliah, pendidikan ini diberikan dengan cara memberi mahasiswa pengalaman belajar hidup dilingkungan masyarakat yang terletak diluar kampus. Teknologi merupakan sarana menyeluruh untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi pembangunan pedesaan melalui pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor yang didukung oleh penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna. Pemilihan teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan di Desa Manang adalah pengelasan metode SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Setelah dilakukanya observasi, permasalahan yang sering terjadi di desa Manang yakni masih kurangnya kesadaran mengenai kebersihan lingkungan di sekitar. Hal ini diperlihatkan dengan banyaknya sampah yang menumpuk pada aliran sungai serta dipinggir jalan sekitar. Kegiatan KKNT ini lebih mengedepankan pada pembuatan produk teknologi tepat guna yang bertujuan untuk menangani masalah sampah yang berada dialiran sungai kali tumpuk dan mengatisipasi keamanan kolam dari anak anak PAUD dan TK sehingga memudahkan kegiatan masyarakat. Kegiatan ini berupaya untuk memudahkan masyarakat dalam hal melestarikan lingkungan sekitar serta memberikan solusi dari permasalahan sampah agar terciptanya lingkungan bersih dan sehat di desa Manang. Kata Kunci : KKN Tematik , Sampah , Pengelasan , Las SMAW, Teknologi, Teknologi Tepat Guna
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENERAPAN ALAT PARUT DAN PEMERAS REMPAH UMKM MINUMAN HERBAL Putri, Chauliah Fatma; Suroso , Hastawati Chrisna; Wardhani , Norita Prasetya; Margono, Margono
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.361

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan kepada mitra minuman herbal Tempo Doeloe di Ketintang, Kec. Wonokromo Surabaya. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah tentang kesulitan meningkatkan produktivitasnya dalam pemenuhan permintaan produk minuman herbal. Penjualan minuman tradisional pada saat pandemi COVID-19 sempat mengalami kenaikan dikarenakan minuman tersebut berkhasiat dalam menjaga imunitas tubuh. Pelaku usaha gagal dalam mengambil kesempatan itu karena beberapa alasan di antaranya adalah kurangnya inovasi produk dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha tersebut. Upaya peningkatan produktivitas dilakukan dengan penerapan teknologi minim kontak yaitu penggunaan alat bantu parut dan pemeras rempah guna meminimalisir kontak tangan pada bahan baku. Alat ini dapat mempercepat proses penghalusan bahan serta untuk menjaga higienitas produk dan mempercepat proses pengemasan. Penerapan alat tersebut hingga akhir pendampingan menghasilkan peningkatan produktivitas sebesar 400% dan penurunan harga pokok produksi, sehingga meningkatkan margin laba usaha produk minuman herbal sebesar 31,3%.
PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI LILIN AROMATERAPI BERNILAI JUAL DALAM GERAKAN 3R Kumoro, Imanuel Dimas Cahyo; Trisnapradika, Gustina Alfa; Rahma, Khalida Nur; Kartikadarma, Etika
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.363

Abstract

Indonesia is one of the largest waste-contributing countries in the world. This is no exception in Kelurahan Bandarharjo which has a large population so that household waste production is directly proportional to the population. The processing of household waste needs special attention, both from the household scale to the national scale. So far, household waste has only been collected at a TPS and ends up piled up in a TPA. This cannot continue because these piles of rubbish can become a source of pollution and disease for the community. Used cooking oil or jelantah is a type of waste that must be found in every household. So the service team carried out outreach activities and demonstrations on the processing used cooking oil waste or jelantah which was then processed into aromatherapy candles to turn waste into high-value selling products.. The method used in this service is in the form of socialization and demonstrations carried out in one day. As a result, the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) movement provides an increase in public knowledge in managing the cleanliness of the earth. The team hopes that this training can also be disseminated in the surrounding district.
MELATIH MURID PAUD MENCEGAH KARIES & MAKANAN KARIOGENIK DENGAN Si KAGI Fadjeri, Indrayati; Widiyastuti, Rini; Erwin, Erwin
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.367

Abstract

Murid PAUD merupakan kelompok yang paling rentan terhadap karies gigi. Faktor kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dan pemeliharaan rongga mulut yang dilakukan anak-anak pada usia dini dapat memengaruhi kesehatan gigi mereka. PAUD Sanggar Fortune berada di wilayah puskesmas kecamatan pasaar minggu.. Lokasi PAUD berada ditengah kawasan padat perumahan penduduk di kelurahan Ragunan kecamatan Pasar Minggu dimana akses nakes ke sekolah hanya bisa dilakukan dengan melewati kendaraan roda dua atau berjalan kaki diantara rumah warga, kesulitan tersebut menjadi hambatan tenaga kesehatan dalam membawa logistik penyuluhan yang interaktif pada murid-murid sekolah tersebut. Oleh karena itu tim pengabmas bermaksud melakukan kegiatan Edukasi visual menghindari Si KAGI (Karies Gigi & Makanan Kariogenik) pada Murid PAUD Sanggar Fortune. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan anak PAUD Sanggar Fortune untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan screening karies gigi, penyuluhan dengan media Si KAGI, pembagian peralatan menyikat gigi dan makanan non kariogenik serta pembimbingan sikat gigi bersama. Sasaran kegiatan berjumlah 38 anak. Hasil kegiatan menunjukkan 66% anak memiliki karies gigi, anak mampu mengenali tanda gigi yang mengalami karies, kemampuan mayoritas anak mengenali sikat gigi yang baik (meningkat dari 97% ke 100%,) dan kemampuan mayoritas anak memilih makanan sehat/non kariogenik (meningkat dari 66% ke 92%,). Kesimpulan kegiatan berhasil meningkatkan kemampuan anak untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Rencana tindak lanjut kedepannya adalah kegiatan bisa terlaksana secara rutin, berkelanjutan dan melibatkan sasaran dari lokasi lain sehingga kemanfaatan kegiatan akan lebih banyak dirasakan kelompok anak usia prasekolah dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Page 9 of 13 | Total Record : 123