cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 88 Documents
KECENDERUNGAN ANAK-ANAK REMAJA LEBIH MEMILIH PERMAINAN MODERN DARI PADA PERMAINAN TRADISIONAL DI DESA GUALI, KECAMATAN KUSAMBI, KABUPATEN MUNA BARAT Aso, La; Jaya, Rahmat; Basri, La Ode Ali
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35432

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecenderungan anak-anak remaja lebih memilih permainan modern dari pada permainan tradisional di Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini dilakukan di Desa Guali, Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dengan hasil wawancara mendalam kepada informan yang sudah ditentukan oleh peneliti untuk menjelaskan tentang tema penelitian.Adapun yang menjadi sumber data primer adalah anak-anak remaja serta orang tua anak remaja yang menjadi informan dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pengamatan atau melakukan observasi, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengamatan terlibat (Participation Observation), Wawancara mendalam (Indepth Interview) dan Dokumentasi (Documentation). .Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menyusun satuan-satuan data yang dikumpul dari hasil pengamatan (Observasi) dan wawancara (Interview) serta dikumpulkan sesuai dengan golongannya, kemudian dilakukan analisis reduksi untuk mengevaluasi data yang kurang relevan, membuat abstraksi dan menyusun satuan-satuan data, melakukan kategorisasi data serta menyusun antar kategori data yang lainnya, sehingga dapat ditemukanmakna dan kesimpulannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak remaja lebih memilih Permainan Modern dari pada Permainan Tradisional di Desa Guali, Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat adalah sebagai berikut: (1) Dorongan keinginan dan mudah dimainkan, (2) Dorongan untuk Mengembangkan bakat, dan (3) Menghilangkan rasa gengsi. Kata kunci: Kecenderungan, anak-anak remaja, permainan modern, permainan tradisional.
MASIFIKASI ATRAKSI SENI-BUDAYA TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA MENGHAMBAT KEPUNAHAN Basri, La Ode Ali
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35433

Abstract

Penelitian ini didasari oleh suatu fakta bahwa banyak budaya lokal Muna yang sedang mengalami proses menuju kepunahan bahkan sudah ada yang hilang. Penelitian ini merupakan penelitian kebudayaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, studi pustaka/dokumen, dan diskusi terfokus. Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (a) menyusun satuan-satuan seluruh data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi, studi kepustakaan dan diskusi kelompok terfokus dibagi satu persatu, dikumpulkan sesuai golongannya, kemudian dilakukan reduksi data guna mengeliminir data yang kurang relevan, (b) melakukan kategorisasi data sehingga proses kategorisasi dan pengelompokkan data bisa menjadi lebih baik, (c) menyusun hubungan antar kategori, membandingkan kategori data yang satu dengan kategori data yang lainnya, dan melakukan interpretasi setiap hubungan data tersebut, (d) memberikan interpretasi dan hubungan antar kategori data yang sudah dikelompokan sehingga dapat ditemukan makna dan kesimpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pagelaran seni budaya dan perlombaan budaya tradisional menarik minat dan perhatian masyarakat lokal untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam pentas tersebut. Perlombaan budaya tradisional juga menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat tentang budaya lokalnya, yang terlihat dari adanya proses belajar dan pewarisan pengetahuan budaya lokal dari orag tua kepada anak, sebagai bekal dalam mengikuti perlombaan. Dengan demikian masifikasi atraksi seni budaya tradisional merupakan salah satu cara merawat dan mejaga eksistensi budaya lokal dari ancaman degradasi.Kata kunci: atraksi, pelestarian dan budaya lokal
BEAUTY AND THE FLEECED: READING DOVE’S ‘CHOOSE BEAUTIFUL’ CAMPAIGN Ivonne Muliawati Harsono
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i1.36929

Abstract

Abstrak: Standar kecantikan secara konstan diperbarui dan ditinjau kembali dari waktu ke waktu. Media, melalui media cetak maupun elektronik, memainkan peran penting dalam membangun dan mengkomunikasikan gagasan kecantikan kontemporer. Dalam upaya mereka untuk memberdayakan wanita di berbagai penjuru dunia, Dove memprakarsai eksperimen sosial yang disebut ‘Choose Beautiful’ di mana wanita di lima kota berbeda (San Francisco, London, New Delhi, Shanghai, dan Sao Paulo) diberi pilihan untuk berjalan melalui satu dari dua pintu yang dilabeli ‘cantik’ dan ‘biasa’. Eksperimen ini menempatkan subyek penelitian dalam situasi dilematis untuk memilih di antara kedua label. Kampanye ini merupakan wacana akademik yang menarik karena tidak hanya mempromosikan standar kecantikan baru atau memperkuat standar yang ada seperti yang dilakukan iklan lainnya. Sebaliknya, kampanye ini memicu diskusi yang lebih mendasar tentang konsep kecantikan yang sulit didefinisikan dan implikasinya terhadap perempuan. Penelitian kualitatif deskriptif ini mengkaji kampanye Choose Beautiful dan dampaknya dalam kerangka lookism dan berbagai teori tentang kecantikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terlepas dari niat yang tampaknya baik, kampanye Choose Beautiful adalah sebuah upaya implisit untuk memasukkan seluruh wanita ke dalam kategori cantik.Kata kunci: Kecantikan, standar kecantikan, Dove, Choose Beautiful, strategi                   pemasaran
Tradisi Kalo Sara pada Masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara Jamil Jamil; La Taena La Taena; Abdul Alim; Aso La Aso
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i1.38650

Abstract

Abstract: This study aims to describe and analyze the meaning of kalo sara tradition in Tolaki community in Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province because kalo sara tradition is one of the local wisdoms for the Tolaki community which is used to resolve conflicts. This research is a qualitative research, and was carried out in Konawe Sub-district, Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. Source of data consists of primary data and secondary data. To gather information, both in the form of primary data and secondary data, three techniques are used, namely: (1) observation, in-depth interviews, and documentation study. The results of this study showed that the customary meaning of kalo sara in the Tolaki community in Konawe Sub-district, Konawe Regency are as follows: The meaning of the tradition of kalo sara in the Tolaki community in Konawe Sub-district is as follows: (1) The tools used are still traditional in nature which have been passed down from generation to generation to generation. The tool is a woven and sacred container, so to get the basic ingredients, you have to do it with good and lucky effort and luck. (2) Siwole uwa is a kind of platter woven from palm fronds (or rema) with certain motifs. In Tolaki language it is called I nana (plait) and means the basis of honor. In addition, siwole mbatohu was an expression of regional politics during the leadership of Mokole Tebawo or Sangia Inato in the 17th century. The three ends of the rattan, two of which are hidden in a knot, are closely related to the word wisdom. Meanwhile, the winding of three rattan threads has a meaning as a unit of social stratification of the Tolaki people. (4) O bite (siri leaf) is a vine, but not a parasite or parasite. so it doesn't damage the tree where it's vines. The siri leaf is a symbol of the heart and has been used since ancient times to show spirituality, emotion, morals. (5) I nea (areca nut) for the Tolaki people has a very high value in customs. Inea (areca nut) is a symbol of the lineage of people who have good character, are honest, and have a high degree. and (6) Lopa-lopa niwule is a symbol of acceptance from both parties consisting of lime (o wule) which means white heart and sincerity but sirit has a bad side, that the lime contains a chemical reaction that can destroy anything, assuming human nature when it is in good condition it will look white and clean, but when it is hurt or injured it will have a bad impact.Keywords: Kalo sara, tradition, Tolaki community
The Symbolical Meaning of Ratibu Ritual Completeness in the Death Ceremony of the Muna Ethnic Community in Muna Regency La Yani Konisi; I Ketut Suardika; Aslin aslin
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i1.43222

Abstract

Abstract: This study aims to describe and analyze the symbolical meaning of equipments in ratibu tradition of Muna Community in Muna Regency because ratibu tradition is a unique tradition carried out by the community of Muna ethnic. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. The data obtained was then analyzed using the following steps: 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) verification. The results of this study showed that the symbolical meaning in the implementation of ratibu ritual in the Muna people community, starting from kalengkano ratibu, poratibu, up to kasongkono ratibu are generally symbols of the human body so that it is arranged in the order of the shape of the human body, namely two combs of ripe plantains which is the symbol of human toes is placed at the bottom of haroa rasul then beside it is placed a lapalapa as a symbol of the human arm, on top of the lapalapa and two combs of ripe plantain arranged plates containing boiled eggs, kasinganga eggs, manu kaowei, manu kasinganga, traditional cakes, and so on which is also a symbol of the human body, and the top of haroa rasul is put white rice mixed with red rice and covered with an omelette as haroa head as the symbol the human head. Keywords: Ratibu, ritual, community, Muna ethnic
Analysis of Perceptions of the Bajo Community on the Construction of the Kendari-Toronipa Tourism Road in Bajo Indah Village and Leppe Village, Konawe Regency Syahrun syahrun; Alias alias; M. Hafiz Sukri Sukri; Mursin mursin; Sitti Nilawati Samad; Nurmia Alimudin
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i1.43221

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the perception of the Bajo people towards the construction of the Kendari -Toronipa tourist road in Bajo Indah and Leppe Village, Konawe Regency. The research method used is a qualitative approach with data collection through in-depth interviews and participatory observation. The results showed that the Bajo community has a complex view of the development. Although they see the potential economic benefits offered by the construction of tourist roads, they also have concerns about the possible social, cultural, and environmental impacts. In this context, the adoption of a balanced approach between development and cultural preservation is important. This research provides insight into the dynamics of community views in dealing with local development, as well as underlining the need to involve communities in sustainable development decision-making. This finding has important implications for development planning that takes into account cultural, social, and environmental aspects in coastal areas. Keywords: Perception, Bajo Society, Development, Tourism
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG PERGURUAN TINGGI DI DESA AMOLENGU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN Sandra, Sitti; Taena, La; Igo, Abdullah
Jurnal Penelitian Budaya Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v9i1.48280

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab anak tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Desa Amolengu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Tehnik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Tehnik analisis data dilakukan dengan cara : Pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa factor-faktor penyebab anak tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah: 1) Penghasilan keluarga, 2) Keinginan untuk bekerja, 3) Malas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tingggi, 4) Ketakutan anak terhadap pegangguran, 5) Tidak ada dorongan dari orang tua, dan 6) Lingkungan pergaulan. Kata Kunci: Penyebab, tamatan SMA, Tidak lanjut, Perguruan Tinggi
PERAN PARABELA DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK AGRARIA DI DESA LAPANDEWA KECAMATAN LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN armin, Armin; la taena, La Taena; Ali Basri, La Ode; la aso, La Aso
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i2.46218

Abstract

ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah: (1) untuk mendeskripisikan dan menganalisis faktor penyebab terjadinya konflik agraria pada masyarakat Lapandewa Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yakni reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Faktor penyebab terjadinya konflik agraria pada masyarakat Lapandewa yakni perebutan lahan, faktor adanya tindak pidana dan faktor adanya dendam dalam sejarah hubungan masyarakat. Faktor perebutan lahan menyebabkan lahirnya konflik antar warga masyarakat Lapandewa dalam bentuk batas wilayah yang saling mengklaim antara dua pihak. Tindak pidana yang terjadi seperti penganiayaan, pemalakan, pengrusakan, ataupun penghinaan. Adanya tindak kriminalitas tersebut, menyulut konflik antar warga masyarakat, karena para korban tindak pidana biasanya tidak melaporkan kepada kepolisian, tetapi melaporkannya kepada keluarga korban sehingga menyulut lahirnya konflik antar warga masyarakat. Kata Kunci: Parabela, Resolusi Konflik, Masyarakat Lapandewa.
KEBERTAHANAN TRADISI TEPUNG TAWAR KHAS DELI: TRADISI MEMBANGUN RUMAH TEMPAT TINGGAL KESULTANAN MELAYU DELI DI MEDAN SUMATERA UTARA Azzahra, Hannisa
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i2.47006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan eksistensi tradisi masyarakat Melayu dalam membangun rumah tempat tinggal, di kota Medan Sumatera Utara. Penelitian menggunakan teori apa? Subjek penelitian adalah keluarga yang membangun rumah baru. . Instrumen penelitian ini memakai teknik wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Data dianalisis data yang digunakan model Miles dan Huberman. Perubahan-perubahan masyarakat Melayu di kota Medan menyebabkan unsur-unsur tradisi ada yang hilang, Fenomena transformasi budaya masyarakat Melayu selama ini berlangsung sesuai kerangka aturan adat yang fleksibel, dalam menyikapi perubahan zaman masih bisa diterima. Implikasi dari hasil penelitian dalam beberapa kasus terlihat ada kecenderungan bahwa rumah tinggal yang dirujuk adalah jenis rumah panggung tipologi I dan II, sebagai “identitas tradisional.” Sedangkan untuk bangunan rumah tinggal “identitas modern” adalah rumah panggung tipologi atau langgam III, ini lebih variatif, monumental dan formal. Selanjutnya pada beberapa bangunan terlihat struktur bangunan tradisi tidak menyatu dengan bangunan struktur modern. Terkesan nilai ragam hias atau ukiran ornamen cenderung banyak perubahan terutama yang bernilai sakral, mistis dan religius. Pada hakekatnya tradisi Melayu merumuskan ”tiga simbolik” yang tergambar dalam rumahnya yakni: status yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, kedudukan, ruang, dan peraturan larangan (tabu). Kata kunci : Istana Maimun, transformasi, rumah tinggal, masyarakat Melayu
MEMBONGKAR PEMIKIRAN MEGAWATI SUKARNO PUTRI: KAJIAN WACANA KRITIS Udu, Hamiruddin; Hidrawati, Hidrawati; Arafah, Nur; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v9i1.48445

Abstract

Megawati Soekarno Putri adalah Ketua Umum PDIP Periode 1999-2024, partai penguasa yang berhasil menjadikan Joko Widodo dua kali menjadi Presiden RI. Pikiran-pikirannya menjadi salah satu masukan yang dipertimbangkan Presiden Joko Widodo. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar pemikiran Megawati Sukarno Putri (MSP) yang disampaikan dalam pidato di acara puncak peringatan bulan Bung Karno pada tanggal 24 Juni 2023. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik transkripsi online desgrabador tool, yakni aplikasi yang mengkonversi video youtube menjadi teks. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Data dianalisis menggunakan teknik analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, dari dimensi teks, MSP ingin menyampaikan: (a) bahwa Megawati adalah putri bapak proklamator, pendiri bangsa, dan pencetus gagasan dasar negara Pancasila; (b) Bung Karno adalah seorang yang berpaham marhaen, seorang yang menganut konsep hidup sederhana dan MSP ingin mengajak semua orang untuk hidup sederhana layaknya petani di pedesaan; (c) Bung Karno memiliki ide-ide yang diakui dunia, (d) Energi perjuangan partai ada di gubuk-gubuk rakyat miskin; (e) MSP mengingatkan adanya amanat konstitusi yang memberi penegasan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, kedua, dari dimensi kognisi sosial, terlihat kesadaran politik MSP pada beberapa hal, yaitu: (a) MSP memiliki trauma politik karena pernah diperlakukan tidak adil oleh penguasa, dan (b) MSP kuatir akan adanya pengurus partai yang tidak patuh dan loyal padanya dan terbukti Presiden Jokowi mendukung capres yang tidak didukung oleh PDIP; serta ketiga, dari dimensi konteks sosial, pokok-pokok pikiran pada pidoto MSP dipengaruhi oleh teks-teks yang berkembang dalam masyarakat, khususnya dinamika politik menghadapi Pemilu 2024. Kata kunci: Bulan Bung Karno, MSP, Marhaen, politik, rakyat miskin