cover
Contact Name
Asy'ari
Contact Email
asyari153@gmail.com
Phone
+6285248587493
Journal Mail Official
p3mp@stkipbjm.ac.id
Editorial Address
Jalan Sultan Adam Kompleks H.Iyus RT.23 No.18 Banjarmasin 70121 Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan
ISSN : 02167433     EISSN : 28278828     DOI : https://doi.org/10.33654/jpl
Core Subject : Education, Art,
Lentera merupakan jurnal ilmiah pada bidang pendidikan dan ilmu-ilmu kependidikan yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3MP) STKIP PGRI Banjarmasin
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 152 Documents
Meningkatkan hasil belajar kognitif produk siswa pada materi Biologi ciri-ciri makhluk hidup Kelas VII SMPN 3 Banjarbaru Eva Sylviaty; Yulianti Hidayah; Almira Ulimaz
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.867 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i2.342

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan suatu bidang ilmu yang banyak berhubungan dengan manusia dan gejala–gejala alam yang ada disekitarnya. Pendidikan IPA adalah salah satu usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai seseorang yang hidup di lingkungan sebagai makhluk sosial maupun makhluk personal. Sebagai usaha kegiatan yang sadar akan tujuannya, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa yang menjadi peserta didiknya. Pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari–hari. Berdasarkan hasil observasi dan informasi dari guru IPA kelas VII SMPN 3 Banjarbaru, pada semester genap belum tercapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah dengan nilai 71. Diantara upaya guru yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif produk siswa kelas VII SMPN 3 Banjarbaru terhadap pembelajaran IPA Biologi materi ciri–ciri makhluk hidup dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas VII SMPN 3 Banjarbaru Kota Banjarbaru Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah total siswa sebanyak 25 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK dan penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Data hasil belajar kognitif produk siswa diperoleh melalui pemberian pretes dan postes. Analisis data melalui lembar analisis kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teknik persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan siklus I pertemuan ke 1 rata-rata nilai postes adalah 74,40 dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,00%, pada pertemuan ke 2 meningkat menjadi 79,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%. Siklus II pertemuan 1 ke 1 rata-rata nilai postes adalah 79,60 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,00%, pada pertemuan ke 2 menjadi 82,00 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,00%.
The significance of portfolio assessment in EFL classroom Rezqan Noor Farid
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.44 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i2.346

Abstract

The tendency of test maker and test developer in using conventional test items for students’ assessment fails the objective of the assessment itself since they do not represent activities students typically perform in classrooms. The alternative for this problem is portfolio assessment. Portfolio as a purposeful collection of students’ work that demonstrates their effort, progress, and achievements in given area can be used to measure the progress and achievement of students. This study is intended to reveal the significance of portfolio in assessing students’ achievements. This study is conducted using Ex Post Facto design with Causal Comparative approach. The research is conducted by choosing two classes of 10th grades in MAN 2 Martapura which used portfolio assessment and traditional assessment. The data are collected through observation and documentation consisting of number of the students, pre-test English score, and the score of final test. The result shows that the difference of assessment process the differences of student’s learning achievement between the two classes which use portfolio assessment and the class which use traditional assessment.
Hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Type Student Teams Achievement Division (STAD) konsep sistem gerak pada manusia di kelas VIII E SMP Negeri 4 Banjarmasin Irawati Irawati; Rokiah Rokiah
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.393 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i2.347

Abstract

Telah dilakukan penelitian tindakan kelas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type Student Teams Achievent Division (STAD) pada konsep Sistem Gerak Pada Manusia di kelas V111 E SMP Negeri 4 Banjarmasin dengan tujuan ingin mengetahui sejauh mana Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type Student Teams Achievent Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa, keterlaksanaan guru dalam pembelajaran serta respon siswa terhadap pembelajaran IPA siswa SMP Negeri 4 Banjarmasin.Penelitian ini dilaksanakan dengan metode rancangan tindakan kelas, subyek penelitian adalah siswa kelas V111 E SMP Negeri 4 Banjarmasin yang berjumlah 32 yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 16 anak perempuan, yang dibagi 8 kelompok. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa konsep Sistem Gerak Pada Manusia di kelas V111 E di SMP Negeri 4 Banjarmasin yang sangat signifikan terbukti dari fakta yaitu nilai rata-rata secara klasikal pada pre test 21,87% pada siklus 1 dan pos test 68,75% sedangkan pada siklus 2 pre test 31,25% dan pos test 90,63%. Untuk keaktifan siswa sudah baik karena dari 9 parameter terdapat 5 parameter lebih dari 10% ,keterlaksanaan guru dalam pembelajaran pada siklus 1 3,76% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 3,94% dan respon siswa baik pada siklus 1 dan sikls 2 sudah baik. Dengan demikian dengan Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD membantu meningkatkan hasil belajar dan memudahkan siswa untuk memahami konsep Sistem Gerak Pada Manusia.
Modal dasar menjadi kepala sekolah Riduan Sabran; Erni Susilawati
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.508 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i1.349

Abstract

Pendidikan merupakan persoalan setrategis bagi suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas bukan hanya penting bagi upaya melahirkan individu dan masyarakat terpelajar, akan tetapi juga menjadi bekal utama sebagai persiapan memasuki kompetisi global. Agar bisa memenangkan persaingan global dalam pendidikan, maka pendidikan di Indonesia harus diberdayakan secara optimal dan secepat mungkin serta terus dikembangkan semangat kemitraan dengan stakeholders. Tujuan pendidikan akan tercapai bila kondisi sekolah yang kondusif sehingga aktifitas belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar maka yang terpenting adalah kemampuan kepala sekolah sangat diperlukan dalam mengelola dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Untuk menentukan kualitas pendidikan antara lain diperlukan majemen sekolah yang berkualitas. Kepala sekolah sebagai pemegang manajemen sekolah, maka ia harus memiliki kemampuan dasar seperti manajerial, yakni sosok kepala sekolah yang memperhatikan manajemen sumber daya manusia lambat laun akan menciptakan dirinya berdaya dalam mengelola sebuah sekolah menuju harapan sebuah pihak, integritas kepala sekolah yang tinggi, serta kemampuan dalam menciptakan iklim organisasi.
Hubungan peran kepala sekolah dan sikap terhadap profesi guru dengan prestasi kerja guru SMA negeri di kabupaten Hulu Sungai Selatan Suhaimi Suhaimi; Nuryadin Efendi
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.222 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i1.350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran kepala sekolah dan sikap terhadap profesi guru dengan prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif, dengan populasi adalah semua guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berjumlah 278 orang yang tersebar di 7 (tujuh) SMA Negeri. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random sampling,. Jumlah sampel yang diambil 152 orang guru sebagai responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada hubungan yang signifikan antara peran kepala sekolah dengan prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, (2) ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap profesi guru dengan prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Secara bersama-sama terdapat hubungan antara peran kepala sekolah dan sikap terhadap profesi guru dengan prestasi kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Disarankan: Peran kepala sekolah dan sikap terhadap profesi guru dapat lebih ditingkatkan dengan pengembangan prestasi kerja guru. Kepada peneliti selanjutnya dibidang ini disarankan untuk melakukan penelitian yang serupa pada objek yang berbeda dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kajian teoritis yang lain.
Analisis kepuasan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari terhadap pelayanan akademik STKIP PGRI Banjarmasin Suwarjiya Suwarjiya
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.15 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v13i1.351

Abstract

Berdasarkan survei (2010) oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari STKIP PGRI Banjarmasin sebagian mahasiswa merasa ada dosen yang kehadiran dalam perkuliahannya kurang tanpa sebab yang jelas, pengumuman nilai hasil ujian tidak tepat waktu, penggunaan jam mengajar tidak optimal, dosen kurang memberikan umpan balik atas tugas mahasiswa .Berdasarkan hasil survei inilah perlu kiranya diadakan penelitian pada seluruh mahasiswa agar diperoleh gambaran yang lengkap tentang kepuasan mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari karena survei yang dilakukan tersebut belum dijelaskan jumlah sampel, teknik pengambilan sampel, dan instrumen penelitiannya. Pengetahuan tentang kepuasan mahasiswa akan memberikan banyak manfaat. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) harapan mahasiswa atas layanan akademik STKIP PGRI Banjarmasin, 2) persepsi realisasi performa layanan menurut pandangan mahasiswa, 3) untuk mengetahui gap atau kesenjangan antara tingkat ekspektasi dan persepsi terhadap layanan akademik, memberi informasi prioritas layanan yang harus diperbaiki oleh STKIP PGRI Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan angket. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari angkatan tahun 2012-2014 yang jumlah populasinya 169 mahasiswa, sampel yang dipilih untuk dijadikan subyek penelitian dengan menggunakan rumus Slovin dan berjumlah 119 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ekspektasi mahasiswa atas layanan akademik berada pada kisaran rata-rata skor 4,51 s.d. 4,62 dengan kategori penting. Realisasi performa persepsi layanan berada pada kisaran rata-rata skor 3,14 s.d 3,73 dengan kategoru puas. Gap atau kesenjangan terjdi jarak signifikan yaitu pada kisaran rata-rata skor -1,41 s.d. -0,89 dan terjadi kesenjangan negatif atau kurang puas. Prioritas layanan yang harus dilakukan perbaikan oleh STKIP PGRI Banjarmasin pada inner-personelity dan capability dari diri pengelola layanan. Faktor tersebut dirangkum dalam Bukti Langsung (tangibles) dan daya tanggap (responsibility). Simpulan dari penelitian bahwa ekpekasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari pada kategori sangat penting terdapat pada variabel tangibles. Perasepsi berada pada kategori Puas terutama pada variabel reliability. Skor GAP terjadi kesenjangan negative atau ni bawah nol. Saran untuk STKIP PGRI Banjarmasin supaya memprioritaskan aspek yang berada pada kuadran II
Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian bentuk tes tertulis melalui bimbingan berbasis lembar kerja di SMP Negeri 7 Banjarmasin Abdul Hamid
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.895 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v12i2.352

Abstract

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Bentuk Tes Tertulis Melalui Bimbingan Berbasis Lembar Kerja (LK) di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan model Bimbingan Berbasis Lembar Kerja dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun instrumen penilaian bentuk tes tertulis di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Banjarmasin dengan subjek penelitian sebanyak 24 orang guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus dengan tahapan kegiatan mulai perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Data berupa kompetensi yang dicapai guru dalam menyusun tes bentuk tertulis diperoleh dengan melakukan penskoran terhadap hasil kerja guru dalam bentuk lembar kerja (LK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Bimbingan Berbasis Lembar Kerja (LK) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian bentuk tes tertulis di SMP Negeri 7 Banjarmasin.
Prefiksasi bahasa banjar (Materi pembelajaran bahasa banjar sebagai ancangan kearifan lokal) Ida Rusdiana; Ida Komalasari
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.118 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v12i2.353

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan prefiksasi Bahasa Banjar yang difokuskan pada bentuk, fungsi, dan makna morfem afiks pada prefiksasi. Tujuan itu dicapai dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data berupa kata-kata Bahasa Banjar yang mengalami prefiksasi dalam penggunaan masyarakat tutur Banjar, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan introspeksi. Prosedur analisis data melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prefiksasi bahasa Banjar terdiri atas 11 macam prefiks yaitu: ba-, di-, ka-, maN-, paN-, sa-, ta-, baka-, saka-, taka-, dan tapa-. Fungsi morfem afiks adalah membentuk nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan numeralia. Adapun makna morfem afiks bergantung pada bentuk dasar yang dilekatinya.
Test item construction and its appropriateness towards indicators Jumainah Jumainah; Muliyadi Muliyadi; Norliani Norliani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.752 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v12i2.354

Abstract

Students of Faculty of Teacher Training usually will undergo field experience practice when they are at higher semester, usually at 6th and 7th semester. In their sixth semester they will undergo field experience practice I (PPL I), and at seventh semester, they will undergo field experience practice II (PPL II). In PPL II, they will undergo pre-service teacher training in the form of classroom teaching involvement. They will be given an opportunity to conduct a teaching practice at school where they are assigned. It is worth knowing that although all the students who undergo PPL have been provided with some theoretical knowledges related to teaching and learning process, such as how to teach in class, how to conduct an evaluation, how to construct testitem, etc, yet, they still have experience some problems in the field. One of the most outstanding problems the writers found and has drawn the writer’s attention was the test item construction and its appropriateness towards the indicators. The design of this research was descriptive qualitative. The location of the research was the library of STKIP PGRI Banjarmasin, Jl.Sultan Adam Komp. H. Iyus No.18 Rt.23 Banjarmasin. The data source was the document of PPL II report. The document was taken from the students’ PPL II report year 2015. The population of the research was the PPL II report of the seventh semester students of English Department of STKIP PGRI Banjarmasin who had taken PPL II and who conducted the PPL II at Senior High school. Since the number of PPL II report consisted of more than 120 RPP reports, then the writers took a sample. The sampling technique used was proportional random sampling. The sample taken was 12 RPP reports which consisted of six reports for middle test and six reports for final test. The result of this research is the test item constructed in PPL II reports mostly inappropriate toward indicators. The inappropriateness (75%)are mostly caused by no test items provided in RPP.
Pembentukan karakter melalui kurikulum tersembunyi dalam pengajaran bahasa Inggris Kuzairi Kuzairi; Hidya Maulida
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.875 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v12i2.355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi nilai – nilai karakter sebagai Kurikulum tersembunyi atau implicit learning dalam mata kuliah skill di Perguruan Tinggi Banjarmasin. Ada empat skill yang harus dikuasai dalam belajar Bahasa Inggris yaitu listening, speaking, reading dan writing. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah (1) Nilai - Nilai Karakter apa saja yang diperoleh mahasiswa secara tidak langsung pada saat pembelajaran mata kuliah Skill? (2) Bagaimana pembelajaran karakter secara tidak langsung yang diterima oleh mahasiswa dalam Mata kuliah Skill?.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana data yang diperoleh berupa deskripsi atau gambaran tentang nilai – nilai karakter yang diperoleh mahasiswa secara implisit pada saat pembelajaran mata kuliah Skill. Instrumen adalah observasi dan interview. Observasi dilakukan saat pembelajaran mata kuliah skill pada empat perguruan tinggi di Banjarmasin sebagai lokasi penelitian yaitu STKIP PGRI Banjarmasin, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Islam Kalimantan, dan IAIN Antasari Banjarmasin.. Interview dilakukan setelah kegiatan obsevasi dilaksanakan selama 3 kali Observasi proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari observasi dan interview akan dianalisis melalui beberapa tahapan yaitu; transcribing, coding and classifying, interpreting, dan drawing conclussion. Berdasarkan hasil observasi terdapat beberapa karakter yang diberikan secara tidak langsung dalam pengajaran mata kuliah listening, speaking, reading dan writing meliputi Karakter Tanggung Jawab secara tidak langsung melalui kesungguhan dalam mengerjakan setiap arahan, latihan atau tugas. Karakter Rasa hormat melalui menghargai pendapat atau jawaban teman serta meminta ijin apabila akan meninggalkan kelas. Karakter keadilan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap mahasiswa untuk menjawab soal latihan. Karakter keberanian muncul saat mahasiswa berani mengangkat tangan untuk menjawab soal atau menyampaikan pendapat. Karakter rasa kebangsaan melalui kutipan dari tokoh nasional dan topik atau materi peringatan hari nasional. Karakter kejujuran secara tidak langsung terdapat saat mahasiswa mengerjakan latihan sendiri dan tidak membuka kamus apabila tidak diperbolehkan. Karakter disiplin diri melalui menempatkan kembali buku dan kursi yang sudah dipakai serta hadir sesuai jadwal. Karakter peduli secara tidak langsung terlihat melalui pendekatan dosen untuk mengecek pekerjaan mahasiswa. Karakter ketekunan terlihat melalui persiapan materi selanjutnya serta pengayaan referensi belajar.

Page 2 of 16 | Total Record : 152