cover
Contact Name
Yulfira Riza
Contact Email
jurnaltabuah.fahadab@uinib.ac.id
Phone
+6281363427899
Journal Mail Official
jurnaltabuah.fahadab@uinib.ac.id
Editorial Address
Lantai 1 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang | Jl. Prof. Mahmud Yunus Lubuk Lintah, Anduring, Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora
ISSN : 14101343     EISSN : 26147793     DOI : 10.37108/tabuah.v24i2.347
Majalah Ilmiah Tabuah Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora mainly focuses on the history of Islamic culture. Detailed scopes of articles accepted for submission to this journal are Manuscript, Socioreligious history, Linguistic and literature, Islamic culture and ethnic, Library and information science, Literacy, Documentation Science.
Articles 104 Documents
Moderat Antar Umat, Pendidikan, dan Organisasi di Indonesia Tatang Muh Nasir; Opik Taufik Kurahman
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The moderate stance taken by religious, educational and organizational groups is discussed in this article. This study used a literature review, and moderate was defined either explicitly or implicitly. The word "moderate" means "moderate", but it also has the implication "a person who agrees to be reasonable", as in "he always finds a middle way to deal with the problems he faces". Finding the middle ground requires maintaining a positive attitude and putting the needs of others before your own. But calm, harmony, no conflict, and modernity is what these people want. Every aspect, including structure and instructions, requires moderation.
Tokoh Pelopor Islam di Sumatera Barat pada Zaman Kolonial Fitri Fitri; Julia Parawansa; Siti Rahma; Korie Lili Muslim; Doni Nofra
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui para pelopor Islam merupakan ahli-ahli agama Islam yang memiliki kaitan dengan Minangkabau secara geneologis. Mereka kerap dipanggil dengan sebutan syech, tuanku, dan buya di Minangkabau. Syech begitu populer karena pengaruh mereka dalam perubahan politik dan sosial. Mereka mengggunakan majalah dan surat kabar serta bentuk penerbitan dalam menyebarluaskan ide-ide mereka. Pada awal abad ke-19 syech atau ulama di Minangkabau memulai usaha membebaskan praktek Islam yang bercampur dengan praktek Islam dan praktek adat. Campur tangan Belanda dalam konflik antara Kaum Padri dengan Kaum Adat berujung perang yang mengakibatkan Minangkabau berada dibawah Kolonialisme Belanda. Syech Ahmad Chatib Al-Minangkabawi, diikuti oleh murid-muridnya mengangkat kembali gagasan pemurnian Islam. Ahmad Chatib Al-Minangkabawi dan murid-muridnya dijuluki sebagai Ulama Kaum Muda, mencetuskan gerakan pembaharuan Islam yang ditandai dengan maraknya penerbitan media masa Islam seperti Al-Munir dan pembukaan lembaga pendidikan modern seperti Sumatera Thawalib. Gerakan pembaharuan Islam sempat ditentang oleh ulama tua, yang berhubungan dengan tarekat kaum adat yang bertahan dengan hukum waris adat menurut garis keturunan ibu (Matrelineal). Ketegangan antara kaum muda dan kaum tua serta kaum adat segera dipecahkan dalam usaha bersama melawan Kolonial Belanda , Kristenanisasi dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Terpecahnya Minangkabau kedalam wilayah administratif Sumatera Barat pasca-kemerdekaan, istilah yang diapakai semula dengan sebutan ulama berubah menjadi sebutan Syech.
Urban Sufisme Eksistensi Tasawuf di Perkotaan Gazali Gazali; Efendi Efendi
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan peneltian dalam artikel ini adalah untuk memetakan dan meninfentaris bentuk-bentuk sufisme yang berkembang di perkotaan di zaman modern ini. Sufisme yang identik dengan pedesaan (rural) sering dicap dengan keterbelakangan, tradisional dan digeluti orang-orang dari kalangan menengah ke bawah. Sementara itu muncul beberapa gerakan baru di kota-kota besar usaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam bentuk sufisme. Untuk mendapatkan informasi tersebut maka dilakukan kajian kepustakaan yang terkait dengan tema tersebut. Di antara sumber kepustakaan tersebut terdapat kajian-kajain yang mendalam tentang sufisme yang sudah mapan seperti tarekat, dan sufsme yang melembaga seperti kajian-kajian keagamaan yang diorganisir oleh Lembaga Pendidikan, Yayasan keagamaan dan organisasi kemasyakrakatan. Dari penelusuran peneliti maka didapatkan ada tiga tipologi sufisme yang berkembang di perkotaan. Pertama tarekat ortodoks, tarekat marginal dan persekutuan sufi modern.
Tradisi Animisme dan Dinamisme dalam Masyarakat Tigo Luhah Tanah Sekudung Faras Puji Azizah
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines the traditions of animism and dynamism in the Tigo Luhah Tanah Sekudung community. As it is known that this society is known as a religious society, the teachings of Islam play an important role in directing the behaviour of people's daily lives. Nevertheless, in reality, some pre-Islamic elements still develop in society. This research explores elements of animism and dynamism traditions in the Tigo Luhah Tanah Sekudung community. The method used in this study is qualitative, with data collection carried out in several stages, namely by observation, interviews, literature review and documentation. Based on the research conducted, the researchers found that the people of Tigo Luhah Tanah Sekudung still believe in and practice the teachings of their religion and traditions of animism and dynamism. The researchers found animism, including Asyeik, Pelaho Ngambik Aman, Pelaho Ngayun Luci, Pelaho Connect Surat, Pelaho Janem, Mutik Smen, Nahan Ayi Ujan. At the same time, the dynamism is Tangkan and t'place ninek. Some people believe and assume that a certain object has magical powers and can provide help. This belief smells of superstition and heresy that have melted into a form of public belief that is difficult to eliminate in everyday people's lives. Even so, some of the Tigo Luhah Tanah Sekudung Community have started to abandon things that smell animism and dynamism because this is strictly prohibited in Islam.  
PPTI di Nagari Dilam: Masyarakat Muslim di Tengah Krisis Politik (1958-1961) Melia Afdayeni; Wilda Febriani
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Peran Partai Politik Tarekat Islam (PPTI) Pada Masa Krisis Politik di Nagari Dilam Sumatera Barat (1958-1961 M). Meletusnya perang PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) pada tahun 1958 dan berakhir tahun 1961 merupakan sejarah kelam bagi masyarakat Minangkabau secara umum dan masyarakat Nagari Dilam secara khusus. Pada masa perang PRRI sampai terusirnya PKI dari negeri ini tahun 1965 masyarakat hidup di bawah kendali PKI, ada masyarakat yang memilih bergabung dengan PKI dan ada juga masyarakat yang tidak mau terlibat dalam partai ini. Di Nagari Dilam sendiri masyarakat yang tidak mau ikut campur dengan PKI berusaha untuk merapat pada Partai Politik Tarekat Islam (PPTI) yang telah ada di nagari ini semenjak lama. Untuk mengetahui alasan masyarakat Nagari Dilam bergabung dengan PPTI, serta apa saja peranan PPTI dalam masyarakat Nagari Dilam, dilakukanlah penelitian dengan menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: Heuristik (Pengumpulan Sumber), Kritik Sumber (Kritik Internal dan Eksternal), Interpretasi dan terakhir Historiografi (Penulisan). Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa alasan masyarakat bergabung dengan PPTI adalah demi keamanan hidup mereka di dalam nagari dan pada saat itu PPTI sangat berperan dalam bidang agama yaitu dengan menampung seluruh masyarakat yang mau untuk belajar serta mengamalkan ajaran tarekat Naqsyabandiyah dengan bimbingan ketua PPTI sekaligus khalifah Naqsyabandiyah yaitu Angku Mudo Jahidin, kedua Angku Mudo Jahidin sebagai ketua PPTI membuka kesempatan selebar- lebarnya bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota PPTI. Kata Kunci: PPTI, Krisis Politik, Nagari Dilam
SISTEM PEMERINTAHAN TRADISIONAL MENDAPO: MENELUSURI SEJARAH YANG HILANG DALAM MASYARAKAT KERINCI Sandra, Yova; Erman, Erman; Hakim, Lukmanul
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 2 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v27i2.995

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini ialah adanya hegemoni pemerintah sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga masa Orde Baru. Hal ini membuat terjadinya perubahan nilai-nilai yang ada dalam sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo serta telah menghilangkan sistem Pemerintahan Tradisional sebagai identitas masyarakat Kerinci. Selain itu, kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Kerinci terhadap keberadaan sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo sebagai sebuah sistem Pemerintahan Tradisional asli Kerinci menjadi faktor hilangnya mendapo dari struktural Pemerintahan Daerah Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dibantu dengan penggunaan pendekatan filologi dan teori hegemoni Gramsci dengan beberapa penyesuaian untuk melihat dan menganalisa variabel sesuai pertanyaan penelitian. Penulisan ini bertujuan untuk mengeksplor dan menganalisa proses, faktor penyebab, dan dampak hilangnya sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo yang ada di Kerinci pasca kemerdekaan Indonesia. Hasil yang didapat menunjukkan mendapo sebagai bentuk persekutuan atau institusi pemerintahan lokal yang telah berdiri di Kerinci dan memiliki otonomi tersendiri yang berasal dari gabungan beberapa buah dusun atau negeri, yang didasarkan dari kesamaan geneologi dan Hukum Adat telah ada di Kerinci sebelum kedatangan Kolonial Belanda ke wilayah Kerinci. Kedatangan Kolonial Belanda telah membuat pergeseran nilai-nilai sosial dalam sistem Pemerintahan Mendapo hingga puncaknya masa pasca kemerdekaan Indonesia berbagai bentuk hegemoni pemerintah berdampak buruk bagi keberadaan nilai sosial dan tradisi yang melekat dengan keberadaan sistem Pemerintahan Mendapo di Kerinci.
PERISTIWA BENCANA GEMPA BUMI DI PADANG PANJANG PADA TAHUN 1926 (STUDI NASKAH-NASKAH GEMPA) Imratul Sa'diah; Doni Nofra
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 2 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v27i2.1106

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa masalah dimana sedikit sekali masyarakat yang bisa memahami dan mengkaji tentang bencana alam melalui studi naskah. Dikarenakan kurangnya penelitian akan naskah-naskah lama yang berada di Minangkabau. Selanjutnya, hanya sebagian masyarakat mengetahui tentang peristiwa-peristiwa bencana gempa bumi. Kemudian, mengetahui dampak positif dan negatif dari gempa bumi terhadap masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif Naratif. Meliputi tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan. Sumber data yang didapatkan dipenelitian ini adalah naskah-naskah gempa seperti naskah sair gerak gempa, naskah takwil, naskah Padang Panjang koleksi salah satu ulama diMinagkabau yaitu Pak Apria Putra serta arsip Belanda yang ditulis oleh ditulis oleh Jas D. Emanules tentang bencana gempa bumi di Sumatera Barat dan dilengkapi dengan wawancara. Hasil penelitian peristiwa bencana gempa bumi di Padang Panjang pada tahun 1926 (studi naskah-naskah gempa) adalah peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 1926 yang diceritakan dalam naskah- naskah gempa sangat mengharukan. Bencana gempa bumi di Padang Panjang terjadi pada hari Senin tanggal 28 Juni 1926 lebih tepatnya terjadi pada masa kolonial Belanda. Gempa ini terjadi pada pukul 10:00 WIB dan banyak gempa susulan setelahnya. Goncangan dahsyat yang menghancurkan Padang Panjang memberikan akibat yang buruk bagi kondisi masyarakat baik itu kondisi sosial, ekonomi, infrastruktur, maupun lingkungan sekitarnya. Dampak tersebut diceritakan oleh Abdul Syakur dalam naskahnya dimana daerah terparah yaitu Padang Panjang. Banyak bangunan yang rusak seperti Sekolah Diniyyah Padang Panjang, masjid, dan rumah penduduk, kereta api tidak bisa beroperasi. Sedangkan dalam naskah sair gerak gempa yang ditulis oleh Abdul Mu’in Musa mengatakan bahwa dampak gempa tidak hanya di Padang Panjang, tetapi juga daerah sekitarnya seperti Bukittinggi, Sungai Puar, Baso. Naskah-naskah tersebut mencatat lebih kurang 500 korban jiwa. Setelah itu ada juga manfa’at bagi kita yang kurang mengetahui bacaan arab melayu dan hasil dari penelitian ini kita bisa mengetahui dampak-dampak apa saja yang terjadi dan kronologi bencana gempa yang terjadi. Adapun signifikasi terhadap penelitian ini untuk memecahkan suatu kejadian yang sudah lampau yang susah kita ketahui melalui bacaan-bacaan Arab Melayu.
CORAK AKHBAR MAKKAH KARYA AL-AZRAQI SEBAGAI TULISAN SEJARAH AWAL HISTORIOGRAFI ISLAM Alhuzaini, Muhammad; Darmawan, Budi; Faras Puji Azizah; Nurfalina, Yuliana; Anggraini, Riri
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 2 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v27i2.1126

Abstract

Artikel ini membahas tentang Al-Azraqi dengan karyanya yang begitu lengkap bernama Akhbar Makkah yang mana yang dalam kitab Akhbar Mekkah tergambar tentang bagaimana kehidupan di Mekkah pada zaman, sejarawan berpengaruh di Kota Mekkah dengan Karya nya Kitab Akhbar Mekkah, kitab ini menjelaskan gambaran umum Kota Mekkah dan dilihat dari segala aspeknya seperti, sejarah, geografis, topografi Kota Makkah, dan peristiwa-peritiwa penting lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk menggali, mengeksplorasi dan mendiskusikan kontribusi Al-Azraqi dalam karyanya yang berjudul Akhbar Makkah sebagai tulisan sejarah pada awal periode penulisan sejarah di dunia Islam, sebab Akhbar Makkah dianggap salah satu sumber paling penting tentang sejarah Mekah. penelitian yang ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan dalam adalah studi kepustakaan (Library Research). Penulisan naskah akhbar Makkah pada masa ahamd Al-azraqi banyak dinukilkan oleh para sejarawan-sejarawan berikutnya seperti Ibnu Ishaq. Akhbar Mekkah ini sangat penting diantara sejarah kota-kota. Dalam akhbar Mekkah mencakup beberapa hal seperti biografi, muridnya, kematiannya, tulisan-tulisannya, kota Mekkah dan juga Ka’bah sebagai pusat kota, meskipun didalamnya banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang Al-Azraqi tulis.
ALIRAN SIMBOLISME SEBAGAI GERAKAN DALAM SIMBOLISASI KARYA SASTRA ARAB Khatimah, Husnul
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 2 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v27i2.1129

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk berdiskusi terkait aliran sastra simbolisme (madrasah ramziyyah), dari segi sejarah, karakteristis, dan pengaruhnya dalam karya sastra Arab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode simak, adapun teknik lanjutan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik katat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu munculnya aliran Simbolisme (Ramziyyah) pada akhir kedua abad ke-19 di Prancis dengan berlandaskan filsafat idealisme Plato, dan dalam mengekspresikan emosi kejiwaan dalam karya sastra menggunakan simbol yang mengandung makna tersirat di dalamnya, dan adanya komunikasi panca indra , artinya ketidaksesuaian secara lahiriah atau fakta yang tampak terhadap fungsi suatu panca indra.
SYI’IR “ANA LAILUN” KARYA HAIDAR KHALIL: KAJIAN DESKRIPTIF ANALISIS ‘ARUDH WA QAWAFY Saputra, Ferry
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 2 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v27i2.1134

Abstract

Syi’ir adalah bagian dari sastra yang mana ini dikemukakan oleh penyair untuk menyampaikan pikiran dan imajinasi yang diraskan oleh penyair. Syi’ir merupakan cara untuk mengungkapkan kata-kata pujian, ratapan, sindiran, godaan. Syi’ir tidak terlepas dari kaedah yang sudah ditentukan dari segi unsur-unsur Syi’ir arab seperti bahr, maudhu’, taf’ilah dan wazan. Sesungguhnya Syi’ir ini salah satu Syi’ir -Syi’ir yang terkenal dan modern berjudul Ana Lailun. Hasil dari analisis penelitian ini didapati bait-bait yang digunakan oleh Haidar Khalil tidak membedakan taqlid dari beberapa kaedah dari kaedah mi’yar. Karena Haidar Khalil memasukkan taf’ilah yang berbeda di setiap bait Syi’irnya. Dan juga didapati beberapa taf’ilah yang tidak ada wazan bahr dalam ilmu ‘Arudh. Oleh karena itu Syi’ir Haidar Khalil Syi’ir bebas karena Syi’ir nya tidak terikat dengan kaedah mi’yar dan kaedah ilmu araudh wa qawafi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ragam variasi dalal arudh dan dharab yang digunakan oleh penyair dan untuk mengetahui qafiyah yang digunakan. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan cara membaca tiap-tiap bait syi’ir Haidar Khalil. Dan data yang didapati diklasifikasikan dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif terhadap penggalan bait syi’ir Ana Lailun. Hasil dari penelitian ini yaitu syi’ir ini menggunajkan bahar Hazju dan bahar wafir dibeberapa bait. Sedangkan apada dharbnya ada shahiha, makhbund dan majzuah dan qafiyah nya terdiri dari huruf Yaa, Mim, Qaf, dan Kaf.  

Page 8 of 11 | Total Record : 104