cover
Contact Name
Muhamad Sidik
Contact Email
sidik@alimspublishing.co.id
Phone
+6289671418611
Journal Mail Official
sidik@alimspublishing.co.id
Editorial Address
Jl. Waru no. 15 Rawamangun Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL
Published by CV ALIMS PUBLISHING
ISSN : 29643120     EISSN : 29643155     DOI : https://doi.org/10.59024/jikas.v1i2.121
Core Subject : Health, Education,
URNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL (JIKAS), merupakan jurnal yang meliputi bidang keperawatan dengan cakupan Keperawatan Medikal Bedah, meternistik, anak, gerontik, jiwa . Kesehatan , Sosial, Masyarakat Sosial . Jurnal Kesehatan Jurnal ini terbit 1 tahun 4 kali (Februari, Mei, Agustus dan November).
Articles 48 Documents
PREVALENSI KEJADIAN HYPERMETROPIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MA CHUNG MALANG PADA BULAN JULI TAHUN 2024 Prevalence Of Hypermetropia In Students Of Ma Chung University Malang In July 2024 Hendra Yuda; Joko Irawan; Kukuh Mujiono
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 2 No. 1 (2024): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v2i1.984

Abstract

Hypermetropia is a refractive disorder that affects the eye's focus on close objects and can affect academic activities. This study involved 125 students from Ma Chung University Malang, aged 17–24 years, to determine the prevalence of hypermetropia and explore factors that affect their visual health. Data collection was carried out through visual acuity examination using the Snellen chart and questionnaires related to visual habits and duration of gadget use. The results showed that 3.2% of respondents had hypermetropia. Most students (96.8%) used gadgets for more than two hours per day, with 91.2% of them doing so in a lying position, which can increase the risk of eye strain. In addition, symptoms such as blurred vision (58.4%) and eye fatigue (38.4%) were frequently reported. Other risk factors, such as lack of outdoor activities, also contributed to the decline in eye health. Education about healthy visual habits, such as the application of the 20-20-20 rule and regular eye examinations, is essential to prevent worsening of the condition. The results of this study are expected to be a basis for universities in increasing student awareness of the importance of maintaining eye health in the digital era.
Faktor Penentu Stunting pada Anak Balita di Kecamatan Mahu Kabupaten Sumba Timur Denisius Umbu Pati
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1063

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat penting karena berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia pada generasi yang akan datang. Stunting adalah kegagalan tumbuh pada anak kecil (anak di bawah usia 5 tahun) yang tinggi atau tinggi badannya terlalu kecil untuk usianya akibat kekurangan gizi kronis. Tujuan dari penelitian ini ialah melihat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan pola pengasuhan ibu terhadap stunting pada anak balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain case control study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 98 sampel kasus dan 98 sampel control. Uji yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa kerakteristik responden dengan kategori pemberian ASI secara Eksklusif berjumlah 93 (47,4%) responden dan kategori tidak memberikan ASI secara eksklusif berjumlah 103 (52,6%) sedangkan kerakteristik responden dengan pola pengasuhan kategori memberikan pola asuh secara baik dan benar baik itu memberikan perawatan, memberikan makanan yang bergizi, dan menjaga kebersihan anak berjumlah 12 (6,1%) responden dan kategori memberikan pola asuh yang tidak maksimal atau kurang baik berjumlah 184 (93,9%). Dan terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dan pola pengasuhan balita terhadap stunting pada balita dengan nilai p-value 0,003. Saran diberikan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan responden dan meningkatkan akses terhadap fasilitas Kesehatan.
Kreasi Kue Lapis Kacang Hijau dan Jagung Manis : Paduan Rasa dan Gizi Pada Pangan Tradisional Melisa Aprilia Soelo; Uswatun Hasanah; Steci Veronika Tedengki; Laura Lawrensa Taruangi; Nesya Ester Njaya
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1105

Abstract

Kue lapis merupakan jajanan tradisional Indonesia yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis, umumnya terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Namun, untuk mengurangi ketergantungan pada tepung beras serta meningkatkan nilai gizi produk pangan, penelitian ini mengembangkan inovasi kue lapis dengan kombinasi kacang hijau dan jagung manis. Kacang hijau sebagai sumber protein nabati dan jagung manis yang kaya akan karbohidrat dan vitamin dipilih untuk memberikan manfaat gizi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan kue lapis yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi, dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi. Metode pembuatan kue lapis ini melibatkan pencampuran tepung beras, tepung tapioka, santan, serta bahan tambahan berupa kacang hijau dan jagung manis yang telah diproses. Proses pembuatan dilakukan secara bertahap, dengan pengukusan setiap lapisan secara bergantian untuk memastikan tekstur yang kenyal dan matang sempurna. Hasilnya, kue lapis ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal dengan rasa manis alami dari jagung dan kacang hijau, serta kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kue lapis tradisional. Kacang hijau dan jagung manis memberikan kontribusi signifikan terhadap kandungan protein, serat, serta vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Inovasi ini tidak hanya menawarkan alternatif pangan yang lebih sehat, tetapi juga dapat mendorong konsumsi pangan lokal yang bernilai gizi tinggi. Selain itu, produk ini memiliki potensi untuk dipasarkan sebagai jajanan pasar yang mendukung keberlanjutan petani lokal. Kombinasi kacang hijau dan jagung manis dapat menjadi pilihan yang lebih bergizi dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, serta berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam industri pangan tradisional.
REVIEW ARTIKEL: GEN SITOKROM YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS OBAT KONTRASEPSI DAN BERHUBUNGAN DENGAN VENOUS THROMBOEMBOLISM (VTE) Tamara, Aulia; Fibe Yulinda Cesa; Christina Agustin
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1118

Abstract

One cardiovascular condition known as venous thromboembolism (VTE) is believed to be brought on by hormonal medications like oral contraceptives. Women taking oral contraceptives are more likely to develop VTE over the age of 40 due to a genetic predisposition that can trigger the risk from the cytochrome gene. One of the genes associated with VTE and contraception is the CYP2C19, CYP3A4, CYP1A2, and CYP345 genes. Methods: A quality assessment of the method and risk was conducted using The Joanna Briggs Institute (JBI) Instrument after a number of articles collected from Scopus, Crossref, Ebsco, Pubmed, Science Direct, and Google Scholar were selected by the inclusion criteria. Results:Articles or journals on the JBI instrument showed good quality in the number of 10 research particles. From the results of the journal analysis, several cytochrome genes were obtained, namely the CYP2C19, CYP3A4, CYP1A2, and CYP345 genes. Conclusion: Several types of cytochrome genes that affect oral use as well as VTE. The cytochrome CYP2C19 gene may decrease the effects of clopidogrel. The use of CYP3A4 gene-inducing drugs should be considered at the same time as contraception and it is advisable to use other drug alternatives. Concomitant use of CYP1A2 gene-inducing drugs with contraception should be avoided because they may decrease the contraceptive effect. The use of cyclosporine drugs needs to be monitored because cyclosporine can increase estrogen levels in the liver.
Efektifitas Dukungan Sosial Dan Keluarga Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pampang Kota Makassar Syaipuddin Syaipuddin; Suhartatik Suhartatik; Yasir Haskas; Sitti Nurbaya
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1152

Abstract

Diabetes mellitus (DM) tipe 2 adalah kondisi jangka panjang yang memengaruhi kualitas hidup individu yang menderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa efektif dukungan sosial dan keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sample terdiri dari 74 pasien dengan diabetes tipe 2 yang dipilih secara acak dari beberapa puskesmas yang terletak di sekitar wilayah penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner standar yang mengukur dukungan sosial, dukungan keluarga, dan kualitas hidup (WHOQOL-BREF). Analisis data regresi linier berganda digunakan untuk mengevaluasi variabel independen dan dependen. Penelitian ini menemukan bahwa dukungan sosial (p=0,002) dan dukungan keluarga (p=0,001) memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup pasien dengan DM tipe 2. Dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sosial, seperti motivasi dan bantuan praktis, berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas hidup pasien secara fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan psikososial harus dimasukkan ke dalam layanan kesehatan, peran keluarga harus ditingkatkan dalam edukasi dan manajemen diabetes, dan program berbasis komunitas harus diperkuat untuk membantu pasien. Selain itu, kebijakan kesehatan harus mendorong keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan, sementara penelitian lebih lanjut dapat menemukan elemen khusus yang memengaruhi seberapa efektif dukungan sosial dalam jangka panjang.
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT HALUSINASI PADA : PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN (Literature Review) Muhamad Sahli
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v2i3.1160

Abstract

Terapi musik merupakan sebuah teknik relaksasi yang dirancang khusus untuk memberikan rasa tenang, mengendalikan emosi, serta membantu proses penyembuhan penyakit jiwa Terapi musik adalah salah satu metode relaksasi yang bertujuan untuk memberikan ketenangan, mengendalikan emosi, serta membantu dalam penyembuhan gangguan psikologis.Literatur review ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tindakan pemberian terapi musik klasik pada pasien halusinasi pendengaran.Referensi yang digunakan diambil dari database elektronik, khususnya Google Cendekia, untuk periode 2017 hingga 2021.Terapi musik klasik terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan pasien yang mengalami halusinasi pendengaran. Dengan memberikan efek relaksasi pada tubuh dan pikiran, terapi musik ini dapat berkontribusi pada perkembangan diri serta penyembuhan gangguan psikologis yang dialami pasien.
EFEKTIFITAS METODE PROMOSI KESEHATAN DALAM PENANGANAN STUNTING: LITERATURE REVIEW Muhamad Sahli
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1161

Abstract

Stunting adalah kondisi di mana balita memiliki tinggi atau panjang badan yang kurang dibandingkan dengan anak seusianya. Masalah gizi kronis menjadi faktor utama penyebab stunting, yang dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk status sosial ekonomi, gizi ibu selama kehamilan, kesehatan bayi, dan kurangnya asupan gizi yang memadai. Akibatnya, di masa depan, anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.Berbagai masalah kesehatan pada ibu yang memiliki balita dapat dicegah melalui upaya promosi kesehatan. Promosi kesehatan dirancang untuk memfasilitasi perubahan perilaku individu serta menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan. Metode promosi kesehatan merupakan salah satu sarana dalam pendidikan kesehatan, yang perlu dipertimbangkan dengan cermat, memperhatikan materi, kondisi sasaran (termasuk aspek sosial budaya), serta faktor-faktor lain yang berkaitan dengan lingkungan komunikasi, seperti ruang dan waktu.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektivitasan metode promosi kesehatan dalam penanganan stunting. Studi ini menggunakan metode literatur tinjauan data yang diperoleh dari sumber data sekunder. Referensi yang dikumpulkan dari database elektronik, yaitu Google Cendekia untuk periode 2021-2024. Dari artikel yang telah dikumpulkan, setiap metode promosi Kesehatan memiliki focus yang berbeda-beda seperti metode ceramah, demonstrasi, peer education, Simulation Game dan health education. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas metode promosi Kesehatan dalam penanganan stunting dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan ibu yang memiliki Balita.
Hubungan Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Bahaya Pergaulan Bebas dan Narkoba Pada Siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan Djimmy Heru Purnomo Babo; Erna Juliana Simatupang; Eka Widya Rita Panjaitan; Evelyn Sumihar Friyanti; Maria Ernestha Djemu Laga
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1174

Abstract

Adolescence is a crucial stage in a person's life that is characterized by various changes. This period is characterized by high curiosity about various things, including promiscuity and drug abuse issues. This research is intended to overcome a number of challenges in increasing public awareness and knowledge, especially among adolescents, about the dangers of promiscuity and drug abuse at SMA Negeri 8 South Tangerang. This research design used the Quasi Experiment method with the One Group Pre Test-Post Test design. This research was conducted at SMA Negeri 8 South Tangerang in October 2024. The sampling technique applied was non-probability sampling technique and the sample used consisted of 32 students from SMA Negeri 8 South Tangerang. It can be seen that the average value of the difference in knowledge before and after the provision of health education is 24.53, with a standard deviation of 12.139, and obtained a Sig. (2-tailed) value of 0.000. It can be concluded that, overall, the activities of providing education through health counseling for students of SMA Negeri 8 South Tangerang regarding the dangers of promiscuity and drugs show positive results. Keywords: Adolescents, Drugs, Education, Promiscuity.