Jurnal hukum IUS PUBLICUM
Ius Publicum merupakan Jurnal Ilmiah yang menerbitkan artikel berupa gagasan konseptual dan laporan penelitian di bidang Ilmu Hukum. Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Umel Mandiri, diterbitkan secara berkala pada bulan Juni dan November dan telah disetujui dan siap dipublikasikan baik cetak maupun elektronik yang akan diedarkan setiap periode.
Articles
22 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum"
:
22 Documents
clear
PELANGGARAN HUKUM PEMALSUAN SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU (SKTM)
Hidayat, Toriqul;
Marwiyah, Siti;
Prawesthi, Wahyu;
Subekti;
Sidarta, Dudik Djaja
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.135
Penelitian ini berfokus pada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku pemalsuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Pemalsuan SKTM merupakan tindak pidana yang dapat menyebabkan ketidakadilan dalam distribusi bantuan sosial dan fasilitas lainnya yang seharusnya diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan atau kurang mampu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus pemalsuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang menunjukkan kelemahan dalam proses pembuatan dan penegakan hukumnya. Studi ini menggunakan metode penelitian normatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan yang terkait dengan isu hukum tentang pemalsuan surat keterangan tidak mampu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur pelaku pidana pemalsuan SKTM serta sanksi hukum yang dikenakan kepada pelakunya berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemahnya pengawasan administratif dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perbuatan pidana, serta rendahnya sanksi hukum menjadi faktor utama tingginya angka pemalsuan SKTM. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk memperkuat sistem verifikasi dan meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat sehingga mengurangi kejadian pemalsuan SKTM di masa mendatang.
TANGGUNG GUGAT PERDATA ATAS KERUGIAN KONSUMEN TERHADAP PELAKU USAHA DALAM TRANSAKSI ONLINE SECARA CASH ON DELIVERY (COD) DI E-COMMERCE SHOPEE INDONESIA
Devi Narayan Wijaya;
Subekti;
Nur Handayati;
Marwiyah, Siti
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.142
The results of this study show that the form of liability claimed by the entrepreneur is compensation according to the large loss suffered by consumers, as well as the legal relationship of the parties in the online sale, is a binding contractual relationship for the parties. E-Commerce Shopee, as the organizer of the electronic system and third parties in online sale transactions, is not entirely responsible for the losses arising from negligence by the parties (penjual dan pembeli). Shopee tends to act as a mediator in the mediation process between the seller and buyer in a dispute, with the responsibility to facilitate communication between the parties. The problem in this study also concerns the Perdata Claims on Consumer Loss Against Entrepreneurs in Online Transactions by Cash On Delivery (COD) in E-Commerce Shopee Indonesia. This kind of research is normative law. In many cases, Shopee does not fully fulfil the roles and responsibilities as laid down in government laws and regulations. Therefore, governments, especially the Ministry of Communications and Information Technology as the authority, should emphasize specifically to what extent the role and form of liability of the system operator in the system is responsible in the settlement of disputes between the seller and the buyer. This can be done through the refinement of legislation that regulates more detailed obligations and responsibilities of online market platforms such as Shopee in dealing with Customer Liability Claims for Consumer Loss Against Entrepreneurs in Online Cash On Delivery (COD) Transactions in E-Commerce Shopee Indonesia.
ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 71/PUU-XX/2022 TERKAIT PERNIKAHAN BEDA AGAMA
Pidegso, Satrio;
Wahyu Prawesthi;
Siti Marwiyah
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.143
The study aims to analyze the Constitutional Court Decision No. 71/Law-XX/2022, which is an important milestone in Indonesian marriage law, especially in relation to non-religious marriages. Through the study of documents and normative jurisprudential analysis, this study examines the implications of such judgments on the existing social and legal dynamics. The analysis indicates that the Constitutional Court's ruling has given a new and broader interpretation of article 2 of Act No. 1 of 1974 on marriage, which has been the basis for denial of marriage of different religions. The ruling is expected to provide legal clarity and accommodate the religious diversity and beliefs in Indonesia, while reaffirming the importance of protecting human rights in the context of marriage. The study provides recommendations for policymakers to revise and refine existing regulations in order to support the effective implementation of the Constitutional Court rulings.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI ATAS OBYEK HAK TANGGUNGAN YANG DI LELANG
Wahyu Pangestu;
Wahyu Prawesthi;
Siti Marwiyah
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.144
Pelaksanaan lelang merupakan pembayaran objek lelang dari pembeli kepada penjual lelang, dengan tujuan pelunasan hutang debitur kepada kreditur. Namun, dalam pelaksanaanya sering muncul hambatan seperti objek lelang tidak bisa dikuasai oleh pihak pemenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pemenang lelang, serta hambatan lain yang dihadapi pemenang lelang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan pendekatan kasus melalui pendekatan putusan pengadilan dan pendekatan peraturan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum sekunder yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap hak pemenang lelang berupa perlindungan represif yang terdapat dalam HIR, Vendu Reglement, PMK No. 213/PMK.06./2020, dan KUHPerdata. Untuk mendapatkan haknya dapat melakukan upaya eksekusi riil. Hambatan yang berpengaruh pada pemenang lelang berupa hambatan non yuridis.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SIDOARJO (STUDI KASUS PUTUSAN PN SIDOARJO NOMOR 230/PID.B/2023/PN SDA)
Mohammad Fikri Alfada Wijaya;
Syahrul Borman;
Vieta Imelda Cornelis
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.145
This research discusses the elements of criminal acts and the considerations of the panel of judges in one of the cases which was a crime of murder. The author is interested in studying more deeply the application of law and the legal considerations of the panel of judges regarding the crime of murder in the case study of the Sidoarjo District Court decision Number 230/Pid.B/2023/PN Sda dated 21 June 2023, especially as there is an interesting thing about the perpetrator before committing murder with the intention of carrying a sharp sickle type weapon which can be subject to Article 340 of the Criminal Code because it meets the elements of "intentionally and with prior planning to take another person's life" but based on the judge's considerations, the perpetrator was sentenced according to Article 338 of the Criminal Code. In preparing this journal, the research method used was normative juridical legal research. The normative juridical research method is library legal research which is carried out by examining library materials or secondary data alone.
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM (Studi Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor 101/Pdt.G/2019/PN Yyk
Anggun Puji Lestari;
Subekti;
Nur Handayati;
Marwiyah, Siti
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.146
Land disputes are conflicts between two or more people who have the same property interest in the status of land object rights between one or several land objects result in certain legal consequences for the parties. An unlawful act is the consequences of an act that is contrary to the law are also regulated by law, even though the consequences were not intended by the person committing the act. Factors causing land dispute lawsuits due to unlawful acts. Study Yogyakarta District Court Decision Number 101/Pdt.G/2019/PN Yyk, there are 3 factors namely: the main factor is that the Defendant is proven to have committed an unlawful act, the second factor The plaintiff suffered material and immaterial losses, and the final factor is existence the dispute is whether the object of the dispute belongs to Moehamad Djani (the Plaintiff's parent) or owned by Slamet Partosudarmo. Consideration of the panel of judges in action lawsuit cases against the law in land disputes Study Decision Number 101/Pdt.G/2029/PN Yyk is The letter from the Plaintiff cannot yet be used as a reference for the Panel of Judges to examine the material lawsuit because there is still a lack of parties in this case.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGANGKATAN ANAK TANPA PENETAPAN PENGADILAN DALAM PERSPEKTIF NORMATIF
Mardiono paputungan
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.150
Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum terhadap pengangkatan anak tanpa penetapan pengadilan dalam perspektif normatif. Pengangkatan anak merupakan tindakan hukum yang memerlukan pengawasan ketat untuk memastikan kepentingan terbaik anak terlindungi. Di Indonesia, proses pengangkatan anak diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang mengharuskan adanya penetapan pengadilan. Namun, praktek pengangkatan anak tanpa melalui prosedur pengadilan masih terjadi dan menimbulkan berbagai permasalahan hukum dan sosial. Pengangkatan anak di Indonesia diatur oleh berbagai undang-undang, termasuk Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang telah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak. Pengangkatan anak adalah pengalihan hak asuh dari orang tua kandung atau wali sah kepada orang tua angkat, yang harus dilakukan dengan persetujuan pengadilan dan memenuhi persyaratan tertentu. Namun, banyak masyarakat yang melakukan pengangkatan anak tanpa persetujuan pengadilan, yang dapat memiliki konsekuensi hukum yang berbeda bagi anak dan orang tua angkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hukum Indonesia mengatur perlindungan bagi anak yang diangkat tanpa keputusan pengadilan serta risiko hukum yang dihadapi dalam kasus di mana anak diangkat tanpa proses hukum yang sah. Hasilnya menunjukkan bahwa pengangkatan anak melalui proses hukum yang melibatkan pengadilan sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak anak dilindungi secara optimal sesuai dengan undang-undang. Kata Kunci: Pengangkatan anak, Perlindungan hukum, Perspektif normatif
TINJAUAN HUKUM PERDATA TENTANG PENGGUNAAN KONTRAK TAK TERTULIS DALAM KEGIATAN PERDAGANGAN
Anisah Daeng Tarring;
Andi Sri Rezky Wulandari
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.152
This study examines the use of unwritten contracts in trade activities, with the aim of understanding the applicable practices and their implications for civil law in Indonesia. The research method used is qualitative with an approach to document study and in-depth interviews with business actors and legal practitioners. The results of the study show that unwritten contracts are often chosen because of the speed and flexibility factors in day-to-day business transactions, although this carries significant legal risks, including ambiguity in the enforcement of the rights and obligations of the parties. The study also explores how civil law provisions can be interpreted and applied in cases where unwritten contracts are the source of disputes. This study provides recommendations to increase legal awareness among business actors and proposes policy changes that can strengthen the legal framework for the use of written contracts in trade. The implications of this research are relevant for the development of more transparent and accountable trade laws and practices.
Perlindungan Hukum Melalui Penguatan Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional yang Berkualitas Melalui Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) Di Era Revolusi Industri 5.0
Athifa Ikhtiari;
Anisah Daeng Tarring
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.161
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) penting dilakukan demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Namun implementasinya belum berjalan maksimal. Apalagi di era Revolusi Industri 5.0. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis penguatan pelayanan jaminan kesehatan nasional yang berkualitas melalui Pelayanan Kesehatan Primar (Primary Health Care) di Era Revolusi Industri 5.0. Penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif, pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual melalui analisis deskriptif kualitatif menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil dan kesimpulan penelitian adalah penguatan pelayanan jaminan kesehatan nasional yang berkualitas melalui ketahanan Primary Health Care di Era Revolusi Industri 5.0 adalah meningkatkan kapasitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan melakukan pembenahan bertahap dan berkesinambungan yang dilakukan bersama-sama seluruh stakeholder terkait. Dukungan pemerintah berupa pemerataan fasilitas kesehatan lewat alokasi anggaran kesehatan serta mewajibkan seluruh anggota masyarakat mengikuti program JKN dengan memasukkan sebagai syarat setiap pengurusan administrasi sehingga menunjukkan bentuk kontribusi dan partipasi warga masyarakat terhadap kelangsungan JKN dan tercapainya sistem gotong royong.
PENGGUNAAN BUKTI FORENSIK DALAM PERSIDANGAN KRIMAL: TANTANGAN DAN IMPLIKASI HUKUM
Mochamad Moro Asih
Jurnal Hukum Ius Publicum Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Hukum Ius Publicum
Publisher : LPPM Universitas Doktor Husni Ingratubun Papua
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55551/jip.v5i2.162
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan bukti forensik dalam persidangan pidana, tantangan yang dihadapi dalam penggunaannya, serta implikasi hukum yang timbul. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan analisis data yang mencakup studi kasus, wawancara mendalam dengan praktisi hukum, serta tinjauan literatur terhadap peraturan dan putusan pengadilan yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun bukti forensik dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membuktikan kejahatan, terdapat sejumlah tantangan, seperti kurangnya keakuratan teknis, interpretasi yang salah, dan keterbatasan pengetahuan hakim serta pengacara mengenai teknologi forensik. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi implikasi hukum yang melibatkan potensi pelanggaran hak asasi terdakwa, serta risiko ketidakadilan yang disebabkan oleh penyalahgunaan bukti forensik. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman hukum terkait forensik dan mengembangkan regulasi yang lebih ketat untuk memastikan penggunaan bukti forensik yang akurat dan adil dalam persidangan pidana.