cover
Contact Name
Herindiyati Soeripno
Contact Email
jurnal.teknik@borobudur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.teknik@borobudur.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal KaLIBRASI : Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri
Published by Universitas Borobudur
ISSN : -     EISSN : 26567768     DOI : https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v5i2
Core Subject : Social, Engineering,
Architecture Engineering: Theory, History, Architecture Design, Architecture Science and Technology, Architecture and Urban Design, Home and Housing Architecture, Interior and Exterior Design. Civil Engineering: Structural Engineering, Construction Engineering & Management, Geotechnical Engineering, Water Resources Engineering, Transportation Engineering and Marine Engineering Industrial Engineering: Operations Management, Quality Engineering, Manufacturing Systems, Value Engineering, Optimization, Industrial Automation, Strategic Management, Production Planning, Risk Management, Service Engineering, Industrial System Simulation
Articles 101 Documents
KAJIAN KEBIJAKAN RUMAH KHUSUS SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PERUMAHAN Mita Novitawaty
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 1 No. 5 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.641 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v12i0.475

Abstract

Kebutuhan akan perumahan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Sementara kemampuan ekonomi masyarakat kurang mengalami peningkatan, sehingga terdapat keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan perumahan. Guna memenuhi kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat berkemampuan terbatas peran Negara yang membantu warganya menjadi sangat penting. Bantuan dapat diberikan dalam berbagai bentuk, diantaranya: Penyediaan rumah layak yang dimanfaatkan dengan biaya yang minimal; Pemberian bantuan pembiayaan dalam penyediaan rumah murah atau bahkan tanpa biaya bagi masyarakat tertentu; Pemberian bantuan bagi rehabilitasi perumahan dan lingkungannya. Berbagai bentuk bantuan tersebut juga dapat diberikan oleh berbagai pihak, diantaranya : Pemerintah Pusat; Pemerintah Daerah; Bantuan dari Negara lain; Swasta dan masyarakat luas. Untuk itu diperlukan kajian yang mengulas berbagai kebijakan agar program pembangunan rumah khusus tidak salah sasaran.Kata Kunci : rumah khusus
ANALISIS PENERAPAN SISTEM HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) PADA PABRIK TAHU TRADISIONAL DI DAERAH PURWAKARTA Moh. Mawan Arifin dan Idrus Suherman
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.992 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.576

Abstract

Makanan tahu merupakan makanan hasil olahan kedelai yang sudah tidak asing lagibagi masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat kelas atas menengah dan bawahkarena rasanya enak, mudah dibuat, harganya murah, tinggi protein, dan dapatdiolah menjadi berbagai bentuk masakan seperti cemilan, bahkan tidak sedikitmasyarakat yang membuat tahu menjadi lauk sehari-hari. Kandungan gizi dalamtahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, dagingdan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebihmemilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewaniuntuk memenuhi kebutuhan gizi. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)merupakan suatu program pengawasan, pengendalian, dan prosedur pengaturanyang dirancang untuk menjaga agar makanan tidak tercemar sebelum disajikan(Arisman, 2009). Sistem HACCP bukan merupakan jaminan keamanan pangan yangzerorisk atau tanpa resiko, tetapi dirancang untuk meminimumkan resiko bahayakeamanan.(Sara dan Wallace, 2004). Lokasi penelitian adalah salah satu perusahaantahu tradisional di daerah Purwakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisapenerapan HACCP di salah satu pabrik tahu tradisonal di Purwakarta agar menjadiproduk yang baik dan sehat bagi para konsumen. Hasil penelitian menunjukkanbahwa penerapan HACCP pada salah satu pabrik tahu tradisional di daerahPurwakarta memiliki tahapan analisa dari Sanitation Standard Operation (SSOP),Good Manufacturing Practices (GMP), Penerapan Hazard Analysis Critical ControlPoint (HACCP). Tahapan proses pembuatan tahu merendam kacang kedelai,menggiling kacang kedelai, merebus hasil penggilingan kacang kedelai, meniriskanhasil rebusan gilingan, mencetak tahu, pewarna tahu, dan penyimpanan. ProsesSanitation Standard Operation (SSOP) memiliki 5 aspek kriteria diantaranyakeamanan air, kebersihan kontak dengan makanan, pencegahan kontaminasi silang,kebersihan penjaga dan pengendalian kesehatan karyawan. Standar GoodManufacturing Practices (GMP) memiliki 10 aspek kriteria diantaranya lokasi,bangunan, fasilitas sanitasi, pengawasan proses, karyawan, label atau keteranganproduk, penyimpanan, pemeliharaan dan program sanitasi, dokumentasi danpencatatan, pelatihan. Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)pada proses pembuatan produk tahu memiliki 3 aspek kontrol penting (CCP)diantaranya penggilingan kacang kedelai, perebusan hasil gilingan kacang kedelai,penirisan hasil rebusan kacang kedelai.Kata kunci : HACCP, produk tahu, pabrik tahu tradisional, kacang kedelai
PERANCANGAN ALAT DERET HITUNG UNTUK ANAK-ANAK AUTIS MENGGUNAKAN QFD DAN USABILITY TESTING Anita Khairunnisa, Romadhani Ardi dan Amalia Suzianti
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.615 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.577

Abstract

Saat ini, alat permainan edukatif khusus untuk anak-anak autis masih sangat jarangditemukan, dan seringnya masih disamakan dengan anak-anak normal. Padahal,anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan alat-alat edukatif yang juga khusus.Sebagian besar alat-alat edukatif untuk anak-anak autis yang telah dibuat adalah alatalat berteknologi tinggi dan hanya melatih anak-anak autis dalam hal berkomunikasidan bersosialisasi. Untuk itu, penelitian ini membahas tentang rancangan alat derethitung untuk anak-anak autis sebagai alat permainan edukatif dengan menggunakanmetode QFD dan Usability Testing. Penelitian ini melibatkan anak-anak autis dari SLBPelita Hati dan SLB Cipta Anugerah di Jakarta Timur. Hasil dari rancangan alat derethitung ini berupa prototipe berteknologi tinggi yang sesuai dengan sifat dankebutuhan anak-anak autis. Metode Usability Testing dilakukan dengan memberikankuesioner kepada para guru sambil dipersilakan menggunakan prototipe alat derethitung ini. Didapatkan hasil bahwa alat deret hitung untuk anak-anak autis haruslahtidak memiliki sudut-sudut tajam, dan alat permainan edukatif yang tidak anti air tidakakan mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas.Kata kunci: Alat deret hitung; alat permainan edukatif; autis; QFD; Usability Testing.
INOVASI MANAJEMEN TOD (TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT) UNTUK BANDARA DENGAN MENGAMBIL STUDI KASUS : TERMINAL 3 ULTIMATE BANDARA SOEKARNO HATTA (Transit Oriented Development Management Innovation For Airport Case Study : Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta) Aryani Widyakusuma
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.164 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.578

Abstract

Transit Oriented Development (TOD) is an approach to developing cities that adoptsa spatial mix of commercial and mixed use residential areas designed to maximizeaccess to public transportation and combine features to encourage transit passengersby maximizing the use of mass transportation such as Busway or BRT, Mass RapidTransportation ( MRT), Light Rail Transit (LRT), and equipped with a pedestrian orbicycle network. Thus the trip will be dominated by using public transportation that isconnected directly to the purpose of the trip. Public transport stops, especially airports,have relatively high densities and are usually equipped with facilities such as arrivalcorridors, boarding lounges, baggage claims, parking lots and more. Soekarno-HattaAirport is one of the largest airports which is the main gateway in Indonesia, whichwas built since 1985. It has applied this TOD concept to its ultimate terminal 3management. Over time, the passenger service capacity which was originally only 22million PAX was inadequate due to current conditions because based on a surveyfrom Airport Council International in 2013 the number of passengers at SoekarnoHatta Airport had reached 52 million PAX. To overcome the density of passengersand air traffic, the development of Soekarno Hatta Airport facilities is very necessaryto improve the quality of service and the convenience of airport service users.Keywords: Transportation, Transit, Development, Commercial, Residential
IDENTIFIKASI POTENSI PARIWISATA ALAM PADA KAWASAN KONSERVASI (STUDI KASUS : KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN KORIDOR TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN – DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT) Rahayu Triko dan Herindiyati
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.176 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.579

Abstract

Kajian ini membahas keunikan Kawasan Koridor Taman Nasional yang memilikiberbagai aspek penting, dimana ada yang harus dilindungi dan ada yang harusdisejahterakan. Kenyataan bahwa jika suatu Kawasan konservasi masyarakatnyasejahtera, maka alam lebih terelihara. Untuk mensejahterakan masyarakat,diperlukan kegiatan ekonomi yang dapat berlangsung berkelanjutan. Salah satualternative adalah dengan pengembangan kegiatan pariwisata yang berbasis “alam”dan melibatkan seluruh masyarakat local. Diperlukan kegiatan mengidentifikasipotensi-potensi pariwisata yang ada di Kawasan koridor yang dapat dikembangkansebagai basis pengembangan ekonomi. Identifikasi dilakukan dengan melihatkarakteristik Kawasan dan melihat kemungkinan yang dapat dijadikan obyek wisatayang sesuai dengan fungsi Kawasan konservasi.Kata kunci : Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum,koridor satwa
FENOMENA BUDAYA POP DALAM RUANG PUBLIK KOTA YOGYAKARTA Laksmi Widyawati
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.202 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.580

Abstract

Budaya Popular adalah budaya yang secara sengaja diciptakan oleh mediamassa, dengan cara media massa menyampaikan segala sesuatu terkait budaya apayang akan dimunculkan untuk diadopsi atau dikonsumsi oleh masyarakat. Budayapop menarik untuk dikaji, karena berbeda dengan budaya luhur yang sudah ada turuntemurun. Budaya pop awalnya terlihat sebagai fenomena hiburan populer budayabiasa, namun ternyata mampu menunjukkan “keluarbiasaan”nya dan menjadi viral.Dalam hal ini saya akan mengupas masalah budaya pop itu sendiri dikaitkan denganfasilitas ruang publik dalam kehidupan perkotaan.Ruang publik kota pada dasarnya merupakan ruang yang terbentuk karenakebutuhan manusia untuk berkumpul, tanpa perbedaan. Dalam perkembangan kotaYogyakarta, ruang publik kota berkembang terutama di sekitar pusat kota. Fungsiruang publik bukan sekadar penghijauan saja, tetapi bisa menjadi media menjalinharmonisasi antar kelompok masyarakat. Ruang publik bisa diisi dengan seni budayayang tidak perlu diorganisasi secara besar-besaran tetapi membiarkan kelompokmasyarakat berkreasi dengan seninya sendiri.Tulisan ini merupakan hasil pengamatan/studi terhadap prilaku budaya yangdiekspresikan oleh masyarakat kota pada suatu ruang publik kota yaitu jenis hiburantari maupun musik pada ruang publik kota Yogyakarta. “Beksan” atau tariantradisional yang ditampilkan anak-anak muda di Titik Nol dan Maliororo menjadiflashmob dan viral, membuat gerakan masyarakat ingin belajar menari tradisional.Selain itu, ada juga hiburan yang sudah berlangsung bertahun tahun di beberaparuang publik Kota Yogyakarta seperti di Taman Budaya Yogyakarta . Kota pusakadengan karakter kota yang unik menarik untuk dijadikan obyek studi.Kata Kunci: budaya pop, ruang publik kota, titik nol kilometer Yogyakarta, PasarKangen, Flash mob
KINERJA EVALUASI SIMPANG JALAN RAYA CISOKA – JALAN MEGU CISOKA – JALAN RAYA TIGARAKSA CISOKA Ayu Widianny Haryanto, Anton Pramonohadi dan Wahyu Inggar Fipiana
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 2 No. 2 (2019): KaLIBRASI September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.979 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v2i0.581

Abstract

Simpang merupakan bagian jaringan jalan yang sulit dihindari, sebab simpangmerupakan tempat bertemu dan berganti arah lalu lintas dari dua jalan atau lebih.Terjadinya Permasalahan lalu lintas lainnya yaitu meningkatnya volume kendaraan padadaerah persimpangan akan mempengaruhi kapasitas persimpangan sehingga tingkatkinerja lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna lalu lintasakan menimbulkan kerugian seperti biaya dan waktu perjalanan.Penulis bermaksud untuk melakukan evaluasi kinerja simpang Jalan Raya Cisoka– Jalan Megu Cisoka – Jalan Raya Tigaraksa Cisoka yang pola pengauran lalu lintas dipersimpangan tersebut belum optimal, terlihat dengan gejala : Arus lalu lintas padapersimpangan ini cukup padat,faktor disiplin dari pemakai jalan yang agresif, banyaknyatruk bermuatan pasir yg berjalan lambat sehingga menimbulkan antrian kendaraan cukuppanjang yang mengakibatkan adanya kemacetan pada persimpangan yang sangatberpengaruh pada kondisi lalu lintas terutama pada jam – jam tertentu yang tergolongaktivitas pemakai jalan sangat tinggi yaitu pada pagi hari, siang hari, dan pada sore hari.Kemudian adanya Cisoka Square, Ruko – Ruko yang menjadi pusat bisnis, dan PasarCisoka di sepanjang jalan tersebut yang memberikan pengaruh besar terhadapkemacetan arus lalu lintas. Melihat hal – hal tersebut diatas maka perlu dilakukanevaluasi kinerja simpang Jalan Raya Cisoka – Jalan Megu Cisoka – Jalan RayaTigaraksa Cisoka.Kata kunci : Evaluasi Kinerja Simpang Jalan
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK GEARBOX DENGAN PENDEKATAN DMAIC SIX SIGMA PADA PT. X, Y, Z Ade Irwanto; Djauhar Arifin; Moh. Mawan Arifin
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 3 No. 1 (2020): KaLIBRASI March 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.808 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v3i1.638

Abstract

PT. X, Y, Z merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk components automotive. Hasil produksi dari perusahaan adalah produk Gearbox, produk Gearbox yang sedang diteliti saat ini adalah tipe SI-00093, karena didapatkan jumlah cacat sebanyak 4.532 pcs, jenis cacat tersebut meliputi 5 jenis cacat (Nest, Scratch, Crack, Chipping, Abnormal Colour), dan jenis cacat atau No Good part yang paling banyak dihasilkan adalah jenis cacat Nest sebanyak 2.550 pcs pada saat proses Sizing. Untuk mendapatkan produk akhir yang baik, maka setiap proses pembuatan komponen produk juga harus berjalan dengan baik. Namun pada kenyataannya, tiap tahun produk cacat mengalami kenaikan sehingga keadaan ini harus dikendalikan  supaya didapatkan  kegagalan nol (zero defect).Six Sigma merupakan metode peningkatan kualitas dengan konsep menurunkan cacat produk hingga 3,4 cacat dalam satu juta produk yang dihasilkan. Six Sigma memiliki lima tahapan yaitu DMAIC yang merupakan kepanjangan dari Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Six Sigma juga memberikan solusi  yang  tepat mengenai langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan  peningkatan kualitas menuju tingkat kegagalan = 0 (zero defect).Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa jenis cacat yang menyebabkan tingginya tingkat kecacatan produk Gearbox adalah cacat Nest sebanyak 2.550 pcs. Nilai rata-rata Defect Per Million Opportunities (DPMO) sebelum perbaikan dari bulan Juli 2018 – Desember 2018 adalah 24.200 DPMO dengan nilai Sigma 3,474 dan setelah perbaikan menggunakan metode Six Sigma dengan 5 tahapan yaitu DMAIC maka didapatkan hasil perbaikan dari bulan Januari 2019 – Juni 2109 adalah 13.300 DPMO, dengan nilai Sigma meningkat menjadi 3,717. Nilai Cost Of Poor Quality (COPQ) sebelum perbaikan Rp. 56.100.000,00 setelah adanya perbaikan nilai Cost of Poor Quality (COPQ) mengalami penurunan menjadi Rp. 28.050.00,00.Berdasarkan hasil perbandingan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil perbaikan menggunakan metode Six Sigma dengan 5 tahapan yaitu DMAIC didapatkan peningkatan kualitas komponen cukup baik dengan parameter hasil dilihat dari menurunnya nilai Defect Per Million Opportunities (DPMO) dan  meningkatnya level Sigma serta menurunnya nilai Cost of Poor Quality (COPQ).Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DENGAN TAHAPAN DMAIC UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT PADA PRODUK VIBRATING ROLLER COMPACTOR DI PT. SAKAI INDONESIA Ibrahim Ibrahim; Djauhar Arifin; Anita Khairunnisa
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 3 No. 1 (2020): KaLIBRASI March 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.799 KB) | DOI: 10.37721/kal.v3i1.639

Abstract

PT. Sakai Indonesia adalah perusahaan pembuat alat berat untuk konstruksi jalan yang memproduksi Vibrating Roller Compactor. Salah satu cara pengendalian kualitas untuk menurunkan tingkat cacat pada produk adalah dengan metode Six Sigma. Six Sigma memiliki lima tahapan yaitu DMAIC yang merupakan singkatan dari Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa tingginya tingkat kecacatan produk adalah cacat kulit besi sebanyak 20,70%, cacat pemasangan Bolt kendor 19,75% dan cacat Diameter Stay tidak center sebanyak 19,43%. Dari data cacat yang ada kemudian dilakukan perhitungan DPMO untuk mengetahui tingkat Sigma. Nilai rata-rata DPMO dari bulan April 2018 hingga bulan Maret 2019 adalah 87.350,77 DPMO dengan nilai Sigma 2,86. Dari nilai DPMO dan tingkat Sigma pada PT. Sakai Indonesia menunjukkan bahwa proses pengendalian kualitas di PT. Sakai Indonesia cukup baik, karena masih berada diatas tingkat rata-rata Sigma perusahaan Indonesia, namun masih perlu ditingkatkan hingga mencapai 6 Sigma. Peningkatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma agar dapat mengurangi tingkat cacat produk secara terus menerus dan melakukan pengawasan serta perbaikan pada setiap proses yang dapat menimbulkan kecacatan pada produk. Kata Kunci : Cacat Produk; DMAIC; DPMO; Pengendalian Kualitas; Six Sigma
PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA USAHA PEMBUATAN BAWANG GORENG (STUDI KASUS PADA IKM JAKARTA PUSAT) Meilan Agustin
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 3 No. 1 (2020): KaLIBRASI March 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.474 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v3i1.640

Abstract

Bawang Goreng “Delisi” is a Micro and Medium Small Business that has spezialition on fried onin packaging. On this day the product already available in around 300 modern market on Jabodetabek and others big city in Indonesia. As a food producer, the safety and health of what customer consumption is a must. Endanger foods could be cause poisoning. A lot of thing could be caused this unsafety, among others such as nature process like oxidation or decay, pollution like heavy metal, pesticide or bacteria. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) has set a regulation about how to make a good product for home made or usually called Good Manufacturing Practices (GMP) that will keep the quality of food safe and worthy to consumption. The result of analysis said, from 8 rated variable, 5 variable get “Good” score and 3 variable get “Sufficient” scoreKey Words: Good Manufacturing Practices (GMP), HACCP, Food Industry.

Page 5 of 11 | Total Record : 101