cover
Contact Name
Zidnal Falah
Contact Email
jusindo.jsi@gmail.com
Phone
+6285322218207
Journal Mail Official
muhammadzidnal31@gmail.com
Editorial Address
Greenland Sendang Residence Blok H1, Sendang, Kec. Sumber, Cirebon, Jawa Barat 45611
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Published by Publikasi Indonesia
ISSN : 27753077     EISSN : 27750892     DOI : 10.36418
Core Subject : Health,
Ruang lingkup dan fokus penelitian terkait bidang kajian dengan penekanan pada pendekatan, yang meliputi: Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hyperkes), Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan), Ilmu Gizi, Epidemiologi, Teknik Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Asuransi Jiwa dan Ilmu Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Ilmu Olah Raga, Ilmu Keperawatan, Kebidanan, Administrasi Rumah Sakit, Entomologi (Kesehatan, Fitopatologi), Ilmu Biomedis, Ergonomi, Fisiologi Kerja, Fisioterapi, Analis Medis, Fisiologi (Olahraga ), Reproduksi (Biologi dan Kesehatan), Akupunktur, Rehabilitasi Medis.
Articles 334 Documents
An Exploratory Study of the Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia Among the Elderly in Kelating Village, Tabanan Regency Pramesti, AA Intan; Sidemen, Premayani; Wirawan, I Made Suma; Adi Putra, Kadek Nova; R. P, Indry Agatha
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.368

Abstract

Hypercholesterolemia, characterized by elevated levels of LDL, triglycerides, and total cholesterol, is a common but often undetected condition among the elderly. In Indonesia, the prevalence of hypercholesterolemia in individuals aged 65–74 is reported at 38.2%. Early detection is critical to prevent severe complications. Dietary habits and physical inactivity, particularly in populations such as the Segara Santhi elderly group in Kerambitan Village, Tabanan—who have a history of pork consumption and low physical activity—may increase vulnerability to this condition. This preliminary cross-sectional study aimed to explore the prevalence and potential risk factors associated with hypercholesterolemia among elderly individuals in the Segara Santhi group. Using purposive random sampling, 30 elderly participants were selected. Fasting total blood cholesterol levels were measured after an 8-hour fast. Data were analyzed and presented descriptively and in tabular form. A total of 16 participants (51.6%) had total cholesterol levels >200 mg/dL, with a higher proportion observed in elderly women. No statistically significant associations (P>0.05) were found between hypercholesterolemia and gender, age, blood pressure, or fasting blood glucose. However, a significant relationship was identified between hypercholesterolemia and uric acid levels (P<0.05). As a preliminary study, these findings suggest a high prevalence of hypercholesterolemia in this elderly population and indicate a possible link with uric acid levels. Further research with a larger sample size is needed to validate these results and better understand associated risk factors.
Gambaran Tingkat Penggunaan Smartphone dan Nyeri Kepala Primer pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha Putra, Bayu Pramana Suryawan; Agustini, Ni Nyoman Mestri; Wijaya, I Made Kusuma
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.369

Abstract

Smartphone merupakan perangkat multifungsi yang memiliki kemampuan serupa dengan komputer. Saat ini, smartphone telah menjadi kebutuhan penting, terutama bagi mahasiswa kedokteran. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan, salah satunya adalah menyebabkan nyeri kepala primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat penggunaan smartphone dan nyeri kepala primer pada mahasiswa Program Studi Kedokteran di Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan potong-lintang (cross-sectional). Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha, dengan sampel yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (93,1%) berada pada kategori penggunaan smartphone tinggi, sementara 6,9% berada pada tingkat penggunaan sedang. Sebanyak 59,8% responden mengalami nyeri kepala, lebih tinggi dibandingkan 40,2% yang tidak mengalami nyeri. Baik pada kelompok dengan tingkat penggunaan tinggi maupun sedang, terdapat kecenderungan lebih besar mengalami nyeri kepala dibandingkan tidak nyeri kepala.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Gatal (Laportea Decumana L.) Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Galur Balb/C Lisna, Lisna; Astuti, Ratih Arum; Irwandi , Irwandi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.370

Abstract

Penggunaan  pengobatan medis yang digunakan secara terus-menerus  hingga jangka panjang akan menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia,  sehingga diperlukan alternatif lain dengan  memanfaatkan   tanaman herbal  sebagai media pengobatan,  oleh karna itu peneliti tertarik mengunakan tanaman daun gatal (L. decumana L.) sebagai sarana pengobatan  luka  full thickness.  Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis dan efektivitas ekstrak daun gatal (L. decumana L.) terhadap penyembuhan luka full thickness  pada mencit jantan (Mus musculus).  Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Balb/C (Mus musculus) berusia 3-4 bulan dengan berat badan 25-35gr yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. yang melibatkan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok control negative, kelompok control positiv (betadine ), kelompok F1 Konsentrasi 0,75%, kelompok F2 konsentrasi 1%, kelompok F3 konsentrasi 1,25%. Hasil data perbedaan diameter luka mencit yang diamati selama 14 hari  menunjukkan bahwa Kelompok control negative  memiliki luas luka sebesar (0.49), kelompok control positive (0.35) kelompok F1 (0.30) kelompok F2 (0.26) kelompok F3 (0.12).  Kelompok F1 dan Kelompok F2 hampir memiliki tingkat kesembuhan yang sama. Sementara itu, Kelompok F3 memiliki tingkat penyembuhan tercepat di antara konsentrasi lainnya. Berbeda dengan Kelompok control negatif, kelompok control negative  memiliki tingkat penyembuhan yang jauh lebih lama di antara kelompok  lainnya.
The Silent Epidemic: Understanding Osteosarcopenia and Its Impact on Elderly Health Adi Kunti, Desak Putu Sukasanti; Putu Putrawan, Ida Bagus
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.371

Abstract

The occurrence of osteoporosis and sarcopenia often increases in the elderly population, yet it frequently does not present clear complaints. Osteoporosis is characterized by low bone mass and damage to the microarchitectural structure of bone, while sarcopenia refers to the loss of muscle mass, strength, and function. When both conditions coinside, the term used is osteosarcopenia. The presence of osteosarcopenia can increase the risk of falls, which may lead to fractures. Falls have a significant impact, both on individuals—including a decline in quality of life, the need for care in nursing homes, and even death—and on society, which faces rising healthcare costs. The purpose of this writing is to raise awareness about osteosarcopenia, which often receives insufficient attention, by providing an overview of this condition. With a better understanding, it is hoped that effective preventive measures can be taken to reduce the negative impacts caused by osteosarcopenia.
The Implementation of Lean Healthcare As an Effort to Improve The Quality and Patient Satisfaction in Outpatient Services: A Case Study At Bontang Islamic Hospital Pranoto, Ary Sigit; Kadarisman, Sumeidi; Asnar, Etty Sofia Mariati
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.372

Abstract

This study aims to identify the influence of Lean Healthcare, including service quality, cost, and delivery speed, on patient satisfaction in Rumah Sakit Islam Bontang outpatient services. The sample comprises 376 selected from 6,200 patients using the Simple Random Sampling method. This research employs a quantitative approach with descriptive and verification methods. Data were collected through questionnaires filled out by respondents, and the analysis was conducted using multiple linear regression with the assistance of SPSS software. The results indicate that service quality, cost, and delivery speed significantly affect patient satisfaction both partially and simultaneously. In conclusion, implementing Lean Healthcare has improved patient satisfaction in Rumah Sakit Islam Bontang outpatient services.
Kadar Carcinoembryonic Antigen dan CD4+ pada Pasien Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dilakukan Kemoterapi Carcinoembryonic Antigen and CD4+ Levels in Patients with Non-Small Cell Carcinoma Lung Cancer Before Chemotherapy Beruat, Andry Elisa; Novisari Soeroso, Noni; Putra Tarigan, Setia; Chairani Eyanoer, Putri
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.375

Abstract

Salah satu kanker dengan tingkat kematian tinggi adalah kanker paru-paru, yang menyumbang rata-rata 13% dari semua kasus kanker yang baru didiagnosis. Antigen karsinoembriogenik (CEA) adalah salah satu penanda yang dapat digunakan untuk penanda prognostik, prediktor kemanjuran untuk Terapi Bertarget atau kemoterapi, dan penanda kekambuhan pasca operasi dan metastasis. Kekebalan antikanker tergantung pada aktivitas dan interaksi sistem kekebalan bawaan dan adaptif. Penanda tumor adalah zat yang dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi akibat kanker. Salah satu penanda tumor yang digunakan adalah antigen karsinoembriogenik (CEA). Cluster Of Differentiation 4 (CD4+) adalah sel polifungsi yang merupakan lengan kedua kekebalan sel T adaptif di sepanjang garis keturunan Cytotoxic Lymphocyte T (CTL). Sel T CD4+ berdiferensiasi menjadi salah satu dari beberapa subtipe fungsional sebagai respons terhadap sinyal yang masuk. Tujuan: Untuk menentukan nilai kadar CEA dan CD4 pada pasien dengan NSCLC. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pengumpulan darah pada pasien dengan NSCLC. Hasil: Sebagian besar pasien kanker paru-paru berusia 41-60 tahun (55%). Sebagian besar pasien NSCLC adalah laki-laki sebanyak 20 orang (100%). Berdasarkan jenis histologi, sebagian besar pasien NSCLC adalah kanker paru-paru tipe adenokarsinoma sebanyak 12 (60%), 7 (35%) kanker paru-paru jenis karsinoma sel skuamosa dan hanya 1 (5%) kanker paru-paru tipe karsinoma sel besar. Kadar CEA pasien NSCLC menunjukkan peningkatan kisaran abnormal 3 sampel (15%), kadar CD4+ pasien NSCLC menunjukkan peningkatan kisaran abnormal 1 sampel (5%).
Evaluasi Rasio Neutrofil-Limfosit saat Awal Rawat Inap dan Hari ke-3 dalam Memprediksi Mortalitas Pasien Sepsis Wahyu Setiono, Kresnawati; Dian Sukmawati, Ni Made Dewi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.376

Abstract

Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di rumah sakit. Rasio neutrofil terhadap limfosit (Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio/NLR) telah dikenali sebagai biomarker inflamasi yang sederhana dan mudah diakses, namun nilai prediktifnya terhadap kematian pasien sepsis, terutama secara dinamis, masih membutuhkan validasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai prediktif NLR awal rawat inap dan pada hari ke-3 perawatan terhadap mortalitas pasien sepsis. Desain studi observasional retrospektif dilakukan di RS Ngoerah pada pasien dewasa dengan sepsis. Rasio neutrophil limfosit dihitung pada hari pertama dan hari ke-3. Nilai NLR ditransformasi menggunakan logaritma natural (ln) untuk keperluan analisis statistik. Uji Mann-Whitney dan regresi logistik digunakan untuk analisis perbedaan dan prediksi, sementara kurva ROC digunakan untuk mengevaluasi akurasi diskriminatif. Dari 98 pasien yang dianalisis, 53,1% meninggal dan 46,9% sembuh. Terdapat perbedaan signifikan antara nilai lnNLR hari ke-3 antara kelompok hidup dan meninggal (p = 0,001). Regresi logistik menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 adalah prediktor signifikan terhadap mortalitas (OR: 1,77; 95% CI: 1,23–2,54; p = 0,002). Analisis ROC menunjukkan nilai AUC sebesar 0,686, dengan cut-off optimal lnNLR ≥ 2,09 (ekuivalen dengan NLR ≥ 8,08), sensitivitas 78,8%, dan spesifisitas 52,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa lnNLR hari ke-3 memiliki nilai prediktif signifikan terhadap mortalitas pasien sepsis. Pemantauan NLR secara dinamis lebih representatif dibandingkan pengukuran tunggal saat masuk. Penggunaan NLR sebagai alat bantu klinis prediksi kematian sangat aplikatif, terutama di fasilitas dengan keterbatasan sumber daya. Studi prospektif multi-senter diperlukan untuk konfirmasi lebih lanjut.
Pengaruh Penundaan Waktu Pemeriksaan Sputum Menggunakan Genexpert Pada Pasien Tuberkulosis Di Hospital Referal Suai Covalima Timor-Leste Mendonca, Bernadete Noronha; abadi, Moh. Fairuz; Yanti, Puspita
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.377

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan menggunakan Genexpert memungkinkan deteksi cepat bakteri mycobacterium tuberculosis serta resistensinya terhadap rifampisin, penundaan pemeriksaan sputum akibat faktor logistik dapat mempengaruhi hasil diagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penundaan waktu pemeriksaan sputum menggunakan Genexpert pada pasien tuberkulosis. Penelitian ini merupakan studi pra-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 6 pasien tuberkulosis yang menjalani pemeriksaan sputum di Hospital Referal Suai, Timor-Leste. Sputum diperiksa secara langsung serta setelah penundaan selama 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam dalam suhu 2-8°C. Analisis data dilakukan menggunakan uji oneway anova dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan sputum yang dilakukan segera menghasilkan 50,0% mycobacterium tuberculosis detected low, sedangkan setelah penundaan 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam, hasil mycobacterium tuberclosis detected low bertahan di angka 66,7%. Uji oneway anova menunjukkan nilai Asymp. Sig. 0,797 (p>0,05), yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan akibat penundaan pemeriksaan sputum terhadap hasil Genexpert. Penundaan pemeriksaan sputum hingga 3x24 jam dalam suhu 2-8°C tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil deteksi mycobacterim tuberculosis menggunakan Genexpert.disarankan untuk melakukan pemeriksaan secepat mungkin guna menghindari kemungkinan perubahan kualitas sampel akibat faktor eksternal.
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penggunaan Antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya Kirana, Sasy; Novendy, Novendy
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.379

Abstract

Secara global, resistensi antibiotik menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk pembelian tanpa resep dan penghentian konsumsi sebelum waktunya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga sangat mengkhawatirkan di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat terkait penggunaan antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya, Gorontalo Utara. Menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 145 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan pada Juli–Agustus 2024 melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 46,9% responden memiliki pengetahuan cukup, 41,4% baik, dan 11,7% kurang. Sebanyak 82,8% responden pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter, dan 51,7% menggunakannya hanya selama 1–3 hari. Sebagian besar memperoleh antibiotik dari apotek, namun pembelian di warung masih terjadi. Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan praktik masyarakat. Upaya edukasi dan pengawasan penggunaan antibiotik perlu diperkuat untuk mengurangi risiko resistensi antimikroba.
Edukasi Pemulasaraan Jenazah ODHA sebagai Aksi Sosial Mengikis Stigma melalui Pelibatan Komunitas ODHA dan Non-ODHA Maharsi, Eri Dian; Trisiswati, Maya; Basbeth, Feryal; Arsyad, M.
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.380

Abstract

Latar belakang: Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih kuat di masyarakat, bahkan setelah kematian. Salah satu bentuk stigma yang persisten adalah ketakutan berlebihan terhadap penularan HIV dari jenazah ODHA, yang berdampak pada perlakuan diskriminatif dalam proses pemulasaraan. Padahal, secara ilmiah HIV tidak dapat bertahan lama setelah kematian dan tidak menular melalui sentuhan biasa. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta, khususnya ODHA, mengenai prosedur pemulasaraan jenazah yang aman, serta mengurangi stigma melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Metode: Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk edukasi interaktif pada 29 peserta (18 ODHA dan 11 non-ODHA) menggunakan media audiovisual dan praktik langsung. Efektivitas kegiatan dievaluasi melalui pre-test dan post-test pada kelompok ODHA, dan dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Terdapat peningkatan skor pengetahuan secara signifikan dari pre-test (mean = 4,44) ke post-test (mean = 5,22) dengan hasil uji t(17) = 4,08; p = 0,00078. Motivasi peserta beragam, didominasi oleh solidaritas, keingintahuan, dan dorongan religius. Partisipasi aktif menunjukkan efektivitas pendekatan yang digunakan. Kesimpulan: Edukasi pemulasaraan jenazah ODHA terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan mengurangi stigma berbasis miskonsepsi. Program ini relevan untuk direplikasi secara lebih luas dalam rangka membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berbasis empati terhadap ODHA.