cover
Contact Name
Iwan Setiawan
Contact Email
setiawan@widuri.ac.id
Phone
+6221-5480552
Journal Mail Official
jurnal@widuri.ac.id
Editorial Address
Jalan Palmerah Barat No. 353 Jakarta Selatan 12210
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
INSANI
Published by STISIP Widuri Jakarta
ISSN : 24076856     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Ilmiah INSANI diterbitkan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widuri, Jakarta. Redaksi INSANI menerima artikel secara terbuka dari berbagai kalangan dalam Ilmu Komunikasi dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, serta bidang kemasyarakatan lainnya. Artikel yang masuk akan direview oleh reviewer internal dan eksternal sesuai bidang ilmunya
Articles 93 Documents
Implementasi Program Marketing Public Relations Melalui Event Organizer Yerah Melita
INSANI Vol 6 No 1 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.386 KB)

Abstract

Setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki program atau rencana kerja yang akan diimplementasikan atau direalisasikan, namun pada kenyataan tidak semua dapat mengimplementasikan programnya sendiri. Organisasi, perusahaan ataupun perorangan dapat meminta bantuan kepada jasa Event Organizer untuk dapat menyukseskan program tersebut. Untuk dapat mengimplementasikan program organisasi atau perusahaan khususnya program Marketing Public Relations diperlukan kerja keras, kerjasama, dan kesepakatan antara kedua belah pihak, baik pihak organisasi atau perusahaan yang mempercayai untuk melaksanakan programnya kepada Event Organizer maupun pihak yang menerima kepercayaan, sehingga keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
Pengaruh Pelaksanaan Ceramah dengan Dukungan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Langsung Untuk Pencegahan Penularan HIV/AIDS David Marthen Salakory; Demsi Wattimena
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.375 KB)

Abstract

Penelitian ini bertolak dari adanya keprihatinan masyarakat umumnya terhadap HIV/AIDS yang telah berkembang menjadi fenomena sosial yang mencemaskan banyak keluarga khususnya di Kota Ambon. Peningkatan jumlah sebarannya sangat menggelisahkan karena angka prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan sebab HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya satu kasus yang terlaporkan dapat mewakili sekian banyak orang dengan kasus sama. Upaya pencegahan melalui promosi kesehatan telah banyak dilakukan di Kota Ambon oleh berbagai pihak melalui kegiatan ceramah dan pembagian leaflet atau brosur di Lokalisasi Wanita Pekerja Seksual Langsung (WPSL) Tanjung Batu Merah Kota Ambon, dengan tujuan mereka memiliki pengetahuan dan perubahan sikap untuk melakukan pencegahan demi menurunkan risiko penularan HIV/AIDS. Prinsipnya, setiap orang berhak memperoleh pengetahuan agar dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain. Namun, dalam realitasnya prevalensi HIV/AIDS di Maluku umumnya dan khusus Kota Ambon tetap tinggi.Sebenarnya resiko penularan dapat dikurangi apabila WPSL sebagai komunitas beresiko tinggidapat melakukan pencegahan penularan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode uji statistik.Teknik pengumpulan datapenelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, dengan skala pengukuran pengetahuan dan skala pengukuran sikap. Data dianalisis dengan komputer program SPSS versi 20 dengan taraf signifikansi P= 0,05 untuk menguji hipotesa demi pencapaian tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nilai korelasi sebesar 39,6% pengetahuan terhadap perubahan sikap Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL). Sedangkan pelaksanaan ceramah dengan dukungan leaflet memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 60,4% terhadap pengetahuan dan sikap dari WPSL untuk pencegahan penularan HIV/AIDS.
Pengorganisasian Forum Warga Sebagai Strategi Memperkuat Partisipasi Perempuan dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa Hastin Trustisari
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.394 KB)

Abstract

Mandat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 82 mengatur secara jelas tentang pentingnya partisipasi warga dalam tata kelola desa. Pasal ini membawa peluang dan tantangan, karena ruang partisipasi menjadi terbuka lebar bagi seluruh warga desa tak terkecuali perempuan untuk menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan maupun tertulis dalam proses pembangunan desa. Penelitian ini dilakukan selama periode Juni sampai Desember 2017. Melalui studi penelitian lapangan di Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, ditemukan bahwa ruang partisipasi bagi perempuan dalam pengambilan keputusan pada proses pembangunan desa, menjadi sesuatu yang tidak mudah diwujudkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya dominasi elite desa, stigma tentang peran perempuan di desa, dan minimnya pengetahuan terkait dengan hak perempuan dalam pembangunan desa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menunjukkan bahwa pengorganisasian forum warga desa dapat dijadikan strategi memperkuat partisipasi perempuan dalam pembangunan desa sehingga terwujud tata kelola desa yang partisipatif dan berkeadilan sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Forum Warga menjadi ruang strategis untuk diorganisir menjadi ruang transaksi sosial dalam membangun kapasitas warga terutama perempuan agar terlibat aktif menjadi subyek dalam proses pembangunan di desa. Kesimpulannya, Forum Warga menjadi mutlak dioptimalkan fungsinya bukan saja sebagai ruang berkumpul warga, namun menjadi arena pendidikan dan transfer pengetahuan untuk perempuan agar mendapat kesempatan mengambil peran, berbicara di depan publik, dan mampu menyuarakan aspirasi dan kebutuhan sebagai warga yang memiliki hak dan kesempatan dalam membangun desanya.
Struktur Sosial Ekonomi Keluarga, Kapital Sosial, dan Prestasi Belajar Siswa di SMA LABSCHOOL Jakarta, Rawamangun Jakarta Timur Marsono; Robert Markus Zaka Lawang
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.384 KB)

Abstract

Keluarga memiliki peran dan fungsi dalam memproduksi kapital sosial. Perubahan struktur keluarga akan menghilangkan kapital sosial, hal ini dikarenakan ketidakhadiran orang tua yang bekerja diluar rumah. Jika kapital manusia yang dimiliki orang tua kebanyakan dihabiskan di tempat kerja dan di tempat lain di luar rumah, maka keluarga tidak mampu berperan dalam memproduksi kapital sosial yang dibutuhkan anak dalam pencapaian prestasi belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur sosial ekonomi keluarga dan kapital sosial dengan prestasi belajar anak. Alat analisis yang digunakan adalah regresi logistik, karena variabel dependen (Y) dalam penelitian ini bersifat biner yang terdiri atas dua (2) kategori yaitu 0 dan 1. Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis logistik menunjukan bahwa secara simultan menunjukan variabel struktur sosial ekonomi keluarga dan kapital sosial dapat menjelaskan variabel prestasi belajar sebesar 30,6 % sedangkan 69,4% faktor lain yang menjelaskan variabel prestasi belajar. Hasil uji odds ratio menunjukan bahwa siswa yang memiliki struktur sosial ekonomi keluarga tinggi memiliki peluang untuk mendapatkan prestasi belajar tinggi sebesar 1,942 - 16,981 kali dibandingkan dengan siswa yang memiliki struktur sosial ekonomi keluarga rendah. Siswa yang memiliki kapital sosial keluarga tinggi memiliki peluang untuk mendapatkan prestasi belajar tinggi sebesar 2,239 - 38,846 kali dibanding siswa yang memiliki kapital sosial keluarga rendah.
Pengungkapan-diri dalam Komunikasi Nelson Holong Parapat
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.368 KB)

Abstract

Tulisan ini menyajikan deskripsi tentang konsep pengungkapan-diri dalam komunikasi. Setiap orang suka atau tidak suka, sengaja atau tidak sengaja, selalu melakukan pengungkapan-diri kepada orang lain. Setiap perilaku kita yang mengomunikasikan berbagai makna kepada orang lain itu disebut sebagai pengungkapan-diri. Pengungkapan-diri adalah membeberkan informasi tentang diri kita. Hal apapun mengenai diri kita yang tadinya kita sembunyikan sebagai rahasia kita saja, jika hal tersebut terungkap sehingga diketahui orang lain maka berarti kita sudah melakukan pengungkapan-diri. Pembahasan tentang pengungkapan-diri mencakup faktor penentu pengungkapan-diri, manfaat pengungkapan-diri, dan risiko pengungkapan-diri. Faktor penentu pengungkapan-diri adalah: perasaan menyukai, besar kelompok, efek diadik, kompetensi, kepribadian, topik, dan seks. Adapun manfaat dari pengungkapan-diri adalah: pengetahuan tentang diri, kemampuan mengatasi kesulitan, efisiensi komunikasi, dan kedalaman hubungan. Kemudian, risiko pengungkapan-diri adalah: penolakan pribadi dan sosial, kerugian material, kesulitan intrapribadi, dan kehilangan kesejahteraan diri.
Wajah Penyiaran Telivisi Digital Indonesia: Tinjauan Revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Jaka Sindu
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.399 KB)

Abstract

Perserikatan Bangsa-bangsa–PBB melalui International Telecommunication Union menetapkan tanggal 17 Juni 2015 sebagai batas waktu negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan migrasi dari Penyiaran Televisi Analog ke Penyiaran Televisi Digital-Analog Switch Off (ASO) (The Geneva 2006 Frequency PlanGE 06 Agreement). 99 persen wilayah dunia telah mengimplementasikan hal tersebut. Namun hingga kini Indonesia belum bisa melaksanakan kewajiban tersebut karena masih terkendala regulasi yang belum ada. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran tidak secara tegas mengatur masalah tersebut. Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi kemudian menerbitkan dua peraturan menteri, yaitu: Peraturan Menteri No. 22/2011, tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To Air) dan Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2011 tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio untuk Keperluan Televisi Siaran Digital Terestrial Pada Pita Radio 478 – 694 MHz. Kedua peraturan tersebut kalah dalam judicial review di Mahkamah Konstitusi oleh Institute of Community and Media Development (Incode) dan juga kembali kalah dalam Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) oleh Asosiasi Televisi Jaringan Indonesia (ATJI). Kemudian pemerintah mengubah paradigma frekuensi milik publik menjadi milik negara, spektrum frekuensi radio (digunakan sebagai kanal penyiaran televisi) merupakan sumber daya alam terbatas dan kekayaan nasional yang dikuasai negara dan dikelola oleh pemerintah untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat sesuai dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, dan menunjuk LPP TVRI sebagai operator tunggal penyelenggara frekuensi digital. Kementerian Komunikasi dan Informasi mengajukan revisi UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran untuk mengakomodir regulasi tersebut, tetapi meskipun sudah diputuskan melalui voting di Badan Legislasi DPR RI, beberapa fraksi partai yang kalah tetap tidak bisa menerima keputusan tersebut karena dianggap sebagai tindakan monopoli terhadap penyiaran televisi Indonesia, dan menghambat demokratisasi penyiaran.
Etika Profesi Dan Implementasinya Di Indonesia Yerah Melita
INSANI Vol 5 No 1 (2018): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.367 KB)

Abstract

Etika merupakan pedoman, acuan atau penuntun manusia dalam bersikap dan bertingkah laku. Etika dibuat bukan hanya diketahui dan dipahami, tetapi juga yang lebih penting dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, baik di keluarga, maupun ketika menjalankan tugas dan tanggung jawab serta pekerjaan sesuai dengan profesi yang digelutinya. Mengetahui dan memahami etika profesi bukan hal yang terlalu sulit, tetapi mengimplementasikannya tidak mudah. Dibutuhkan kesadaran moral yang kuat dari para praktisi atau orang-orang yang menjalankan profesinya. Hal ini juga berlaku pada profesi jurnalis di Indonesia yang memiliki Kode Etik Jurnalistik yang telah disepakati bersama di kalangan jurnalis.
Analisis Output Badan Usaha Milik Desa dalam Peningkatan Ekonomi Pererima Manfaat Program Keluarga Harapan: (Studi pada Badan Usaha Milik Desa Karya Mekar Sukajadi Cianjur) Mochammad Ikbal Sonuari; Fentiny Nugroho
INSANI Vol 6 No 2 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.552 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui output atau luaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam peningkatan ekonomi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini dilakukan pada BUMDes Karya Mekar Desa Sukajadi Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. BUMDes Karya Mekar merupakan salah satu BUMDes yang melibatkan para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dalam usaha bisnis BUMDes. Penerima Manfaat pada Program Keluarga Harapan, yang dikenal dengan istilah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), merupakan kategori rumah tangga miskin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik wawancara mendalam serta observasi. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa melalui BUMDes, KPM dilibatkan dalam rangka memberi peluang mereka berwirausaha untuk peningkatan ekonomi dan bentuk komplementaritas dalam mendukung KPM mandiri secara ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUMDes memberikan output atau luaran bagi para penerima manfaat Keluarga Harapan. BUMDes memberikan KPM: 1) Akses peluang usaha; 2) Peningkatan pendapatan keluarga; 3) Akses modal barang dengan mudah; 4) Peningkatkan Pengetahuan Pengelolaan Keuangan; dan 5) Percepatan Graduasi Mandiri dari Program Keluarga Harapan.
Kepedulian Sosial Pasca Konflik: Mamala-Morela dalam Pendekatan Community Development: (Studi Evaluasi Pada Organisasi Persatuan Anak Muda Maluku - PAMM) Rini Puji Lestari; Nancy Rahakbauw
INSANI Vol 6 No 2 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.536 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kepedulian sosial pasca konflik oleh PAMM di Negeri Mamala dan Negeri Morela dalam pendekatan Community Development. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dalam studi evaluasi dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hasil penelitian studi evaluasi menunjukkan bahwa kepedulian sosial oleh PAMM kepada masyarakat pasca konflik di Negeri Mamala dan Negeri Morela berjalan lancar dan masyarakat menerima dengan baik, namun dilihat dari sisi pekerjaan sosial dalam pendekatan Community Development belum terlalu baik. Hal ini dikarenakan PAMM bukanlah organisasi profesi maka sebagian besar kegiatan yang dijalankan masih bersifat aksi sosial biasa saja dan tidak terlalu serius dalam konsep pengembangan, sehingga efektivitas dan efisensi dari hasil ini tidak begitu berpengaruh guna mengembalikan keberfungsian sosial mereka dalam meningkatkan kondisi kesejahteraan sosial masyarakat.
Manusia Tidak Dapat Tidak Berkomunikasi Nelson Holong Parapat
INSANI Vol 6 No 2 (2019): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.449 KB)

Abstract

Tulisan ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa kita tidak dapat untuk tidak berkomunikasi. Dalam kehidupan kita, baik secara sengaja atau tanpa sengaja, kita sudah berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita dimulai sejak kita dilahirkan sampai kelak kita mati. Komunikasi adalah proses saling memahami makna di antara dua sesama manusia. Komunikasi terjadi bilamana perilaku seseorang telah diinterpretasikan atau ditafsirkan oleh orang lain untuk memberi makna atas perilaku orang tersebut. Artinya, kita diangggap telah melakukan komunikasi jika perilaku kita telah ditafsirkan oleh orang lain meskipun kita tidak bermaksud menyampaikan pesan apa pun kepadanya. Dengan demikian, kita tidak dapat menghindarkan diri dari komunikasi. Pemikiran bahwa kita tidak dapat untuk tidak berkomunikasi dapat dipahami karena di dalam komunikasi terkandung prinsip-prinsip komunikasi, yakni: isi inti dari komunikasi adalah makna; makna merupakan hasil dari interpretasi atau penafsiran atas perilaku; komunikasi telah terjadi bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal maupun perilaku nonverbalnya, terlepas dari apakah orang itu menyadari atau tidak menyadarinya; dan kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Perilaku komunikasi dapat merupakan perilaku yang tidak disengaja atau perilaku disengaja. Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Setiap perilaku mempunyai mempunyai potensi komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, di tengah-tengah komunikasi yang dengan sadar kita lakukan, sering kali terselip perilaku komunikasi yang kita tidak sadari atau tidak disengaja.

Page 5 of 10 | Total Record : 93