cover
Contact Name
Ida Bagus Alit Arta Wiguna
Contact Email
gusarta@iahn-gdepudja.ac.id
Phone
+6285739444989
Journal Mail Official
gusarta@iahn-gdepudja.ac.id
Editorial Address
Jln.Pancaka No. 7B Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia Telp. (0370) 628382 Fax. (0370) 631725
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat Agama Hindu dan Masyarakat
ISSN : 28296958     EISSN : 23388390     DOI : https://doi.org/10.53977/sd.v5i1
Weda: Aktualisasi Weda sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat Hindu tertentu, Hindu dan kearifan lokal: hubungan Hindu dan budaya, praktik pengajaran Hindu di masyarakat Hindu, dan budaya lokal lainnya yang dipraktikkan oleh masyarakat Hindu tertentu Hindu dan Politik: Radikalisme, aktivisme / gerakan Hindu, hubungan negara dan agama, dan dinamika partai politik Hindu Dialog antar-agama: interaksi dan hubungan antara masyarakat Hindu dan non- Hindu dalam kehidupan sehari-hari, kerukunan beragama, dan kebijakan tentang hubungan agama di masyarakat atau negara tertentu Filsafat: kajian pemikiran filsuf yang mengontekstualisasikan dengan kehidupan masyarakat; dan Isu-isu lain yang secara sosial, budaya, dan politik berkorelasi dengan filsafat ataupun ajaran agama Hindu.
Articles 61 Documents
MENJAGA KESEHATAN MELALUI ASUPAN MAKANAN BERKUALITAS MENURUT AJARAN HINDU I Ketut Sumada
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.288 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap Perawatan Kesehatan melalui Asupan Anna Dātā. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penyajian data berupa teks narasi. Penelitian ini menemukan tiga hasil penting sesuai dengan fokus permasalahan. Pertama, pemeliharaan kesehatan menurut sumber-sumber ajaran agama Hindu dapat ditemukan dalam kitab suci Veda, baik di dalam Ṛg Veda, Atharva Veda, Bhagavadgita, Sarasamuccaya, Ayurveda, dan sumber-sumber ajaran agama Hindu lainnya. Kitab-kitab tersebut secara eksplisit mengungkapkan ajaran yang berkaitan dengan pentingnya asupan Anna Dātā atau makanan yang dikonsumsi sebagai upaya untuk memelihara kesehatan tubuh. Kedua, esensi asupan Anna Dātā atau makanan dalam pemeliharaan kesehatan manusia menurut ajaran agama Hindu adalah memberikan tuntunan untuk mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Ketiga, cara untuk mewujudkan pemeliharaan kesehatan melalui kualitas asupan Anna Dātā menurut ajaran agama Hindu adalah dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang digolongkan dalam makanan satwika sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Di samping dengan memilih makanan yang berkualitas satwika juga harus diperhatikan cara untuk mengkonsumsi makanan tersebut yang tidak boleh berlebihan atau kekurangan dan dikonsumsi pada saat yang tepat, sehingga memberikan dampak yang baik bagi kesehatan.
MENYINGKAPKAN ASUMSI PRAGMATISME DI BALIK KEBIJAKAN PUBLIK Anastasia Jessica Adinda S
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.301 KB)

Abstract

Kesesuaian antara kebijakan publik dengan orientasi untuk mencapai kebaikan umum adalah suatu hal yang perlu senantiasa diupayakan. Hal ini terkait dengan relasi antara pragmatisme dan kebijakan publik itu sendiri. Namun penerapan cara pandang pragmatis tersebut dalam kebijakan publik sering kali terlepas dari kepentingan publik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bidang filsafat yang berusaha mengkaji asumsi-asumsi pragmatisme dalam kebijakan publik dengan menggunakan perspektif epistemologi pragmatisme awal seperti pemikiran dari Charles Sanders Pierce, William James dan John Dewey. Hasil yang dicapai adalah: (1) pragmatisme dalam bidang ilmu sosial awalnya adalah suatu paham yang mengedepankan penerapan ilmu dalam permasalahan-permaslahaan sosial secara konkret, (2) Penerapan cara pandang pragmatis dalam kebijakan publik lambat laun terlepas dari kepentingan publik terjebak dalam situasi dehumanisasi, (3) konsekuensi logis dari diabsolutkannya konsekuensi praktis dan kegunaan yang mengakibatkan pragmatisme alih-alih membawa pada kebaikan umum, malahan dalam kondisi tersebut manusia menjadi sarana untuk mencapai kepentingan penumpukan modal, atau sarana untuk mencapai kepentingan segelintir golongan
DEMOKRASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK: MENGKRITISI WACANA POLITIS Untara Simon
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.278 KB)

Abstract

Perkembangan wacana politik di Indonesia terutama menjelang pilpres 2019 sering kali diwarnai oleh drama-drama politik yang tidak jarang mengisahkan tentang perang berita palsu atau hoax oleh para pendukung paslon. Hal ini memperlihatkan bahwa demokrasi di Indonesia sangat jauh dari upaya menjujung nilai kebenaran. Penelitian ini sebagai penelitian kualitatif bidang filsafat berusaha mengkaji permasalahan tersebut dengan meninjau sejauh mana kebijakan publik di Indonesia bisa mendorong demokrasi yang sehat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa: (1) Hoax atau fake news adalah salah satu dampak negatif dari arus besar perkembangan media komunikasi massa, (2) Hoax dalam dunia politik mengakibatkan perkembangan wacana politik yang tidak sehat dan seringkali menimbulkan pertarungan wacana yang tidak jarang berdampak pada munculnya konflik di masyarakat, (3) Perlu terdapat peran serta negara dalam upaya merawatan identitas kebangsaan serta komunitas kritis dalam pendidikan tentang literasi media massa soal kesadaran bahwa media komunikasi massa dapat melakukan framing, propaganda terhadap para konsumennya.
New Normal as The New Human: Masa Pandemi dalam Perspektif Filsafat Manusia Soren Aabye Kierkegaard dan Relevansinya pada Kehidupan Manusia Masa Datang Fuad Noorzeha
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.665 KB)

Abstract

This paper is an exposition of Sören Aabye Kierkegard’s concept existentialist, a concept of the human existance into three distinctive levels, namely: the aesthetic existance, the ethics existance, the religious existance. These levels will affect the human existance and it is its way. These thought used be perspective about crisis or emergency situation during the pandemic Covid-19. The problems also have touched values of human rights, such as: social distancing, isolation, new normal and lockdown that eventually plunged the man into a social status problem. Those basic or fundamental problem are about fact a existance of man around social community. To give the answers, it is needed and approach which orientates to human existence. It can be found in thought of Sören Aabye Kierkegard he differs from other existentialist philosophers who in general are atheists. This paper seeks to reorient the meaning “new human” by library research with the existance approach of Sören Aabye Kierkegard at new normal era , the process of individualization in invividual interaction with the other human and the appreciation and religious practices when pandemic to limited with country rules. Revitalization of religion is needed to restore the basic values of religion. Religion must come back as a legitimate sovereign social values and piety. This sovereignty of religion should be structured as a strategy for revitalizing religion in the lives of individual piety personally and socially. However, the sovereignty of religion should give a wide freedom for individuals to perform the fuction of religion in accordance with the present context. Furthermore, the most crucial problem when pandemic must be solved by humane return to their a fact existance of human.
PREVENTIF WABAH COVID-19 SAAT NYEPI DI BALI: KAJIAN PERSPEKTIF AGAMA HINDU I Wayan Watra
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.982 KB)

Abstract

Sungguh amat luar biasa wabah Virus Corona Covid 19, yang melanda dunia, termasuk bangsa Indonesia. Virus gumpalan infeksi kecil yang terbuat dari DNA atau RNA, dan terbungkus dalam mantel protein. Dengan penyebarannya sangat dahsyat, dengan korban terus bertambah. Akibat dari mewabahnya virus Corona (Covid 19) bertepatan dengan hari Nyepi 25 Maret 2020, yang dikutip tangal 26 Maret 2020 di Indonesia mengalami kasus 790, Meninggal 58 kasus, dan sembuh 31 kasus. Khususnya di Bali terdapat 9 kasus, dan dua orang asing yang meninggal. Kemudian secara internasioanal per tanggal, 25 Maret 2020, di Dunia 467.090 Kasus, 2.283 meninggal, 46.316 Sembuh Sepanjang sejarah belum yang saya tahu tidak pernah ada virus yang hebat seperti ini. Tulisan ini mengkaji lebih dalam lagi, khususnya di Bali terkait dengan wabah ini yang ada persamaannya dengan Grubug gering, dan bagaimana cara pencehahannya. Setelah dikaji ternyata kasus wabah ini pernah ada pada jaman kerajaan di Bali Utara dan juga di Bali selatan, yang disebut dengan grubug gering, yaitu meninggalnya manusia dalam jumlah banyak tanpa sebab yang jelas. Cara pencegahanannya dapat dilakukan secara sekala (ilmiah), mengikuti petunjuk pemerintah. Kemudian dipadukan dengan prepentif yang bersifat niskala (non ilmiah) melalui budaya tradisional Bali seperti penanganan wabah Grubug gering, berdoa dengan sarana sederhana berupa bumbu dapur, untuk memperoleh keselmatan bagi umat manusia.
Upakara Caru Manca Mebayang-bayang Kebo di Pura Meru Lingkungan Karang Kecicang Cakranegara (Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna) Fuad Noorzeha; I Gede Wardana
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.771 KB) | DOI: 10.53977/sd.v4i1.321

Abstract

Pelaksanaan upacara dapat dikatakan menjadi salah satu hal sentral dalam praktik keagamaan Hindu. Hal ini mengingat upacara menjadi bagian dari Tri Karangka Dasar agama Hindu setelah Tattwa dan Susila. Keutamaan dari upacara dalam keagamaan Hindu, menjelaskan penting nya kajian yang bertujuan menggali makna tiap upacara yang dilakukan. Penulis berupaya untuk menggali salah satu upacara dalam agama Hindu yaitu upacara Caru Manca Mebayang-bayang Kebo di Pura Meru, dengan melakukan metode wawancara dan observasi dari pelaksanaan upacara tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: (1) Caru Manca Mebayang-bayang Kebo adalah salah satu prosesi Bhuta Yadnya yang merupakan koban suci kepada mahluk halus, (2) fungsi dari pelaksanaan Caru manca Mebayang-bayang adalah untuk penyucian diri dan menjaga harmoni kehidupan, (3) manfaat dari pelaksanaanya adalah agar manusia dapat menyadari sifat butha kala pada diri nya, dan berusaha untuk menetralisir hal tersebut dalam upacara dan menekannya dalam perilaku sehari.
Sanggah Kamulan sebagai Media Pemujaan pada Masyarakat Hindu di Kota Mataram: Sebuah Kajian Filsafat John Abraham Ziswan Suryosumunar; I Ketut Narwadha
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.98 KB) | DOI: 10.53977/sd.v4i1.325

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian tentang sanggah kemulan yang digunakan sebagai media untuk melakukan pemujaan oleh masyarakat Hindu di Kota Mataram dalam perspektif filsafat. Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ada tiga temuan penelitian. Pertama, bentuk sanggah kamulan yang ada pada masyarakat Hindu di Kota Mataram ada yang berupa bangunan rong tiga saka dua, ada rong tiga saka nem, rong tiga turus lumbung, dan ada berupa rong kalih. Bentuk-bentuk tersebut sangat erat kaitannya dengan keyakinan (sraddha) dari umat Hindu sebagai media pemujaan terhadap Manifestasi Ida Sang Hyang Widhi maupun Hyang Dewa Pitara/Leluhur. Kedua, fungsi sanggah kamulan berupa rong tiga adalah sebagai stana Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) wujud sebagai Sang Hyang Tri Atma : Atma-Siwatma-Paratma. Wujud sebagai Sang Hyang Tri Purusa: Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa. Sesuai pula dengan Brahma-Wisnu-Iswara. Siwa berfungsi sebagai Guru, maka Hyang Kamulan juga disebut Batara Guru : Guru Purwam (Parama Siwa), Guru Madyam (Sada Siwa), Guru Rupam (Siwa). Dengan demikian sesungguhnya yang dipuja pada Sanggah Kamulan adalah Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud sebagai Sang Hyang Tri Atma, Sang Hyang Tri Purusa (Bhatara Guru) dan Sang Hyang Tri Murti disamping juga sebagai media pemujaan Hyang Dewa Pitara/Leluhur. Ketiga, makna filosofis sanggah kamulan berkaitan dengan hakikat dasar yang menjadi landasan dalam pembangunan pelinggih sanggah kamulan yakni sebagaimana gagasan Mpu Kuturan yang telah meminit palinggih Sanggah Kamulan Rong Tiga merupakan manifestasi Ida Sanghyang Widhi dimana Brahma sebagai pencipta dengan lamak warna merah, Wisnu sebagai pemelihara dengan lamak warna hitam dan Iswara sebagai pemralina dengan lamak warna putih dinamakan Sanghyang Tri Murti.
Meniti Teks Ajaran Hindu sebagai Inspirasi Mewujudkan Profesionalitas Kerja sesuai Guna dan Karma I Gusti Komang Kembarawan
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.369 KB) | DOI: 10.53977/sd.v4i1.327

Abstract

This study aims to conduct a study of Hindu literary texts that contain teachings about inspiration to realize work professionalism using the basis of guna and karma. The Hindu religious texts used as research data sources are the text of Agastya Parwa, the Vedic scriptures, and the Bhagavadgita. The text that is used as the source of research data is limited to aspects that contain aspects of the division of labor according to guna and karma. This study uses a qualitative descriptive method to analyze Hindu religious texts according to the research focus. More specifically, this study applies content analysis in order to find answers to the formulation of the problem posed. Based on the results of this study, two findings were found. First, the teachings that contain inspiration for work professionalism in Agastya Parwa's text are presented in the form of a dialogue which essentially states that work professionalism is inspired by grouping people based on chess colors. Second, the inspiration in building work professionalism contained in the teachings of the Agastya Parwa text is in harmony with the teachings of the Vedas and the Bhagavadgita, especially in determining professionalism based on guna and karma.
Kontribusi Wanita Hindu dalam Penerapan Protokol Kesehatan di Masyarakat Diah Nirmala Dewi; Ni Wayan Yusi Armini
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.264 KB) | DOI: 10.53977/sd.v4i1.328

Abstract

The era new pandemi or what is often referred to as the new normal requires adapting to maintain physical and health during a pandemic like now. Almost all activities were carried out as before the beginning of the pandemic. There are many regulations that must be obeyed, there are many challenges for the community in doing activities in the new normal, always remember the health protocols using masks, maintaining distance when in public places, and implementing a healthy lifestyle. Women as mothers in the falimy who have to look after, care for, educate, with love so that everything becomes harmonious. Survive in the new normal period right for Hindu women to live according to the teachings of Hinduism in the Ayurweda book.
Filsafat Eksistensialisme: Sebuah Pilihan Kemungkinan Hidup yang Sejati Wilhelmus Jemarut; Kondradus Sandur
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.689 KB) | DOI: 10.53977/sd.v4i1.329

Abstract

Kekaguman akan dunia digumuli dalam filsfat. Darinya bersemi sebuah cara pandang baru tentang mencintai kebijaksanaan, philo-sophia. Mencintai kebijaksanaan dimulai dari rasa kagum akan dunia. Perlahan dunia dipertanyakan secara mendalam. Ia membentuk cara berpikir. Cakrawala berpikir membuahkan tindakan atas jalan filsafat. Perilaku adalah praksis hidup filsafat. Filsafat eksistensialisme merupakan salah satu cara kultur filsfat kontemporer. Ia lahir pada awal abad ke-20 sebagai bentuk kritik terhadap filsfat barat dan dogmatisme agama. Kecenderungan filsafat barat yang abstrak dan idealistik menelurkan corak berpikir yakni kembali kepada subjek manusia yang sadar akan dirinya sendiri. Jenis kesadaran tersebut dikembalikan pada subjek manusia yang aktif dan merancang masa depan sendiri. Kemampuan manusia untuk merancang masa depan sendiri mendongkel dogmatisme agama yang rigid. Filsafat eksistensialis membuka prespektif baru tentang cara berada manusia. Itulah praksis filsafat eksistensialisme.