cover
Contact Name
Gunawan
Contact Email
gunawan@unram.ac.id
Phone
+6281246673311
Journal Mail Official
jppm.fkip@unram.ac.id
Editorial Address
Kampus FKIP Universitas Mataram, Jln. Majapahit No. 62 Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat
Published by Universitas Mataram
ISSN : 26147947     EISSN : 26147939     DOI : https://doi.org/10.29303/jppm
Core Subject : Education,
PPM ini merupakan wadah publikasi ilmiah di bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh dosen maupun kelompok masyarakat lainnya. Jurnal ini menerima artikel hasil pengabdian maupun pemberdayaan masyarakat pada semua bidang baik pendidikan, seni, sosial budaya, ekonomi, hukum, pertanian, perikanan, dan lain-lain baik yang berbentuk penyuluhan, pendampingan, bimbingan teknis, dan jenis kegiatan lain yang relevan. Jurnal ini merupakan Open Access Journal dengan e-ISSN 2614-7939 dan p-ISSN 2614-7947, terbit perdana mulai Februari 2018. Dalam 1 (satu) tahun terbit 2 kali yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Mulai 2019 artikel terbit 4 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 525 Documents
TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) BAGI GURU-GURU SMP RAYON 7 MATARAM I Wayan Merta; Nur Lestari; Dadi Setiadi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.005 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1011

Abstract

Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut guru harus memahami dan menerapkan evaluasi keterampilan berpikir tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills). Hasil studi pendahuluan menunjukan bapak ibu guru di SMP Rayon 7 Mataram belum memahami dengan baik teknik membuat instrumen soal HOTS, padahal kebijakan terkait dengan HOTS sudah di instruksikan beberapa tahun yang lalu.. Dengan demikian guru memerlukan pengetahuan dan keterampilan tersebut untuk lebih meningkatkan kualitas evaluasi hasil pembelajaran. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada guru di SMP Rayon 7 Mataram adalah agar :Guru memahami secara komprehensif mengenai level dimensi kognitif; memiliki pemahaman yang baik berpikir tingkat tinggi; dan teknik-teknik penyusunan soal HOTS; serta terampil dalam merencanakan, melaksanakan dan menindak lanjuti hasil evalausi dengan menggunakan soal HOTS. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat  ini adalah dalam bentuk workshop yang lebih berbasis pada praktek  langsung menyusun soal-soal HOTS yang mengacu pada dasar yuridis, studi literatur, dan analisis kebutuhan guru-guru di lingkungan SMP Rayon 7 Mataram. Data hasil pengabdian berupa pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyusun instrumen soal HOTS dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil menunjukan bahwa Sejumlah 70% guru peserta PPM memahami secara komprehensif mengenai level dimensi kognitif; Sejumlah 60% guru peserta PPM memahami dengan baik mengenai berpikir tingkat tinggi;Sejumlah 60% guru peserta PPM memiliki pemahaman yang baik tentang teknik-teknik penyusunan soal HOTS; Sejumlah 50% guru peserta PPM terampil dalam merencanakan, dan menyusunsoal HOTS. Pemahaman dan keterampilan bapak ibu guru peserta PPM menjadi lebih baik, namun demikian perlu peningkatan pemahaman dan belatih keterampilan dalam menyusun berbagai macam bentuk soal HOTS melalui kegiatan  MGMP sesuai mata pelajaran. Selain itu, pimpinan sekolah agar segera memulai melakukan pengembangan instrumen HOTS untuk semua mata pelajaran di sekolah terkait dengan mendukung secara maksimal diantaranya dengan cara memenuhi apa yang dibutuhkan bapak ibu guru untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
PENERAPAN IPTEK UNTUK MENINGKATKAN TANGGAP BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DAN GURU SMP NEGERI 6 MATARAM Syahrial Ayub; Joni Rokhmat; Muh. Makhrus; Jannatin Ardhuha; Ni Nyoman Sri Putu Verawati
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.147 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1012

Abstract

Lombok sebagai salah satu pulau di wilayah Indonesia yang sangat rentan terjadinya gempa bumi. Baru baru ini di tahun 2018 antara bulan Juli sampai Agustus pulau Lombok diguncang 4 kali gempa bumi berkekuatan besar, yaitu 29 Juli 2018 kekuatan 6,4 SR, 5 Agustus 2018 kekuatan 7 SR, 9 Agustus 2018 kekuatan 6,2 SR dan 19 Agustus 2018 berkekuatan 7 SR ditambah dengan rentetan gempa susulan yang mencapai 2500 kali. Hal ini terdampak luar biasa pada masyarakat di pulau Lombok terutama di daerah pantai, pegunungan dan perkotaan. Ditandai dengan hancurnya bangunan dan infrastruktur di daerah yang terdampak dan yang sangat memilukan adalah terdapatnya korban ratusan korban jiwa pada rentetan gempa Lombok ini. Hasil observasi dan studi pendahuluan menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap gempa bumi sangat kurang dan mitigasi gempa bumi juga sangat kurang. Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya sehingga bisa terjadi tiba-tiba seperti saat bekerja, tidur, bermain, dan bahkan juga saat belajar di sekolah. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan menjadi korban gempa bumi demikian juga guru dan perangkat sekolah lainnya. Maka dari itu mereka sangat perlu dibekali konsep gempa bumi, bahaya gempa bumi dan peringatan dini, proses perencanaan evakuasi untuk sekolah, tindakan penyelamatan diri dan prosedur pertolongan pertama pada korban supaya kerugian material dan jiwa dapat diminimalisir. Kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi yang dikembangkan oleh tim pengabdian. Kegiatan tanggap bencana ini melibatkan 36 orang siswa kelas IX, 2 orang guru SMP Negeri 6 Mataram dan 4 dosen FKIP Universitas Mataram. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa, guru dan dosen mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, baik dalam bentuk mendengarkan informasi yang diberikan maupun dalam latihan-latihan yang dipraktekkan. Namun demikian, mereka mengalami hambatan dalam memahami teknik penyelamatan diri dari gempa bumi dan pertolongan pertama pada korban bencana gempa bumi. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar siswa dan guru melatih diri secara kontinu dan berkelanjutan supaya kesadaran akan bencana dan penyelamatan diri dari bencana betul-betul melekat pada diri mereka, sehingga kesadaran siswa, guru terhadap bencana gempa bumi meningkat.
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA GURU-GURU SDN 13 AMPENAN Sri Subarinah; Sripatmi Sripatmi; Sudi Prayitno; Eka Kurniawan
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.84 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1013

Abstract

Banyak guru sekolah dasar kesulitan dalam mengajarkan matematika, khususnya untuk materi geometri. Pembelajaran geometri di SDN 13 Ampenan selama ini diajarkan secara verbal, jarang menggunakan alat peraga matematika (APM). Hal ini dikarenakan kurangnya ketersediaan APM dan APM yang tersedia tidak dilengkapi cara penggunaannya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk melatih guru-guru SDN 13 Ampenan untuk membuat dan menggunakan APM di kelas, khususnya untuk materi geometri bidang datar. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah penyampaian materi secara ceramah dan demonstrasi, praktik pembuatan alat peraga oleh para guru, dan praktik simulasi penggunaan alat peraga oleh kelompok-kelompok guru. Produk yang dihasilkan selama pengabdian adalah alat peraga matematika untuk membelajarkan materi luas daerah persegipanjang, persegi, jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan segitiga. Setelah selesai kegiatan, para guru peserta pelatihan diminta mengisi angket. Berdasarkan hasil pengisian angket didapatkan fakta bahwa guru-guru jarang mendapatkan pelatihan sehingga pelatihan ini dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan profesionalitas guru. Namun para guru menilai bahwa materi yang dilatihkan masih sedikit sehingga mereka berharap untuk diadakan lagi di waktu yang akan datang.
PENYULUHAN TENTANG SUMBER-SUMBER KONTAMINAN LOGAM BERAT PADA SISWA SMAN 1 BELO KABUPATEN BIMA Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Abdul Syukur
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.13 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1015

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari saat ini merupakan hal yang sulit dihindari adanya kontak dengan berbagai sumber logam berat. Logam berat sudah masuk dalam ekosistem alami dan ekosistem buatan. Logam berat masuk dalm tubuh manusia melalui jalur makanan, minuman, pernapasan dan kulit. Pencemaran dan paparan logam berat pada manusia sudah terjadi di berbagai tempat. kehidupan manusia. Karena kebutuhan akan produk dan materi yang mengandung logam berat, maka manusia sulit untuk menghindari adanya paparan dengan logam berat seperti Kadmium (Cd), timbal (Pb), air raksa (Hg),dan  tembaga (Cu).  Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk: Memberikan pemahaman tentang sumber-sumber kontaminan logam berat bagi siswa,  memberikan contoh-contoh pengetahuan yang harus dimiliki agar dapat terhindar dari  paparan kontaminan logam berat, dan memberikan pengetahuan tentang upaya-upaya untuk menghindari diri dari kontaminan logam berat pada siswa SMAN 1  Belo kabupaten Bima dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah : Siswa dapat memahami tentang Sumber-sumber logam berat  yaitu; dari sumber alami utama hadirnya logam Pb, Cu, Cr, Cd, Hg, Ni dan Zn adalah dari aktivitas vulkanik dan kegiatan pertanian bagi manusia. Logam berat dapat berasal dari berbagai sumber seperti pada industri pengolahan bijih logam, industri pestisida, industri pertambangan, industri pelapisan logam dan proses penghilangan cat (paint stripping). Atau juga dapat berasal pencemar logam yang berasal dari makanan yang terkontaminasi oleh logam berat, misalnya makanan hasil laut. Siswa mendapatkan contoh-contoh sumber bahan yang mengandung logam berat baik dari makanan maupun dari obat-obatan pertanian. Upaya yang harus dimiliki oleh siswa SMAN 1 Belo kabupaten Bima dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat adalah menghindari makanan dan sayuran yang terkontaminasi logam berat seperti kerang dari teluk Bima, dan menghindari tempat yang telah terkontaminasi logam berat. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kontak langsung dengan logam logam berat adalah dengan menggunakan pelindung hidung (masker) dalam kehidupan sehari-hari jika terjadi kontak langsung, terutama dengan insektisida, fungisida dan herbisida atau pupuk.
PELATIHAN PENGAWETAN BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) DENGAN METODE PENGAWETAN BOUCHERIE DI HKm AIK BUAL Dwi Sukma Rini; Febriana Tri Wulandari; Kornelia Webliana
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.167 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1017

Abstract

Tanaman bambu tumbuh secara alami dan berumpun di kawasan hutan Indonesia, tak terkecuali di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, pemanfaatan bambu di daerah ini cukup tinggi. Bambu biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan berugak, kerajinan, mebel, dan berbagai souvenir khas daerah. Selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, bambu memiliki fungsi perlindungan terhadap mata air, bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang penting dalam penyerapan CO2. Pengembangan bambu telah dilakukan di HKm Aik Bual, kecamatan Kopang, Lombok Tengah. Bambu di daerah ini merupakan salah satu HHBK yang telah mendapatkan sertifikasi PHBML, sehingga mulai dilirik untuk dijadikan bahan baku oleh perusahaan pengolahan bambu. Namun, hingga saat ini masyarakat masih menjual bambu dalam keadaan segar, padahal bambu memiliki kerentanan terhadap serangan serangga perusak. Hal inilah yang menyebabkan kualitas bambu menurun dan harga jual menjadi rendah. Untuk meningkatkan nilai jual bambu, maka pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk menangani bambu pasca panen perlu ditingkatkan. Mengingat bambu rentan terhadap serangan serangga perusak seperti kumbang bubuk, maka salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas adalah dengan melakukan kegiatan pengawetan bambu pasca panen sebelum dijual. Pengawetan bambu segar dapat dilakukan dengan metode Boucherie saat bambu baru ditebang dan masih memiliki daun. Metode ini sesuai untuk dilakukan masyarakat karena mudah dan murah dalam penerapannya.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PREVALENSI DAN RESIKO PENYAKIT DEGENERATIF Handa Muliasari; Candra Dwipayana Hamdin; Agus Dwi Ananto; Muhsinul Ihsan
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.029 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1018

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan pengelolaan seumur hidup dalam mengontrol kadar gula darah agar dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penyakit diabetes mellitus, pencegahannya, dan pengendaliannya menyebabkan penyakit ini semakin banyak terjadi di masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DM dan melakukan deteksi dini DM. Peserta kegiatan pengabdian adalah orang tua/wali murid di TK Pancasila Narmada Kabupaten Lombok Barat. Program pengabdian meliputi edukasi atau penyuluhan tentang penyakit DM, pemeriksaan gula darah sewaktu dan tekanan darah, serta diskusi dan pendampingan tentang DM. Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan, sejumlah 45 orang peserta telah menerima informasi mengenai DM dengan baik.. Deteksi dini diabetes mellitus dilakukan dengan pemeriksaan gula darah sewaktu menghasilkan sejumlah 9,10 % peserta mengalami diabetes, sejumlah 36,40% peserta mengalami pre diabetes, dan 63,60% memiliki kadar gula darah sewaktu dalam kadar normal. Peserta yang mengalami diabetes juga mengalami hipertensi.
IMPLEMENTASI GASING (GERAKAN ANTI STUNTING) MELALUI PHBS DAN PEMERIKSAAN CACING Iman Surya Pratama; Siti Rahmatul Aini; Baiq Fitria Maharani
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.409 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1019

Abstract

Infeksi cacing tularan tanah disertai ketidakseimbangan asupan gizi berkontribusi pada angka prevalensi stunting 37,2%. Program pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan indikator PHBS dalam pencegahan stunting melalui penyuluhan, demonstrasi, dan pemeriksaan. Sasaran program mampu mendemonstrasikan CTPS 5 Langkah sebagai salah satu indikator PHBS. Peningkatan skor pengetahuan (nilai 3 ke 7) diperoleh melalui pre-post test. Status gizi pendek diperoleh pada 3.03% berdasarkan indeks TB/U. Hasil pemeriksaan telur cacing pada feses 18 siswa negatif. Kegiatan pengabdian mampu meningkatkan pengetahuan jangka pendek sasaran dalam implementasi PHBS terkait penanganan stunting.
WORKSHOP PENERAPAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI GUGUS III PKG KOTA MATARAM Dwi Istati Rahayu; Nurhasanah Nurhasanah; Mulianah Khaironi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.331 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1020

Abstract

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial. Guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para anak didiknya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Guru tidak semata-mata sebagai ‘’pengajar’’ yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai ‘’pendidik’’ yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai ‘’pembimbing’’ yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan anak didik ke perkembangan yang optimal sesuai dengan tugas perkembangan. Oleh karena itu, guru harus kompeten pada bidangnya, sesuai dengan profesi yang diemban. Adapun tujuan dari Pengabdian pada Masyarakat ini adalah: 1. Memantapkan pemahaman pelaksanaan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum PAUD tahun 2013. 2. Menyusun SOP pelaksanaan pengelolaan pembelajran melalui bermain di TK. 3. Mengimplementasikan pengelolaan pembelajran melalui bermain pada gugus 3 PKG kecamatan Mataram. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1. Terlaksanakannya workshop penerapan pengelolaan pembelajaran. 2. Meningkatnya pemahaman guru tentang pengelolaan pembelajaran di PAUD. 3. Tersusunnya perangkat pendukung pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan kriteria pembelajaran di masing-masing sekolah/PAUD dan 4. Terimplementasikan pengelolaan pembelajaran yang baik di setiap sekolah/ PAUD sesuai dengan kondisi masing-masing. Pengabdian pada Masyarakat ini akan dilaksanakan di 7 sekolah/PAUD yang berada di Gugus 3 PKG kecamatan Mataram. Sekolah tersebut terdiri dari: 1. TK Mutiara Hati, 2. TK Widya Mulya, 3. TK Syafa Marwah, 4.TK Tarbiyatul Ummah, 5. TK Andalusia, 6.TK Raudatul Jannah dan 7. KB Hj Rukayah. Dengan metode yang digunakan kegiatan workshop untuk membuat perangkat pembelajaran, mengembangkan media yang digunakan, dan melakukan peer teaching.
WORKSHOP PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM (GC) SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) I Made Sujana; Untung Waluyo; Henny Soepriyanti; Arifuddin Arifuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.624 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1021

Abstract

Digitalisasi dan otomatisasi sebagai dalam Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran guru dan siswa dituntut untuk memiliki ICT Literacy Skills. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk (1) membekali guru-guru Bahasa Inggris di Kota Mataram, Lombok, NTB dengan kemampuan memanfaatkan ICT (Google Classroom) dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (2) membekali guru dengan kemampuan memanfaatkan ICT sebagai solusi pembelajaran dan penelitian tindakan kelas (PTK); dan (3) mengembangkan Google Classroom untuk mata pelajaran masing-masing. Kegiatan dilaksanakan di Mataram dengan melibatkan guru-guru bahasa Inggris berbagai jenjang pendidikan yang berjumlah 16 orang sebagai khalayak sasaran. Medote yang digunakan antara Ceramah, Diskusi, Modelling, dan Praktik (Workshop). Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain: (1) Secara kuantitatif kegiatan ini melampaui target yaitu dari yang direncakan 20 orang menjadi 24 orang; (2) Khalayak sasaran memiliki pengetahuan tentang penerapan Blended Learning dengan Google Classroom dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (3) Masing-masing khalayak sasaran telah memiliki akun Google Classroom masing-masing mata pelajaran (kelas).
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS MELALUI PENDEKATAN NUTRISI DAN PENGOBATAN ALTERNATIF KOMPLEMENTER Siti Rahmatul Aini; Iman Surya Pratama; Baiq Fitria Maharani
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.824 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1022

Abstract

Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) 2014, diperkirakan 9.1 juta orang terdiagnosa diabetes mellitus. Jumlah pasien diabetes mellitus di NTB sebanyak 28825 jiwa pada tahun 2013. Terapi nutrisi dan pengobatan alternatif komplementer telah diketahui dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok asuhan lansia Nurul Islam terkait penatalaksanaan diabetes mellitus menggunakan pendekatan nutrisi dan pengobatan alternatif komplementer. Program terdiri atas penyuluhan, pengukuran data antropometri dan gula darah sewaktu. Sasaran program menunjukkan antusiasme yang tinggi mengenai penatalaksanaan diabetes mellitus menggunakan suplementasi nutrisi dan pengobatan komplementer. IMT sasaran berturut-turut 5,97; 34,32; 37,31; 35,82 % untuk status gizi kurang, ideal, lebih dan gemuk. Kadar gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL untuk 70,15 % peserta. Program Pengabdian Masyarakat telah meningkatkan antusias dan rasa ingin tahu sasaran PPM. IMT dan gula darah sasaran masih belum terkontrol.

Page 7 of 53 | Total Record : 525