cover
Contact Name
Mala Mardialina
Contact Email
ijgd@unram.ac.id
Phone
+6281802711966
Journal Mail Official
ijgd@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No. 62 Mataram - Nusa Tenggara Barat, 83125, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Global Discourse
Published by Universitas Mataram
ISSN : 2776348X     EISSN : 27750205     DOI : https://doi.org/10.29303/ijgd
Core Subject : Humanities, Social,
Indonesian Journal of Global Discourse (IJGD), dikelola oleh Program Studi Hubungan Internasional-Universitas Mataram, adalah jurnal interdisipliner, berorientasi pada pemikiran kontemporer terapan yang mengkaji isu-isu yang saling terkait mengenai kajian-kajian politik, hubungan internasional, sosiologi dan kebijakan sosial. Ruang lingkup Jurnal ini luas, mendorong kajian dan penelitian tentang masalah terkini berkaitan dengan pertanyaan inti keadilan distributif, kesejahteraan, keragaman budaya, otonomi, kedaulatan, keamanan dan sebagainya. IJGD berupaya mendorong diskusi dan debat antar disiplin dan paradigma dalam satu rumpun ilmu sosial politik humaniora. IJGD terbit dua kali setahun yaitu Edisi Januari-Juni dan Juli-Desember. Semua artikel penelitian di jurnal ini akan menjalani peer review yang ketat, berdasarkan skrining editor awal dan peer review double-blind
Articles 45 Documents
Keamanan Manusia dalam Pengaruh Tradisi Dowry di India Terhadap Kekerasan Berbasis Gender di India Nining Kurnia; Khairur Rizki; Zulkarnain Zulkarnain
Indonesian Journal of Global Discourse Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Global Discourse
Publisher : The Department of International Relations Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ijgd.v5i1.87

Abstract

Gender-based violence continues to be an issue, especially in India with various causes, one of which is the tradition of giving dowry. The purpose of this study is to analyze how human security is influenced by the dowry tradition that causes acts of gender-based violence in India. This study uses feminism theory and uses the concept of human security to answer the problem formulation because all of them are able to explain the existence of acts of discrimination against women caused by the dowry tradition in India. This study uses a qualitative descriptive approach. The data is taken from secondary sources and analyzed through the interactive model of Miles and Huberman. This study finds the fact that discrimination against women in India as a result of the dowry tradition is difficult to abolish even though the Indian government has made various efforts to overcome it together with international organizations. However, the deep-rooted patriarchal system in Indian society is the main obstacle to tackling acts of discrimination against women to date
Kepentingan Indonesia dalam Kerja Sama Bilateral dengan Jepang (IJEPA) dalam Bidang Industri Otomotif Octaviania Mediswastya Hidayat; M. Syaprin Zahidi
Indonesian Journal of Global Discourse Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Global Discourse
Publisher : The Department of International Relations Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ijgd.v5i1.88

Abstract

IJEPA is a bilateral cooperation in the economic field between Indonesia and Japan. The first bilateral free trade agreement was conducted by Indonesia, especially in the automotive sector. This research aims to understand the national interest of bilateral cooperation between Indonesia and Japan in IJEPA related to the trade of the Japanese automotive industry in Indonesia. Furthermore, this article also uses the concepts of bilateral cooperation and national interests. Besides, this research is descriptive-qualitative research that uses the method of library research to collect data. The results showed that Indonesia's interest in IJEPA regarding the Japanese automotive industry trade in Indonesia is divided into three namely: (1) short-term interest with self-preservation, which supports the welfare of Indonesian people, (2) medium-term interests, which consist of improving the economy in order to increase market access for goods, increase Japanese investment in Indonesia, and making Indonesia the center of the global automotive industry, (3) long-term interest, namely the new world order, where the cooperation carried out in the automotive industry trade will create a positive contribution to both countries.    
Bantuan Kemanusiaan UNICEF terhadap Anak-Anak terdampak Kelaparan dan Malnutrisi dalam Konflik Yaman Nugraha, Farhan Arda; Deasy Silvya Sari; Kiagus Zainal Mubarak
Indonesian Journal of Global Discourse Vol. 6 No. 1 (2024): January - June 2024
Publisher : The Department of International Relations Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since 2014, the ongoing civil war in Yemen has resulted in a food crisis. About 20 million Yemenis are starving and 2 million of them are children. This article aims to lay out the situation of children's food security in Yemen and UNICEF's humanitarian assistance program in addressing the hunger and malnutrition experienced by Yemeni children due to the Yemen conflict. The concepts used to analyze are conflict, food security, and humanitarian assistance. The method used is qualitative with data collection techniques in the form of archival and document-based research and internet-based research. This article found that UNICEF has undertaken humanitarian assistance programs to address the hunger and malnutrition crisis caused by the civil war in Yemen. UNICEF works closely with local parties such as the Yemeni government and various international humanitarian organizations. UNICEF humanitarian assistance, includes: providing food supplies, medicines, vitamins and the construction of health centers.
Penerimaan Indonesia Terhadap Letter of Intent dari Intenational Monetary Fund (IMF) Tahun 1997-1998 Asyidiqi, Hasbi; Estriani, Heavy Nala; Mahmuluddin
Indonesian Journal of Global Discourse Vol. 6 No. 1 (2024): January - June 2024
Publisher : The Department of International Relations Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ijgd.v6i2.159

Abstract

Penelitian ini menganalisa alasan di balik keputusan Indonesia untuk menerima persyaratan yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dalam Letter of Intent selama krisis keuangan 1997–1998. Dengan menggunakan teori kebijakan luar negeri, khususnya konsep otonomi dan kesejahteraan, studi ini menganalisis pilihan sulit yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi krisis tersebut. Pendekatan kualitatif, yang terutama didasarkan pada tinjauan pustaka, digunakan untuk memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa krisis 1997–1998 menempatkan Indonesia dalam situasi keuangan yang mendesak, sehingga pemerintah terpaksa mencari bantuan dari IMF untuk menstabilkan perekonomian dan melindungi kesejahteraan masyarakat. Namun, bantuan ini disertai dengan persyaratan ketat yang mengharuskan Indonesia menerapkan reformasi ekonomi sesuai arahan IMF. Konsekuensinya, Indonesia harus mengorbankan sebagian kedaulatannya dalam membuat kebijakan dan menerima pengaruh eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi yang strategis. Studi ini mengungkap dilema yang dihadapi Indonesia: menyeimbangkan kebutuhan mendesak akan pemulihan ekonomi dengan dampak jangka panjang berupa berkurangnya kedaulatan dalam perumusan kebijakan. Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan mengenai bagaimana krisis keuangan memaksa negara-negara ke dalam negosiasi yang sulit dengan institusi internasional. Dengan memahami pengalaman Indonesia, penelitian ini berkontribusi pada diskusi yang lebih luas mengenai hubungan kompleks antara stabilitas ekonomi dan kedaulatan negara, terutama bagi negara-negara berkembang dalam menghadapi krisis.
Norms without Power? Evaluating ASEAN Outlook on the Indo-Pacific’s Role in Shaping the Indo-Pacific Anam, Syaiful; Asyidiqi, Hasbi; Rizki, Kurnia Zulhandayani; Munir, Ahmad Mubarak
Indonesian Journal of Global Discourse Vol. 7 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : The Department of International Relations Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ijgd.v7i2.172

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini mengkaji secara kritis ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai kerangka normatif yang merumuskan visi ASEAN terhadap tatanan kawasan yang inklusif, berbasis aturan, dan kooperatif di tengah memanasnya rivalitas kekuatan besar. Dengan menggunakan teori konstruktivisme dan model norm life cycle yang dikembangkan oleh Finnemore dan Sikkink, studi ini menilai peran AOIP sebagai bentuk norm entrepreneurship serta stagnasinya dalam fase awal kemunculan norma. Melalui analisis konten dan wacana terhadap dokumen AOIP, deklarasi KTT, dan respons negara anggota, makalah ini menunjukkan bahwa berbagai keterbatasan struktural ASEAN, seperti pengambilan keputusan berbasis konsensus, kelemahan institusional, dan perbedaan politik internal, menghambat operasionalisasi prinsip-prinsip AOIP. Meskipun mendapatkan dukungan retoris dari ASEAN dan mitra eksternal, AOIP tidak memiliki mekanisme penegakan yang efektif, landasan institusional yang kuat, maupun kemauan politik kolektif, sehingga menjadikannya sebagai “norma tanpa kekuatan.” Tulisan ini berargumen bahwa agar AOIP dapat berkembang menjadi kerangka kerja yang lebih berdampak, ASEAN perlu mengadopsi pendekatan institusionalisasi secara bertahap, memberdayakan norm entrepreneurs, dan membangun kemitraan strategis dengan aktor eksternal yang sejalan. Pada akhirnya, riset ini menyoroti janji sekaligus keterbatasan dari agensi normatif dalam tata kelola kawasan, serta menekankan tantangan ASEAN dalam menavigasi antara wacana aspiratif dan realitas geopolitik. Kata kunci: ASEAN, Indo-Pasifik, AOIP, konstruktivisme, norm entrepreneurship, tatanan kawasan, norm life cycle, institusionalisasi, kekuatan normatif.