Matalensa Journal of Photography and Media
Matalensa: Journal of Photography and Media (ISSN- 2809-5812) is a peer-reviewed journal dedicated to the promotion and dissemination of scholarly research on photography and media. Particular attention is paid to works dealing with photography and media studies using an interdisciplinary perspective, especially within photography and media. The journal is published biannually, in February and August, by the Department of Photography, Faculty of Arts and Design, Institut Seni Indonesia Padang Panjang.
Articles
81 Documents
SONGKET PANDAI SIKEK ERNILITIS GALERRY DALAM FOTOGRAFI FASHION
Iffani, Rindang
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 3, No 2 (2023): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v3i2.4005
Songket Pandai Sikek merupakan seni kerajinan yang mempunyai ciri khas tersendiri, baik dari pemakaian benang emas dan perak maupun motif yang dihasilkannya. Tenun songket Pandai sikek memiliki keunikan dalam proses pembuatannya masih yang masih terjaga keasliannya menggunakan alat tradisional. Alasan mengangkat songket Pandai Sikek kedalam fotografi fashion ini untuk menampilkan pakaian adat tradisional juga menarik jika dipakai oleh wanita muda. Penggarapan fotografi fashion tradisional ini dilakukan di rumah adat tradisional dengan metode pemotretan full shot, dan medium shot. Pencahayaan yang digunakan yaitu cahaya yang terang, dengan menggunakan cahaya availible light dan mix light. Metode penciptaan dalam penciptaan karya ini terdiri dari persiapan, perancangan, perwujudan, dan penyajian karya.
Dekonstruksi Pancaik Kumun Debai dalam Fotografi Ekspresi
siregar, ahmad lisin ajimuhajir;
Masta, Putri Khairina;
Herawati, Dira
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 2 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v4i2.4133
Kumun Debai merupakan salah satu Kecamatan yang berada di kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Kecamatan Kumun Debai memiliki adat istiadat yang sangat kental sampai saat ini. kegiatan adat bahkan ritual adat masih dipercayai dan dilaksanakan oleh masyarakat. Satu diantaranya ialah ritual pancaik yang dilakukan sebagai media penyembuhan untuk mengambil darah kotor seseorang yang dipercaya tujuannya untuk kesehatan dan penolak bala petaka dikemudian hari. Pancaik hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki ilmu magis saja, yang dimana ilmu tersebut diperoleh oleh keturunan sebelumnya dan menggunakan sesajen sebagai pendamping dari pelaksanaan kegiatan pancaik. Pengkarya menggunakan fotografi ekspresi dalam penciptaan karya ini karena ingin memperlihatkan pancaik dari sudut pandang yang menarik dan memiliki estetika tersendiri melalui proses digital imaging menggunakan teknik kolase fotografi. Untuk memperkuat hal tersebut pengkarya memanfaatkan landasan teori dekonstruksi, semiotika , dan fotografi kolase pada karya fotografi, serta memaksimalkan aspek-aspek visual pada karya fotografi. Pengkarya menggunakan metode penciptaan seperti melakukakan tahapan observasi, wawancara, studi literatur, dan eksperimen untuk mendapatkan karya foto yang mempunyai daya tarik dan keindahan. Hasil dari penciptaan karya fotografi ekspresi dengan judul Dekonstruksi Pancaik Kumun Debai dalam Fotografi Ekspresi ini yaitu memperlihatkan pancaik dari segi adat istiadat yang kemudian dihadirkan melalui karya seni fotografi sebagai media pengenalan pengambilan darah kotor yang dilakukan secara tradisional atau yang disebut pancaik oleh masyarakat Kumun Debai yang kemudian disajikan dalam bentuk pameran karya fotografi.
PROMOSI PARIWISATA BUKITTINGGI DI INSTAGRAM @bukittinggitourism DARI PERSPEKTIF FOTOGRAFI KOMERSIAL
Nabila, Azizah
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 3, No 2 (2023): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v3i2.3956
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan foto promosi pariwisata kota Bukittinggi di instagram @bukittinggitourism dari fotografi komersial. Metode penelitian ini kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara observasi dan analisis data secara deskriptif. Teori yang digunakan dalam menganalisis karya-karya fotografi berdasarkan nilai artistik adalah teori estetika fotografi, teori persuasi visual berdasarkan nilai persuasif. Hasil penelitian ini adalah karya-karya fotografi yang digunakan sebagai foto promosi wisata Bukittinggi di instagram @bukittinggitourism dalam fotografi komersial layak dipecah sebagai karya fotografi komersial berdasarkan aspek fungsional yang berfungsi sebagai foto promosi untuk meningkatkan wisata Bukittinggi, serta memiliki nilai kreatif dan nilai persuasif yang berfungsi sebagai elemen penarik perhatian dalam menampilkan realiatas wisata kota Bukittinggi. Foto promosi di instagram @bukittinggitourism sudah memenuhi kategori fotografi komersial dengan beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan dan saran pengembangan instagram @bukittinggitourism mendatang.
Jagung Super Manis F1 Aina Dalam Food Photography
Yudha, Rafi Sapta;
Putri, Cindi Adelia;
Saputra, Ivan
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 2 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v4i2.4520
Jagung Super Manis F1 Aina adalah usaha olahan jagung manis yang terkenal di Sumatera Barat, khususnya di Payakumbuh. Berdiri sejak 2010, usaha ini mulai dari kecil dan sekarang memiliki 30 karyawan dan 18 cabang. Mereka menawarkan berbagai olahan jagung seperti donat, resol, kue sus, panada, bubur, roti goreng, dan serabi. Harga menu mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 15.000, membuatnya populer di kalangan pendatang dan wisatawan. Kelebihan Jagung Super Manis F1 Aina adalah isian yang banyak pada setiap menu, membuat konsumen merasa puas. Mereka memiliki tingkat kemanisan 16 brix pertama di dunia. Pengkarya ingin membantu mempromosikan Jagung Super Manis F1 Aina dengan menciptakan karya food photography menggunakan konsep warna-warni dan nuansa gelap. Tujuannya adalah menciptakan karya yang memiliki 2 konsep berdasarkan target pasarnya. Metode penciptaan meliputi persiapan, perancangan, dan analisis karya. Penciptaan karya ini bertujuan untuk mempromosikan serta menarik minat calon konsumen Jagung Super Manis F1 Aina dalam bentuk visual foto karena promosi mereka sangat minim. Hasil dari pengkaryaan tersebut nantinya akan berjumlah 20 karya yang akan dipamerkan.
Pituah Adaik Minangkabau Dalam Fotografi Konseptual
ilham, Muhamad;
saputra, Ivan;
Rahmat, Aziz Fauzi
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 1 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v1i1.4122
Fotografi konseptual merupakan jenis fotografi dengan merancang dan mengkonsep sebuah ide dan pemikiran serta menuangkannya dalam karya fotografi. Umumnya, fotografi konseptual digunakan pada fotografi periklanan, still life, dan sebagainya. Pituah adalah salah satu sastra lisan Minangkabau yang pola bertutur katanya menyampaikan pesan atau maksud dengan bahasa kiasan. Pengkarya tertarik mengangkat pituah Minangkabau sebagai ide penciptaan karya ke dalam fotografi konseptual karena pituah adat Minang merupakan salah satu pituah yang di ajarkan oleh orang yang lebih tua dan diwariskan kepada orang yang lebih muda sebagai pedoman hidup, oleh karena itu pengkarya mengangkat pituah Minang agar banyak anak muda zaman sekarang lebih mengenal pituah atau pepatah Minang. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data lainnya seperti observasi, studi pustaka, storyboard. Pada hasil karya pegkarya menampilkan 20 karya dan uraian penjelasan, semua karya foto yang ditampilkan merupakan hasil pemotretan dan semua merujuk pada fotografi konseptual.
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLBN 1 LIMA KAUM DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER
Agenta, Brenden;
Muliati, Roza;
Multi Albar, Yuli Hendra
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 3, No 2 (2023): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v3i2.4012
Objek penciptaan karya Tugas Akhir ini membahas tentang Anak anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar. Penciptaan karya ini didasari oleh pengalaman pribadi terhadap ketertarikan mengetahui lebih dalam bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah mereka. Serta untuk mengabadikan aktivitas keseharian mereka saat di sekolah melalui karya fotografi dokumenter. Dengan diciptakan karya ini, diharapkan masyarakat dapat melihat sebuah realita yang ada. Penciptaan karya foto ini menggunakan teori fotografi dokumenter. Fotografi dokumenter merupakan gambaran dunia nyata yang divisualisasikan oleh fotografer dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu yang penting sehingga dapat dipahami oleh kalayak umum. Sedangkan metode pengambilan karya yang digunakan adalah metode edfat. diantaranya ada Entire, Detail Frame Angle, dan Time. Hasil karya ini berupa 21 karya yang menceritakan kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN 1 Lima Kaum, yang merujuk pada judul Anak Berkebutuhan Khusus di SLBN 1 Lima Kaum dalam Fotografi Dokumenter pada Fotografi Dokumenter.
Analisis Karya Julien De Wilde Dalam Foto "The House Of The Holy" Dalam Semiotika Roland Barthes
Ramayanti, Desi Fitri;
Muliati, Roza;
Herawati, Dira
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 2 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v4i2.4618
“The House Of The Holy” merupakan salah satu karya fotografi Julien De Wilde yang dibuat pada tahun 2018. Pada foto “The House Of The Holy” ini Wilde menggunakan warna hitam putih, dimana Wilde menggabungkan fotografi jurnalistik dengan fine art photography. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan atau menganalisis tanda dan makna dari karya foto “The House Of The Holy” tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna dan tanda-tanda yang muncul pada karya “The House Of The Holy” yang terdiri dari 7 karya dari 20 karya foto serta mengungkap mitos dari kemiskinan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa karya foto “The House Of The Holy” menemukan temuan-temuan sebagai berikut : (1) Makna denotasi dan konotasi pada foto ini dapat memberikan pemahaman kepada siapa pun bahwa pentingnya rasa syukur dan kerja keras dalam menjalankan suatu kehidupan dengan kehidupan yang tergolong sulit. (2) Mitos yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah bentuk kehidupan dari sepasang suami istri yang bernama “Vien” dan “Nee” yang merupakan sebuah keluarga yang hidup dalam kemiskinan. Di balik kehidupan mereka yang miskin, masih ada sebuah harapan bagi mereka untuk tetap menjalani kehidupanya.
Songket Halaban dalam Fotografi Fashion
Alfindo, Andes;
Herawati, Dira;
Hartitom, Hartitom
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 1 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v1i1.4132
Fashion adalah gaya hidup, tentang suatu tatanan yang salah satu dasaranya bersifat mewah dan elegan. Kostum, busana, pakaian adalah pilihan yang dikenakan seseorang. Salah satu yang bisa menjadi fashion dari sebuah kerajinan adalah Songket. Songket terbuat dari benang emas dengan berbagai motif yang akan menjadi busana modern dan tentunya fashionable. Jika dilihat dari perkembangan dunia fashion sekarang ini, songket tidak hanya dijadikan sebagai bawahan saja namun sudah banyak songket yang sudah dikombinasikan menjadi baju dan tas. Dalam penciptaan karya ini, teknik yang digunakan adalah teknik light painting. Light Painting berarti melukis cahaya dengan cara digerakkan menggunakan tangan dan direkam oleh kamera. Songket Halaban dalam fotografi fashion dengan songket menjadi objek dan light painting akan mendukung estetika karya foto nantinya. Tujuan penciptaan karya ini adalah untuk memperkenalkan Songket Halaban dengan menggunakan Eksplorasi light painting sebagai penambah daya Tarik atau nilai estetikanya. Proses penciptaan karya ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu persiapan, perancangan, perwujutdan dan penyajian karya. Keseluruhan Songket yang dipakai di eksplorasikan dengan light painting akan menunjukkan ciri khas dari songket serta pola light paintinya. lensa, memori. Karya fotografi yang dihasilkan seluruhnya berjumlah 20 foto dengan ukuran yang sama (40x60).
HOPE IN CONTEMPORARY PHOTOGRAPHY: THE PORTRAIT OF SELLERS OF GOODS AND SERVICES DURING A PANDEMIC
Ranu Putra, Rahmad Rian
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 2 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v4i2.4169
It has been more than 2 years since the covid-19 pandemic struck the world, affecting many aspects ranging from economics to education. As time went on, new habits began to be implemented in people's daily activities, or what is known as the New Normal, such as the obligation to wear masks and wash hands during activities. Departing from here, there is a feeling of longing that arises when communicating and interacting with the community. The mandatory use of masks during the New Normal era makes it difficult to guess the expressions or facial expressions of the other person. The media, which is rife with reports about the spread of covid-19, is also a factor that makes people wary of one another, which makes caring for others not like it used to be. In this case, the worker makes the seller of goods and services an object of work, which is the party that has been negatively affected by the covid-19 pandemic in the economic sector. Portrait photography is a representation of the similarity of human figures in a two-dimensional form. Portrait photography provides a personal indication of both the portrait owner and the portrait subject. Portrait photography is used as a media approach in the cultivation of works for sellers of goods and services in Bukittinggi. With the medium of portrait photography, it brings the artist closer and lets him know how life and problems are felt by sellers of goods and services in Bukittinggi, which are then presented in the form of contemporary photography works. Contemporary photography is part of art photography that is influenced by modernization and is not bound by conventional rules.
Foto abstrak : Artistik Nan Interesti
Rahmat, Fadri
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 1 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26887/matalensa.v1i1.4336
Fotografi tidak sekedar menciptakan imaji yang akurat, rinci dan objektif dalam merekam realitas yang ada. Tahap perkembangan fotografi tidak hanya sebagai media yang memiliki nilai dokumentatif semata, tetapi juga sebagai media ekspresi dan media untuk mengungkapkan emosi. Artikel ini bertujuan membahas karya foto yang berkerja menstimulasi persepsi pareidolia yang tercipta dari lelehan es dengan cairan warna. Sebuah karya foto yang tidak hanya menampilkan keindahan artistic semata, tetapi juga mengandung sebuah interaksi dengan orang yang melihat karya. Interaksi yang dilakukan oleh pengamat karya akan memberikan sebuah stimulasi kerja otak terhadap objek yang ditemukan dengan pengalaman dari si penikmat karya, sehingga meransang persepsi pengamat terhadap karya tersebut.