cover
Contact Name
siswadi
Contact Email
siswady12smile@gmail.com
Phone
+6285358389013
Journal Mail Official
pendidikan.matematikauniva@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sisingamangaraja No.10, Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
ISSN : 26232332     EISSN : 27985474     DOI : https://doi.org/10.47662/farabi.v4i1.78
Core Subject : Science, Education,
FARABI; Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika (JMPM) menyediakan forum untuk menerbitkan artikel penelitian, artikel review, dan berita teknologi baru yang terkait dengan pendidikan matematika dan terapan. Jurnal ini disediakan untuk penulis, guru, mahasiswa, profesor, dan peneliti, yang akan mempublikasikan laporan penelitian atau artikel tinjauan pustaka (hanya untuk kontributor yang diundang) tentang pendidikan matematika dan instruksionalnya untuk penulis dan pembaca di seluruh dunia FARABI; Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika (JMPM) menerima artikel ilmiah dengan lingkup penelitian berikut, tetapi tidak terbatas pada bidang penelitian survei, penelitian dan pengembangan, penelitian eksperimental, penelitian tindakan kelas, Graph Theories and aplikasinya, Operation Research and aplikasinya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 140 Documents
Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Berpikir Kritis Siswa yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Dengan Kontekstual Ronald Mahmud Sitorus; Ilham Nazaruddin
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.78

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (2) Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3) Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan yang diajarkan dengan pembelajaran Konvensional, (4) Untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Binjai. Kemudian secara acak dipilih tiga kelas dari semua kelas X SMA Negeri 2 binjai yaitu kelas XA, kelas XB, dan kelas XC dimana kelas XA sebagai kelas eksperimen dan kelas XB sebagai kelas kontrol serta kelas XC sebagai kelas uji coba instrumen. Kelas uji coba digunakan untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menerapkan pembelajaran kontekstual. Instrumen penelitian ini menggunakan tes berpikir kreatif dan berpikir kritis matematis. Instrumen tersebut telah di uji oleh validator dan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dari hasil perhitungan uji F, dihasilkan bahwa Fhitung = 102,477 dan Ftabel = 4,006873 dengan taraf signifikan sebesar 5% Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional (2) Dari hasil perhitungan uji F, dihasilkan bahwa Fhitung = 7,557737 dan Ftabel = 4,006873 dengan taraf signifikan sebesar 5% Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran kontekstual dan konvensional memenuhi batas toleransi, (4) Rata – rata persentase keseluruhan komponen respon siswa terhadap pembelajaran kontekstual dan konvensional lebih besar atau sama dengan 80%, maka disimpulkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran kontekstual dan konvensional adalah positif (5) Proses penyelesaian jawaban siswa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual memiliki kriteria baik. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa lebih baik pada kelas pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Gender Siswa Hilda Hakim; Leni Agustina Daulay; Maya Listari
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.79

Abstract

One of the problems the important thing in learning Mathematics in Indonesia today is the development of students' mathematical communication skills. Communication development is one of the objectives of learning Mathematics and is one of the competency standards for Mathematics graduates. In Indonesia, the assessment of communication skills includes students' ability to present and interpret Mathematical ideas orally, in writing or in demonstration. Indicators of communication skills in written form are (1) drawing; (2) mathematical expressions; (3) written texts. Differences in gender (gender) certainly cause psychological differences in learning, so that male and female students certainly have differences in the ability to understand and communicate. The type of research used is quantitative research with a descriptive approach. The results showed that basically female students were more accurate and detailed while male students were more critical in various interpretations. There is a difference between the average scores obtained by male students and female students. This shows that the mathematical communication ability of female students is better than that of male students, with an average score of 83.1 for female students compared to an average score for male mathematical communication of 75.7 with a difference of 7.4%.
Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Kemampuan Representasi Siswa Lilis Arini; Nur Rahmi Rizqi; Riska Indah Sari Lubis
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.90

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran (1) Kemampuan representasi matematika siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CTL lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran Konvensional, serta (2) Proses jawaban siswa terkait kemampuan representasi matematik yang diajarkan melalui model pembelajaran CTL dan Konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan populasi seluruh siswa kelas IX MTs PPMDH Medan Tahun Pembelajaran 2019-2020. Sampel diambil melalui teknik simple random sampling, diperoleh kelas IXA sebagai kelompok eksperimen dengan model pembelajaran CTL dan kelas IXB sebagai kelompok kontrol yang di ajar dengan model pembelajaran Konvensional (biasa). Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel diberi tes menggunakan instrumen yang sama yang di uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan metode observasi. Metode tes dilakukan untuk memperoleh data nilai akhir setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data dianalisis dengan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t satu pihak diperoleh thitung= 5,792 dan dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan 0,000 < 0,05 maka ditolak, artinya kemampuan representasi matematik siswa yang mengikuti model pembelajaran CTL lebih baik daripada siswa yamg mengikuti model pembelajaran Konvensional. Hasil tersebut menunjukkan pembelajaran CTL berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematik. Berdasarkan kategori penilaian proses jawaban, kelompok eksperimen berada pada kategori “Sangat baik” sementara kelompok kontrol berada pada kategori “Baik”.
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Minarti Juliana; Minta Ito Simamora; Dini Astika
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTs Al-Washliyah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Washliyah. Untuk sampel penelitian ini adalah kelas VIIA-1 dan kelas VIIA-2. Analisis data dilakukan dengan pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTs Al-Washliyah 16 Perbaungan. Hal ini terlihat dari hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika kelas kontrol setelah diberikan pembelajaran dan posttest, dimana diketahui berdasarkan perbandingan jumlah nilai dan rata-rata posttest kedua kelas sampel, yaitu jumlah nilai kelas eksperimen = 2727,5 > jumlah nilai kelas kontrol = 2490, dan rata-rata kelas eksperimen = 75,76 > rata-rata kelas kontrol = 69,17
Pengaruh Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Mernawati Mernawati; Yenni Novita Harahap; Rika Susanti
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.92

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Penelitian dilakukan di pada siswa kelas VIII Sekolah SMP Setia Budi Abasi Perbaungan dengan sampel dua kelas yaitu VIII-A dan VIII-B. Yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan komunikasi dan yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini menggunakan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas sebagai uji prasyarat serta uji N-Gain untuk melihat pengaruh dan peningkatannya. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukan data yang diperoleh berbentuk normalitas dan homogen dan tingkat kemampuan komunikasi matematika melalui model pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi 0.09% dibandingkan kelas yang menggunakan model Pembelajaran Konvensional. Dengan demikian model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan katagori sangat tinggi yaitu 0,98 %.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Memecahkan Masalah Struktur Aljabar Ring Materi Daerah Integral Dan Field Clarisa Clarisa; Fatma Liana Rahma; Fauziah Nur; Khairunnisa Hasibuan; Nabila Khodijah; Siti Maysarah
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.93

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting peserta didik, khususnya mahasiswa agar dapat menghubungkan persoalan atau informasi yang diperolehnya melalui penyelidikan dan penkajian secara sistematis sehingga menghasilkan ide atau solusi untuk pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan menganalisis atau menggambarkan kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa jurusan pendidikan matematika pada materi daerah integral dan field. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa antara lain kemampuan identifikasi masalah, analisis, sintesis, inferensi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh secara online menggunakan media google form. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang bagaimana pandangan mereka mengenai pemahaman materi daerah integral dan field yang terdiri dari 6 pertanyaan. Kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa jurusan pendidikan matematika pada mata kuliah stuktur aljabar ring materi daerah integral dan field tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena dari uraian karakteristik kemampuan berpikir kritis matematika subjek pada masing-masing predikat diperoleh bahwa secara umum mahasiswa hanya mampu memenuhi sebagian indikator berpikir kritis atau belum mampu memenuhi seluruh indikator berpikir kritis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematika mahasisa pada materi daerah integral dan field tersebut antara lain : sistem pembelajaran daring yang kurang efektif, penguasaan konsep-konsep daerah integral dan field dan materi prasyarat (kemampuan awal) serta penerapannya, dan kurangnya motivasi serta minat belajar mahasiswa.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran TPS Dengan STAD Muhammad Bayu Al Dhana; Nurullita Astriani; Sari Selawati
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dan STAD kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan dan yang dijadikan sebagai sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Pada kelas eksperimen A diberi pembelajaran menggunakan model TPS, sedangkan pada kelas eksperimen B diberi pembelajaran menggunakan model STAD. Instrumen dalam penelitian ini adalah pretes dan postes kemampuan pemecahan masalah matematika sebanyak lima soal yang sebelumnya telah divalidasi oleh 2 orang validator serta oleh kelas lain di luar sampel penelitian. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas pretes dan postes. Normalitas diuji dengan menggunakan uji Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah matematika kelas eksperimen A yang diajar menggunakan model TPS, diperoleh rata-rata postes sebesar 78,61, varians 85,22, dan simpangan baku 9,23. Sedangkan dari kelas eksperimen B yang diajar menggunakan model STAD, diperoleh rata-rata postes sebesar 70,78, varians 52,18, dan simpangan baku 7,22. Dari pengujian hipotesis pada taraf nyata α=0,05 dengan dk=36 diperoleh thitung >ttabel atau 4,00> 1,997. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Antara Siswa yang Diajar Menggunakan Model TPS dan STAD Kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2019-2020.
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Yulina Giawa
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.95

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan ICM dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Jenis penelitian ini adalah Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas) dengan dua siklus. Penelitian ini mengambil subjek siswa kelas VIII SMP Swasta BNKP Luzamanu yang berjumlah 32 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Instrumen penelitian ini menggunakan soal cerita dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa untuk menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Swasta BNKP Luzamanu. Hal tersebut dapat dibuktikan dari meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dari kondisi awal (pra siklus) yaitu dengan rata-rata 6,6  menjadi 7,47 pada siklus I dan pada kondisi akhir siklus II rata-ratanya menjadi 8,88. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal 21,88%, meningkat menjadi 45,75% pada evaluasi siklus I dan menjadi 78,13% pada evaluasi siklus II.
Analisis Tingkat Kognitif Soal Buku Matematika Peminatan Kelas XI Terbitan Mediatama Materi Irisan Kerucut dan Polinomial Berdasarkan Taksonomi Bloom Mira Yuniarti; Hanifah Hanifah; Teddy Alfra Siagian
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i2.156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran tingkat kognitif soal pada buku teks matematika peminatan kelas XI terbitan Mediatama berdasarkan Taksonomi Bloom. Jenis penilitian yang dilakukan adalah adalah penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks matematika peminatan kelas XI terbitan mediatama materi irisan kerucut dan polinomial. Instrumen penelitian yang dilakukan adalah lembar analisis dan lembar kesesuain tingkat kognitif. Metode pengumpulan data metode dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada materi irisan kerucut dari 30 soal memiliki tingkat kognitif mengaplikasikan (C3) sebanyak 28 soal (93,3%), mengevaluasi (C5) sebanyak 2 soal (6,7%), serta tidak adanya tingkat kognitif mengingat (C1), memahami (C2), menganalisis (C4), dan mencipta (C6). Materi polinomial dari 29 soal memiliki tingkat kognitif mengaplikasikan (C3) sebanyak 25 soal (86,2%), menganalisis (C4) sebanyak 2 soal (6,9%), dan mengevaluasi (C5) sebayak 2 soal (6,9%), serta tidak adamya tingkat kognitif mengingat (C1), memahami (C2), dan mencipta (C6). Kata Kunci: Buku Teks Matematika, Soal, Taksonomi Bloom, Tingkat Kognitif
Analisis Tingkat Kognitif Soal Buku Matematika Kelas VII Materi Garis dan Sudut Berdasarkan Taksonomi Bloom Rezki Ainun Sari; Agus Susanta; Hanifah Hanifah
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i2.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran tingkat kognitif dari soal pada Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 2 Terbitan Erlangga Materi Garis dan Sudut Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah Soal- Soal dalam Buku Matematika kelas VII Semester II kurikulum 2013 revisi 2016 penerbit Erlangga pada materi garis dan sudut. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar klasifikasi dan lembar kesesuaian tingkat kognitif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal-soal latihan pada materi garis dan sudut memiliki tingkat kognitif memahami (C2) sebesar 43,58% , mengaplikasikan (C3) sebesar 51,95%, menganalisis (C4) sebesar 3,91%, mengevaluasi (C5) sebesar 0,56%, dan tidak memuat tingkat kognitif mengingat (C1) dan mencipta (C6). Pada soal-soal uji kompetensi materi garis dan sudut memiliki tingkat kognitif memahami (C2) sebesar 10%, mengaplikasikan (C3) sebesar 73,5%, menganalisis (C4) sebesar 16,5%, dan tidak memuat tingkat kognitif mengingat (C1), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Kata Kunci: Soal, Buku Teks Matematika, Tingkat Kognitif, Taksonomi Bloom Revisi.

Page 2 of 14 | Total Record : 140