cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)" : 20 Documents clear
Purifikasi fikosianin dari Spirulina platensis hasil intervensi kemangi (Ocimum basilicum) pada konsentrasi amonium sulfat berbeda: Purification of phycocyanin from Spirulina platensis with basil (Ocimum basilicum) intervention on different ammonium sulphate concentration Agustini, Tri Winarni; Dewi, Eko Nurcahya; Afifah, Diana Nur; Yuliani, Yuliani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.46208

Abstract

Spirulina platensis merupakan kelompok ganggang hijau biru berserabut yang mengandung senyawa fikobiliprotein. Fikosianin merupakan komplek pigmen-protein paling tinggi pada fikobiliprotein. Fikosianin memiliki nilai komersial yang paling dominan pada industri makanan, kosmetik maupun obat-obatan. Purifikasi fikosianin merupakan suatu proses peningkatan kemurnian dan salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas spesifik fikosianin. Ocimum basilicum atau kemangi adalah tumbuhan yang mengandung azulene yang merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang berwarna biru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh intervensi kemangi dan tingkat saturasi pengendapan amonium sulfat pada proses purifikasi fikosianin S. platensis terhadap indeks kemurnian, kandungan fikosianin, recovery, dan total protein. Metode purifikasi fikosianin yang digunakan adalah metode multistep yang terdiri dari ekstraksi S. platensis tanpa intervensi dan intervensi kemangi, pengendapan dengan amonium sulfat pada tingkat saturasi (0-20%), (20-50%), (50-70%), (70-90%), dan ultrafiltrasi (DF/UF). Hasil penelitian menunjukkan tingkat saturasi terbaik pada tahap purifikasi dengan pengendapan amonium sulfat untuk sampel tanpa intervensi sebesar 50% dan intervensi sebesar 70%. Fikosianin hasil intervensi kemangi memiliki nilai kemurnian dan kandungan fikosianin yang lebih tinggi dibandingkan sampel tanpa intervensi pada setiap tahapan purifikasi. Nilai kemurnian pada tahap purifikasi akhir sebesar 2,54 AU untuk sampel tanpa intervensi dan 2,57 AU untuk sampel intervensi kemangi. Perlakuan intervensi maupun tanpa intervensi daun kemangi pada S. platensis dapat menurunkan nilai recovery dan total protein pada setiap tahap purifikasi.
Isolasi heparin dari jeroan ikan tuna (Thunnus sp.) : Isolation of heparin from tuna viscera (Thunnus sp.) Hardiningtyas, Safrina Dyah; Kartika, Hanin Bela; Tarman, Kustiariyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.46634

Abstract

Ikan tuna merupakan komoditas penting Indonesia dengan nilai produksi yang meningkat setiap tahun. Pengolahan ikan tuna menghasilkan limbah 50-70%. Jeroan merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biomaterial baru, contohnya heparin. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan komponen heparin dari beberapa bagian jeroan ikan tuna, yaitu hati, lambung, usus dan sekum pilorus. Ekstraksi heparin dilakukan dengan metode enzimatis menggunakan enzim papain. Ekstrak kasar heparin dipurifikasi lebih lanjut dengan fraksinasi aseton. Gugus fungsi heparin murni dianalisis menggunakan FTIR spektrofotometer dan kandungan heparin ditentukan menggunakan sulfate GAG assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usus dan sekum pilorus menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 0,66±0,06% dengan kandungan heparin 43%. Heparin murni dari jeroan ikan tuna memiliki gugus fungsi penciri senyawa heparin, yaitu karboksil, asetil, hidroksil, siklus ester, dan atom N tersulfasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa jeroan ikan tuna dapat menjadi alternatif sumber heparin.
Karakteristik serum wajah dari sediaan filtrat rumput laut Eucheuma cottonii dan Ulva lactuca: Characteristics of facial serum from seaweed filtrate of Eucheuma cottonii and Ulva lactuca Nusaibah, Nusaibah; Muhammad, Taufik; Pangestika, Widya; Siregar, Arpan Nasri; Utami, Kamilia Dwi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.46874

Abstract

Kulit membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang di antaranya berasal dari polusi udara dan paparan sinar ultraviolet. Rumput laut Eucheuma cottonii dan Ulva lactuca dikenal memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Produk perawatan kulit salah satunya serum dapat dijadikan alternatif dalam mengurangi permasalahan pada kulit melalui penambahan bahan aktif dari rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik dan pengaruh penambahan E. cottonii dan U. lactuca terhadap karakteristik produk serum wajah melalui parameter uji hedonik, pH, kelembapan, homogenitas, viskositas, dan aktivitas antioksidan. Perlakuan dalam penelitian dibagi menjadi empat, yaitu serum tanpa penambahan filtrat rumput laut (F0), serum dengan penambahan filtrat E. cottonii (F1), serum dengan penambahan filtrat U. lactuca (F2), dan serum kombinasi filtrat E. cottonii dan U. lactuca (F3). Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan one way ANOVA. Penambahan filtrat E. cottonii dan U. lactuca dapat memengaruhi nilai antioksidan, hedonik, homogenitas, pH, viskositas, dan kelembapan pada produk serum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula serum terbaik diperoleh pada perlakuan penambahan filtrat E. cottonii (F1) dengan aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 299,29 µg/mL, kelembapan 58,42%, nilai pH 6,25, viskositas 276,71 cP dan paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter ketampakan, warna, aroma, tekstur, dan homogenitas.
Metaanalisis peranan teknologi proses pengolahan terhadap penurunan alergenisitas ikan: Meta-analysis on the role of food processing technology for fish allergenicity reduction Sujatmiko, Harumi; Palupi, Nurheni Sri; Wulandari, Nur
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.47344

Abstract

Food and Agriculture Organization (FAO) mengkategorikan ikan ke dalam salah satu dari delapan jenis bahan pangan yang umumnya menyebabkan reaksi alergi pada individu sensitif. Manifestasi klinis yang disebabkan alergi ikan bervariasi mulai dari gejala ringan hingga berat, bahkan sampai mengancam jiwa. Teknologi proses pengolahan terbukti dapat mengubah alergenisitas ikan dengan efektivitas yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknologi proses pengolahan yang efektif dalam menurunkan alergenisitas ikan melalui metaanalisis. Diperoleh 12 artikel jurnal yang diseleksi berdasarkan diagram PRISMA. Data dianalisis menggunakan efek ukur standardized mean difference (SMD) dengan 95% confidence interval (95% CI). Teknologi proses pengolahan non-termal (ultraviolet radiation (UV-R) dan high-hydrostatic pressure (HHP)) serta reaksi Maillard memiliki efek signifikan dalam menurunkan alergenisitas ikan. Sementara itu, proses pengolahan termal konvensional tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan alergenisitas ikan. Nilai SMD menunjukkan bahwa aplikasi teknologi proses pengolahan non-termal paling efektif dalam menurunkan alergenisitas ikan. Pada tingkat seluler, teknologi proses pengolahan secara signifikan menurunkan pelepasan sitokin (IL-4 dan IL-13) dan mediator inflamasi (histamin, tryptase, dan b-heksosaminidase).
Aktivitas antioksidan DPPH dari ekstrak rumput laut dengan kajian metaanalisis: Antioxidant activity of DPPH from seaweed extract using meta analysis study Rakhmawati, Ida Ayu Iska; Sukarno, Sukarno; Sitanggang, Azis Boing
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.48087

Abstract

Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan fungsional. Antioksidan alami semakin diminati karena dinilai memiliki tingkat keamanan lebih baik. Aktivitas antioksidan dari rumput laut dengan metode pengujian 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) pada beberapa tahun terakhir telah dilaporkan, namun didapatkan hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan teknik analisis dan penarikan kesimpulan data dari berbagai literatur dengan meta-analisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak rumput laut berdasarkan jenis rumput laut, habitat, metode ekstraksi, dan jenis pelarut melalui kajian meta-analisis. Penelitian ini dilakukan dengan tahap perumusan pertanyaan penelitian, penentuan kriteria inklusi dan eksklusi, pencarian dan penyeleksian artikel, ekstraksi data, pengolahan data, dan interpretasi hasil meta-analisis. Analisis data secara kuantitatif menggunakan software OpenMEE. Kajian meta-analisis dari 14 artikel terpilih menghasilkan nilai overall effect size (SMD) bernilai negatif (-10.563) yang menunjukkan aktivitas antioksidan asam askorbat lebih tinggi secara signifikan dibandingkan rumput laut dan nilai heterogenitas tinggi sehingga dilakukan analisis subgroup. Hasil analisis subgroup menunjukkan aktivitas antioksidan terbaik pada jenis rumput laut merah, habitat di India, metode ekstraksi soxhlet, dan jenis pelarut etanol 95%. Hasil uji Rosenthal menunjukkan penelitian ini tidak terdapat bias publikasi
Optimasi formula nori like product dari Ulva spp., Gracilaria sp. dan gliserol menggunakan metode mixture design : Optimization of nori like product formulation from Ulva spp., Gracilaria sp., and glycerol using mixture design method Sihono, Sihono; Sinurat, Ellya; Fateha, Fateha; Supriyanto, Agus; Suryaningrum, Theresia Dwi; Nurhayati, Nurhayati; Fransiska, Dina; Utomo , Bagus Sediadi Bandol; Subaryono, Subaryono; Sedayu, Bakti Berlyanto; Waryanto, Waryanto; Nurjanah, Nurjanah; Ramadhan, Wahyu; Fadillah, Hafidz Maulana; Muzayyanah, Alief Laily
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.48337

Abstract

Nori merupakan produk olahan rumput laut Phorphyra spp. yang berbentuk lembaran kering dan memiliki cita rasa khas. Nori kaya akan protein dan disukai konsumen. Tingkat konsumsi nori di Indonesia yang tinggi berdampak pada nilai impor nori yang meningkat tiap tahunnya. Rumput laut Phorphyra spp. sebagai bahan baku nori hanya tumbuh di perairan sub tropis. Pengembangan nori dari rumput laut lokal Indonesia perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan produk impor dan meningkatkan nilai tambah rumput laut local. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan formula terbaik nori like product dari Ulva spp, Gracilaria sp., dan gliserol menggunakan metode mixture design berdasarkan mutu fisik dan sensori. Penelitian dilakukan dalam 4 tahap, yaitu pembuatan rancangan formulasi nori dengan Design Expert 13® dan penentuan respon, pembuatan nori, analisis respon yang ditentukan, dan optimasi formula yang direkomendasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada respon sifat fisik, komposisi Ulva spp, Gracilaria sp., dan gliserol serta interaksi antar komponen tidak memengaruhi nilai ketebalan nori, namun secara signifikan memengaruhi nilai kuat tarik dan pemanjangan. Hasil respon terhadap nilai sensori, komposisi Ulva spp, Gracilaria sp., dan gliserol serta interaksi antar komponen tidak memengaruhi nilai warna, kenampakan, dan aroma, namun secara signifikan memengaruhi nilai tekstur dan rasa. Komposisi Ulva spp, Gracilaria sp., dan gliserol serta interaksi antar komponen tidak memengaruhi nilai warna kecerahan (L*), namun secara signifikan memengaruhi nilai redness (a*) dan yellowness (b*). Formula nori like product terbaik adalah Ulva spp 26,9%, Gracilaria sp. 4,9%, dan gliserol 2,2%.
Karakteristik kimia dan keamanan mikroba tepung ikan teri hitam (Stolephorus commersonii): Chemical characteristics and microbial safety of commerson’s anchovy meal (Stolephorus commersonnii) Litaay, Christina; Indriati, Ashri; Andriansyah, Raden Cecep Erwan; Novianti, Fithria; Purwandoko, Pradeka Brilyan; Rahman, Nurhaidar; Nuraini, Laela; Rahman, Nurhamidar; Hidayat, Taufik
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.48355

Abstract

Ikan teri hitam (Stolephorus commersonii) merupakan jenis ikan pelagis kecil yang bernilai gizi tinggi. Ikan teri hitam memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun pemanfaatannya masih bersifat tradisional. Peningkatan nilai tambah ikan teri hitam dapat dilakukan melalui diversifikasi produk dalam bentuk tepung ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik tepung ikan teri hitam berdasarkan komposisi kimia, kandungan mineral, dan cemaran mikroba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen pengolahan tepung ikan menggunakan modifikasi media perendaman air pada suhu 25oC, selama 15 menit. Parameter yang diuji yaitu analisis proksimat, mineral (besi, magnesium, dan kalsium), dan cemaran mikroba (Angka Lempeng Total (ALT), kapang khamir, dan Escherichia coli). Hasil analisis menunjukkan bahwa tepung ikan teri mengandung kadar protein 70,16%, air 9,62%, abu 14,85%, dan lemak 4,55%. Kadar besi (5,99 mg/g), magnesium (163,565 mg/g), dan kalsium (6179,95 mg/g). Cemaran mikroba Angka Lempeng Total (ALT) sebesar 1,15 koloni/g, kapang khamir <10 koloni/g, dan Escherichia coli negatif.
Aplikasi perendaman bertingkat garam dan larutan serbuk biji atung terhadap kualitas ikan tuna asin kering: Application multilevel immersion salt and atung seed powder on the quality of dried salted tuna Pattipeilohy, Fredy; Moniharapon, Trijunianto; Seulalae, Anggrei Viona
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.48679

Abstract

Ikan tuna asin kering merupakan salah satu bentuk hasil olahan ikan tuna undersize yang dibuat oleh masyarakat di sekitar Perairan Maluku. Pengolahan bahan baku menjadi ikan asin bertujuan untuk mengawetkan ikan agar tidak cepat busuk dan lebih tahan lama. Bahan pengawet yang biasanya digunakan produsen ikan asin, yaitu garam dan beberapa juga menambahkan bahan pengawet yang sudah dilarang penggunaannya karena berbahaya bagi tubuh. Atung (Atuna excelsa subsp. racemosa) merupakan tanaman endemik Maluku yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan terbaik perendaman bertingkat garam dan larutan biji atung dalam menghasilkan ikan tuna asin kering berdasarkan parameter kimia, mikrob, dan organoleptik. Ikan tuna sirip kuning difilet, direndam dengan larutan garam perlakuan 5% dan 10% lalu dilanjutkan direndam dengan perlakuan larutan atung 3%, 4%, dan 5%. Parameter yang diamati meliputi kadar air, protein, garam, Total Plate Count (TPC), dan organoleptik (ketampakan, bau, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi garam dan larutan atung memengaruhi kadar air, protein, garam, TPC, dan organoleptik ikan tuna asin kering. Perlakuan penambahan garam 10% dan larutan atung 4% merupakan perlakuan terbaik dengan kadar protein tertinggi 70,59±0,52%, air 27,27±0,14%, garam 4,30±0,05%, kandungan TPC 1,37x103 cfu/g, dan penilaian sensori secara keseluruhan disukai panelis.
Karakteristik hedonik dan kimia cendol instan ikan gabus dengan formulasi sumber karbohidrat lokal berbeda : Hedonic and chemical characteristics of instant cendol fortified snakehead fish flour using different local carbohydrate sources Dewita, Dewita; Sidauruk, Santhy Wisuda; Desmelati, Desmelati; Hidayat, Taufik
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.49609

Abstract

Cendol merupakan minuman tradisional Indonesia yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Cendol memiliki kekurangan, yaitu kandungan gizi rendah karena didominasi tepung beras dan kadar air yang tinggi. Peningkatan kandungan gizi dan pengurangan kadar air pada cendol dapat dilakukan melalui fortifikasi 1,25% tepung ikan gabus dan diversifikasi berbagai sumber karbohidrat lokal untuk mensubstitusi tepung beras menggunakan metode pengeringan oven. Tujuan penelitian yaitu menentukan komibinasi tepung lokal terbaik pada cendol instan yang difortifikasi tepung ikan gabus berdasarkan parameter hedonik dan kimia. Produksi tepung ikan menggunakan metode steaming dengan parameter uji rendemen dan proksimat. Produksi cendol instan ikan gabus menggunakan metode pengeringan oven dengan parameter uji hedonik dan kimia. Perlakuan rasio sumber karbohidrat lokal yang digunakan, yaitu tepung beras:tepung sagu:tepung porang C1 (3:1:0), C2 (3:0:1), C3 (2:1:1), C4 (0:2:2), C5 (0:1:3), dan C6 (0:3:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung ikan gabus memiliki rendemen 15,23% dan kadar protein sebesar 84,42±0,53%. Secara keseluruhan, cendol instan dengan formulasi tepung beras dan tepung sagu (C1) merupakan cendol instan terbaik. Tingkat kesukaan panelis terhadap penilaian warna, aroma, tekstur, dan rasa cendol instan ikan gabus memilih lebih menyukai pada perlakuan C1 dengan karakteristik kimia terutama protein tertinggi sebesar 15.48±0.13%, diikuti kadar air yang rendah sebesar 11.45±0.16%.
Perubahan kimiawi dan mikrobiologis selama fermentasi bekasam ikan nila menggunakan starter tunggal dan campuran: Change of chemical and microbiological during the fermentation of bekasam nile tilapia fish using single and mixed starters Desniar, Desniar; Setyaningsih, Iriani; Fransiska, Ike Marta
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.50664

Abstract

Bekasam is a fermented fish product that tastes sour. Bekasams commonly employ freshwater fish, carbohydrate sources, and salt, which are left to ferment spontaneously for a period of 5-10 days. The quality of the bekasam produced was not uniform. This study aimed to investigate the microbiological and chemical properties of bekasam during the fermentation process using a single and mixed starter, and to identify the optimal treatment for the selected starter in terms of its chemical composition and sodium chloride content. The addition of 7.5% (weight-to-weight) salt and 25% (weight-to-weight) dry rice to the prepared Nile tilapia fish was followed by sterilization at 100 °C for 30 min.The sterilized fish mixture was subjected to treatments involving the incorporation of a single starter culture containing Lactobacillus plantarum SK (5) at a concentration of 10% (v/b), as well as a mixed starter culture consisting of L. plantarum SK (5) and Pediococcus pentosaceus BP (20) at a concentration of 10% (v/w). Undertaking the fermentation of Bekasam was fermented for an interval of 8 days every 2 days, encompassing the quantification of total Lactic Acid Bacteria (LAB), pH, and Total Acid Titratable (TAT). The incorporation of single and mixed starters during fermentation resulted in consistent microbiological and chemical characteristics, characterized by an increase in the overall count of LAB and TAT, accompanied by a decrease in pH. The incorporation of a mixed starter resulted in a higher overall concentration of LAB and TAT, as well as a more rapid decrease in pH, when compared with the use of a single starter. The chosen treatment method involved the incorporation of a mixed starter possessing certain characteristics, including a moisture content of 66.56%, ash content of 5.92%, protein content of 23.06%, fat content of 3.96%, and sodium chloride content of 2.57%. Both L. plantarum SK(5) and P. pentosaceus BP(20) were deemed suitable for use as starters in bekasam fermentation

Page 2 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol. 28 No. 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol. 28 No. 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol. 28 No. 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol. 28 No. 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol. 27 No. 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol. 27 No. 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol. 27 No. 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol. 27 No. 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol. 27 No. 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol. 26 No. 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue