cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 406 Documents
MODEL TIKUS DIABETES YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN-SUKROSA UNTUK PENDEKATAN PENELITIAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL Firdaus Firdaus; Rimbawan Rimbawan; Sri Anna Marliyati; Katrin Roosita
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 1: MARET 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.967 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i1.550

Abstract

Diabetes melitus gestasional (DMG) merupakan intoleransi glukosa pada berbagai tingkatan yang terjadi selama kehamilan. DMG pada wanita meningkatkan risiko kematian sebelum kelahiran pada ibu dan bayinya, tingkat kesakitan pada ibu dan meningkatkan risiko berkembangnya DM tipe-2 setelah melahirkan. Penggunaan hewan coba alternatif dengan metode yang tepat dalam penelitian DMG dengan pendekatan DM tipe-2 telah banyak dilakukan dan cukup mendesak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah induksi Streptozotocin-sukrosa dapat menghasilkan DM tipe-2 pada tikus yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian DMG. Peneltian ini bersifat eksperimental, tikus Sprague Dawley jantan berjumlah 45 ekor berusia 6 minggu dialokasikan pada 2 kelompok: kontrol (n=5) dan diabetes (n=40). Kelompok kontrol diinjeksi secara intraperitoneal dengan phosphat buffer saline (PBS) tanpa sukrosa dan kelompok diabetes diinjeksi secara intraperitonela dengan streptozotocin (STZ) dosis 40 mg/kg berat badan dan diberikan 30% sukrosa secaraad libitum, pengukuran glukosa darah puasa dan berat badan dilakukan tiap 3 hari. Setelah minggu ke-4 perlakuan, terdapat 24 tikus pada kelompok diabetes dengan glukosa darah puasa diatas 126 mg/dL dan menunjukkan perbedaan signifikan glukosa darah (p<0.05)dan peningkatan berat badan (p<0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Induksi STZ-sukrosa dapat menghasilkan DM tipe-2 pada tikusSprague dawley Jantan dan dapat digunakan sebagai pendekatan peneltian DMG.
Hubungan Perceived Organizational Support terhadap Kinerja Dokter di Rumah Sakit Kota Makassar Syahrir Andi Pasinringi; A. Amirah Shalihah; Nurmala Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 4: DESEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.147 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i4.7871

Abstract

Doctor is one of professionals who have an important role in the hospital services. Perception ofdoctor related organizational support can build doctor’s trust and performance in hospitals. This study aimsto analyze the relationship of Perceived Organizational Support (POS) on doctor performance in Class BGeneral Hospital of Makassar City. This research is an observational analytic study with cross sectionaldesign. The total sample in this study was 126 respondents selected by simple random sampling technique.Data were analyzed using Pearson correlation test. The results showed that there was a relationship betweenperceived organizational support and doctor performance with a p value of 0,010 < 0,05. POS has arelationship to the performance of doctors so hospitals need to increase the involvement of doctors by creatinga supportive work environment and creating an innovation program to increase doctors’ trust in the hospital.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI DAN SERUM RETINOL DENGAN MORBIDITAS PADA ANAK 1-3 TAHUN DIJAWA TENGAH Milliyantri Elvandari; Dodik Briawan; Ikeu Tanziha
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.215 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1537

Abstract

Morbiditas penyakit infeksi di negara berkembang merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi masih tinggi terutama pada anak di bawah lima tahun. Asupan vitamin A merupakan salah satu faktor penyebab yang dapat memengaruhi morbiditas. Indikator defisiensi vitamin A ditentukan dari konsentrasi serum retinol darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan zat gizi dan serum retinol dengan morbiditas di Jawa Tengah. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016 di Kabupaten Kudus dan Grobogan Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun (n=140). Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara struktural (morbiditas), food recall (2x24 jam) dan serum retinol dikumpulkan dengan pengambilan darah di vena. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan asupan vitamin A (p=0.015), serum retinol (p=0.006) dengan morbiditas. Defisiensi vitamin A dan serum retinol yang rendah pada anak dapat meningkatkan morbiditas.
PROGRAM KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN SEBAGAI GOOD GOVERNANCE INNOVATION AKSELERATOR PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS) Dedik Sulistiawan; Nurmalasari Nurmalasari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 1: MARET 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.638 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i1.474

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di Kabupaten Trenggalek. Terdapat 22 kematian ibu dan 164 kematian bayi dari 10.993 kelahiran hidup pada tahun 2001 dan masih terdapat 1.653 kelahiran yang ditolong dukun bayi. Jumlah dukun bayi di Kabupaten Trenggalek masih cukup banyak, yakni dua kali lebih banyak dari jumlah bidan (449 dukun bayi dan 186 bidan tahun 2001). Sementara itu, keberadaan dukun bayi masih sangat dihormati. Sebaliknya, keberadaan bidan rata-rata masih muda dan belum dikenal masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerjasama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan bayi terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas. Program ini berhasil menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Trenggalek dari 200,13 pada tahun 2001 menjadi 103 pada tahun 2010, untuk AKI dan dari 183 pada tahun 2001 menjadi 111 pada tahun 2011 untuk AKB. Program Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi dapat mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Periode Waktu Inisiasi Anti-Retroviral Terapi (ART) Berhubungan dengan Perbedaan Outcome dan Tingkat Kadar CD4 pada Kasus HIV Positif Wayan Citra Wulan Sucipta Putri; Anak Agung Sagung Sawitri; Komang Ayu Kartika Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 3: SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.936 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i3.4123

Abstract

Early ART (Anti Retroviral Therapy) treatment at higher CD4 levels is believed to provide better outcomes.This study aims to determine the differences in outcomes and levels of CD4 levels based on the initiation periodof ART in HIV positive patients. This is a retrospective study, using secondary data to see differences in outcomes(CD4, morbidity, morbidity, lost to follow-up) of patients based on time-span status of ART initiation. The studypopulation was all HIV-positive patients who were or had undergone antiretroviral therapy in Denpasar City. Atotal of 312 patients were included in the study according to the criteria. The results showed that the proportionof subjects who had a CD4 cell rise of only 0-99sel/mm3 tended to be greater in the group who started ART morethan 12 weeks compared to those who started ART 12 weeks down (44.7% vs 36.7%). Vice versa, the proportionof subjects who had a CD4 increase ≥100 cells/mm3 was greater in the ART initiation group ≤12 weeks (73.3% vs55.3%) p=0.046. The proportion of subjects who died and lost to follow up was greater in the subjects who startedART over 12 weeks than the opposite (respectively 11% and 24.2% vs 5% and 12.7%, p=0.003). Significant differenceswere also seen, the proportion of subjects who were still on HAART was greater in the group of subjects whoinitiated HAART ≤12 weeks (64.8% vs 82.4%, p=0.003).
GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN HUBULO GORONTALO Sitti Aisyah Taqhi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 4: DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.408 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i4.507

Abstract

Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan me-ngetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Hubulo Gorontalo yang meliputi input, proses, dan output. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan data primer dan sekunder. Informan penelitian adalah pimpinan pondok pesantren, koordinator bagian keuangan, dan kepala dapur. Pengolahan dan analisis data menggunakan content analysis dan disajikan dalam bentuk teks naratif. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari segi input jumlah biaya rata-rata setiap minggu ialah sebesar Rp.27.444.000,- dan jumlah tenaga yang mencukupi. Perencanaan menu dilakukan secara tim dengan mengacu pada siklus menu 7 hari, tidak dilakukan perhitungan kebutuhan santri. Pemesanan dan pembelian bahan makanan secara langsung oleh kepala dapur, persiapan bahan makanan dilakukan sebelum pengolahan bahan makanan, pendistribusian makanan menggunakan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Mutu makanan dapat diterima, nilai gizi makanan terutama energi hanya mencapai sekitar 76% dari kebutuhan total santri. Kesimpulan penelitian bahwa sistem penyelenggaraan makanan di pondok pesantren Hubulo Gorontalo sudah bagus.
KEMITRAAN PEMERINTAH DENGAN MUSLIMAT NU (NGO) DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS PARU Muh. Syafar; Nur Jannah Abna
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v13i3.2680

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit kedaruratan global yang dicanangkan oleh WHO. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk kemitraan pemerintah dengan NGO dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kota Makassar. Jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Penentuan informan dengan criterian base selection sebanyak 17 Informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisis data menelaah seluruh data, reduksi, kemudian pemahaman, melakukan pemeriksaan keabsahan data, dan interpretasi. Hasil penelitian bahwa prinsip equity yaitu penemuan kasus dan peningkatan kesembuhan pasien TB, transparancy yaitu jumlah reward untuk kader dan keterbukaan melaporkan jumlah temuan kasus dan mutual be- nefit (keuntungan) untuk sektor pemerintah adalah meningkatnya deteksi kasus penemuan suspek  SSR Muslimat NU, dan keuntungan NGO adanya keterlibatan organiasi masyarakat akan lebih dikenal  masyarakat. Kemitraan sinergitas bentuk koordinasi, yakni adanya rapat koordinasi setiap triwulan. Bentuk keseluruhan yaitu setiap tiga bulan juga diadakan monitoring dan evaluasi. Bentuk keberlanjutan yaitu pemerintah tetap memberikan dukungan untuk penatalaksanaan pengobatan dan Muslimat NU tetap melanjutkan program pengendalian TB dengan fokus pada pencarian mitra atau donor serta pembentukan kelompok masyarakat peduli TB. Untuk mengurangi risiko kejadian TB di masyarakat dilakukan penyuluhan disertakan testimoni dari pasien yang sudah sembuh. Disimpulkan bahwa koordinasi, keseluruhan, keberlanjutan membantu dalam upaya penemuan kasus TB serta mengurangi penularannya di masyarakat.
Analisis Faktor Pemilihan Jajanan, Kontribusi Gizi dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Dwikani Oklita Anggiruling; Ikeu Ekayanti; Ali Khomsan
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 1: MARET 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.558 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i1.5914

Abstract

Fulfillment children’s nutritional needs is important to support growth and development. The dietary habitof school-age children which tends to prefer snacks at school rather than eating at homewill affect the nutritionalstatus of children. The purpose of this study was to analyze determinant factors of snacks choice, relationshipbetween snacks choice with frequency of snacks, and relationship of nutrition contribution of snacks with nutritionalstatus of children. This study was a cross-sectional study funded by the Neys-van Hoogstraten Foundation, theNetherlands and was conducted at three primary schools namely SDN Kedokan, SDN Pajajaran and SDN Cibogoin Cisauk Sub-District, Tangerang Regency with total subjects of this study were 109 students. Factor-analysisandRank Spearman relationship tests were used to analyze data. There are five main factors that determine thesnackschoice, namely familiarity factor, characteristics of snacks, environmental and social, nutritional content and variation,and health. Health factors and snack characteristics had significant relationships with frequency of snacks(p<0.05). The contribution of energy, protein, fat and carbohydrate had significant relationships with the nutritionalstatus of children (p<0.05). The study resultshows that snack choice played an important role in snackinghabits and nutrition contribution of snacks had an impact on nutritional status of children, therefore availability ofsnacks at school should consider the children’s snack choice and nutritioncontribution of snacks.
PERILAKU MEROKOK SEBAGAI MODIFIKASI EFEK TERHADAP KEJADIAN DM TIPE 2 Ainurafiq IZ; Eko Jahir Maindi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 2: JUNI 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.182 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i2.542

Abstract

Kejadian Diabetes Mellitus (DM) tipe II terus mengalami peningkatan, baik pada level Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, maupun pada level nasional. Upaya pencegahan terus diupayakan, termasuk dengan melakukan aktifitas fisik. Namun, efektifitas upaya pencegahan mungkin diganggu oleh adanya faktor risiko lainnya, diantaranya status merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modifikasi efek pencegahan aktifitas fisik terhadap DM tipe II pada pasien yang merokok dan tidak merokok di ruang Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Abunawas Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian epidemiologi observasional dengan desain studi kasus-kontrol. Populasi penelitian adalah pasien yang berkunjung di ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Abunawas selama penelitian berlangsung. Besar sampel sebanyak 37 sampel kasus dan 37 sampel kontrol yang dicuplik secara purposive dengan teknik fixed disease sampling. Data dianalisis mulai dari level univariat dengan analisis distribusi frekuensi, bivariat dengan uji chi square, hingga multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas fisik merupakan faktor pencegah kejadian DM tipe II dengan OR keseluruhan sebesar OR=0,118; 95%CI=0,034–0,406. Namun, terjadi modifikasi efek pencegahan aktifitas fisik terhadap kejadian DM tipe II terjadi pada pasien yang merokok (OR=0,420; 95%CI=0,036–4,876) dan tidak merokok (OR=0,117; 95%CI=0,034–0,406).
PERSEPSI STAF MANAJEMEN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN RUMAH SAKIT DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Nurhikmah Nurhikmah; Indahwaty Sidin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 1: MARET 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.533 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i1.437

Abstract

Persepsi merupakan faktor psikologis yang mempunyai peranan penting yang dapat memengaruhi perilaku seseorang. Manajemen pemasaran terdiri atas riset pasar, strategi pemasaran, bauran pemasaran, implementasi pemasaran, dan kontrol pemasaran. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusudo selama tiga tahun terakhir berorientasi pada kegiatan promosi. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran persepsi staf manajemen tentang manajemen pemasaran rumah sakit. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner pada 111 orang responden. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar riset pasar dipersepsikan secara positif oleh middle management (73,7%). Untuk strategi pemasaran yang terdiri atas segmentasi dan target pasar yang dipersepsikan secara positif oleh middle management sebanyak 84,2% sedangkan posisi produk sebagian besar dipersepsikan negatif oleh frontline people sebanyak 51,1%. Bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan penampilan fisik telah dipersepsikan secara positif oleh middle management, tetapi sebagian besar frontline people masih mempersepsikan negatif seperti produk (52,2%), harga, lokasi dan orang (50%), serta promosi (51,1%). Disarankan agar RSUP Dr. Wahidin Sudirohusudo untuk melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pemasaran kepada seluruh staf manajemen (frontline people) dan memanfaatkan persepsi dan pengetahuan middle management untuk meningkatkan kegiatan pemasaran di rumah sakit.

Page 11 of 41 | Total Record : 406