cover
Contact Name
Hafiz Muchti Kurniawan
Contact Email
hafizkurniawan@unaja.ac.id
Phone
+6281334089241
Journal Mail Official
lppm@unaja.ac.id
Editorial Address
Program Studi Farmasi UNAJA Jl. Sersan Muslim RT.24 Kelurahan Thehok Kecamatan jambi Selatan 081334089241 (Septa Pratama) Kota Jambi, Jambi , Indonesia lppm@unaja.ac.id 081334089241 (Septa Pratama)
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
ISSN : -     EISSN : 28306090     DOI : -
Core Subject : Health,
Pharmanaja : Pharmaceutical Journal of Unaja merupakan jurnal elektronik yang dikelola Program Studi Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi. jurnal ini merupakan media publikasi hasil penelitian dan review artikel pada semua aspek ilmu Farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, Original, dan didasarkan pada scientific dalam bidang kajian farmasi klinis komunitas, farmasi bahan alam, kimia farmasi, teknologi farmasi, farmakologi, toksikologi, managemen farmasi, farmasi umum, mikrobiologi farmasi.
Articles 33 Documents
Uji Aktivitas Anti Helmentik Infusa Daun Papaya (Carica papaya L.) terhadap Cacing Ascaris suum (Studi Invitro) Dhanny Jovindho
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA Vol. 2 No. 2 (2023): PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
Publisher : Program Studi Farmasi UNAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antihelmintik infusa daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro. Ascaris suum merupakan salah satu parasit nematoda gastrointestinal yang umum menginfeksi hewan ternak dan memiliki kemiripan fisiologis dengan Ascaris lumbricoides pada manusia. Penggunaan obat sintetik sebagai antihelmintik telah banyak dilaporkan menimbulkan resistensi serta efek samping, sehingga diperlukan alternatif dari bahan alam yang lebih aman dan efektif. Daun pepaya diketahui mengandung senyawa aktif seperti papain, flavonoid, tanin, dan alkaloid yang memiliki potensi sebagai agen antihelmintik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan infusa daun pepaya dalam berbagai konsentrasi (10%, 20%, 40%, dan 80%), kemudian dilakukan pengamatan terhadap mortalitas cacing A. suum pada waktu pengamatan 1, 3, 6, dan 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun pepaya memiliki aktivitas antihelmintik yang signifikan secara konsentrasi dan waktu paparan, dengan konsentrasi 80% menunjukkan efektivitas tertinggi yang setara dengan kontrol positif (piperazin sitrat). Uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok perlakuan dan kontrol negatif. Penelitian ini membuktikan bahwa daun pepaya berpotensi dikembangkan sebagai kandidat bahan alam untuk terapi antihelmintik.
Pengaruh Penggunaan BB Cream terhadap Kejadian Acne Vulgaris pada Mahasiswa Ari Denggan Syahputra
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA Vol. 2 No. 2 (2023): PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
Publisher : Program Studi Farmasi UNAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The use of cosmetics such as BB Cream has become increasingly common among university students, particularly females, due to its ability to provide even skin tone and a radiant appearance. However, the active ingredients and occlusive agents in BB Cream are suspected to trigger or exacerbate acne vulgaris, especially in individuals with oily or sensitive skin types. Objective: This study aimed to analyze the effect of BB Cream usage on the incidence of acne vulgaris among university students. Methods: This was an analytical observational study employing a cross-sectional design. The sample consisted of 120 female university students aged 18–24 years, selected using purposive sampling. Data were collected through structured questionnaires addressing frequency and duration of BB Cream usage, as well as dermatological clinical examinations to assess the severity of acne vulgaris. Data analysis was conducted using chi-square tests and logistic regression. Results: The findings revealed a significant association between frequent BB Cream usage (≥5 times per week) and an increased incidence of acne vulgaris (p < 0.05; OR: 2.34; 95% CI: 1.21–4.51). Moreover, usage duration longer than three months was positively correlated with acne severity. Conclusion: Frequent and prolonged use of BB Cream significantly contributes to the increased occurrence of acne vulgaris in university students. These findings highlight the need for education on appropriate cosmetic use tailored to individual skin types to prevent adverse skin health outcomes.
Pengaruh Ekstrak Daun Teh terhadap Morfologi Spermatozoa Mencit Jantan Galur Wistar yang diberi paparan asap rokok Ezra John Pieter Limbong
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA Vol. 2 No. 2 (2023): PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
Publisher : Program Studi Farmasi UNAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak daun teh (Camellia sinensis) terhadap morfologi spermatozoa mencit jantan (Mus musculus) galur Wistar yang terpapar asap rokok. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi menjadi lima kelompok perlakuan: kontrol negatif (tanpa perlakuan), paparan asap rokok saja, serta tiga kelompok perlakuan kombinasi asap rokok dengan ekstrak daun teh masing-masing pada dosis 100, 200, dan 400 mg/kgBB. Paparan asap rokok dilakukan selama 30 menit setiap hari selama 30 hari, bersamaan dengan pemberian ekstrak secara oral. Parameter yang diamati meliputi abnormalitas morfologi spermatozoa, vitalitas spermatozoa, berat testis, dan struktur histologis testis. Hasil menunjukkan bahwa kelompok yang hanya terpapar asap rokok mengalami peningkatan signifikan pada abnormalitas morfologi spermatozoa (29,8%) dibandingkan kelompok kontrol (7,4%). Pemberian ekstrak daun teh secara signifikan menurunkan abnormalitas tersebut secara dosis-respons, dengan dosis 400 mg/kgBB menunjukkan perbaikan paling optimal pada semua parameter yang diamati. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun teh memiliki potensi sebagai agen protektif terhadap kerusakan morfologi spermatozoa dan jaringan testis akibat paparan asap rokok. Temuan ini memberikan dasar ilmiah untuk pengembangan terapi berbasis antioksidan alami dalam menjaga kesehatan reproduksi pria.

Page 4 of 4 | Total Record : 33