cover
Contact Name
Rinto Susilo
Contact Email
rintosusilo88@gmail.com
Phone
+6282317004608
Journal Mail Official
medicalsains@gmail.com
Editorial Address
https://ojs.stfmuhammadiyahcirebon.ac.id/index.php/iojs/about/editorialTeam
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian
ISSN : 25412027     EISSN : 25482114     DOI : 10.37874/ms
Core Subject : Health,
The Medical Sains journal is a scientific publication media published by the Muhammadiyah Cirebon College of Pharmacy which is published 4 (four) times in 1 (one) year, namely January-March, April-June, July-September and October-December. The journal contains research in the field of pharmacy covering the fields of formulation, pharmacology, communication pharmacy, A natural chemical chemistry, pharmacognomy and other health sciences which is a means for lecturers and researchers in the health sector to share knowledge and establish cooperation in implementing the Tri Dharma of Higher Education. Purpose and Scope The objective of the publication of the Medical Science journal is to publish articles in the field of pharmacy and other health as well as application of pharmaceutical . Based on this, the editorial board of Medical Sains invites lecturers and researchers to contribute to submit research articles related to the following themes: 1. Pharmaceutical formulation technology 2. Pharmacology 3. Community pharmacy 4. Clinical Pharmacy 5. Natural material chemistry 6. Pharmacognosy 7. Pharmaceutical Analysis and Medicinal Chemistry
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 4 (2022)" : 32 Documents clear
SKRINING FITOKIMIA, KADAR FLAVONOID TOTAL DAN UJI PENGHAMBATAN PEROKSIDASI LIPID EKSTRAK ETANOL DAUN TEBU MERAH: PHYTOCHEMICAL SCREENING, TOTAL FLAVONOID AND LIPID PEROXIDATION INHIBITION OF RED SUGAR LEAF ETHANOL EXTRACT Ika Puspita Dewi; Zildjian Adela Viadina; Merinda Aldiana; Fifteen Aprila Fajrin
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.447

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang dalam pemanfaatannya menghasilkan limbah seperti daun. Daun tebu biasanya akan dibuang, dibakar, atau digunakan sebagai pakan ternak. Tanaman tebu hijau telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat, dan terbukti memiliki aktivitas antioksidan pada beberapa bagiannya termasuk daun. Senyawa antioksidan dapat meredam senyawa radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif yang salah satunya dapat diukur dengan nilai penghambatan peroksidasi lipid. Tebu merah merupakan salah satu varietas tebu yang dibudidayakan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Potensi daun tebu merah sebagai agen anti stres oksidatif belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, kadar flavonoid, dan aktivitas penghambatan peroksidasi lipid pada daun tebu merah agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Daun tebu merah dibuat ekstraknya dengan metode maserasi dengan etanol 96% sebagai solvent-nya. Skrining fitokimia pada ekstrak etanol daun tebu merah dilakukan dengan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan identifikasi menggunakan berbagai reaktan. Aktivitas antioksidan diukur dengan mengukur nilai penghambatan peroksidasi lipid dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance. Hasil menunjukkan ekstrak etanol daun tebu merah mengandung senyawa fitokimia flavonoid, triterpenoid/ steroid, alkaloid, polifenol, dan tanin. Ekstrak daun tebu merah memiliki nilai total flavonoid sebesar 13,199 mg QE/g. Ekstrak ini terbukti memiliki aktivitas penghambatan peroksidasi lipid yang berkolerasi dengan konsentrasi ekstrak. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak etanol daun tebu merah memiliki potensi sebagai antioksidan.
IDENTIFIKASI KUMARIN DAN PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP TOTAL KUMARIN PADA EKSTRAK BUAH API-API PUTIH (A. marina): COUMARIN IDENTIFICATION AND EFFECT OF SOLVENTS ON TOTAL COUMARIN CONTENT OF API-API PUTIH FRUIT (A. marina) EXTRACT Alik Kandhita Febriani; Khairul Anam
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.452

Abstract

Api-api putih (Avicennia marina) adalah salah satu jenis mangrove yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, saponin, terpen, glikosida, dan kumarin. Pada tanaman api-api putih, kadar kumarin total tertinggi ada pada buahnya dibandingkan dengan daun dan kulit batangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar kumarin total ekstrak buah api-api putih yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda serta profil senyawa kumarin pada tiap pelarut menggunakan metode KLT. Ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi secara sekuensial dengan pelarut berturut-turut n-heksana, kloroform, metanol, dan air. Penentuan kadar kumarin total diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 274 nm. Total kumarin dinyatakan dalam mg CE (Coumarin Equivalent)/100 g ekstrak. Kumarin (1,2 benzopyrone) digunakan sebagai senyawa standar. Skrining fitokimia menunjukkan simplisia buah api-api putih mengandung alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol merupakan ekstrak dengan rendemen terbanyak yaitu 22,22% diikuti dengan ekstrak air (12,77%), kloroform (0,48%), dan n-heksana (0,36%). Kadar kumarin total tertinggi yaitu 80,9 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak metanol diikuti dengan ekstrak air sejumlah 17,5 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak, ekstrak kloroform 10,9 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak, dan ekstrak n-heksan sejumlah 6,08 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak. Hasil penentuan kumarin total dapat dilihat bahwa kadar kumarin total tertinggi ada pada ekstrak metanol didukung dengan hasil identifikasi menggunakan metode KLT yang memperlihatkan noda kumarin yang terlihat jelas dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa metanol adalah pelarut terbaik untuk mengekstrak kumarin pada buah api-api putih.
KARAKTERISTIK DAN TERAPI PADA PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT TUGUREJO KOTA SEMARANG: CHARACTERISTICS AND THERAPY IN LEPROSY PATIENTS AT THE SEMARANG CITY OF TUGUREJO HOSPITAL Meki Pranata; Atma Rulin Dewi Nugrahaini; Nurul Fajariah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.460

Abstract

Kusta merupakan penyakit menular yang dapat mengganggu aktifitas secara individu dalam interaksi sosial sehingga membutuhkan terapi pengobatan. Pemberian monoterapi dan kombinasi mempengaruhi kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kusta dan terapi obat yang dikonsumsi. Penelitian dilakukan secara restrospektif dengan metode deskriptif analitik, selama 1 tahun di mulai bulan April 2018 - April 2019 (n=138). Pengumpulan data meliputi karakteristik pasien yang terdiri dari usia, jenis kelamin, agama, domisili dan pekerjaan. Karakteristik klinis pasien terdiri dari tipe kusta, jenis penyakit, dan terapi obat. Analisis data menggunakan analisis univariate (analisis deskriptif) untuk mengetahui persentase jumlah pasien pada penelitian dan analisis dengan menggunakan chi-square test untuk melihat hubungan karakteristik dengan terapi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tipe kusta memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah pemberian obat pada pasien dengan nilai p<0,05.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis: ANTIBACTERIAL POTENTIAL OF BELUNTAS LEAF (Pluchea indica L.) ETHANOL EXTRACT AGAINST Staphylococcus epidermidis BACTERIA Islan Nor; Siti Rahmita; Siti Nashihah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.469

Abstract

Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronis pada kelenjar pilosebasea yang sebagian besar terjadi pada masa remaja hingga dewasa muda. Secara global akne vulgaris diderita semua usia dengan prevalensi sebesar 9,38%. Di Indonesia prevalensi selalu meningkat tiap tahunnya. Staphylococcus epidermidis terlibat dalam patogenesis akne vulgaris dibuktikan dengan meningkatnya produksi sebum pada lesi jerawat. Salah satu penanganan akne vulgaris akibat bakteri adalah dengan menggunakan terapi antibiotik. Namun terapi antibiotik memiliki banyak efek yang tidak diinginkan. Beluntas (Pluchea indica L.) digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, disentri, ulkus, reumatik, meredakan luka dan wasir serta digunakan sebagai suplemen untuk diabetes melitus. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas Pluchea indica sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan seri konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa semua uji karakterisasi simplisia memenuhi persyaratan. Ekstrak dari daun beluntas positif alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin. Uji aktivitas ekstrak daun Pluchea indica menunjukkan zona hambat 16,10 mm, 17,30 mm, 18,13 mm dan 18,63 mm untuk konsentrasi 45%, 60%, 75% dan 90%, secara berurutan. Dari hasil yang didapatkan daun beluntas berpotensi dikembangkan sebagai antibakteri.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR PERASAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus: ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF PEPAYA JUICE (Carica papaya L.) ON THE GROWTH OF Staphylococcus aureus BACTERIA Davit Nugraha; Anna L. Yusuf; Veri Nugraha; Panji Wahlanto; Marlina Indriastuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.470

Abstract

Bakteri Staphylococus aureus merupakan bakteri patogen dan dapat menyebabkan infeksi mulai dari infeksi kulit ringan sampai dengan infeksi sistemik. Sebagian besar pada awal mulanya Staphylococus aureus peka terhadap penisilin, namun setelah meluasnya penggunaan penisilin ditemukan 65% sampai 85% Staphylococus aureus menghasilkan beta laktamase sehingga menjadi resisten terhadap penisilin G.  Hal tersebut diatas mendorong pengobatan alternatif yang aman dan tidak menimbulkan resistensi untuk menanggulangi infeksi bakteri Staphylococus aureus.  Perasan buah pepaya sering terdengar penggunaan dimasyarakat untuk pengobatan jerawat secara turun temurun, ini dimungkinkan perasan buah pepaya mempunyai efek anti bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat air perasan buah papaya (Carica Papaya L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian daya hambat pada air perasan buah papaya menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Air perasan buah pepaya pada penelitian ini mempunyai kemampuan daya hambat yang sedang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, serta konsentrasi yang paling efektif sebesar 60%.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ASETON KULIT PISANG TANDUK (Musa paradisiaca) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ACETONE EXTRACT BANANA HORN (Musa paradisiaca) AGAINST Staphylococcus aureus AND Escherichia coli Mariam Ulfah; Like Efriani; Malkhatul Aliyah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.474

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah terbanyak yang dapat ditemukan dan terdapat senyawa kimia flavonoid serta fenolik yang bersifat antioksidan. Penelitain ini dilakukan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri dari limbah kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca). Kulit pisang tanduk diekstraksi menggunakan pelarut aseton dengan menggunakan metode maserasi 3 x 24 jam. Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan metode uji warna, Kromatografi Lapis Tipis, dan Kromatografi Gas - Spektrofotometri Massa. Uji skrining fitokimia dengan metode uji warna yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca) terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan terpenoid, sedangkan pada uji kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa terdapat flavonoid dan terpenoid pada kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca). Uji Kromatografi Gas – Spektrofotometri Massa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kulit pisang tanduk memiliki senyawa asam lemak. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan menggunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. uji antibakteri yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit pisang tanduk memiliki zona hambat dengan konsentrasi 75% sebesar 21 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus termasuk kedalam kriteria sangat kuat dan 12 mm untuk bakteri Escherichia coli termasuk kedalam kriteria kuat.
ULASAN ARTIKEL: KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DARI BERBAGAI JENIS VAKSIN COVID-19 YANG BEREDAR DI INDONESIA : ARTICLE REVIEW: ADVERSE EVENT FOLLOWING IMMUNIZATION (AEFI) FROM VARIOUS TYPES OF COVID-19 VACCINES IN INDONESIA Syahrul Hidayat; Asti Yunia Rindarwati; Dika Pramita Destiani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.475

Abstract

Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan masalah kesehatan masyarakat serius yang telah menjadi pusat perhatian global sejak akhir 2019. COVID-19 merupakan pandemi yang menyebabkan komplikasi medis yang parah bahkan kematian di seluruh dunia pada beberapa kasus. Strategi penanggulangan yang paling efektif untuk mengatasi COVID-19 saat ini adalah pemberian vaksin COVID-19 yang efektivitasnya telah terbukti secara global. Beberapa vaksin COVID-19 di Indonesia yang telah beredar seperti Pfizer BioNTech®, Moderna, AstraZeneca, dan Coronavac telah memberikan perlindungan di masyarakat dengan merangsang respons kekebalan tubuh. Akan tetapi, pada beberapa kasus, vaksin-vaksin tersebut juga dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan setelah pemberiannya yang dikenal dengan istilah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Artikel ini mengulas KIPI yang didapat dari artikel pada database PMC dan ScienceDirect dengan kriteria inklusi berupa artikel uji klinis pada 1 tahun terakhir dan berbahasa inggris. Ulasan ini mengeksklusi artikel review. Didapat 404 artikel tentang KIPI vaksin COVID-19 dan hanya 11 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. KIPI akibat vaksin COVID-19 dapat terjadi secara lokal maupun sistemik. KIPI lokal yang umum terjadi di antaranya nyeri, kemerahan, dan bengkak di situs injeksi sedangkan KIPI sistemik yang umum terjadi adalah demam, nyeri otot dan sakit kepala. KIPI lain yang mungkin terjadi di antaranya diare, mual, dan muntah. selain itu, beberapa vaksin berpotensi mengakibatkan limfadenopati unilateral, bells palsy, serta trombosis vena serebral. Namun, perlu data yang lebih kuat untuk membuktikan bahwa reaksi sistemik tersebut terjadi akibat vaksin COVID-19. KIPI terjadi pada resipien dengan usia lebih muda. Frekuensi KIPI bertahan rata-rata pada 1-2 hari dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang.
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN OBAT TERHADAP LAMA RAWAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS : RELATIONSHIP PATTERNS OF MEDICINE USE ON THE LONG OF TREATMENT IN DIABETES MELLITUS PATIENT Riana Versita; Dian Handayani; Retno Adiningsih; Oktoviani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.476

Abstract

Lama rawat adalah waktu yang dihabiskan oleh pasien selama mendapatkan penanganan di rumah sakit yang dihitung sejak pasien masuk sampai dengan pasien pulang. Pemberian pengobatan mempengaruhi lama rawat pasien selama di rumah sakit. Pola penggunaan obat yang mempengaruhi los di rumah sakit yaitu adanya faktor ketepatan dalam pemilihan obat baik obat antidiabetik oral ataupun insulin yang diberikan secara kombinasi atau tunggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola penggunaan obat terhadap lama rawat pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Dr. M. Yunus Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel penelitian 60 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Pengumpul Data (LPD).Hasil penelitian dianalisis menggunakan spss 24 dengan uji chi-square. Hasil penelitian dari 60 sampel diperoleh 44 (73,33%) pasien dengan lama rawat cepat (?5 hari) dan 16 (26,67%) pasien dengan lama rawat lama (?5 hari). Untuk pemberian antidiabetik, pasien yang mendapatkan jenis insulin kombinasi sebanyak 52 (86,67%) dan jenis insulin tunggal terdapat 8 (13,33%). Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p 0.008 yang berarti p 0.008< p 0.05, terdapat hubungan yang signifikan antara pola penggunaan obat terhadap lama rawat pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Dr. M. Yunus Kota Bengkulu, jenis pengobatan menggunakan insulin kombinasi memberikan efek lama rawat yang lebih singkat ?5 hari dibanding penggunaan insulin tunggal ataupun oral.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN PROFIL KLT-BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL DAUN TREMBESI (Samanea saman (jacq.) Merr) TERHADAP BAKTERI Shigella dysenteriae : ANTIBACTERIAL ACTIVITY AND TLC-BIOAUTOGRAPHIC PROFILE OF ETHANOL EXTRACY OF TREMBESI (Samanea saman(Jacq.) Merr) LEAVES ON BACTERIA Shigella dysenteriae Lena Yulianti; Hendy Suhendy; Gatut Ari Wardani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.479

Abstract

Secara empiris, daun trembesi memberikan aktivitas sebagai antidiare, penelitian sebelumnya terbukti bahwa daun trembesi memberikan aktivitas terhadap E.coli. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun trembesi terhadap Shigella dysenteriae, nilai konsentrasi hambat minimal(KHM) dan propil KLT-Bioautografinya. Metode yang digunakan yaitu difusi cakram dengan konsentrasi uji aktivitas ekstrak etanol nya yaitu 10%, DMSO sebagai kontrol negatif, ciprofloksasin sebagai kontrol positif, konsentrasi hambat minimal (KMH) yaitu 4%,3%,2%,1%, monitoring senyawa golongan yang memberikan aktivitas antibakteri menggunakan KLT-Bioautogfi dan monitoring senyawa golongan metabolit sekunder sebagai antibakteri menggunakan KLT-Bioautografi.  Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun trembesi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella dysenteriae dengan kategori kuat (29,1±3,12 mm), nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) yang dihasilkan yaitu 1% dengan diameter zona bening nya yaitu 0,1±0,05 mm, dan hasil KLT-Bioautografi terdapat zona bening pada spot dengan nilai RF 0,7 dengan diameter zona beningnya yaitu 1,36 mm. Ekstrak etanol daun trembesi memberikan aktivitas antibakteri dimana senyawa golongan fenolik diduga merupakan senyawa yang berkontribusi terhadap aktivitas tersebut.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Propianibacterium acnes: ANTIBACTERIAL ACTIVITY ETHANOL EXTRACT OF TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) AGAINST Staphylococcus aureus AND Propianibacterium acnes Suci Rahmawati; O. Oktoviani; Putri Rizky Lailatur Rahmah; Heru Dwi Nugroho; Sipriyadi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.489

Abstract

Staphylococcus aureus dan Propianibacterium acnes adalah bakteri yang menjadi salah satu penyebab masalah jerawat pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya hambat dari ekstrak etanol 96% tali putri (Cassytha filiformis L.) terhadap S.aureus dan P. acnes. Uji aktivitas antibakteri yang dilakukan pada peneltian ini menggunakan metode difusi cakram. Ekstrak etanol 96% tanaman tali putri diuji pada konsentrasi 0,75%, 1,5%, 3%, 6%, 9%, 12%. Hasil uji aktivitas ekstrak etanol 96 % tanaman tali putri terhadap S. aureus pada konsentrasi ekstrak 0,75% , 1,5%, 3%, 6%, 9%, 12% masing-masing memiliki diameter hambat (clear zone) rata-rata  adalah 6,3 mm, 6 mm, 5 mm, 4,3 mm, 3,9 mm, dan 3,1 mm. Sedangkan hasil uji aktivitas ekstrak etanol 96 % tanaman tali putri terhadap P. acnes pada konsentrasi ekstrak 0,75% , 1,5%, 3%, 6%, 9%, 12% masing-masing memiliki diameter daya hambat (clear zone) rata-rata  adalah 1,1 mm, 8,2 mm, 2,6 mm, 2,95 mm, 2,87 mm, dan 5,72 mm. Aktivitas hambatan ekstrak etanol 96% tali putri terhadap bakteri S. aureus dan P. Acne terlihat pada konsentrasi 0.75% dengan diameter daya hambat masing-masingnya adalah 6,3 mm dan 1,1 mm.

Page 2 of 4 | Total Record : 32