cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
Gambaran Pengaruh Kontak antar Anak dan Pasien Multi Drug Resistant Tuberculosis Dewasa terhadap Kejadian Infeksi Tuberculosis ., Ayunda Larassati Basadi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.631 KB)

Abstract

Latar belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang dewasa maupun anak. Diperkirakan terdapat 10,4 juta kejadian TB baru di dunia dengan persentase 56% kejadian pada pria, 34% pada wanita dan 10% kejadian pada anak-anak. TB yang tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan Multi Drug Resistant (MDR) TB. Penularan penyakit ini cukup mudah yaitu melalui udara maka dari itu kontak antar pasien dan individu yang sehat merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi TB. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data diambil dari 17 responden melalui pemeriksaan fisik dan uji tuberkulin. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS 24.0. Hasil. Didapatkan sebanyak 11 anak adalah kontak serumah dan 6 anak adalah kontak erat. Dari semua jenis kontak, ditemukan 1 anak terinfeksi TB dan memiliki kontak serumah dengan pasien MDR TB. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian, kontak serumah dapat menjadi penyebab dari infeksi TB pada anak yang kontak dengan pasien MDR TB dewasa.  Kata kunci: Kontak, Kontak Serumah, Kontak Erat, Infeksi TB pada Anak
Hubungan antara Status Gizi dan Kadar Limfosit CD4 Pasien HIV/AIDS di RSJD Sungai Bangkong Pontianak ., Muhammad Amin
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.334 KB)

Abstract

Latar belakang. HIV/AIDS menjadi salah satu masalah di sector kesehatan masyarakat. BerdasarkanDitjen PP & PL Kemenkes RI bahwa terdapat 8,382 penderita HIV/AIDS di Kalimantan Barat dan Pontianak merupakan salah satu kota yang menghadapi beban terbanyak orang dengan HIV/AIDS. Pasien HIV biasanya akan mengalami penurun kadar limfosit CD4 dengan salah satu gejala klinis yaitu malnutrisi. Pemberian ARV akan meningkatkan kadar limfosit CD4 yang mana harapannya akan memengaruhi status gizi dari pasien HIV/AIDS. Klinik CST Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak belum pernah melakukan penelitian mengenai status gizi dengan kadar limfosit CD4 pasien HIV/AIDS. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017. Subjek pada penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah SungaiBangkong Pontianak dan telah menjalani terapi ARV ≥ 6 bulan. Total sampel sebanyak 41 responden. Analisis data dengan uji fisher. Hasil. Sebanyak 48,8% responden mempunyai kadar limfosit dalam rentang 200-500 dan 46,3% memiliki status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kadar limfosit pasien HIV/AIDS (p= 0,660). Kesimpulan. Kadar limfosit CD4 tidak memengaruhi status gizi pasien HIV/AIDS yang menjalani rawat jalan di Care Support Treatment (CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak. Kata Kunci: HIV/AIDS, status gizi, limfosit CD4
Gambaran Pola Konsumsi Makanan, Karakteristik Orang Tua, Keadaan Kesehatan dan Status Gizi Anak TK Al-Azhar 21 Pontianak ., Dea Erica
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.807 KB)

Abstract

Latar Belakang. Kalimantan Barat menempati peringkat sepuluh dalam prevalensi obesitas nasional pada anak berusia 5-12 tahun. Secara nasional sendiri prevalens obesitas di Indonesia masih sebesar 8,8%. Obesitas merupakan masalah gizi yang dapat terjadi karena kesalahan pola makan. Kesalahan pola makan pada anak dapat menyebabkan berbagai penyakit degenerative dimasa depan. Metode.  Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di KB/TK Islam Al-Azhar 21 Pontianak pada bulan April-Mei 2016. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kuesioner Food Recall, kuesioner Food Frequency, dan pengukuran antropometri. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan dari 60 orang responden ditemukan 27 anak (45%) memiliki angka kecukupan gizi yang sedang dan 20 anak (33,3%) memiliki angka kecukupan gizi yang kurang, orangtua dengan pendidikan terakhir yang tinggi sebanyak 50 orang (83,3%) dan 32 orang (53,3%) orangtua dengan penghasilan rata-rata perbulan sangat tinggi, 41 orang anak (68,3%) memiliki keadaan kesehatan dengan status sehat, 37 orang anak (58,3%) dengan status gizi normal, 4 anak (6,7%) dengan overweight dan 16 anak (26,7%) dengan obesitas. Kesimpulan. Sebagian besar anak memiliki angka kecukupan gizi sedang, Anak banyak mengonsumsi karbohidrat dan protein tetapi kurang mengonsumsi sayur dan buah. Karakteristik orangtua yaitu pendidikan terakhir adalah tinggi dan penghasilan rata-rata perbulan orangtua sangat tinggi. Sebagian besar anak memliki status sehat dan status gizi yang normal. Tetapi sepertiga anak masih memiliki masalah overweight dan obesitas serta angka kecukupan gizi harian yang kurang.
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP MUTU PELAYANAN BPJS KESEHATAN DENGAN METODE SERVQUAL DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK ., Ullis Marwadhani
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.104 KB)

Abstract

Latar Belakang: Mutu pelayanan ditujukan untuk memuaskanpelanggan atau masyarakat yang dapat dinilai melalui tingkat kepuasanpelanggan. Kepuasan yang tinggi atau kesenangan yang meningkatcenderung berdampak langsung pada tingkah laku dan sikap pelanggan.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan pasien rawat inapterhadap mutu pelayanan BPJS di RSUD Sultan Syarif Mohamad AlkadriePontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitikobservasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampeldengan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67orang responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner.Analsis statistic yang digunakan adalah uji Fisher. Hasil: Hasil uji Fishermenunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tangible(p=0,015), reability (p=0,015), responsiveness (p=0,030), assurance(p=0,030), dan emphaty (p=0,030) terhadap tingkat kepuasan pasienrawat inap. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kepuasanterhadap mutu pelayanan BPJS Kesehatan pada pasien rawat inap diRSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.Kata Kunci: Mutu Pelayanan, BPJS, tingkat kepuasan
Hubungan antara Kadar Hba1c dan Disfungsi Ereksi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 ., Nabiyur Rahma
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.262 KB)

Abstract

Latar Belakang. Diabetes Melitus merupakan kelompok penyakit yang umum terjadi akibat gangguan metabolik yang dapat diukur dengan kadar HbA1c. Kadar HbA1c yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kelainan mikrovaskular salah satunya adalah disfungsi ereksi. Adanya disfungsi ereksi pada penderita diabetes melitus menjadi penanda penyakit mikrovaskular dan kontrol gula darah yang buruk. Metode. Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengetahui  hubungan  antara kadar HbA1c dan disfungsi ereksi pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan rekam medis, kuesioner dan wawancara. Besar  sampel yakni 25 orang diambil secara  consecutive sampling. Hasil. Data  dianalisis  menggunakan  Uji Koefisien Kontingensi. Uji  statistik menunjukkan  tidak terdapat  hubungan  yang  bermakna secara statistik antara nilai HbA1c dan disfungsi ereksi pada penderita diabetes melitus tipe  2  (p=0.420). Kesimpulan. Kadar HbA1c yang tidak terkontrol tidak berhubungan dengan disfungsi ereksi  pada penderita diabetes melitus tipe 2 secara statistik. Kata kunci : HbA1c,Disfungsi Ereksi, Diabetes Melitus Tipe 2
Pengaruh Pemberian Astaxanthin terhadap Aktivitas Enzim Alanin Aminotransferase Serum Tikus Putih Jantan(Rattus Norvegicus) Galur Wistar yang diinduksi Formaldehid secara Oral ., Jonathan M.S. Pakpahan
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.656 KB)

Abstract

Latar Belakang. Formaldehid umumnya sudah disalahgunakan sebagai bahan pengawet pada makanan. Formaldehid yang bersifat sangat reaktif dapat memicu peningkatan produksi radikal bebas yang dapat merusak jaringan hepar, sehingga memicu keluarnya enzim spesifik pada jaringan hepar menuju sirkulasi darah. Adanya terapi untuk mengurangi efek buruk dari peningkatan radikal bebas tersebut, salah satunya astaxanthin yang diharapkan dapat memperbaiki kerusakan pada jaringan hepar. Metode. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal; kelompok kontrol negatif hanya diberikan induksi formaldehid; Kelompok dosis 1 diberikan astaxanthin 12 mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan perbedaan yang bermakna pada rata-rata aktivitas ALT kelompok kontrol normal dengan kelompok kontrol negatif, dosis I, II, dan III astaxanthin (p<0,05) pada pengukuran aktivitas ALT sebelum perlakuan (pretest). Pada pengukuran aktivitas ALT setelah perlakuan (posttest) terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata aktivitas ALT kelompok normal dengan kelompok kontrol negatif, dosis II, dan dosis III astaxanthin (p<0,05). Dosis terbaik yang didapatkan adalah 48 mg/hari. Kesimpulan. Astaxanthin dapat berperan sebagai terapi pada kerusakan jaringan hepar dengan adanya penurunan aktivitas enzim ALT dengan dosis terbaik astaxanthin adalah 48 mg/hari. Kata Kunci: Antioksidan, astaxanthin, formaldehid, aktivitas ALT
Hubungan Kadar Hemoglobin A1c dan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Penderita Diabetes Mellitus ., Risma Imthihanul Safitri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.507 KB)

Abstract

Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik berupa hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Glycosylated Hemoglobin (HbA1c) merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis diabetes melitus yang lebih akurat dan dapat dipercaya sebagai kontrol jangka panjang status glikemi pada pasien diabetes melitus. Peningkatan insidensi diabetes melitus akan diikuti oleh peningkatan kejadian penyakit pembuluh darah perifer yang merupakan komplikasi kronik dari diabetes melitus. Ankle Brachial Index (ABI) merupakan salah satu skrining non invasive dan penting dilakukan pada pasien yang dicurigai  mengalami penyakit arteri perifer dengan sensitivitas 79% dan spesifisitas 96%. Metode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar  Glycosylated Hemoglobin (HbA1C) dan kejadian penyakit arteri perifer (PAP) pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan menggunakan metode cross sectional.  Hasil. Pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Antonius Kota Pontianak sebanyak 51 orang. Data sampel dikumpulkan melalui anamnesis, data laboratorium dan data rekam medik pasien dengan cara consecutive sampling.  Dari hasil uji Fischer didapatkan nilai p = 0.487. Kesimpulan.  Tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dan kejadian PAP pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit X Kota Pontianak.  
Aktivitas Bakteri Endofit Daun Cengkodok (Melastoma malabathricum L.) terhadap Bakteri Penyebab Diare ., Anggita Serli Verdian
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Daun tanaman cengkodok diketahui memiliki aktivitas antidiare. Pemanfaatan bakteri endofit sangat potensial untuk menghasilkan metabolit sekunder untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen Metode.  Desain yang digunakan untuk penelitian ini merupakan studi eksploratif-deskriptif. Isolasi bakteri endofit daun cengkodok (M. malabathricum L.) dilakukan dengan metode penanaman langsung (direct plating) dan pemurnian isolat menggunakan metode streak plate. Isolat yang memiliki potensi antibakteri diuji dengan metode difusi cakram (disc diffusion methods). Identifikasi bakteri endofit potensial berdasarkan karakter morfologi koloni, sel dan aktivitas biokimia. Hasil. Sebanyak 7 isolat bakteri endofit dari 35 isolat memiliki aktivitas terhadap Escherichia coli dan Vibrio cholerae berkisar antara 1,5 mm – 14 mm (aktivitas lemah-kuat).  Isolat bakteri endofit yang memiliki zona hambat terbesar yaitu isolat 21 yang memiliki diameter sebesar 11 mm terhadap Escherichia coli dan 14 mm terhadap Vibrio cholerae. Identifikasi menunjukkan isolat 21 memiliki kemiripan dengan genus Acetobacter. Kesimpulan. Aktivitas isolat bakteri endofit berkisar antara 1,5 mm – 14 mm (aktivitas lemah-kuat).  Isolat bakteri endofit yang memiliki zona hambat terbesar yaitu isolat 21 yang memiliki diameter sebesar 11 mm (aktivitas kuat) terhadap Escherichia coli dan 14 mm (aktivitas kuat) terhadap Vibrio cholerae.  Kata Kunci : Diare, daun cengkodok, aktivitas bakteri
Hubungan antara Pediatric Trauma Score dan Mortalitas pada Pasien Cedera Kepala di RSUD dr. Abdul Aziz Kota Singkawang ., Syarif M. N Taufiq
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.465 KB)

Abstract

Latar Belakang. Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi didunia dan terbanyak diantara penyebab utama mortalitas serta morbilitas pada anak. Pediatric Trauma Score (PTS) merupakan salah satu alat prediksi yang dapat digunakan dalam menentukan prognosis. Metode.  Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian berjumlah 30 orang. Data Pediatric Trauma Score (PTS) dan mortalitas diambil dari rekam medis di RSUD DR Abdul Aziz Kota Singkawang. Analisis data menggunakan uji. Hasil. Analisis data dengan uji chi square mengindikasikan adanya hubungan yang bermakna  antara Pediatric Trauma Score (PTS) dan mortalitas (p=0,000). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara Pediatric Trauma Score (PTS) dan mortalitas yaitu rendahnya nilai Pediatric Trauma Score (PTS) dapat meningkatkan mortalitas pada pasien cedera kepala. Kata kunci : Cedera kepala, Mortalitas, Pediatric Trauma Score  (PTS)
Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Buas-buas (Premna serratifolia L.) terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro ., Nora I Meilina
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.79 KB)

Abstract

Latar belakang. Daun buas-buas sebagai obat tradisional diduga memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai anthelmintik. Metode. Keberadaan senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak di uji degan metode KLT. Sebanyak lima ekor cacing direndam dan direplikasi sebanyak lima kali dalam larutan 100 mg/mL, 200 mg/mL, 400 mg/mL larutan ekstrak daun buas-buas, NaCl 0,9 %, dan 15 mg/mL albendazole. Aktivitas dari ekstrak ini ditentukan berdasarkan hambatan pergerakan dan kematian cacing secara in vitro. Hambatan pergerakan dan kematian cacing diamati tiap jam. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil. Berdasarkan uji KLT yang dilakukan ditemukan bahwa ekstrak etanol daun buas-buas mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin, triterpenoid dan steroid. Hasil Percobaan in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun buas-buas100 mg/mL, 200 mg/mL, 400 mg/mL memiliki efek antelmintik. Kesimpulan. Ekstrak etanol daun buas-buas memiliki aktivitas anthelmintik terhadap cacing Ascaridia galli. Ekstrak paling efektif adalah pada konsentrasi 200 mg/mL.  Kata kunci: Premna serratifolia L., Ascaridia galli, kematian, anthelmintic, KLT

Page 2 of 59 | Total Record : 585


Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue