cover
Contact Name
suparjoadisuwarno
Contact Email
suparjoadisuwarno@stitta.ac.id
Phone
+6285235582825
Journal Mail Official
suparjoadisuwarno@stitta.ac.id
Editorial Address
http://ejournal.stitta.ac.id/index.php/ambarsa/about/editorialTeam
Location
Kab. bondowoso,
Jawa timur
INDONESIA
AMBARSA
ISSN : 27972399     EISSN : 27972399     DOI : -
Core Subject : Education,
Ambarsa adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari untuk peningkatan out-put penelitian sivitas akademik. Jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam secara teoritis dan praktis sekaligus juga kaitannya dengan berbagai disiplin keilmuan lain secara interdisipliner atau multidisipliner. Tujuan adanya jurnal ini adalah melaksanakan diseminasi keilmuan dalam wujud distribusi hasil penelitian sekaligus bentuk konkret dari institusi ini dalam memberi kontirbusi keilmuan sekaligus pengamalannya terhadap masyarakat. Dengan demikian, jurnal ini memuat kajian pendidikan Islam dalam semua aspeknya mulai dari pendekatan, model, metode, strategi, tehnik serta lainnya, baik secara monodisiplin, interdisiplin atau pun multidisiplin keilmuan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 47 Documents
Peran Santri Senior dalam Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Sukari, Sukari; Suhadi, Suhadi; Ardiyanto, Puji
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i1.107

Abstract

Pembentukan karakter diberbagai lembaga pendidikan sangatlah beranekaragam model dan penerapannya. Proses yang berjalan di Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten adalah dengan mengoptimalkan peran santri senior yang dianggap sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat membantu berbagai kegiatan dalam pembentukan karakter santri. Tujuan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini adalah untuk memberikan gambaran tentang peran santri senior dalam pembentukan karakter santri. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembentukan karakter santri dilakukan dengan pembiasaan maupun keteladanan. Hal ini sangatlah perlu pengawasan, pendampingan maupun teladan dari pihak pengelola yang termasuk didalamya adalah kyai dan ustadz. Dengan jumlah santri yang harus diampu di setiap tahunnya, maka tentunya memerlukan beberapa personil yang dapat melaksanakan tugas tersebut. Dalam penelitian ini peran santri senior dalam semua kegiatan keseharian yaitu masing-masing santri mengampu 20 santri lainnya disetiap kegiatan. Santri junior diharapkan lebih mandiri dalam mengatur seluruh kegiatan keseharian di asrama dengan pengawasan santri senior seperti dalam manajemen waktu dan keuangan. Pendampingan yang dilakukan santri senior yaitu dalam beberapa kegiatan seperti penggunaan bahawa Jawa sesuai unggah-ungguhnya, kegiatan jadwal rutin asrama, dan ekstrakurikuler. Sementara itu untuk keteladanan tentunya dapat dilihat pada semua kegiatan yang dilakukan bersama seluruh santri.
Penerapan Metode Hypnoteaching dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Baehaqi, Imam
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i1.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode hypnoteaching dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas VII di MTs Nahdlatuth Thalabah Kesilir Wuluhan Jember. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B yang berjumlah 32 siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)pengamatan, dan (4) refleksi. Menggunakan teknik dalam pengumpulan data, yaitu evaluasi / test. Hasil penelitian terhadap pemahaman siswa pada materi fiqih menunjukkan adanya peningkatan prosentase ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II ditunjukkan oleh prosentase hasil evaluasi belajar siswa yang menunjukkan peningkatan, karena sebelum penelitian prosentase ketuntasan klasikal terhadap hasil evaluasi belajar siswa adalah 12,5 % atau 4 siswa menjadi 20 siswa 62,49 %, pada siklus II lebih meningkat menjadi 28 siswa atau 87,5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran hypnoteaching dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi fiqih kelas VII B MTs Nahdlatuth Thalabah Kesilir Wuluhan Jember.
Penerapan Model Pembelajaran Attention, Relevance, Convidence dan Satisfaction untuk Mengembangkan Hasil Belajar ROFIQ, SHONY KHOLIQIN
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i1.110

Abstract

Pengembangan metode dalam pembelajaran sangat perlu dilakukan, hal ini dikarenakan kurang menariknya pelajaran yang dihadapi oleh siswa dalam suatu proses belajar mengajar. Kebosanan tersebut terjadi dalam pelajaran fiqih. Penyebab kebosanan itu adalah, Pertama, kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari Fiqih, kedua, kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru. Penelitian ini menggunakan kualitatif yang bersifat study kasus yang dilakukan di MIMA 42 Hidayatud Diniyah. Teknik pengumpulan data yang digunakan (1) Observasi, (2) Wawancara mendalam, (3) Dokumentasi. Dalam penelitian ini penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yaitu; reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Dalam uji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi, yaitu tringulasi sumber, triangulasi metode. Dalam penelitian ini peneliti menemukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan berbagai Penerapan Model Pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Dan Satisfaction Untuk Mengembangkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Hidayatud Diniyah yaitu; pertama, Perencanaan Model Pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Dan Satisfaction untuk Mengembangkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Hidayatud Diniyah. Pertama, Para Guru menyiapkan perangkat pembelajaran. Kedua, Para guru melakukan konsultasi dengan waka kurikulum tentang perangkat pembelajaran yang di siapkan. Ketiga, Pihak madrasah melakukan pertemuan di awal tahun untuk membahas persiapan perangkat pembelajaran, kedua, Pelaksanakan Pembelajaran Model Pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Dan Satisfaction untuk Mengembangkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Hidayatud Diniyah. Pertama, Guru memulai dengan memberi rangsangan terlebih dahulu. Kedua, Membangun komunikasi dengan guru lain sebagai partner dalam penerapan metode pembelajaran ARCS. Ketiga, Ketersediaan sarana dan prasarana menjadi penunjang utama dalam proses Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction). Ketiga. Evaluasi Model Pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, untuk Mengembangkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Hidayatud Diniyah, ada 3 (tiga) macam, yaitu: pertama, Evaluasi dilakukan oleh Guru. Kedua,Penilaian Harian, ketiga Penilaian Tengah Semester, dan Keempat, Penilaian Akhir Semester.
Pengaruh Peran Guru PAI Terhadap Pengembangan Kecerdasan Siswa Muhalli, Muhalli
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Pendidikan Agama Islam dan Budaya Religius
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i2.135

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Peran Guru PAI Terhadap Pengembangan Kecerdasan Siswa. Guru Pendidikan Agama Islam tidak hanya dituntut untuk mengajarkan konsep-konsep agama, tetapi juga bagaimana dapat menginspirasi siswa untuk menjadikan ajaran-ajaran tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dalam agama, siswa belajar untuk membedakan antara tindakan yang benar dan salah, membentuk karakter yang kuat, serta menjadi individu yang berintegritas tinggi. Apakah peran guru PAI berpengaruh terhadap pengembangan kecerdasan siswa, masalah itu yang penulis angkat dalam penelitian ini. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa SDN Karanganyar 1 Tegalampel. sampel yang dijadikan sasaran 100 siswa dari jumlah populasi 132 siswa. Dari hasil penelitian ini, nilai X untuk peran guru adalah 18,88 menunjukkan adanya pengaruh rendah terhadap pengembangan kecerdasan siswa (Y). Nilai X untuk peran guru  adalah 35,26 menunjukkan adanya pengaruh tinggi terhadap variabel Y1. sedangakan nilai X untuk peran guru adalah 9,27 menunjukkan adanya pengaruh rendah terhadap variabel Y2. Dengan demikian peran guru adalah harus dimiliki oleh seorang guru untuk membantu proses belajar mengajar dan pencapaian tujuan pengajaran serta berpengaruh terhadap pengembangn kecerdasan siswa.
Washatiyah Islam Nusantara dalam Membangun Konsep Moderasi Pendidikan di Era Globalisasi Surur, Miftahus; Muzanni, Muzanni
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Pendidikan Agama Islam dan Budaya Religius
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i2.139

Abstract

Globalisasi menjadikan dunia lebih terbuka dan lebih mudah terhubung satu sama lain. Hubungan manusia pun semakin rumit, terutama dalam aspek agama. Hal ini mendorong manusia untuk  lebih toleran menerima perbedaan satu sama lain. Namun, persoalan baru muncul saat manusia tidak lagi dapat mengenali perbedaan antara menghormati perbedaan dan mencampuradukkan perbedaan. Apalagi umat Islam Indonesia mengusung konsep Islam Nusantara yang lebih mengedepankan keluwesan, sopan-santun, dan kelemah-lembutan, sehingga menjadi pintu masuk arus globalisasi dan penetrasi berbagai budaya asing ke dalam budaya lokal. Berdasarkan latar tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep wasathiyah Islam Nusantara dalam membangun moderasi pendidikan di era globalisasi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan. Kesimpulannya menunjukkan bahwa wasathiyah Islam Nusantara dalam membangun moderasi pendidikan di era global dapat ditinjau dalam dua aspek, yaitu moderat dalam materi keilmuan (akidah, akhlak, dan syariah), dan moderat dalam metode pembelajaran (model dan media pembelajaran).
Penanaman Nilai-Nilai Toleransi Beragama Melalui Pembelajaran Tematik Farouk, Mochamad
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Pendidikan Agama Islam dan Budaya Religius
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i2.144

Abstract

Tolerance is mutual respect regardless of ethnicity, gender, appearance, culture, beliefs, abilities, or sexual orientation. People who are tolerant can respect others despite different views and beliefs. In the context of tolerance, people cannot tolerate cruelty, bigotry, and racism. Therefore, with this tolerance, people can make the world a humane and peaceful place. In this case related to tolerance is an attitude that does not deviate from the rules, where someone respects or respects every action that others do. In the socio-cultural and religious context, tolerance can be interpreted as attitudes and actions that prohibit discrimination against different groups or cannot be accepted by the majority in a society. This paper intends to describe: 1. Religious Tolerance Values 2. Thematic Learning 3. Planting Religious Tolerance Values Through Thematic Learning. The conclusion is that tolerance is mutual respect regardless of ethnicity, gender, appearance, culture, beliefs, abilities, or sexual orientation. People who are tolerant can respect others despite different views and beliefs. In the context of tolerance, people cannot tolerate cruelty, bigotry, and racism. Therefore, with this attitude of tolerance people can turn the world into a humane and peaceful place, thematic learning is one of the integrated learning models. Thematic learning is one type of integrated learning, where the integrated curriculum is the parent. Thematic learning places more emphasis on student involvement. active students in the learning process, both in seeking knowledge and solving problems. Thematic learning is not solely for students to know (learning to know), but students must do (leraning to do), to be (learning to be), and to live together (learning to live together). Learning places more emphasis on enjoyable learning, without pressure and fear. In accordance with the steps of the thematic learning in terms of planning the teacher must identify themes related to religious tolerance in Madrasah Ibtidayah from lower to upper levels, after the theme is identified next teacher assignment is to arrange the steps of thematic learning to be directed. In detail the steps of the thematic learning are as follows.
Strategi Budaya Religius dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Maula, nikmatul; Abdus Syukur, Hayi
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Pendidikan Agama Islam dan Budaya Religius
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i2.145

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Dalam realitas hidup hari ini, ada sebuah fenomena kecerdasan spiritual menjadi menurun karena budaya materiastik yang melanda semua aspek kehidupan. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Populasi yang diteliti adalah siswa di MA Manbaul Ulum Bondowoso meliputi kepala sekolah, waka kurikulum, para guru dan siswa. Analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman, mulai dari reduksi data, display data dan penerikan kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pertama, bentuk budaya religius di MA Manbaul Ulum Wonosari Bondowoso berdasarkan hasil penelitian yaitu: sholat dluha, tadarus al-Qur’an, sholat dzuhur, istighosah, ziarah, sopan santun, shodaqoh yang dikenal dengan sabtu dermawan, berdo’a sebelum dan sesudah belajar ; kedua, Strategi yang digunakan dalam pengamalan budaya religius adalah dengan mengandalkan instruksi secara struktural yang ada. Salah satu cara untuk dapat mewujudkan pengamalan budaya religius adalah kepemimpinan dari kepala sekolah selaku pimpinan yang memiliki kekuasaan; ketiga, Dampak budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa bisa diketahui dengan cara bagaimana siswa berperilaku selama di sekolah. Sedangkan dampak dari peningkatan kecerdasan spiritual siswa mlalui budaya religius antara lain: memiliki akhlak yang mulia,mempunyai jiwa tolong menolong, memiliki sikap kedisiplinan tinggi, memiliki pemahaman yang baik dan mendalam tentang islam, serta memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi
Implementasi Segitiga Restitusi dalam Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik Hofifah, Hofifah
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Pendidikan Agama Islam dan Budaya Religius
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v3i2.146

Abstract

Segitiga restitusi adalah sebuah konsep yang digunakan dalam psikologi untuk membantu seseorang memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Konsep ini terdiri dari tiga tahap yaitu tiga restitusi atau retituon triangle dengan prinsip teori kontrol yaitu Menstabilkan identitas (Stabilize the identity), validasi tindakan yang salah (validate the misbehaviour), menanyakan keyakinan (seek the belief). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik melalui penerapan segitiga Restitusi terutama dalam pembentukan akhlakul karimah sehingga peneliti mengusung judul Implementasi Segitiga Restitusi Dalam Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik Di SMP Manbaul Ulum Tangsil Wetan Wonosari Bondowoso. Metode penelitian menggunakan strategi untuk menyelesaikan masalah dengan tindakan menerapkan segitiga restitusi terutama pada masalah pelanggaran disiplin seperti jumlah kehadiran, tepat waktu, kejujuran, menaati kesepakatan kelas yang telah ditetapkan, dan mengakui secara sadar dan terbuka ketika melakukan kesalahan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Pendekatan Deskriptif Kualitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara (interview), pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Kemudian untuk teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Deskriptif-Eksploratif Analisis. Obyek yang diteliti ialah siswa SMP Manbaul Ulum baik yang mukim 90% maupun non mukim 30% sehingga hasil yang diperoleh meningkatkan kedisiplinan siswa dari 65% menjadi 86%. Dengan demikian segitiga restitusi yang diterapkan di dalam kelas mampu meningkatkan kedisiplinan peserta didik.
Online Learning Model and Assistance of Parents and Private Teachers in Increasing Student Learning Achievement at MIMA KH. Shiddiq Jember Halid, Ahmad
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v4i1.169

Abstract

This article discusses the online learning model and the assistance of parents and private teachers in improving student learning achievement at MIMA KH. Siddiq Jember. Online learning is not only due to an epidemic, but the demands of contemporary educational developments which require using online. This research uses qualitative methods and data collection uses observation and interviews. The results of this research show that parents and private teachers play a very active role in improving student achievement because there is close cooperation between the school and parents or private teachers at home. So that it can build a learning environment that can encourage students to be active and really learn, and can also help educate students to catch up on lessons they have missed at school.
Relevansi Konsep Mondok untuk Mengaji dan Membina Akhlakul Karimah KH. Zaini Mun’im dalam Kontruksi Fiqh Moderat di Pesantren Pathollah, Akhmad; Muhalli, Muhalli; Mudarris, Badrul
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/abs.v4i1.171

Abstract

In several religious practices, Fiqh is often used as a basis for intolerance, discrimination and practices of social injustice, even conservatism and radicalism in society. This matter certainly shows the paradoxical nature of Islamic religious practice, where Islam has a vision of rahmatan lil'alamin, but it is being the root of the existence of squabbling in society. Departing from this problem, this research aims to explain the relevance of the concept of study for reciting the Qur’an and developing good the morals of KH. Zaini Mun'im in the construction of moderate Fiqh in Pesantren. This research is qualitative research with the type of library study. The analysis used is descriptive analysis and content analysis. Test the validity of the data by using intertextual source triangulation. The results of this research are; firstly, the existence of the concept of study for reciting the Qur’an and developing good morals is an affirmation of the aim that every process of reciting leads to construct good morals, towards Allah SWT, and fellow or human beings; secondly, in turn, tafaqquh or depth of understanding of Islamic religious teachings, especially Fiqh, will be oriented towards building good social relations in society. This research is expected to contribute to the construction of moderate Fiqh that is able to accomodate the differences in society.