cover
Contact Name
Retnowaty
Contact Email
retnowaty@uniba-bpn.ac.id
Phone
+6285641513654
Journal Mail Official
jurnalkompetensi@uniba-bpn.ac.id
Editorial Address
Jl. Pupuk Raya, Kelurahan Damai Bahagia, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, 76114
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
Kompetensi
Published by Universitas Balikpapan
ISSN : 20870485     EISSN : 26569841     DOI : https://doi.org/10.36277/kompetensi.v15i1
Kompetensi terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini berisi tulisan ilmiah hasil penelitian maupun kajian pustaka dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, sains dan humaniora. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. P-ISSN : 2087-0485 dan E-ISSN : 2656-9841.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 163 Documents
Pengaruh Gaya Belajar Visual dan Intensitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Samarinda Rio Renaldi Prayoga; Kadori Haidar; Ratna Fitri Astuti
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.324 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.67

Abstract

Peranan gaya belajar dan intensitas belajar siswa menjadi hal yang penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, namun sebagian besar siswa belum mengetahui gaya belajar dan intensitas belajar yang sesuai dengan kapasitas diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya belajar visual dan intensitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda, kemudian pengumpulan data diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada 85 siswa kelas X jurusan Bisnis dan Pemasaran di SMK Negeri 1 Samarinda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa gaya belajar visual tidak berpengaruh terhadap hasil belajar, variabel intensitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar, sedangkan secara simultan gaya belajar visual dan intensitas belajar berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil belajar siswa. Apabila gaya belajar visual tidak didukung oleh intensitas belajar yang baik maka tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa diharapkan untuk mampu memahami gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam belajar.
STUDI PENYEBAB PUTUS SEKOLAH WARGA BELAJAR PROGRAM KESETARAAN PAKET C DI PKBM KEDONDONG SAMARINDA Wahyu Kharisma Murdani; Mustangin Mustangin; A. Ismail Lukman; Albert Richart Singal
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.976 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.68

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan pendidikan adalah adanya kasus anak putus sekolah. Anak putus sekolah disebabkan oleh berbagai faktor penyebab yang melatarbelakangi anak putus sekolah. Penelitian bertujuan untuk mengkaji lebih dalam apa yang menjadi penyebab kasus putus sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif karena untuk sesuai dengan tujuan penelitian yaitu akan mengkaji lebih dalam penyebab kasus putus sekolah. Jenis penelitian dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Wawancara dilaksanakan dengan menggali informasi ke informan penelitian. Adapun informan penelitian adalah Warga Belajar Paket C, Tutor, dan Pengelola Program Pendidikan Kesetaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab putus sekolah warga belajar di PKBM Kedondong terbagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dengan sub-faktor yaitu rendahnya minat belajar anak, dan faktor eksternal dengan sub-faktor yaitu faktor ekonomi, sistem kebijakan yang digunakan sekolah, adanya pendidikan lembaga keagamaan yang tidak menerapkan pendidikan formal, dan faktor sosial seperti adanya kasus bullying.
Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah: Kajian Antropolinguistik Sepli Hartati Manalu; Ramlan Ramlan
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.665 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.69

Abstract

Artikel ini berjudul Toponimi Desa-desa Di Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah : Kajian Antropolinguistik. Secara etimologis, toponimi berasal dari bahasa Yunani topoi ‘tempat’ dan onoma ‘nama’ maka secara harafiah toponimi bermakna nama tempat. Toponimi adalah suatu pengetahauan yang membahas riwayat asal-usul nama tersebut. Antropolinguistik adalah ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa yang mempengaruhi kebiasaan, adat istiadat, etika, dan sistem kekerabatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk  mengidentifikasi toponimi desa-desa di Kecamatan Sirandorung berdasarkan aspek penamaannya. Mendeskripsikan makna toponimi desa-desa di Kecamatan Sirandorung. Mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam toponimi nama desa di Kecamatan Sirandorung. Teori yang digunakan dalam adalah teori antropolinguistik Robet Sibarani, teori makna Mansoer Pateda, dan teori kearifan lokal Sibarani. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat nama-nama desa yang sesuai dengan pengaspekannya yakni pada aspek perwujudan terdapat 21 nama desa, pada aspek kemasyarakatan terdapat 5 nama desa, dan pada aspek kebudayaan terdapat 3 nama desa. Makna dari setiap nama-nama desa berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal, nilai kearifan lokal terbagi menjadi dua bagian yaitu kedamaian dan kesejahteraan. Nilai kedamaian terdapat pada nilai kerukunan dan penyelesaian konflik ada 10 nama desa, nilai kesetiakawanan ada 2 nama desa, nilai komitmen ada 3 nama desa, nilai pikiran positif ada 2 nama desa, nilai rasa syukur ada 1 nama desa. Nilai kesejahteraan terdapat pada nilai kerja keras ada 3 nama desa, nilai gotong royong ada 1 nama desa, dan nilai peduli lingkungan ada 1 nama desa. Ada beberapa nama desa yang tidak mempunyai nilai kearifan lokal karena penamaannya dibuat sesuai dengan pengalaman dan keadaan alam yang dirasakan masyarakat setempat.
a LEGENDA SIBORU LOPIAN DI DESA ONOM HUDON KECAMATAN PARLILITAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN KAJIAN FOLKLOR Roberto Gurning; Ramlan Damanik
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.684 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.70

Abstract

Artikel ini berjudul “Legenda Siboro Lopian di Desa Onom Hudon Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Kajian Folklor”. Dalam aritkel ini membahas bagaimana Legenda Siboru Lopian di Desa Onom Hudon serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, serta fungsi kepercayaan rakyat terhadap legenda Siboru Lopian. Sumber data maupun informasi mengenai Siboru Lopian didapat dari Buku yang berjudul “Lopian Putri Sisingamangaraja XII” serta beberapa sumber lainnya seperti wawancara secara langsung di Desa Sionom Hudon. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori folklor dengan melihat nilai budaya yang terkandung dalam legenda tersebut. Adapun hasil yang didapat adalah bahwa legenda Siboru Lopian mulai terlupakan oleh masyarakat  bahkan di Desa Sionom Hudon tersebut. Siboru Lopian merupakan seorang wanita pejuang dari tanah Batak. Ritual terhadap Sisingamangaraja XII sudah mulai dilupakan. Parmalim merupakan aliran kepercayaan disaat itu. Kematian Sisingamangaraja XII disebabkan oleh darah Siboru Lopian yang terkena kepada dirinya. Pasukan Sisingamangaraja XII tewas oleh pasukan Belanda.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR Rosita Putri Rahmi; Nur Meli; Kusdar Kusdar
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.905 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.71

Abstract

Sifat-sifat cahaya masih menjadi konsep IPA yang dirasa sulit oleh siswa kelas IV SDN 001 Muara Badak. Oleh karena itu, Peningkatan hasil belajar IPA melalui model Project Based Learning (PjBL) berbasis STEM merupakan tujuan dari penelitian ini, khususnya terkait materi sifat-sifat cahaya. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 001 Muara Badak tahun pembelajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 siswa dengan tiga siklus. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai hasil belajar siswa pada pra siklus adalah sebesar 52,6 dengan persentase siswa tuntas sebesar 20%. Pada siklus I  persentase siswa tuntas sebesar 65% dan terdapat persentase peningkatan sebesar 18,1%. Pada Siklus II persentase siswa tuntas 90% dan terdapat persentase peningkatan sebesar 52,04%. Pada periode akhir siklus III mencapai peningkatan hasil belajar sebesar 71,04%. Dari hasil penelitian dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya melalui model Project Based Learning Berbasis STEM kelas IV di SDN 001 Muara Badak tahun pembelajaran 2021/2022 mengalami peningkatan.
DESKRIPSI SOAL DENGAN KARAKTERISTIK NUMERASI Husnul Khotimah
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.907 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.72

Abstract

Penyusunan soal dengan karakteristik numerasi merupakan hal yang baru bagi guru. Hal ini menjadi alasan bahwa seorang mahasiswa Pendidikan matematika sebagai calon guru dituntut dapat menyusun soal tersebut dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soal karakteristik numerasi yang disusun mahasiswa berdasarkan bentuk soal, soal cerita serta hubungan konsep-konsep untuk menyelesaikan masalah. Sumber data adalah 10 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dimana setiap mahasiswa menyusun 3 soal. Berdasarkan hal tersebut maka data penelitian ini berupa dokumentasi soal yang telah disusun mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa bentuk soal yang paling banyak disusun oleh mahasiswa adalah pilihan ganda (33,3%). Selain itu, soal yang disusun mahasiswa sudah berbentuk cerita, baik ditambahkan dengan informasi baru maupun hanya berdasarkan informasi yang diberikan. Pada bagian konsep, soal yang disusun dihubungkan dengan berbagai konsep seperti diskon, perbandingan, membaca tabel, mata uang serta operasi bilangan bulat.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN 009 SUNGAI KUNJANG Erna Suhartini; Wandini Intan Ayu; Buhari Muhammad Ramli
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.409 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.73

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pendidikan terhadap media pembelajaran yang mengimbangi kemajuan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 materi gaya pada siswa kelas IV di SDN 009 Sungai Kunjang. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan prosedur pengembangan model Borg and Gall yang dimodifikasi peneliti menjadi 5 tahapan yaitu meliputi tahap pengumpulan informasi, pengembangan produk awal, validasi produk yang ditinjau oleh validator, uji coba, dan penyempurnaan produk. Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan dalam penelitian ini adalah yang berupa analisis kebutuhan, penilaian kelayakan media, dan respon peserta didik. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis Articulate Storyline yang telah dilakukan penilaian kelayakan mendapatkan rata-rata persentase oleh ahli media sebesar 80,5% yang berarti dalam kategori “tinggi”, mendapatkan rata-rata persentase oleh ahli materi sebesar 96,875% yang berarti dalam  kategori “sangat tinggi”, dan dari hasil kuesioner respons peserta didik sebanyak 28 peserta didik dengan uji coba kelompok kecil mendapatkan hasil respons positif hasil rata-rata persentase 94,92% dan kelompok besar mendapatkan hasil rata-rata persentase 98,10% yang keduanya berarti dalam kategori “sangat tinggi”.
ANALISIS PERISTIWA TUTUR DALAM UPACARA ADAT SAUR MATUA ETNIS BATAK TOBA : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Anis Luul Khoir; Asriaty R Purba
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.671 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.74

Abstract

Artikel ini mengkaji perihal bagian-bagian upacara kegiatan Batak Toba dan pidato-pidato yang ada. Kajian ini ialah kajian penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori sosiolinguistik Dell Hymes (1972). Hasil kajian menunjukkan bahwa peristiwa tutur berikut terjadi pada Upacara Kegiatan adat Batak Saur Matua Toba: Tahap pertama Moppo, tahap ke-2 Mangonda-ondai dan panggalangon, tahap ke-3 Partuatni na saur matua. Data peristiwa tutur pada Upacara Kegiatan adat saur matua etnis Batak Toba ini terdapat 67 data.Yang mana Setting and scene diadakan digedung wisma, dan dihalaman, pada saat kegiatan moppo, mangonda-ondai dan kegiatan partuatni na saur matua. Participants pada kegiatan tersebut ialah pihak hulahula, suhut, panamboli, suhut na martinodohon, anak, pamimpin gareja, boru, pariban suhut, tulang rorobot, hulahula naposo, dan boru suhut, ale-ale, dan seluruh undangan yang ada di tempat kegiatan. Ends pada kegiatan ini ialah untuk menjawab pertanyaan yang di berikan pihak lawan tutur, untuk menjawab pernyataan dari lawan tutur, menghibur pihak yang berduka, memberi semangat, memberi berkat, meminta maaf, berterima kasih, mendoakan, dan mempersilahkan. Act sequence yang terdapat pada kalimat pada kegiatan ini ialah bentuk ujaran non formal, kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat seruan, kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah. Key pada kegiatan saur matua Op.Louis Demak ini ada beberapa, yakni singkat, suara meninggi, suara merendah, suara netral, perasaan lega, sedih, senang, terharu, penuh harap, ekspresi bertanya, dan memohon. Instrumentalities pada kegiatan ini ialah bahasa lisan. Norm of interaction and interpretation  ialah sopan santun dan saling menghargai. Genre yang terdapat pada kegiatan ini ialah dialog, narasi, nyanyian, pepatah, pantun, nasihat, ayat, doa, dan permohonan. Manfaat adanya penelitian ini ialah bisa menambah wawasan peneliti mengenai penelitian terkait dan diharapkan bisa memberikan masukan informasi dan acuan untuk melestarikan warisan budaya masyarakat di Indonesia.
PERAN TOLU SAHUNDULAN LIMA SAODORAN DALAM UPACARA MANGGALAR ADAT MARHAJABUAN PADA ETNIK SIMALUNGUN : KAJIAN TRADISI LISAN Risdayanti Situngkir; Herlina Herlina
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.025 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.75

Abstract

Tujuan dilakukannya upacara manggalar adat adalah untuk menyelesaikan adat yang tertunda. Penelitian ini menggunakan kajian tradisi lisan membahas mengenai peran tolu sahudulan lima saodoran terhadap pelaksanaan manggalar adat marhajabuan dalam masyarakat Simalungun. Penelitian ini membahas mengenai unsur tolu sahundulan lima saoduran, tahap pelaksanaan dan peran tolu sahundulan lima saodoran dalam upacara manggalar adat maharjabuan pada etnik Simalungun. Landasan teori yang digunakan dalam menganalisis masalah ini adalah teori tradisi lisan yang dikemukakan oleh Neuman dengan menggunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tradisi manggalar adat dilakukan jika terdapat sepasang suami istri yang melakukan pernikahan disebabkan oleh hal-hal yang memaksakan mereka untuk melakukan upacara pernikahan tanpa adat istiadat. Dalam pelaksanaan upacara manggalar adat maka harus melibatkan tolu sahundulan lima saodoran sebagai penggerak utama untuk melakukan upacara adat. Manggalar adat dilakukan agar seseorang mendapat kebebasan dalam melakukan aktivitas adat istiadat.
Kearifan Lokal Dalam Tradisi Paijur Batu Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Lobu Tua Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah Yusnia Matondang; Herlina Herlina
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.913 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.76

Abstract

Kajian akademik ini berjudul “Kearifan Lokal Dalam Tradisi Paijur Batu Masyarakat Batak Toba Desa Lobu Tua Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah” dan judul lengkapnya adalah “Kearifan Lokal Dalam Tradisi Paijur Batu Masyarakat Toba”. masyarakat Batak.” Dalam artikel ilmiah ini, dibedah praktik paijur batu yang umum di kalangan masyarakat Batak Toba dusun Lobutua. Fokus utama penelitian ini adalah tahapan-tahapan tradisi paijur batu pada masyarakat Batak Toba di Desa Lobutua serta signifikansi pemanfaatan kearifan lokal dalam tradisi paijur batu pada masyarakat Batak Toba di Desa Lobutua. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tahapan-tahapan tradisi paijur batu yang dipraktikkan oleh masyarakat Batak Toba di Desa Lobutua, dan (2) mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang dipraktikkan oleh masyarakat Batak Toba di Desa Lobutua yang termasuk dalam paijur. tradisi batu. Penelitian ini memanfaatkan konsep kearifan lokal yang dikembangkan oleh Robert Sibarani. Selain itu, pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan temuan penelitian lapangan, ada tujuh fase tradisi paijur batu dalam masyarakat Batak Toba, khususnya di Desa Lobu Tua. Selain itu, ada sebelas nilai kearifan lokal. Dalam rangka membantu terpeliharanya budaya Batak Toba di Desa Lobu Tua yang sedang mengalami transisi budaya, maka akan dilakukan penilaian tentang nilai-nilai kearifan lokal.

Page 7 of 17 | Total Record : 163