Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Model Pembelajaran Keaksaraan Menggunakan Media “Lagu Aksara” A. Ismail Lukman
Jurnal AKRAB Vol. 5 No. 2 (2014): Juni 2014
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v5i2.89

Abstract

Dalam konteks pemberantasan buta aksara diperlukan metode khusus dalam pembelajaran keaksaraan. Media dipandang sebagai alat atau sarana pembelajaran yang memainkan peran dalam menyampaikan materi-materi keaksaraan. Inovasi media pembelajaran menjadi kunci keberhasilan program keaksaraan, salah satunya dengan pemanfaatan media “lagu aksara” sebagai bentuk pengembangan media audio visual. Keaksaraan menjadi permasalahan tersendiri bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Buta aksara merupakan salah salah satu bentuk ketertinggalan yang menjadi persoalan, dimana masyarakat yang mengalaminya tidak memiliki daya guna sama sekali. Semua masyarakat ingin menempati posisi teratas dan menjadi nomor satu di tempat dia berada. Namun, masyarakat yang mengalami buta aksara sangat jauh dari impian tersebut, tempat terbawah dan menjadi pekerja kasar merupakan tempat yang mau tidak mau akan menjadi tempatnya.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan Nonformal di PKBM Tiara Dezzy Samarinda Andi Ismail Lukman
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v5i2.43669

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pemberdayaan yang dilakukan pada PKBM Tiara Dezzy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, yaitu: Pertama. Tahap penyadaran tidak dilakukan oleh pihak PKBM Tiara Dezzy. Penyelenggara PKBM langsung mendata dan memanggil masyarakat untuk bergabung dan mengikuti program pemberdayaan. Kedua. Tahap transformasi pengetahuan, materi/bahan pembelajaran tidak semuanya bersifat potensi lokal. Pelaksanaan pembelajaran atau pelatihan bersifat partisipatif sehingga masyarakat turut aktif dalam pembelajaran, dan jadwal pembelajaran ditentukan sendiri oleh warga belajar. Ketiga. Tahap peningkatan pengetahuan untuk kemandirian masyarakat, warga belajar belum mandiri. Akan tetapi, terjadi perbaikan pendidikan dan perbaikan tindakan. PKBM Tiara Dezzy belum melakukan pemberdayaan secara tuntas karena hanya melakukan tahap transformasi pengetahuan. Penyelenggara PKBM memaknai pemberdayaan masyarakat sama dengan pengembangan kapasitas, padahal tidak demikian karena pengembangan kapasitas hanya bagian dari proses pemberdayaan masyarakat. Community Empowerment through Non-Formal Education in Tiara Dezzy Community Learning Center Samarinda Abstract: This study aims to see the empowerment process carried out at CLC Tiara Dezzy. This research uses qualitative method with descriptive research type. Data collection techniques were observation, interviews, and documentation. The results of this study, namely: First. The awareness stage was not carried out by CLC Tiara Dezzy. CLC organizers immediately record and call the community to join and participate in the empowerment program. Second. The transformation stage of knowledge, learning materials/materials are not all local potential. The implementation of learning or training is participatory so that the community is actively involved in learning, and the learning schedule is determined by the learning residents themselves. Third. The stage of increasing knowledge for community independence, learning residents are not yet independent. However, there has been improvement in education and improvement in action. CLC Tiara Dezzy has not done empowerment completely because it only performs the knowledge transformation stage. CLC organizers interpret community empowerment as the same as capacity building, even though this is not the case because capacity building is only part of the community empowerment process. 
PERAN INSTRUKTUR DALAM PROSES PEMBELAJARAN KURSUS MENGEMUDI DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) BORNEO SAMARINDA Opitasari Opitasari; Ridwan Ridwan; A. Ismail Lukman
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v3i1.1165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran instruktur dalam proses pembelajaran kursus mengemudi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Borneo Samarinda, subjek penelitian didapat dari hasil pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dari data wawancara berupa narasumber dari penelitian ini terdiri dari pengelolah/penanggung jawab, Instruktur kursus mengemudi dan Peserta Kursus mengemudi. Subjek dari observasi berupa peneliti langsung ke Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Borneo Samarinda untuk mengamati langsung peran instruktur dalam proses pembelajaran kursus mengemudi. Selanjutnya subjek dari dokumentasi pada penelitian ini berbentuk tulisan dan foto yang di dapat pada saat observasi berlangsun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Peran instruktur sebagai Informator, Fasilitator, Motivator dan Evaluator. Pada proses pembelajaran yang mana langsung diikuti oleh peserta kursus dan didampingi oleh instruktur agar optimal dalam mengikuti pelatihan mengemudi. Kegiatan kursus mengemudi yang didukung oleh fasilitas yang memadai sebagai penunjang keberhasilan tujuan yang ditetapkan sebelumnya
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN WARGA BELAJAR PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BALIKPAPAN TIMUR Lyvia Hasviana; Riyadi Riyadi; A. Ismail Lukman
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v2i2.1191

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar antara tutor dengan warga belajar. Salah satu program pendidikan masyarakat ini adalah program kesetaraan paket c program ini setara dengan sekolah menengah atas (SMA/MA). Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah a) untuk mengdeskripsikan pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan timur, b) untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan timur. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif penggunaan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) Proses pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan Timur terdiri dari tiga tahapan yaitu a) tahap persiapan yang meliputi koordinasi tutor dengan pengelola yang berkaitan dengan pembelajaran, b) tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi pendidik, metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan bahan ajar pembelajaran, c) tahap evaluasi dilakukan dengan evaluasi harian, evaluasi bulanan, evaluasi semester. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c terdapat faktor pendukung yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan pembelajaran yang kondusif, warga belajar yang umur produktif serta tutor yang berpengalaman dalam pembelajaran. Faktor penghambatnya yaitu keterbatasan pemahaman teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring dan keterbatasan dalam mengontrol warga belajar saat berlangsung pembelajaran daring ini
PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK UNTUK KESEHATAN LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT BINAAN CSR FUEL TERMINAL PERTAMINA SAMARINDA Karlos Joshua Kefi; Saraka Saraka; A Ismail Lukman; Mustangin Mustangin
Wahana Pendidikan Vol 9, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v9i2.7713

Abstract

Permasalahan lingkungan merupakan salah satu isu permasalahan yang terjadi di masyarakat yang disebabkan oleh penumpukan sampah. Oleh karena itu perlu ada solusi dalam pengurangan sampah di masyarakat. Hal ini diperlukan keterampilan yang memadai dari masyarakat sehingga masyarakat dapat mengolah sampah menjadi pupuk organik. Penelitian ini mengungkap bagaimana pelaksanaan pendidikan nonformal melalui pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan Tim CSR Fuel Pertamina sebagai pengelola program pelatihan, Instruktur Pelatihan, dan Masyarakat sebagai peserta pelatihan. Hasil penelitian membuktikan bahwa proses pelatihan dilaksanakan dalam beberapa tahapan mulai dari tahapan perencanan dengan penilaian kebutuhan masyarakat, tahapan perancangan program berdasarkan kebutuhan masyarakat, pengkondisian peserta pelatihan dan perekrutan instruktur pelatihan. Tahapan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan praktek sesuai dengan tujuan pelatihan yaitu peningkatan keterampilan masyarakat sehingga perlu adanya praktek. Proses pelatihan fleksibel dan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan masyrakat serta adanya proses evaluasi program pelatihan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pelatihan.
Pemberdayaan Berbasis Pendidikan Keterampilan Membatik Untuk Peningkatan Kapasitas Perempuan Di LKP At - Tiqna Istika Ayu Lestari; Albert Richart Singal; Sri Wahyuni; Mustangin Mustangin; A Ismail Lukman
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 9, Nomor 3, November 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i3.34614

Abstract

This study aims to examine in more depth how women's empowerment based on non-formal education in the development of batik skills in LKP -At – Tiqna. The approach to this research uses qualitative research. The method of data collection uses the method of interview, observation, study of documents. Data analysis is carried out using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validity techniques use source trangulation and triangulation techniques. The results of this research related to women's empowerment based on non-formal education are that there are several processes starting from awareness to increase women's interest in being involved in empowerment programs. The awareness process is carried out by identifying the needs to formulate needs that are used as a basis for program decision making. Next is mendorngong and invite women to participate in the program by socializing the program to the wider community. The knowledge transformation process is carried out with training as an effort to provide knowledge and skills for women that are adapted to women's conditions and carried out by material delivery methods and practices. Furthermore, assistance to increase women's independence in batik development.
Analysis of Factors Influencing the Success in Implementing Non-Formal Education Programs for MSMEs Actors in Rumah BUMN Samarinda Mustangin Mustangin; Hepy Tri Winarti; A Ismail Lukman; Muhammad Fauzan Akbar; M Iqbal
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 9, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v9i1.47115

Abstract

Abstract: The implementation of non-formal education programs by non-formal educational institutions must have supporting factors and obstacles that affect the implementation process. This study aimed at revealing what factors affect non-formal education implementation. This is qualitative research with the descriptive method. The approach and method were chosen because it is in accordance with the purpose of the study, i.e. to reveal in detail what factors affected the non-formal education process in Rumah BUMN Samarinda (center for state-owned enterprises in Samarinda). The data were collected using the interview technique by digging data from sources or informants, namely Rumah BUMN Samarinda managers, tutors or educators in Rumah BUMN Samarinda, and learning residents. The data were then analyzed in several steps, i.e. data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal. The results of the study proved that the factors that affect the implementation of non-formal education programs in Rumah BUMN Samainda are the availability of educators or Tutors of BUMN Samarinda, the interest of MSMEs in Rumah BUMN Samarinda, as well as facilities provided by the managers of Rumah BUMN Samarinda to support the learning process. 
The Implementation of Training Programs to Make Tumpeng for the Community Hamdani Hamdani; A Ismail Lukman; Albert Richart Singal; Mustangin Mustangin; Hepy Tri Winarti; Muhammad Alisalman
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 9, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v9i2.50039

Abstract

The background of this research is the Empowerment of Citizens Learning through a Training Program to make Tumpeng in Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Samarinda give an influence on Knowledge, Attitudes and Skills. The purpose of this study is how the process of implementing the training program makes Tumpeng rice, as well as reviewing factors that inhibit and support the factors and impacts of the Training Program to make Tumpeng in SKB Samarinda City. The type of research used is the Type of Qualitative Research Method. The data sources in this study are the Head of Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Samarinda, Tutors and Learners. Data Collection techniques using Observation, Interviews and Documentation. Data Analysis techniques include Data Collection, Data Reduction, Data Display and Conclusion Drawing. The results of this research are (1) program planning is carried out through the identification of needs to the community (2) the implementation of the program is related to the learning process using methods of delivering material and practice to improve knowledge and skills and (3) evaluation is implemented to see the success of the program. Supporting Factors for Training Programs make Tumpeng is an excellent Learners Response, The Presence of Competent and Experienced Speakers. Factor The existence of other jobs such as gardening.
Social Capital in the Capital Region of the Archipelago (Case Study of Telemow Village, Sepaku District, North Penajam Paser Regency, East Kalimantan) A. Ismail Lukman; Laily Fadhilah; Arwin Sanjaya; Ahmad Sidik
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 4 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i4.8373

Abstract

Most of the people of Telemow village are immigrants, but can live in harmony and peace. This study aims to determine the social capital that becomes the grip and glue of the community in Telemow village. The type of research used is qualitative research and is described descriptively. Determination of informants by means of purposive sampling and saturated sampling technique. In obtaining research data, the researcher used observation, interview, and documentation techniques. The collected data is then analyzed using interactive model analysis techniques, namely the data is reduced, then presented, and finally concluded or verified. The researcher uses data/source triangulation in examining the data. The results of the study are: 1) Forms of social capital, namely a) Mutual cooperation. Gotong royong activities are in accordance with needs and are not scheduled and the funding comes from non-governmental organizations in the form of environmental cleaning activities, repairing small-scale village infrastructure, and helping communities affected by disasters such as illness, accidents, and so on. In addition, there is also a scheduled mutual cooperation that is carried out simultaneously in all village areas every year and the funding is sourced from the Village Fund called Bulan Bakti. b) Formal and informal forums. Formal forums include Gapoktan, Pokdakan, PKK, KB Village, and Dasawisma. Meanwhile, informal forums take the form of patrols, sports, and Gerakan Sedekah Harian. 2) Factors that influence social capital are trust, norms, and social networks. The social capital that is built in the Telemow village community becomes the glue that is able to arouse a sense of concern, tolerance, togetherness, trust, and brotherhood among the community so as to create harmony, unity, and oneness. The more often people meet, gather, and share stories, the potential to reduce conflict.
ANALISIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS KETERAMPILAN BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK Dian Indria Astuti; Saraka Saraka; Hepy Tri Winarti; A Ismail Lukman; Mustangin Mustangin
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat Vol 7, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jmm.v7i2.17262

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pemberdayaan ibu rumah tangga berbasis keterampilan budidaya tanaman hidroponik di Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud untuk menganalisis lebih dalam bagaimana proses pemberdayaan masyarakat keterampilan budidaya tanaman hidroponik. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara dengan ketua kelompok, pengelola, dan anggota kelompok budidaya tanaman hidroponik, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah  reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan berbasis keterampilan budidaya tanaman hidroponik pada tahap penyadaran yang meliputi kegiatan sosialisasi program untuk meningkatkan pengetahuan awal perempuan dan diskusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Kemudian tahap pengkapasitasan yang meliputi pelatihan program dan praktek lapangan. Selanjutnya tahap pendayaan yang meliputi fasilitasi dan evaluasi.  Kata Kunci : Pemberdayaan Perempuan, Keterampilan, Budidaya Hidroponik AbstractThe purpose of this study was to analyze the process of empowering housewives based on hydroponic cultivation skills in the East Sempaja Village, Samarinda City. This research method uses a qualitative approach with the intention of analyzing more deeply how the community empowerment process of hydroponic plant cultivation skills. Data collection in this study included interviews with group leaders, managers, and members of the hydroponic cultivation group, observation and document study. The data analysis technique used is data reduction, data display and conclusion drawing. The results showed that the skill-based empowerment process of hydroponic cultivation at the awareness stage included program socialization activities to increase women's initial knowledge and discussions to increase community awareness. Then the capacity building stage which includes program training and field practice. Next is the empowerment stage which includes facilitation and evaluation. Keywords: Women's Empowerment, Skills, Hydroponic Cultivation