cover
Contact Name
Dwi Prasetyo
Contact Email
dipasso@gmail.com
Phone
+6285163045372
Journal Mail Official
prapanca@stikosa-aws.ac.id
Editorial Address
Jl. Nginden Intan Timur I / 18 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Prapanca : Jurnal Abdimas
ISSN : 27748774     EISSN : 27984117     DOI : https://doi.org/10.37826/prapanca.v1i1
Prapanca : Jurnal Abdimas merupakan jurnal ilmiah multidisiplin yang menyajikan implementasi ilmu dan teknologi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Tujuan dari adanya jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan gagasan dan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi, yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) dalam menangani dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan menerapkan ilmu dan teknologi yang kemudian dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil kegiatan abdimas tersebut dipublikasikan kepada masyarakat luas agar dapat memberikan manfaat praktis maupun teoritis, publikasi secara luas dalam bentuk artikel ilmiah yang dikemas dalam jurnal abdimas. Penulis yang akan mengirimkan naskah ke dalam Prapanca Jurnal Abdimas ini dimohon untuk dapat membaca petunjuk penulisan naskah melalui standar penulisan baku yang sudah ditetapkan. Direncanakan dalam publikasinya jurnal ini akan berdasarkan topik-topik terkini dan dengan jadwal yang sudah tersusun secara periodik. Prapanca : Jurnal Abdimas akan terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada Februari dan Agustus.
Articles 70 Documents
Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Dan Rajin) Pada Kelompok Belajar Binaan Komplek Kodam Jatiwaringin tirtana siregar; Bunga Kasih Asmarani; Cindy Alichia; Magdalena
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 2 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.571 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i2.123

Abstract

Application Of The 5R Culture (Sort, Stabilize, Shine, Standardize, Sustain) in the guided learning group RW 06 Komplek Kodam Jatiwaringin needs to be created and managed continuously so that this learning group can achieve success in the process and results so that every day the children will accustomed to neat culture. 5R Principle (Sort, Stabilize, Shine, Standardize, Sustain) is one of the working principles originating from Japan and has been widely used in large companies throughout the world. This study aims to identify providing counseling in the implementation or application of the 5S principle in every day activities in this association. This type of research is conducted by providing information about 5R in general terms that can be applied in everyday life and can even be a culture that must be maintained. Guided Study Group RW 06 The Jatiwaringin Regional Military Command complex numbered approximately 20-25 elementary level children to the first level. This counseling provides the results of implementing the 5R in the organization which will make this group in their childhood to adolescence able to regulate their life and daily activities regularly.
Membangun Kesadaran Kebersihan Diri dan Lingkungan Pada Siswa TK & SD Tunas Benih Kasih Surabaya Prida Ariani Ambar Astuti; Prayogo Maulana; Agathon Agnar Ramadhan; Danny Alfaridzi; Grace Putri Amelia; Rahman Hakim Averus
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.216 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.126

Abstract

The government continues to strive to educate the public to care about environmental cleanliness. Even so, cases of disease caused by a lack of awareness of environmental hygiene have increased every year. For this reason, awareness of environmental cleanliness needs to be instilled from an early age so that disease cases caused by hygiene problems can be overcome. Preliminary research has identified that there are still many kindergarten and elementary school students in Tunas Benih Kasih Surabaya who are accustomed to littering. Most students are ignorant of the cleanliness of the classroom and school environment by throwing food wrappers and paper carelessly. The findings of this preliminary research then become the basis for the use of educational posters and videos as a tool to build awareness of personal and environmental hygiene in Tunas Benih Kasih Surabaya kindergarten and elementary school students. Educational activities to improve health have been shown to be able to change people's behavior. Determining the theme, formulating messages, choosing words and photos to be used, and combining other elements to make interesting posters and videos, are important stages in making educational videos and posters. In the future, this community service activity can be continued by conducting research using experimental methods to determine the impact of these educational videos and posters on the awareness of kindergarten and elementary school students of Tunas Benih Kasih Surabaya in maintaining personal hygiene and the environment.
Pengembangan Motif Batik Etno Majaphit Pada Komunitas Pembatik Desa Lakardowo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto Masnia Ningsih; Rakhmad Saiful Ramadhani
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.827 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.128

Abstract

The association of ethno majapahit batik craftsmen who are members of the “Lakardowo Village Batik Craftsman” community is an association which is engaged in the production of handicrafts / crafts. Until now, at the age of about four years, the community has the ability to produce quality products that have regional characteristics. However, this community has several obstacles in being able to compete with fellow batik craftsmen from outside the Mojokerto area, among others; can not yet emerge a characteristic that has a strong character to elevate batik ethno majapahit Mojokerto, does not have a patent for the design of the motif or trademark patent, so that in competing with batik craftsmen from areas outside Mojokerto are still not confident and have not received full trust from the market. With the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, through intensive workshops by exploring the existing potential, namely developing ethno majapahit batik motifs, as well as facilitating partners to have patent rights for the motives they produce and also trademark patents registered with Menkumham. And equip ethno majapahit batik craftsmen with online marketing skills that allow them to relate to a wider range of consumers.
Pengembangan Digital Branding Kampung Hidropononik Medokan Ayu Surabaya Jokhanan Kristiyono; Muhammad Reza Patriagama; Adi Atma; Indra Septyan; Rizal Hanafi; Habib Syahrul Asrori
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.536 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.129

Abstract

Produk unggulan Kampung Hidroponik Medokan Ayu saat ini hanya dikenal secara lokal daerah sekitar Kecamatan Rungkut Surabaya. Kegigihan masyarakat Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya untuk merawat dan mengembangkan tanaman tersebut, sangat disayangkan apabila hanya dikenal oleh warga sekitar saja. Perlu adanya pengenalan produk unggulan kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan adanya dukungan internet dan jejaring masyarakat informasi, maka produk unggulan dari Kampung Hidroponik tersebut dapat dikenal jauh lebih luas. Metode yang digunakan dalam pemecahan permasalahan pada pengembangan branding produk unggulan Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya ini merupakan dalam bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis riset. Ada 2 (dua) tahapan dalam metode pelaksanaan yaitu pertama adalah riset dan kedua adalah pelaksanaan kegiatan berbasis riset. Riset yang dilakukan adalah riset produk dengan observasi produsen dan konsumen sebagai target pasar produk sayuran dari Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya. Berikutnya adalah pengelolaan data hasil riset pada tahap pertama menjadi dasar pelaksanaan pengembangan branding produk Kampung Hidroponik Medokan Ayu. Melalui 9 (Sembilan) program pengabdian masyrakat ini bertujuan untuk pengembangan branding melalui sosial media, maka informasi tentang produk unggulan hidroponik dari Medokan Ayu ini dapat dikenal pada seluruh penduduk Kota Surabaya secara lokal, masyarakat Indonesia secara nasional hingga mancanegara secara global. Hasilnya, 9 program kerja yang sudah terlaksana, terdapat 2 (dua) program yang tidak dapat terlaksana dengan optimal, yaitu pembuatan kemasan dan sosialisasi media digital untuk masyarakat kampung Hidroponik Medokan Ayu. Ini dikarenakan terjadi pandemic Covid-19 kota Surabaya harus melakukan protokol kesehatan dengan batasan kegiatan yang mengumpulkan massa, maka kegiatan sosialisasi dan pendampingan penggunaan media digital sebagai media digital branding belum terlaksana dengan optimal. Tetapi hal itu tidak menjadi kendala, akhirnya pelaksanaannya dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui medium Google Meet dan video tutorial.
Mengais Asa untuk Kampung 1001 Malam Suprihatin; Aprianto; Firman P; Yuniar KS; Alfenia A; Revianti KD
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.126 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.131

Abstract

Kampung 1001 Malam adalah sebuah pemukiman padat di bawah jembatan tol Dupak Surabaya. Dinamai demikian mengingat kondisi pemukiman yang selalu gelap karena kurangnya cahaya di kampung itu. Selain selalu berada dalam suasana malam (gelap), kampung tersebut kumuh dan tak tersentuh pembangunan. Kampung ini dihuni oleh warga yang rata-rata bekerja sebagai pemulung, buruh bangunan, atau pengemis. Kelompok marjinal yang terpinggirkan dari akses ekonomi, sosial, dan politik. Suatu ironi mengingat keberadaannya yang tepat di bawah simbol pembangunan kota, jalan tol. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mengawali program pengabdian masyarakat mahasiswa Stikosa-AWS berupa pembuatan video dokumenter tentang Kampung 1001 Malam. Selain video tersebut mahasiswa juga memberikan paket bantuan pendidikan kepada warga. Meski terbatas, dua pilihan kegiatan tersebut terpaksa diambil karena program pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah di kampung itu tidak dapat dilaksanakan akibat pandemi.
Strategi Komunikasi Lingkungan Membangun Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Sungai Jagir arkansyah; Edelweis Putri Prima; Wiwin PA; Ananda ACP; Gabriela NVM; Arman DP
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.216 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.132

Abstract

Keberadaan kali jagir Surabaya penting untuk keberlangsungan perekonomian dan hidup masyarakat, industri, dan niaga di sekitar bantaran kali. Air dari kali jagir menjadi sumber untuk PDAM Surabaya yang di olah menjadi air konsumsi minum secara otomatis juga bergantung pada kondisi kualitas air. Untuk warga stren kali Jagir, diharapakan mempunyai peran untuk menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berupaya untuk membangun kesadaran warga terkait lingkungan sungai yang menjadi sumber utama kehidupan manusia melalui penerapan komunikasi lingkungan dan bagaimana strategi komunikasi dilaksanakan. Pada kesadaran tersebut perlu dilakukan secara kolektif untuk bersama menjaga lingkungan hidup agar mengurangi kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan. Peneliti menggunakan metode survei dengan penerapan studi kualitatif deskriptif yakni peneliti melakukan wawancara dan observasi dengan terjun ke lapangan untuk meneliti kondisi objek dan memahami fenomena sosial dari sudut pandang secara alami. Dalam pelaksanaan pengadian masyarakat, peneliti menghasilkan produk media infografis berupa banner informasi pencemaran air sungai Jagir kepada warga di lokasi terkait.
Strategi Komunikasi Pariwisata Pada Masyarakat Dan Pembudidayaan Ekosistem Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar N. Wibawanti Ratna Amina; Yunita K; Nur Aisyah K; Shoffiana DM; Allan KC; M.Ade S
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.817 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.133

Abstract

Strategi komunikasi adalah kombinasi dari semua elemen komunikasi yang berawal dari komunikator hingga pada pengaruh (efek) yang diterima untuk mencapai tujuan yang optimal Menurut Middleton dalam Cangara (2013:61). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengangkat tentang bagaimana strategi komunikasi dalam pengenalan pariwisata pada masyarakat dan pembudidayaan ekosistem kebun raya hutan mangrove Gunung Anyar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan dalam mempromosikan/ memperkenalkan wisata hutan mangrove Gunung Anyar pada masyrakat. Dalam riset pra kkl ini kelompok kami sepakat untuk membahas tentang strategi untuk mempromosikan hutan mangrove dengan memanfaatkan sosial media misalnya seperti instagram selain itu juga dalam kelompok kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk memahami cara merawat hutan mangrove dan lingkungan disekitarnya.
Pendekatan Partisipatif Dalam Memberdayakan Pemasaran Online UMKM di Kampung Krupuk Sukolilo Surabaya Moch. Djauhari; Rama Abi Kumara; Andini Putri; Yusuf A; Muclis Adi; Rona Ayu
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.145 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.134

Abstract

Sebagian warga Kenjeran di kampung kerupuk sukolilo kota Surabaya berprofesi sebagai nelayan dan menjual hasilnya berupa kerupuk ikan, kerupuk teripang, kerupuk cumi, dan kerupuk lorjuk. Penjualan produk dilakukan melalui 75 toko secara tradional karena para pedagang tidak memahami penjualan secara online. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak pedagang kerupuk olahan laut Kenjeran dapat memanfaatkan teknologi dan memahamai penjualan secara online untuk produk kerupuk olahan hasil laut sehingga dapat membantu mempercepat perputaran dagang. Metode yang dipakai adalah pendekatan partisipatif dengan pertimbangan bahwa pelibatan aktif subyek penelitian pengabdian merupakan faktor yang penting untuk menentukan program yang tepat sasaran, berorientasi praktis, pemberdayaaan dan berkelanjutan. Hasil ini menunjukan bahwa model partisipatif dalam pengenalan dan penerapan teknologi untuk yang dilakukan sangat efektif dan tepat sasaran pada warga kampung kerupuk olahan laut, penjualan secara online mampu dilakukan oleh warga kampung kerupuk tanpa meninggalkan penjualan secara tradisional.
Pengembangan Pemasaran Desa Batik Jetis Di Era Digital Mucholil; I Gede Oka R; Iman Iswari; Fahmi RS; Indra BP; Linggar MS
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.999 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.135

Abstract

Penelitian ini berdasarkan tentang mulai meredupnya minat batik lokal dimasyarkat sehingga kurangnya ketertarikan terhadap batik lokal , tujuan tim KKL dalam penelitian ini adalah menghidupkan kembali minat masyarakat dengan cara memanfaatkan teknologi yang ada seperti instagram dan website dengan pemasaran industri kreatif yang kemungkinan besar akan menarik minat masyarakat kembali dengan menampilkan sesuai dengan era yang sedang berkembang pada saaat ini , dengan ini kemunginan bisa menarik kembali minat masyarakat yang sudah mulai pudar dan target utamanya adalah kalangan milenial dengan menggunaan sosial media yang sering mereka akses. Dengan ini kita harapkan tempat yang kita teliti ini mendapatkan feedback yang menguntungkan untuk daerah tersebut bisa menjadi besar dan bisa mejadi tempat pembeljaran yang membuat batik semakin berkembang dan menjadi sasaran utama masyarakat untuk mencari batik yang bagus dan indah. Dengan metode memanfaatkan media masa di harapkan mampu membantu pengembangan pemasaran batik lokal.
Pelatihan Pengisian Konten Website bagi Karang Taruna di Lingkungan Kelurahan Kauman Irmalia Suryani Faradisa; Febriana Santi W; Widhy Wahyani
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 1 (2021): Prapanca: Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.768 KB) | DOI: 10.37826/prapanca.v1i1.136

Abstract

Malang is the second largest city after Surabaya in East Java, and is one of the best colonial city planning results of the Dutch East Indies. This can be seen from the many relics of colonial architecture that still stand majestically and environmental systems that have historical value. Malang City Center in 1914 was located in kayutangan area to Malang city square. Kayutangan area of Malang city is located on Jalan Basuki rahmat gang VI, Kauman Subdistrict Klojen. Since April 22, 2018 Kayutangan village has been designated as a heritage area by the Malang city government. Kampung Kayutangan offers cultural tourism with historical education, by showing the architecture of dutch colonial heritage houses that are still preserved to this day. There are about 60 houses identified as colonial buildings. Not only the architecture of buildings, equipment or antiquities that exist there but also kayutangan village still holds many remnants of past civilizations such as the tomb of Honggo Kusumo mbah, tandak cemetery, krempyeng market, Dutch irrigation, waterways, thousand stairs and other points that have high historical value in Malang. With all its advantages as a heritage village has a social impact on the economic development in the village. Now the village is visited by many local tourists and there are also foreign tourists. Based on this, a website was created to be able to publish kayutangan village. Abdimas activities aim to train and assist kampung heritage youth in filling the content of this website so that they can update the website with the latest circumstances of the development of kampung heritage. The expected benefits of this training are: Kampung Heritage can be more famous and it is expected that the economy of the community will increase with the number of tourists visiting.