cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Gambaran Nilai Hematokrit dan Jumlah Trombosit Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUD Al-Ihsan Bandung Sayyidah Fauziyah; Wida Purbaningsih; Annisa Rahmah Furqaani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11303

Abstract

Abstract.. Dengue fever (DHF) is a viral infectious disease transmitted by the Aedes aegypti mosquito and is characterized by fever, thrombocytopenia, and plasma permeation characterized by an increase in hematocrit. One of the important indicators of hematological examination to establish the diagnosis of DHF is platelet count and hematocrit value. This study aims to determine the description of hematocrit value and platelet count of DHF patients. The type of research used is descriptive analytic research using cross-sectional design with sample selection using purposive sampling technique. Data were taken from the medical records of DHF patients with a total sample of 175 patients. The results of the study obtained that the most age was children and adolescents, namely 64% and the most gender was female, namely 52%. Most patients had hematocrit values in the normal category, 73.1% with an average hematocrit value of 40.75%. Most patients had platelet counts <100,000/µL, 52.6% with an average platelet count of 120,880/µL. It can be concluded that the hematocrit value in patients is mostly in the normal level, and the platelet count is mostly in the <100,000/µL category. Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan ditandai dengan adanya demam, trombositopenia, dan perembesan plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit. Salah satu indikator penting pemeriksaan hematologi untuk menegakkan diagnosis DBD adalah jumlah trombosit dan nilai hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai hematokrit dan jumlah tombosit pasien DBD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik menggunakan rancangan cross-sectional dengan pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil dari rekam medik pasien DBD dengan jumlah sampel 175 pasien. Hasil penelitian diperoleh umur terbanyak adalah anak dan remaja yaitu 64% dan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan yaitu 52%. Sebagian besar pasien nilai hematokrit dalam kategori normal yaitu 73,1% dengan rata-rata nilai hematokrit adalah 40,75%. Sebagian besar pasien memiliki jumlah trombosit <100.000/µL yaitu 52,6% dengan rata-rata jumlah trombosit adalah 120.880/µL. Dapat disimpulkan bahwa nilai hematokrit pada pasien paling banyak dalam tingkatan normal, dan jumlah trombosit paling banyak dalam kategori <100.000/µL.
Hubungan Penyakit Komorbid dengan Status Mortalitas Pasien COVID-19 Delvira Azzahra; Suganda Tanuwidjaja; Rika Nilapsari
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11307

Abstract

Abstract. Coronavirus disease-19 (COVID-19) is a disease caused by infection of severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). From January to May 20, 2020, a total of 4,806,299 people have been infected and caused 318,599 deaths worldwide. One of the risk factors for COVID-19 is comorbid diseases. Individuals who have comorbidities can make COVID-19 more severe and can increase mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between comorbid diseases and mortality status of COVID-19 patients. This study was observational analytic using a cross-sectional study. The study was conducted from February – August 2023. Research materials were taken from medical records, obtained 184 secondary data that met the inclusion criteria. Data were collected using total sampling and analyzed using the Fisher method. The results showed that the number of patients who had comorbidities was 77.7% dominated by lung disease (48.4%). There is a relationship between comorbid diseases and mortality status with a p value of 0.000. This result can occur because it is influenced by various worsening mechanisms that occur in individuals with comorbid diseases. Abstrak. Coronavirus disease-19 (COVID-19) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Terhitung sejak Januari sampai 20 Mei 2020, sejumlah 4.806.299 orang telah terinfeksi dan menyebabkan 318.599 kematian di seluruh dunia. Salah satu faktor risiko COVID-19 penyakit komorbid. Individu yang mempunyai penyakit penyerta dapat menyebabkan COVID-19 yang dideritanya menjadi lebih berat dan dapat meningkatkan angka mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penyakit komorbid dengan status mortalitas pasien COVID-19. Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan cross-sectional study. Penelitian dilakukan dari Februari – Agustus 2023. Bahan penelitian diambil dari rekam medis, didapatkan 184 data sekunder yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data menggunakan total sampling dan dianalisis menggunakan metode Fisher. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien yang memiliki komorbid adalah 77.7% yang didominasi oleh penyakit paru (48,4%). Terdapat hubungan antara penyakit komorbid dengan status mortalitas dengan p value 0,000. Hasil ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh adanya berbagai mekanisme perburukan yang terjadi pada individu dengan penyakit komorbid.
Gambaran Karakteristik dan Beban Kerja pada Pekerja Bagian Produksi Suku Cadang Otomotif PT. “X” Cikarang Nada Nabila Ramadhani; Titik Respati; Purnomo
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11312

Abstract

Abstract. Musculoskeletal disorders are a primary work-related health concern globally, often leading to disability and lost work years. This study explores the distribution of characteristics and workloads among workers in automotive production at PT. "X" in Cikarang Objective: This study's primary goal is to describe employees' characteristics and physical workload. Method: The study used an analytical observational approach with a cross-sectional design. It involved all 46 workers through a total sampling method. The workload assessment was based on SNI 7269:2009 guidelines and musculoskeletal complaints using the Nordic Body Map (NBM). From the Pearson correlation test results, a value of p=0.032 (p<0.05) was obtained, indicating a positive relationship between workload and musculoskeletal complaints. Conclusion of this study is there is a relationship between workload and musculoskeletal complaints. Abstrak. Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di tempat kerja dan menjadi penyebab kedua terbesar kecacatan global, diukur dari jumlah tahun kerja yang hilang. Beban kerja fisik dikenal sebagai faktor risiko utama untuk gangguan ini. Namun, belum banyak penelitian yang mengkaji gambaran karakteristik dan beban kerja pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan beban kerja pada pekerja di bagian Produksi Suku Cadang Otomotif PT. “X” Cikarang. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan dari responden yang berjumlah 46 orang, dengan mengukur beban kerja mereka berdasarkan pedoman SNI 7269:2009 dan keluhan muskuloskeletal menggunakan Nordic Body Map (NBM). Dari hasil uji korelasi Pearson, diperoleh nilai p=0.032 (p<0.05), yang menunjukkan adanya hubungan positif antara beban kerja dan keluhan muskuloskeletal. terdapat adanya hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal.
Kejadian Computer Vision Syndrome pada Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran UNISBA Rifky Reifaldin Anshary; Caecielia Makaginsar; Bambang Setiohadji
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11404

Abstract

Abstract. Computers are often used to support various jobs, Unisba Medical Faculty educational staff work using computers > 4 hours a day. Prolonged computer use can cause eye fatigue, eye pain, migraines, tired eyes, visual disturbances, and double vision, which are signs of computer vision syndrome. This is because computer screens release electromagnetic waves such as UV rays and X-rays which can damage eye function, causing Computer Vision Syndrome (CVS). The aim of this research is to determine the description of the incidence of CVS in educational staff at the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University in 2023. The method used in this research is descriptive with a cross-sectional type. The data in this study was collected through a questionnaire containing the Computer Vision Syndrome Scale (CVSS) instrument which consists of 10 questions to 35 respondents who were selected using a total sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. The data that has been obtained is then processed computerized to convert the data into information which sis then analyzed using univariate analysis. The results showed that 77.1% of educational staff experienced CVS symptoms, symptoms of computers vision syndrome, which were often experienced by respondents, namely asthenopia symptoms, namely tired eyes, 22 people (62.9%), oculars ssymptoms, namely dry eyes, 13 people (37.1%), visual symptoms, namely blurry or blurry vision. 10 people (28.6%), extraocular symptoms were back pain in 16 peosle (45.7%), while 22.9% of education staff did not experience CVS symptoms. Abstrak. Komputer sering digunakan untuk menunjang berbagai pekerjaan, pada Tenaga Kependidikan FK Unisba dalam bekerja dengan menggunakan komputer hampir > 4 jam dalam sehari. Dalam penggunaan komputer yang terlalu lama, dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit mata, migrain, mata lelah, gangguan penglihatan, dan penglihatan ganda, yang merupakan tanda-tanda Computer Vision Syndrome. Hal ini disebabkan layar komputer yang melepaskan gelombang elektromagnetik seperti sinar UV dan sinar-X yang dapat merusak fungsi mata sehingga menyebabkan penyakit Computer Vision Syndrome (CVS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian CVS pada tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis cross-sectional. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner yang berisikan instrumen The Computer Vision Syndrome Scale (CVSS) yang terdiri dari 10 pertanyaan kepada 35 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang sudah di dapatkan kemudian diproses secara komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasilnya terdapat 77.1% tenaga kependidikan yang mengalami gejala CVS gejala computer vision syndrome yang sering dialami oleh responden pada gejala astenopia yaitu mata lelah 22 orang (62.9%), gejala okuler yaitu mata kering 13 orang (37.1%), gejala visual yaitu pengelihatan kabur atau buram 10 orang (28.6%), gejala ekstraokuler yaitu nyeri punggung 16 orang (45.7%), sedangkan 22.9% tenaga kependidikan tidak mengalami gejala CVS.
Analisa Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Persalinan Prematur Muhammad Fikri Saepudin; Jusuf Sulaeman Effendi; Indri Budiarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11445

Abstract

Abstract. Preterm birth occured on 29,5% birth in Indonesia. Preterm infant can experience several complications in lifetime. Some risk factors of preterm birth has been discovered, among them are age, parity, and inter-birth interval. This research aims to discover relations of mother’s age, parity, and inter-birth interval with preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022. Research subjects are mother who gave birth at obstetric and gynecology department of Fikri Medika General Hospital in 2022. Research data collected by total sampling regard to inclution factor and exclution factor on patients of obstetric and gynecology department who labor with preterm or aterm condition. Research method is analytical observational with unpaired categorical comparative method with cross-sectional research design. Statistical testing used the chi square test with a significance level of 5% (α = 0,05). Results of the study showed the age at risk had non-preterm birth was 69.2% of 107 patients, parity at risk had preterm birth was 73.6% of 242 patients, and pregnancy interval at risk had non-preterm birth was 68.4 % of 19 patients. Research result showed that there was no significant relationship between age, parity and pregnancy interval with incidence of preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022 (p-value = 0,257; 0,886; and 0,361 > 0.05). The research results showing non-significant relationship may be caused by other risk factors which not examined in this research such as socio-economic level, non-optimal antenatal care, maternal activity during pregnancy, employment, and education level. Abstrak. Persalinan prematur terjadi pada 29,5% persalinan di Indonesia. Bayi prematur dapat mengalami berbagai komplikasi dalam kehidupannya. Beberapa faktor risiko persalinan prematur yang telah diketahui, diantaranya usia ibu, paritas, dan interval kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Subjek penelitian adalah ibu bersalin di poli obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Teknik pengambilan data dilakukan dengan total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan metode komparatif kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross-sectional. Variabel bebas adalah usia, paritas, dan interval kehamilan pasien. Variabel terikat kejadian persalinan prematur. Pengujian statistik menggungkan uji chi square dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan usia berisiko paling banyak melakukan persalinan pada persalinan aterm sebesar 69,2% dari 107 pasien, paritas berisiko paling banyak melakukan persalinan prematur 73,6% dari 242 pasien, dan interval kehamilan berisiko paling banyak melakukan persalinan aterm 68,4% dari 19 pasien. Hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika tahun 2022 (p-value = 0.257; 0.886; dan 0.361 > 0.05). Hasil penelitian yang menunjukan hubungan yang tidak bermakna mungkin disebabkan oleh faktor risiko lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti tingkat sosial-ekonomi, antenatal care yang tidak optimal, aktivitas ibu selama kehamilan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
Gambaran Waktu Tunggu dan Kepuasan Pasien BPJS di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung Mufid Indra Tsany; Yuli Susanti; Susan Fitriyana
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11521

Abstract

Abstract. Long waiting times and long queues often occur in internal medicine clinics, because these clinics have a large number of patient visits. Waiting time in outpatient care is an indicator of patient satisfaction that can be measured in assessing hospital services. Overall satisfaction with the patient experience was negatively affected by longer wait times. This study aims to determine the relationship between waiting time and outpatient satisfaction at the internal medicine clinic at Al-Ihsan Regional Hospital. This type of research uses analytical observational methods, with a cross sectional approach. This research was conducted at the internal medicine clinic at Al-Ihsan Hospital, on September 7 2023, with a total of 71 respondents. Data was obtained from filling out patient satisfaction questionnaires and secondary hospital data for waiting times using outpatient services. The results of this study showed that the majority of patients were satisfied with the services at the internal medicine clinic at Al-Ihsan Hospital Bandung, with a total of 59 people (83.1%) with the majority of respondents receiving time that met the standard waiting time. Abstrak. Waktu tunggu yang lama dan antrian yang panjang kerap terjadi di poli penyakit dalam, karena poli tersebut memiliki kunjungan pasien yang banyak. Waktu tunggu di rawat jalan menjadi salah satu indikator kepuasan pasien yang dapat diukur dalam penilaian pelayanan di rumah sakit. Kepuasan keseluruhan terhadap pengalaman pasien dipengaruhi secara negatif oleh waktu tunggu yang lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien rawat jalan di poli penyakit dalam RSUD Al-Ihsan. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di poli penyakit dalam Rumah Sakit Al-Ihsan, pada tanggal 7 September 2023, dengan jumlah responden 71 orang. Data diperoleh dari pengisian kuesioner kepuasan pasien dan data sekunder rumah sakit untuk waktu tunggu menggunakan pelayanan rawat jalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien merasa puas terhadap pelayanan di poli penyakit dalam Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung, dengan jumlah 59 orang (83,1%) dengan mayoritas responden mendapatkan waktu yang sesuai standar waktu tunggu.
Gambaran Perilaku Merokok Keluarga pada Balita dengan ISPA di Puskesmas Ciasem Donissa Aurel Titania; Herry Garna; Zulmansyah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11544

Abstract

Abstract. In Indonesia, acute respiratory infections (ARI) are still very common, especially in children under five, with a morbidity of 3% and a mortality of 15.5%. Many factors can cause this infection in toddlers, including smoking behavior in the family. The aim of this research was to study family smoking behavior among toddlers suffering from ISPA at the Ciasem Health Center. This study was designed as a quantitative retrospective. Toddler patients who came to the Ciasem Community Health Center in Subang Regency with complaints of ISPA were research subjects from June to September 2023. The sample was 41 toddlers. This study used consecutive sampling as a sampling technique. The family smoking behavior questionnaire was used as a research instrument. The data that has been collected will be analyzed using descriptive data analysis. The results of this study show that family smoking behavior among toddlers with ISPA at the Ciasem Community Health Center is in the moderate smoker category. The conclusion of this research is that the majority of families of toddlers with ISPA at the Ciasem Community Health Center have smoking behavior in the moderate category. Abstrak. Di Indonesia, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih sangat umum, terutama pada balita dengan morbiditas 3% dan mortalitas 15,5%. Banyak faktor dapat menyebabkan infeksi balita ini, termasuk perilaku merokok dalam keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku merokok keluarga pada balita yang menderita ISPA di Puskesmas Ciasem. Penelitian ini dirancang sebagai kuantitatif retrospektif. Pasien balita yang datang ke Puskesmas Ciasem di Kabupaten Subang dengan keluhan ISPA adalah subjek penelitian dari Juni hingga September 2023. Sampel sebesar 41 balita. Penelitian ini menggunakan consecutive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Kuesioner perilaku merokok keluarga digunakan sebagai instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku merokok keluarga pada balita dengan ISPA di Puskesmas Ciasem berada pada kategori perokok kategori sedang. Simpulan penelitian ini mayoritas keluarga balita dengan ISPA di Puskesmas Ciasem memiliki perilaku merokok dalam kategori sedang.
Riwayat Pengobatan Tuberkulosis dan Penyakit Komorbid Sebagai Faktor Risiko Multi-Drugs Resistant Pasien Tuberkulosis Paru Andi Fajri Rahmat; Lelly Yuniarti; Nugraha Sutadipura
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11565

Abstract

Abstract. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) is a type of tuberculosis that is resistant to at least two first-line antibiotics isoniazid (INH) and rifampicin (RMP) with or without resistance to other anti-tuberculosis drugs (OAT). This study aims to explore and analyze articles that discuss the history of tuberculosis treatment as a risk factor for multi-drug resistance in adult pulmonary tuberculosis patients. The research used literature studies between 2012-2022 from the Pubmed, Springer Link, ScienceDirect, Proquest, and Taylor and Francis databases. Based on the results of the analysis and discussion of the descriptions of the research articles reviewed, it can be concluded that a history of previous TB treatment is the main risk factor for increasing the incidence of MDR-TB. Abstrak. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan jenis tuberkulosis yang resisten terhadap setidaknya dua antibiotik lini pertama isoniazid (INH) dan rifampisin (RMP) dengan atau tanpa resistensi terhadap obat anti tuberkulosis (OAT) lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis artikel yang membahas riwayat pengobatan tuberkulosis sebagai faktor risiko terjadinya multi-drugs resistant pada pasien tuberkulosis paru dewasa. Penelitian menggunakan studi literatur antara tahun 2012-2022 dari database Pubmed, Springer Link, ScienceDirect, Proquest, dan Taylor and Francis. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari uraian artikel penelitian yang di-review dapat disimpulkan bahwa riwayat pengobatan TB sebelumnya menjadi faktor risiko utama dari meningkatnya kejadian MDR-TB.
Gambaran Frekuensi Menyikat Gigi dan Jenis Bulu Sikat Gigi dengan Karies Gigi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 042 Gambir Bandung Muhammad Faisal Akhdaan Dzaki; Yuniarti; Meta Maulida Damayanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11655

Abstract

Abstract. As much as 45.3% of Indonesia's population suffers from dental caries, and in Bandung City as much as 47.88% of the population of Bandung City suffers from dental caries. Dental caries is a process of demineralization of hard tooth tissue with multi-factorial etiology. This study aims to determine the description of toothbrush frequency and type of toothbrush bristles with the incidence of dental caries in students at SDN Gambir 042 Bandung. The subject sampling technique used consecutive sampling with 82 research subjects. This research uses an analytical observational method with a cross-sectional approach. Data collection was carried out by examining the teeth of the research subjects. The results of this study showed that the frequency of toothbrushing for students at SDN Gambir 042 two or more times a day was 69 students (84.1%) and once a day 13 students (15.9%). Then for the types of brush bristles used by students, there were 52 students (63.4%) with soft bristle brushes, 27 students (32.9%) with medium bristle brushes, and 3 students (3.7%) with coarse bristle brushes. And the incidence of dental caries among students was 71 students with caries (86.6%) and 11 students without caries (13.4%). Likewise, the relationship between the type of toothbrush bristle and the incidence of caries was not significant. The frequency of brushing your teeth and choosing the correct type of toothbrush bristles are not absolute factors in preventing dental caries because there are other factors in brushing your teeth such as duration, time and technique. Apart from that, there are also other factors outside of brushing teeth, such as the person's age, diet and saliva levels. Abstrak. Sebanyak 45,3% populasi Indonesia menderita karies gigi, dan di Kota Bandung sebanyak 47,88% dari populasi Kota Bandung menderita karies gigi. Karies gigi adalah proses demineralisasi jaringan keras gigi dari etiologi yang multi faktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi sikat gigi dan jenis bulu sikat gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa SDN Gambir 042 Bandung. Teknik pengambilan subjek menggunakan consecutive sampling dengan subjek penelitian sebanyak 82 orang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan memeriksa gigi dari subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi sikat gigi siswa SDN Gambir 042 dengan dua atau lebih dari dua kali sehari adalah 69 siswa (84,1%) dan satu kali sehari 13 siswa (15,9%). Lalu untuk jenis bulu sikat yang digunakan oleh siswa dengan bulu sikat halus berjumlah 52 siswa (63,4%), bulu sikat sedang 27 siswa (32,9%), dan bulu sikat kasar 3 siswa (3,7%). Dan kejadian karies gigi pada siswa terdapat 71 siswa karies (86,6%) dan 11 siswa tidak terdapat karies (13,4%). demikian pula hubungan jenis bulu sikat gigi dengan kejadian karies didapatkan hasil yang tidak signifikan. Frekuensi menyikat gigi dan pemilihan jenis bulu sikat gigi yang benar tidak menjadi faktor mutlak untuk mencegah karies gigi karena terdapat faktor lain dari menyikat gigi seperti durasi, waktu, dan teknik. Selain itu, terdapat juga faktor lain di luar menyikat gigi, seperti usia, diet, dan kadar saliva orang tersebut.
Hubungan Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Dokter Gigi dengan Kepuasan Pasien BPJS Poli Gigi Klinik Pratama di Kabupaten Ciamis Diva Ananda Silva; Mia Kusmiati; H. Nugraha Sutadipura
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11780

Abstract

Abstract. This research was motivated by the existence of patients who did not seek treatment at FKTP because they were dissatisfied with the quality of service at FKTP. This research used a cross-sectional approach at the Pratama Dental Clinic, Ciamis Regency from March to December 2023 with 130 patients as respondents. The results of the research show that patient perceptions of dentist services are quite good and patients feel quite satisfied with dentist services so that patient perceptions of dentist services have a relationship with patient satisfaction with p value = 0.014 (<0.05) so the hypothesis is accepted, meaning there is a relationship Patient perceptions of dentist services and patient satisfaction with BPJS Pratama Dental Clinic in Ciamis Regency. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pasien yang tidak melakukan pengobatan ke FKTP karena merasa tidak puas dengan mutu pelayanan di FKTP. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional di Poli Gigi Klinik Pratama Kabupaten Ciamis pada bulan Maret hingga Desember 2023 dengan responden sebanyak 130 orang pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan dokter gigi cukup baik dan pasien merasa cukup puas terhadap pelayanan dokter gigi sehingga persepsi pasien terhadap pelayanan dokter gigi memiliki hubungan dengan kepuasan pasien dengan p value = 0,014 (<0,05) sehingga hipotesis diterima artinya ada hubungan persepsi pasien terhadap pelayanan dokter gigi dengan kepuasan pasien BPJS Poli Gigi Klinik Pratama di Kabupaten Ciamis.