cover
Contact Name
Wilayanto
Contact Email
jurnalmisioner.kibaid@gmail.com
Phone
+6281355457450
Journal Mail Official
jurnalmisioner.kibaid@gmail.com
Editorial Address
Jl. Buisun No.4, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia, 91811
Location
Kab. tana toraja,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL MISIONER
ISSN : 2776494X     EISSN : 27764958     DOI : https://doi.org/10.51770/jm
Jurnal Misioner (JM) invites researchers, writers, and academics who research (field and library research) on Christian theology but not limited to Biblical Studies, Contextual Theology, Systematic Theology, Missiology, Pastoral Counseling, and Christian Education.
Articles 53 Documents
MAKNA KEDAULATAN TUHAN DALAM PANGGILAN MENJADI HAMBA TUHAN BERDASARKAN YEREMIA 1:5-10 Living Jovieli Hia; Harefa, Yaaro
Misioner Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v3i2.131

Abstract

The call to become a servant of God is a statement of God's sovereignty in each person's life according to His will, but there are people who respond to God's call by bringing up their various reasons or limitations to reject the call, therefore this article proposes that the call is declared. based on God's sovereignty. In this study the authors used exegesis and literature methods, which means collecting references that support the discussion from books of journal articles that are in the same direction as the discussion. This research is designed to contribute to people who struggle about their calling.
QUARTER LIFE CRISIS DARI SUDUT PANDANG TEOLOGI BIBLIKA MATIUS 6:25-34 Sakai, Eklis; Sugiarto, Jimmy; Yosua Sualang, Farel
Misioner Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v3i2.148

Abstract

At the age of 18-29, humans will face a quarter-life crisis, which is a phase of crisis during the transition to early adulthood. During this period, individuals may experience a loss of confidence in their future life. The quarter-life crisis requires serious attention from pastoral caregivers. This research aims to discover the principles of Biblical Theology in Matthew 6:25-34 to overcome the quarter-life crisis. Using the Pastoral Thematic method, this article finds that there are principles that can be applied in dealing with the quarter-life crisis. There are four reasons underlying these findings: Firstly, God as the center of devotion, creator, sustainer, and provider. Secondly, Anthropology that states the value of human life before God and humans' dependence on God's provision. Thirdly, Faith formed from understanding how much God loves humans and how humans live under God's provision. Fourthly, the Kingdom of God, which sets the standard for the lives of believers, where God is the King who will fulfill all the needs of His subjects. These principles address the tensions faced by early adults when confronting the quarter-life crisis.
KAJIAN EKSEGESIS “LABANYA DAN UPAH SUNDALNYA AKAN KUDUS BAGI TUHAN" BERDASARKAN YESAYA 23:18 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI GEREJA MASA KINI Palalong, Silas Bandhaso'; Patangun, Zimri Uma'
Misioner Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v3i2.149

Abstract

Dalam Yesaya 23:18 tertulis labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN. Hal ini menimbulkan kebingungan apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh nabi Yesaya. Bagaimana mungkin kota dapat bersundal karena yang bersundal adalah orang. Penulis berpendapat bahwa frasa tersebut merupakan khiasan yang perlu ditemukan makna sebenarnya yang dimaksudkan penulisnya. Tujuan penelitian karya ilmiah ini yaitu untuk menemukan makna frasa labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN berdasarkan Yesaya 23:18 dan untuk menemukan implementasi makna frasa tersebut bagi gereja masa kini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode hermeneutik dengan mengeksegesis Yesaya 23:18. Hasil penelitian bahwa makna frasa “labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN” adalah hasil dagang Tirus yang diperoleh karena kesombongan dan hasil dagang Tirus yang dipersembahkan kepada ilah lain akan dikhususkan dan dipersembahkan kepada TUHAN yakni akan digunakan untuk menyediakan makanan yang cukup dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN setelah tujuh puluh tahun berdasarkan kasih karunia-Nya.
Teologi Kesalehan Berdasarkan Ayub 2:3 dan Implikasinya dalam Kehidupan Kristen Masa Kini Linus; Paattang, Hendrik Sony
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.169

Abstract

Salah satu konsep teologis yang tersebar di antara berbagai agama dan keyakinan adalah kesalehan. Dalam teologi, kesalehan merujuk pada upaya untuk hidup dalam harmoni dengan kehendak ilahi, mencari kedekatan dengan Tuhan, dan memasukkan nilai-nilai agama ke dalam kehidupan sehari-hari. Teologi kesalehan adalah salah satu jenis teologi yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Peranannya penting karena sangat berkaitan dengan cara orang percaya menjalani kehidupan mereka. Salah satu tokoh yang sangat terkenal dengan kesalehannya dalam Perjanjian Lama adalah Ayub. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi teologi kesalehan berdasarkan Ayub 2:3 dan Implikasinya dalam kehidupan Kristen masa kini, dengan pendekatan Hermeneutik Square dari Manfred Oeming. Hasil Penelitian bahwa Ayub diperkenalkan sebagai orang yang memiliki sifat saleh (Ibr.: tam), yaitu utuh, seorang yang dapat diandalkan karena tidak bernoda dan tanpa cacat dihadapan Allah.
Ketidakadilan Struktural Uma Patangun, Zimri; Lendang, Sifra; Tinggi, Rosyelin
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.170

Abstract

Ketidakadilan struktural merupakan masalah yang serius dihadapi dalam masyarakat Toraja. Salah satu penyebab terjadinya ketidakadilan struktural dalam masyarakat Toraja adalah upacara adat. Tujuan penelitian ini adalah menemukan refleksi teologi pembebasan ketidakadilan struktural dalam masyarakat Toraja. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode kualitatif dengan studi pustaka seperti buku, jurnal, Alkitab, tafsiran, internet dan sumber-sumber lain yang digunakan mencari teks yang berhubungan ketidakadilan struktural: sebagai sebuah refleksi teologi pembebasan dalam konteks masyarakat Toraja. Hasil penelitian merefleksikan bahwa teologi pembebasan melihat penderitaan yang dialami setelah upacara Rambu Solo’ merupakan sebuah refleksi dalam iman Kristen. Selain itu, membutuhkan tindakan kasih dari orang-orang secara khusus keluarga yang ada untuk saling membantu (kasih) dalam menghadapi penindasan atau ketidakadilan tersebut. Teologi pembebasan mengarahkan pada pendidikan yang akan membuka wawasan masyarakat bahwa Rambu Solo’ membawa dampak negatif terhadap ketidakadilan struktural dalam masyarakat Toraja.
Membangun Kehidupan Rohani yang Kokoh dalam Konteks Kemajemukan bagi Murid-murid di Sekolah Kristen di Tana Toraja Nely; Tandy, Benhur
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.181

Abstract

In the face of the dynamic modern era, where rapid changes and diverse values are evolving, the challenge of maintaining a Christian identity is becoming increasingly significant. The diversity of society is one of the main triggers of this challenge, especially in two prominent aspects: social diversity and cultural diversity. This study aims to explore effective strategies for building a strong spiritual life in Christian schools, especially in the context of the diversity of Toraja society. By using descriptive qualitative research methods, this study will describe and deeply understand the strategies needed to strengthen the spiritual life of students in the midst of modern challenges and cultural diversity. The results of this study are expected to provide valuable insights and recommendations for Christian schools in developing more effective and relevant spiritual education programs for their students.
Teologi Pengelolaan Uang sebagai Bentuk Manajemen Keuangan Pribadi Menggunakan Analisis Iceberg di Kalangan Mahasiswa Panuntun, Daniel Fajar; Oddeng, Zulkifli; Sophia, Selvyen; Sembiring, Raharja; Katu, Jefri Hina Remi
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.184

Abstract

Abstract: This study aimed to formulate a Theology of Money Management. The theory employed in developing money management was based on the iceberg analysis methodology. Effective personal financial management was crucial for students, particularly those at the Jakarta Theological Seminary (STFT), to prevent multiple short-term, medium-term, and long-term financial difficulties. The employed approach is a qualitative methodology involving surveys and literature reviews. The collected data was then examined using the iceberg theory and subjected to U-Process analysis. The paper's findings introduce a Money Management Theology variant that was clarified in the concept definition. This variant involves reconsidering, restructuring, and recontextualization of the subject matter. Keywords: Iceberg; Management; Money; Student; Theology. Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menyusun sebuah Teologi Pengelolaan Uang. Teori yang dipakai dalam merumuskan pengelolaan uang didasarkan pada pendekatan analisis iceberg. Manajemen keuangan pribadi perlu bagi mahasiswa terkhusus pada Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT) agar dapat terhindar dari berbagai masalah keuangan yang bersifat jangka pendek, menengah, maupun panjang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan studi literatur yang dianalisis dengan teori iceberg yang dilanjutkan dengan analisis U-Process. Hasil dari tulisan ini menyajikan sebuah bentuk Teologi Pengelolaan Uang yang diuraikan dalam deskripsi konsep yang meliputi rethinking, redesigning, dan reframing. Kata-kata Kunci: Keuangan; Iceberg; Mahasiswa; Manajemen; Teologi.
Membangun Kesadaran Etis Teologis sebagai Upaya Mitigasi Prostitusi Online bagi Generasi Muda Kristen Wilayanto; Patangun, Efrain
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.185

Abstract

The phenomenon of online prostitution has become a scourge for the younger generation, triggering significant concerns. The ease of internet access, the anonymity it offers, and the potential for financial gain are the main attractions for individuals to fall into this practice. Therefore, this article examines the crucial role of building theological ethical awareness as a strategy to mitigate online prostitution for the younger generation. The church and government have a responsibility in this matter. The church should deepen Christian education for the church generation from an early age and care for those who practice prostitution. The government should enforce the law and open up employment opportunities so that the nation's generation can work and not resort to immoral practices to earn their living needs.. Fenomena prostitusi online telah menjadi momok bagi generasi muda, memicu kekhawatiran signifikan. Kemudahan akses internet, anonimitas yang ditawarkannya, dan potensi keuntungan finansial menjadi daya tarik utama bagi individu untuk terjerumus dalam praktik ini. Oleh karenanya, artikel ini mengkaji peran krusial pembangunan kesadaran etis teologis sebagai strategi mitigasi prostitusi online bagi generasi muda. Gereja dan pemerintah memiliki tanggungjawab dalam hal ini. Gereja hendaknya memperdalam pendidikan Kristen bagi generasi gereja sejak dini dan peduli kepada mereka yang hidup melakukan praktek prostitusi. Pemerintah hendaknya menegakkan hukum dan membuka lapangan kerja agar generasi bangsa bisa bekerja dan tidak lari pada praktek-praktek amoral untuk mencari kebutuhan hidup mereka
Seni Retorika Nabi Amos dalam Membumikan Pesan Keadilan Sosial Saputro, Anon Dwi
Misioner Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Misioner
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i2.155

Abstract

Penelitian ini menggali seni retorika yang terkandung dalam Kitab Amos 5:7-13, dengan fokus pada penggunaan bahasa oleh Nabi Amos dalam mengungkapkan pesan keadilan sosial. Analisis retorika dilakukan untuk menyelidiki bagaimana seni retorika digunakan untuk membentuk pesan moral dan sosial, khususnya dalam konteks keadilan. Melalui pendekatan analisis retorika ini mengidentifikasi suara dominan yang mencakup ketidakpuasan terhadap ketidakadilan dan menyoroti konflik sosial di dalamnya. Hasilnya, penelitian ini menyajikan pemahaman mendalam tentang bagaimana seni retorika membentuk pesan moral dan sosial, dan sekaligus menjelaskan urgensi keadilan sosial dalam konteks kitab suci tersebut. Kesimpulannya, seni retorika Nabi Amos dalam Kitab Amos 5:7-13 menjadi cerminan kebijaksanaan moral yang mendalam, menantang pembaca untuk merenung dan bertindak dalam membangun masyarakat yang adil.
Minat Pemuda Gereja untuk Menjadi Anggota Majelis Jemaat Teek, Yulpika; Ruindungan, Leo Mardany; Labito, Alce Mariani
Misioner Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Misioner
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i2.191

Abstract

Penelitian ini mengkaji minat pemuda gereja untuk menjadi majelis jemaat, dengan fokus pada aspek kognitif, emosional, dan konatif. Masalah yang diidentifikasi adalah kesenjangan antara minat yang tinggi dan partisipasi aktif yang rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei, melibatkan 30 responden dari total 61 pemuda gereja. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda gereja memiliki minat yang sangat tinggi terhadap Majelis Jemaat diukur dari aspek kognitif dan emosi, tetapi minat dari aspek konatif lebih lebih rendah. Artinya, meskipun pemuda gereja memiliki minat kognitif dan emosional yang tinggi, ada hambatan dalam implementasi minat tersebut menjadi tindakan nyata.