cover
Contact Name
Herindiyati Soeripno
Contact Email
jurnal.teknik@borobudur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.teknik@borobudur.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal KaLIBRASI : Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri
Published by Universitas Borobudur
ISSN : -     EISSN : 26567768     DOI : https://doi.org/10.37721/kalibrasi.v5i2
Core Subject : Social, Engineering,
Architecture Engineering: Theory, History, Architecture Design, Architecture Science and Technology, Architecture and Urban Design, Home and Housing Architecture, Interior and Exterior Design. Civil Engineering: Structural Engineering, Construction Engineering & Management, Geotechnical Engineering, Water Resources Engineering, Transportation Engineering and Marine Engineering Industrial Engineering: Operations Management, Quality Engineering, Manufacturing Systems, Value Engineering, Optimization, Industrial Automation, Strategic Management, Production Planning, Risk Management, Service Engineering, Industrial System Simulation
Articles 101 Documents
KAJIAN PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEWA BAGI PEKERJA PADA MASA TRANSISI Herindiyati Herindiyati
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 1 No. 5 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.514 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v12i0.345

Abstract

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) merupakan salah satu bentuk tempat tinggal yang menerapkan efisien lahan dengan dibangun secara bertingkat. Rusunawa biasanya dibangun di lokasi yang strategis, dimaksudkan untuk membantu masyarakat berkemampuan terbatas yang mencari nafkah di kawasan perkotaan namun tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah. Penyediaan Rusunawa menjadi tanggung jawab pemerintah dalam upaya memenuhi tanggung jawab memberikan kehidupan yang layak. Proses pembangunan rusunawa yang didanai Pemerintah Pusat (APBN), harus melewati beberapa tahapan yaitu: tahap perncanaan, tahap pembangunan, tahap pemanfaatan. Pada akhir tahap pembangunan menuju tahap pemanfaatan terdapat proses hukum yang harus dilalui oleh obyek Rusunawa. Proses hukum guna menyerahkan Rusunawa dari pembangun kepada siapa yang akan memanfaatkan. Waktu yang dibutuhkan dalam proses tersebut sangat tergantung pada kelengkapan administrasi dari obyek rusunawa. Waktu/Masa ini disebut masa transisi. Secara hukum pada masa transisi bangunan belum dapat dimanfaatkan. Namun karena pertimbangan efisiensi perlu dikaji agar pada masa transisi ini rusunawa dapat mulai dimanfaatkan. Tulisan ini mengulas bagaimana kemungkinan pemanfatan rusunawa pada masa transisi.Kata Kunci : masa transisi rusunawa, pemanfaatan rusunawa
LANGKAH EKONOMIS PERAWATAN JALAN DENGAN DAUR ULANG PERKERASAN ASPAL Wahyu Inggar Fipiana
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 1 No. 5 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.954 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v12i0.346

Abstract

Salah satu cara untuk memelihara dan merehabilitasi perkerasan jalan yang rusak akibat keausan, retak bleeding, bergelombang, dan lain-lain yaitu dengan menambah lapisan baru (Overlay) di atas perkerasan lama. Namun , cara ini memiliki kelemahan yaitu ketebalan lapisan jalan menjadi tinggi sekali sehingga mengganggu drainase, ketinggian bahu dan kerb jalan, selain itu juga tidak ekonomis karena memerlukan bahan jalan (agregat dan aspal) yang banyak, sedangkang bahan aspal mulai sulit didapat. Untuk itu timbul gagasan untuk meneliti sejauh mana teknik daur ulang perkerasan aspal, potensial untuk diterapkan pada pemeliharaan jalan, khususnya jalan kota dan jalan propinsi dengan kerusakan campuran aspal.Metoda penelitiannya adalah melakukan perbandingan 2 jenis gradasi campuran yaitu spesifikasi Bina Marga B (campuran aspal lama ditambah bahan agregat baru sebanyak ± 75 % berat total) dan spesifikasi Fuller (campuran aspal lama ditambah bahan agregat baru sebanyak ± 25 % berat total).Hasil observasi di laboratorium dan lapangan , sementara dapat disimpulkan bahwa campuran yang ekonomis adalah campuran dengan gradasi menurut Fuller, dimana kebutuhan agregat baru hanya sekitar 25 % dari berat total, sehingga aspal tambahan yang diperlukannyapun sedikit. Kata Kunci : Daur ulang, gradasi campuran spesifikasi Bina marga B, gradasi campuran spesifikasi Fuller, campuran panas.
TINJAUAN KEMBALI DISAIN SIPHON BARU CIBEET DI BTB 23/ PENGGANTIAN BARREL SIPHON BETON KE PIPA HDPE (Revised Design for New Cibeet Siphon at BTb.23/Replacement of The Reinforced Concrete Siphon Barrel Structure to HDPE Pipe) Indra Budi, Welli Juli Putra Gea, dan Silviati
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 1 No. 5 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.232 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v12i0.347

Abstract

Pengerjaan konstruksi beton bertulang barrel siphon yang memotong sungai sudah jelas dikerjakan di bawah elevasi dasar sungai. Sementara ketentuan pelaksanaan tidak diperkenankan menghambat aliran sungai, karena sungai tersebut adalah saluran transmisi untuk memasok air baku di berbagai kebutuhan. Dan pada lokasi tersebut sangat rapat dengan pemukiman. Dasar pemikiran untuk menggagas metode kerja dalam melaksanakan pekerjaan ini selalu dimulai dari bawah elevasi dasar sungai. Hal ini dilakukan berulang-ulang untuk menemukan metode kerja yang ideal. Tenyata menemukan kebuntuan. Untuk mengatasi kebuntuan tersebut maka hal pertama yang harus berubah adalah dasar pemikirannya. Sehingga tidak lagi memulai pekerjaan ini dari bawah elevasi dasar sungai. Tetapi dari permukaan air ke elevasi dasar sungai dengan memadukan hukum alam yang dirumuskan Archimedes. Perubahan ini juga merubah material serta penampang konstruksi barrel siphon. Tetapi konsekwensinya perubahan penampang tersebut harus dapat mengalirkan debit rencana Qrencana=13,50 m³/det serta memastikan metode kerja aman. Debit air yang dapat dialirkan oleh penampang barrel siphon setelah perubahan Qtotal=14,7779 m³/det. Pengontrolan metode kerja juga aman. Sehingga peninjauan kembali design awal siphon ke design yang baru layak. Kata kunci : siphon, barrel, debit, metode kerja
KAJIAN LALU LINTAS AKIBAT TERMINAL BAYANGAN DI SEKITAR U-TURN & PERSIMPANGAN JALAN TB. SIMATUPANG - PASAR REBO, JAKARTA – TIMUR Billy Pongoh, Tri Sunarto, dan Anton Pramonohadi
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri. Vol. 1 No. 5 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2988.849 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v12i0.348

Abstract

Banyaknya penumpang yang tidak mengikuti aturan naik Bus di Terminal Kampung Rambutan dan lebih memilih untuk naik Bus di sekitar U-Turn Jalan TB. Simatupang Pasar Rebo, sehingga menyebabkan U-Turn Jalan TB. Simatupang mengalami permasalahan kemacetan. Alasan utama calon penumpang naik di sekitar U-Turn adalah untuk lebih menghemat waktu dari pada harus naik ke Terminal. Saat ini di sekitar U-Turn tersebut bisa di katakan telah menjadi terminal bayangan.Dalam skripsi ini dilakukan analisis untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dengan melakukan analisis kinerja jalan dari data volume lalu lintas dan hambatan samping, ditinjau berdasarkan kecepatan arus bebas, kapasitas jalan, drajat kejenuhan, kecepatan dan tingkat pelayanan jalan. Selain itu dilakukan analisis panjang antrian di sekitar U-Turn Jalan TB. Simatupang Pasar Rebo.Dari analisis diketahui bahwa tingkat pelayanan jalan dan lebar efektif jalan mempunyai pengaruh besar terhadap kemacetan. Solusi pertama dengan manajemen lalu lintas diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan jalan ke arah Pasar Rebo maupun kinerja Terminal Kampung RambutanKata kunci : Penumpang, Bus, U-Turn, Permasalahan Lalu Lintas, Analisis Kinerja Jalan, Analisis Panjang Antrian, Solusi, Tingkat Pelayanan Jalan
PENERAPAN KONSEP GUGUS KENDALI MUTU UNTUK MENGURANGI WAKTU PRODUKSI PADA USAHA PEMBUATAN ROTI (STUDI KASUS PADA UMKM JAKARTA SELATAN) Meilan Agustin
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.04 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v13i0.460

Abstract

Roti Mungil ABS is a Micro and Medium Small Business that has a bread making business. As the journey of Roti Mungil ABC business is growing rapidly, but unfortunately not balanced by adequate production capability. Improvements are made only to the addition of manpower, not process improvement. The use of the Quality Control (GKM) method allows the active role of workers to contribute their ideas and suggestions to the company's progress. In this study, preliminary findings illustrate that about 33% of the time spent on bread making, is in the proofing process. With details of the time required to make a dough is 225 minutes, of which 75 minutes are spent on the proofing process. By using the Fishbone Diagram seen proofing process is still done simply, so the suggestions that arise is how to create a tool that can help accelerate the proofing process. After passing eight steps to improve the GKM, the result of repairing the proofing process time to 45 minutes, so the total time required for one dough to 195 minutesKey Words: Gugus Kendali Mutu, Seven Tools, Continous Impprovement.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL MELALUI PENJUALAN TEBASAN DAN NONTEBASAN DALAM BUDI DAYA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) DI KABUPATEN CIREBON – JAWA BARAT Chifayah Astuti dan Vivi Lusia
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.294 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v13i0.461

Abstract

Wilayah di Indonesia yang merupakan  sentra produksi bawang merah salah satu diantaranya adalah Kabupaten Cirebon dengan produksi 14.976 ton tahun 2014 (BKP5K, 2015) atau menyumbang produksi 1,21% dari total produksi bawang merah nasional 1.233.984 ton tahun 2014 (Ditjen Hortikultura Kementan, 2015). Namun keadaan tersebut masih belum memberikan penghasilan pendapatan yang  wajar bagi petani disebabkan  modal yang tinggi, juga fluktuasi harga jual produk  yang sulit diprediksi petani karena  adanya permainan harga oleh para pedagang yang cenderung dominan menguasai harga pasar. Hal tersebut berakibat  sekitar 80% petani melakukan jalan pintas dengan menjual produknya secara tebasan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui profil sosio-demografis petani responden gabungan  menjual tebasan dan  non tebasan; (2) Mengetahui struktur komponen biaya tunai dalam sistem produksi bawang merah; (3) Mengetahui selisih pendapatan dan perbandingan pengembalian (return) penjualan tebasan dan non tebasan. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah kemandirian petani responden untuk  menghasilkan bibit berkualitas dengan penangkaran benih. Untuk menetapkan lokasi penelitian   menggunakan   metode dengan  pendekatan “purposive” atau langsung berdasarkan kriteria target sasaran produksi bawang merah di Kabupaten Cirebon pada periode musim tanam tahun 2017. Kegiatan penelitian diawali dengan  prasurvei/survei non formal pada  instansi terkait lingkup Kabupaten Cirebon. Lebih lanjut kumpulan informasi hasil prasurvei digunakan sebagai acuan untuk menyusun daftar pertanyaan atau kuesioner survei formal. Penetapan  petani responden atau sampel menggunakan pendekatan dengan teori Gay et al (1992) yang menyebutkan bahwa besarnya sampel minimal 10 % dari jumlah populasi bilamana pupulasi terlalu kecil (N < 60), maka jumlah sempel minimal adalah 20% , dan  teknik pemilihan sampel menggunakan pendekatan “stratified random sampling”Kata kunci : Bawang merah, tebasan non tebasan, pendapatan.
PENGARUH ASPEK SIRKULASI DALAM MEMBENTUK INTEGRASI RUANG TERBUKA PUBLIK PADA SEBUAH PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus : Mall Kelapa Gading, Lippo Mall Kemang, dan Paris Van Java) Aryani Widyakusuma
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2045.504 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v13i0.462

Abstract

The lack of public open space due to the land competition in urban area generates less activity to gather in community, because of this changing of the life style, people who used to gather in public open spaces now moving to gather in modern shopping centers. This led to the development of shopping center design that integrated with public open space as a forum for the community to gather. This research takes a case study in Paris Van Java Mall Bandung (West Java), Mall Kelapa Gading (DKI Jakarta), and Lippo Mall kemang (DKI Jakarta). These three shopping centers is integrated with public open space. The purpose of this research is to find a form of integration of public open spaces to the shopping centers, especially in the aspect of circulation, zoning activities, and visual space. The method use in this research is descriptive qualitative method with a case study approach. Methods of data collection are using place-centered mapping and person-centered mapping. The results of this research indicate that circulation aspects use camouflaging approach by the linear arranged retails, that visitors can pass through the space between retails whose circulation form with semi open space. The aspect of zoning activity will form zoning receiver, zoning connections, zoning support (retail, sitting area, garden), and multiuse zoning. The aspect of visual space will be dominated by the space and the principle of rhythm, so that the visual of the space would provide unity between public open space and shopping center.Keyword: integration, public open space, shopping center
GREEN BUILDING DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONSEP HEMAT ENERGI MENUJU GREEN BUILDING DI JAKARTA RA Laksmi Widyawati
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.676 KB) | DOI: 10.37721/kal.v13i0.463

Abstract

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip  untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (sumber:  Brundtland Report dari PBB).   Pembangunan berkelanjutan bisa dicapai jika ada kepedulian baik dari pihak pemerintah maupun swasta dalam merencanakan dan mengelola perkembangan kota, dengan memperbaiki atau mengurangi kerusakan lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosialGreen Building merupakan bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntukan. Bangunan dikatakan sudah menerapkan konsep bangunan hijau (green building) jika berhasil melalui proses evaluasi penilaian  yang disebut Sisterm Rating. Di Indonesia, sistem rating ini disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Pada tahun 2018 Green Building Council Indonesia (GBCI) menyatakan, gedung komersial yang mendapatkan sertifikat Bangunan Hijau (Greenship) baru 20 gedung. Hal ini sudah meningkat disbanding tahun 2015 baru 8 gedung bersertifikat greenship. Periode berlakunya sertifikasi selama 3 tahun, jadi perlu usaha mempertahankan kualitas “ramah lingkungan” agar tidak turun grade.Berbagai usaha bisa dilakukan untuk memenuhi kriteria Greenship pada saat merancang bangunan baru. Namun untuk bangunan yang sudah berdiri hal ini bisa dilakukan dengan perbaikan manajemen operasional, perbaikan peruntukan lahan, atau pembenahan utilitas Gedung. Penelitian saya menekankan pada bagaimana memenuhi kriteria greenship.Kata Kunci : green building, hemat energi, pembangunan berkelanjutan
KAJIAN TEORITIS PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT Masykur Masykur
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.384 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v13i0.464

Abstract

Kabupaten Sintang termasuk wilayah yang mengalami pengembangan cukup pesat. Berbagai fungsi kawasan berkembang pada wilayah administrative Kabupaten Sintang. Guna mengantisipasi pengembangan wilayah yang berkelanjutan diperlukan perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Untuk mendukung kegiatan penyiapan rencana tata ruang wilayah yang tepat sasaran dan dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan buatan diperlukan kajian teoritis terkait pengembangan wilayah, dimana berbagai teori bagi pengembangan wilayah yang mungkin diterapkan dalam perencanaan wilayah khususnya bagai Kabupaten Sintang.Kata kunci : pengembangan wilayah, Kabupaten Sintang.
ANALISA PENGARUH BAHAN TAMBAH CAMPURAN BETON (ADDITIVE) POZZOLITH Ri 100 TYPE D TERHADAP MUTU BETON Khalid, Silviati dan Rajin Sugiarto
Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri Vol. 2 No. 1 (2019): KaLIBRASI March 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.984 KB) | DOI: 10.37721/kalibrasi.v13i0.465

Abstract

Campuran beton salah satu bahan konstruksi yang sangat penting dan terpopular. Karena sifatnya mudah dikerjakan dapat dibentuk sesuai keinginan dan dapat direncanakan kekuatannya. Seiring dengan hal tersebut diatas serta perkembangan teknologi pada pekerjaan sipil diatas pada umumnya dan khususnya konstruksi beton, maka banyak methode yang diperkenalkan antara lain dengan penambahan bahan additive agar beton menghasilkan kekuatanyang tinggi atau sbg pengganti air untuk meningkatkan nilai slump pada campuran beton .Salah satu bahan aditive yang berfungsi untuk dapat meningkatkan kuat tekan beton dan kuat lentur beton serta juga dapat memperlambat pengikatan awal dan mengurangi air pencampur pada pelaksanaanya adalah Pozzolith  100-Ri TYPE D.Pozzolith  100-Ri TYPE D  merupakan bahan aditive yang yang berbentuk cair,  ditambahkan kedalam campuran beton yang tidak bereaksi secara kimia sehingga tidak mengganggu bahan campuran – campuran lainnya.Pemakaian Pozzolith  100-Ri TYPE D  dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan kuat tekan beton dan memperbesar nilai slump pada campuran beton cair. Kata Kunci : pengaruh additive terhadap kuat  tekan beton dan nilai slump

Page 4 of 11 | Total Record : 101