cover
Contact Name
Habibi Palippui
Contact Email
habibi@unhas.ac.id
Phone
+628125372161
Journal Mail Official
habibi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Dg. Nagdde stp 12 No. 28 Tamalate
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Riset Sains dan Teknologi Kelautan
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 26231506     EISSN : 29882559     DOI : -
SENSISTEK is a collection of student works in the form of scientific journals from the Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University. It aims to answer whether research on marine technology by universities, research institutions and industry can contribute to this issue. This journal is expected to contribute to exchanging information, experiences, and thoughts and strengthen the cooperation network between institutions, institutions and industries nationally. So that scientific communication occurs between students and researchers, industry and education.
Articles 217 Documents
MEKANISME ADAPTASI EKONOMI BERBASIS GENDER PADA MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN PABIRINGAN, KECAMATAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN Arifin, Ansar; Basir, Muhammad; Munsi, Hardiyanti; Arsat, Muhamad
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13249

Abstract

Memecahkan masalah kemiskinan pada masyarakat nelayan bukanlah pekerjaan yang sangat mudah, karena masyarakat nelayan memiliki masalah yang multidemensi. Akan tetapi, usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh masyarakat sangat memungkinkan melibatkan kalangan gender, khususnya istri klien untuk turut serta sebagai mitra dalam proses produksi dan distribusi hasil-hasil laut untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pabiringang, Kecamatan Binamo Kabupaten Jeneponto tahun 2020. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan Focus Group Discustion (FGD). Sedangkan data sekunder didapatkan dengan penelusuran dokumentasi sumber-sumber literatur dan instansi terkait. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dasarnya terdapat berbagai potensi untuk dijadikan pekerjaan sampingan di luar pekerjaan pokoknya yang dapat dijadikan sebagai usaha tambahan yang dapat menunjang kebutuhan hidup sehari-hari bagi keluarganya yaitu usaha pertanian rumput laut, terlibat dalam sektor jasa, pembentukan kelompok yang dimiliki bersama dengan melibatkan gender (perempuan dan ibu rumah tangga) dalam pemenuhan kebutuhan operasional nelayan serta restrukturasi dan reorganisasi kelompok nelayan agar tercipta kesejahteraan nelayan.
KEBIJAKAN REKLAMASI PULAU "G" DAN DAMPAK TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR WILAYAH REKLAMASI Amffa, Muhammad Azka Bintang; Putri, Santa Yoviana
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13250

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim yang mempunyai garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Canada dan keanekaragaman hayati pesisir dan laut terbesar di dunia. Indonesia memiliki 13.466 pulau dan luas daratan 5,8 juta km termasuk 95.181 garis pantai. Desakan akan besarnya kebutuhan lahan untuk kegiatan pembangunan terutama di kawasan-kawasan yang akan berubah menuju kawasan perkotaan pada saat sekarang ini mengalami peningkatan sangat pesat. Salah satunya dilakukan melalui kebijakan yang dikenal dengan istilah reklamasi. Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan, atau drainase. Rencana pengembangan lahan baru Kawasan Pantura DKI Jakarta direncanakan melalui pembangunan pulau-pulau hasil reklamasi di perairan Teluk Jakarta. Teluk Jakarta merupakan kawasan perairan yang kaya akan hasil lautnya dan merupakan tempat penting bagi masyarakat pesisir utara Jakarta yang mata pencahariannya adalah nelayan. Perencanaan pengembangan lahan baru dalam bentuk pulau tersebut didasarkan pada kebijakan dan peraturan-perundangan yang berlaku, tingkat keamanan (safety factors) yang harus dipenuhi, dan berbagai implikasi terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Dibutuhkan sebuah kebijakan yang bersifat efisien untuk mengatasi konflik reklamasi pantai utara Jakarta. Kebijakan yang bersifat efisien tersebut harus dilakukan demi menjaga integrasi bangsa. Suatu kebijakan dapat dikatakan efisien jika manfaat bersih (total manfaat-total biaya) lebih besar dari nol (Herlina & Nadiroh, 2018). Reklamasi sudah pasti akan menimbulkan dampak sosial dan dampak ekonomi bagi penduduk sekitar wilayah reklamasi.
ANALISIS KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KM LESTARI MAJU DI PERAIRAN SELAYAR Virandika, Cece; Wahab, Ghayatri Gita Shafira; Anugrah, Pahriza Puji
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13251

Abstract

Secara geografis Provinsi Sulawesi Selatan terletak antara 116˚ 122˚36’ Bujur Timur dan 0˚ 8˚ Lintang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah timur. Batas sebelah Barat dan Selatan masing masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores. Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di Laut Flores secara administrasi merupakan bagian dari provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 10.503,69 km2 (Wilayah daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak 123.283 jiwa. Kapal laut sebagai salah satu alat angkutan yang berguna untuk memindahkan penumpang, barang, maupun hewan antar pulau, dimana perlu ditunjang dengan sarana, prasarana, dan fasilitas pendukung untuk melakukan bongkar muat. Transportasi laut merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting dalam menunjang perekonomian dan pembangunan nasional suatu bangsa. Dengan adanya dukungan transportasi laut dapat mengembangan kelancaran mobilitas penduduk dan barang dari beberapa kecamatan yang ada disekitarnya, yang masih terbatas angkutan jalannya, untuk memudahkan pelayanan. Sarana dan prasarana transportasi dikatakan memadai apabila dari sisi pengoperasiannya dapat melaksanakan fungsinya secara optimal sehingga terjadi kelancaran arus barang maupun penumpang. Penggunaan transportasi laut tidak akan terlepas dari kecelakaan yang terjadi baik itu pada kapal ataupun penumpang. Penyebab dari kecelakaan kapal pada umumnya merupakan faktor kelebihan dari angkutan daya angkut yang telah ditetapkan, baik angkutan barang ataupun orang. Keselamatan pelayaran adalah keadaan yang terwujud dari penyelenggaraan pelayaran secara lancar, sesuai dengan prosedur operasi dan persyaratan kelayakan teknis terhadap sarana dan prasarana beserta penunjangnya. Sedangkan keamanan pelayaran adalah keadaan yang terwujud dari penyelenggaraan pelayaran yang bebas dari gangguan atau tindakan yang melawan hukum. Pasal 1 butir 33 UU Nomor 17 Tahun 2008 menyatakan, bahwa kelailautan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, permuatan, kesejahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ALAT NAVIGASI YANG ADA DI MAKASSAR BAGI ALUR PELAYARANNYA Rachmi, Nur; Ariska, Ariska; Ashury, Ashury; Husain, Firman
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13252

Abstract

Makassar merupakan kota dengan wilayah yang padat dan telah berkembang pesat, tidak terkecuali dengan wilayah lautnya. Kinerja pembangunan pemerintah Kota Makassar pada aspek pelayaran dengan menyediakan sarana umum berupa pelabuhan pelabuhan besar yang berdampak pada kapal kapal yang masuk ke wilayah itu sendiri. Transportasi laut atau pelayaran diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan sebuah transportasi laut (pelayaran) dengan lancar, efisien dan tentunnya dengan tingkat keselamatan yang sangat aman, menjangkau seluruh pelosok perairan (laut) untuk menujang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional. Kapal laut yang melakukan pelayaran harus dilengkapi dengan alat navigasi yang berperan penting disektor pelayaran. Berkat sistem ini, kita bisa menentukan posisi dan arah perjalanan, termasuk melihat kondisi cuaca yang sedang dihadapi saat melakukan pelayaran. Dengan adanya hal tersebut maka Distrik Navigasi Kelas I Makaasar berperan sangat penting bagi alur pelayaran di Makassar. Distrik Navigasi Kelas I Makassar mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran serta kegiatan pengamatan laut, survey hidrografi, pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran didaerah tersebut
TINJAUAN ASPEK KESELAMATAN DERMAGA KAPAL BARANG PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR Arafat, Andi Muhammad Alfian; Rachman, Taufiqur; Paotonan, Chairul
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13253

Abstract

Dermaga kapal barang Paotere Makassar merupakan tempat aktifitas bongkar muat kapal barang phinisi yang membawa komoditas utama dari atau ke luar Pulau Makassar. Pengoperasian dermaga yang memenuhi aspek keselamatan menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang kelancaran proses bongkar muat barang. Banyak kecelakaan yang terjadi pada proses bongkar muat kapal ke dermaga yang menimpa pekerja pelabuhan maupun penurunan nilai komoditas barang yang diangkut. Aspek keselamatan sebuah dermaga kapal barang dapat didasarkan atas Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 perubahan atas Peraturan Pemerintah 61 Tahun 2009 tentang kepelabuhanan. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan observasi. Observasi difokuskan terhadap fasilitas keselamatan area bongkar muat dermaga kapal barang dan keselamatan dan kesehatan kerja bagi buruh pelabuhan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dibutuhkan pembagian zona bongkar muat di sepanjang dermaga kapal barang yang dilengkapi dengan penambahan rambu rambu petunjuk aktifitas kepelabuhanan dan rambu rambu keselamatan dan kesehatan kerja bagi buruh pekerja bongkar muat. Masih banyak ditemukan orang tetap dapat lalu lalang saat proses bongkar muat dengan alat berat berlangsung, dimana dapat mengganggu aktifitas bongkar muat dan membahayakan keselamatan buruh pekerja dan orang yang melintas di area tersebut. Kesadaran pihak pengelola pelabuhan sangat dibutuhkan guna peningkatan dan perbaikan fasilitas keselamatan eksisting dengan melengkapi rambu rambu keselamatan di area dermaga kapal barang. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran bagi pengunjung pelabuhan agar tidak mendekati zona bongkar muat, yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat kecelakaa kerja.
ANALISIS WAKTU PERGERAKAN REACH STACKER PADA KEGIATAN RECEIVING PETI KEMAS DI MAKASSAR NEW PORT A. Alya Fahirah; Ashury .
SENSISTEK:Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makassar New Port adalah pelabuhan yang dirancang khusus untuk menangani peti kemas. Setiap tahunnya penanganan peti kemas semakin meningkat. Satu alat yang digunakan untuk penanganan peti kemas adalah Reach Stacker, khususnya pada kegiatan receiving peti kemas. Kinerja sebuah terminal petikemas dan/atau perusahaan bongkar muat dinilai dengan produktivitas, dan produktivitas identik dengan kecepatan dan banyaknya hasil bongkar muat barang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pergerakan Reach Stacker dalam penanganan receiving peti kemas dan mengetahui bagaimana produktivitas alat. Adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang kinerja alat Reach Stacker sehingga dapat dipertimbangkan mengenai prediksi penambahan alat Reach Stacker. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer diambil dengan cara mengamati, mewawancarai, dan mengukur langsung waktu pelayanan alat Reach Stacker dengan durasi waktu ±1 jam. Data sekunder diperoleh dengan mengutip dokumen pada instansi yang bersangkutan seperti data jumlah fasilitas alat, kapasitas alat, dan umur alat. Hasil analisis diketahui bahwa waktu pelayanan Reach Stacker cukup baik. Hal ini dilihat dari pelayanannya bisa mencapai 97 box. Berdasarkan data diperoleh kesimpulan bahwa kinerja waktu pelayanan Reach Stacker masih dapat ditingkatkan lagi, sehingga kapasitas produksi mencapai maksimal.
TINJAUAN KEBISINGAN ALAT ANGKAT PROSES BONGKAR MUAT KAPAL BARANG DI PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR Utama, Muhammad Furqan Lizak; Rachman, Taufiqur
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13255

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat di Kota Makassar, yang berfungsi sebagai pelabuhan penyebarangan, pelabuhan kegiatan bongkar muat kapal barang maupun aktivitas nelayan. Kurangnya penerapakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para pekerja dalam operasional bongkar muat mengakibatkan proses bongkar muat rawan terjadinya kecelakaan kerja di sekitar area dermaga. Kajian ini mengidentifikasi aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Paotere. Kajian ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan keselamatan dalam operasional bongkar muat yang diharapkan pemilik kapal, ABK, dan pekerja (buruh angkat) dapat menghindari dan meminimalisir korban dan risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proses bongkar muat di Pelabuhan Paotere. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data melalui observasi, melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian, dan melakukan wawancara guna memperoleh informasi, serta berupaya memberi solusi terhadap fenomena yang terjadi. Identifikasi resiko kecelakaan kerja yang terjadi di area tambat pelabuhan akan dapat meminimalisir resiko kecelakaan kerja di masa yang akan datang. Penerapan sistem K3 serta penggunaan APD dalam operasional bongkar muat barang diharapkan dapat meminimalisir resiko kecelakaan kerja, sebagai contoh penggunaan alat pelindung telinga guna menghindari kebisingan berlebih yang dihasilkan dari alat bantu proses bongkar muat.
TINJAUAN ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP BURUH DI PELABUHAN PAOTERE Rahim, Fitri Ramadani; Rachman, Taufiqur; Paotonan, Chairul
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13256

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan salah satu pelabuhan di Kota Makassar. Pelabuhan ini berfungsi untuk mengakomodir pelayaran lokal dari dan antar pulau maupun provinsi. Pelabuhan Paotere menjadi generator pembangkit kawasan sekitarnya, seperti kegiatan pelabuhan yang menarik masyarakat untuk berdagang, melakukan transaksi, lelang ikan, hingga bongkar muat barang dan lain sebagainya. Salah satu kegiatan yakni bongkar muat barang memiliki banyak potensi terjadinya kecelakaan kerja dari cedera ringan hingga kematian. Kajian ini berfokus pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap buruh yang mengangkut barang dari dermaga ke atas truk dan tidak menggunakan alat pelindung diri serta tidak memperdulikan aspek K3. Kondisi ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keselamatan kerja pada proses bongkar muat barang. Dalam Undang Undang No 1 tahun 1970 diatur tentang keselamatan dan pencegahan kecelakaan dijelaskan bahwa perusahaan wajib melindungi keselamatan pekerja. Manfaat dari kajian ini adalah memberi pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya keselamatan buruh dalam proses bongkar muat barang. Metode penelitian kualitatif diterapkan dengan berfokus pada pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, pengamatan langsung pada objek penelitian agar dapat menggambarkan fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Kecelakaan akibat kerja pada buruh dalam proses bongkar muat dapat diminimalisir dengan memberi railing atau pagar di samping tangga sehingga jika sewaktu waktu buruh kehilangan keseimbangan, mereka dapat berpegangan pada railing tersebut saat proses pengangkutan barang ke atas truk dan untuk menghindari cedera punggung saat mengangkat karung perlu diperhatikan teknik mengangkat barang agar proses bongkat muat berjalan dengan aman.
ANALISIS KAPASITAS FENDER TIPE V PADA DERMAGA CURAH PELABUHAN GARONGKONG KABUPATEN BARRU Fitriyanti, Fitriyanti; Ashury, Ashury; Paotonan, Chairul
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13257

Abstract

Sesuai dengan fungsi dan perannya, pelabuhan merupakan institusi yang dinamik keberadaannya terhadapperkembangan yang ada. Pada tahun 2019 Kantor UPP Kelas II Garongkong telah melakukan rehabilitasi denganmengganti 23 buah fender type super cone dan 1 bu ah fender tipe V di dermaga pelabuhan Garongkong karenamengalami kerusakan yang dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di Kantor UPP Kelas II Garongkong. Olehkarena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis kapasitas fender tipe V 500H x 2000L untuk m engetahui besarenergi benturan kapal yang mampu diserap oleh fender dan yang diteruskan ke struktur dermaga. Pengambilan datadilakukan di Pelabuhan Garongkong, adapun sumber data yang digunakan adalah data primer diambil dengan caramewawancarai, mengama ti, dan mengukur langsung arus pada dermaga pelabuhan Garongkong. Data sekunder diperoleh dengan mengutip dokumen pada instansi yang bersangkutan seperti data ukuran kapal, spesifikasi fender,dan layout pelabuhan Garongkong. Hasil analisis diketahui bahw a energy terabsorsir fender lebih besar dari energitambat kapal dan gaya bentur yang diserap fender lebih kecil dari gaya reaksi fender, diperoleh nilai terabsorsirsebesar 5,57 tm dan nilai energi tambat kapal 4,54 tm (5,57 > 4,20). Diperoleh nilai gaya bentur yang bentur yangdiserap fender sebesar 12,79 ton dan gaya reaksi fender 2626,331 ton (12,79 ton < 2626,331). Energi yang diteruskan fenderke struktur dermaga adalah 3,36 tm.
ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DERMAGA TERMINAL PETI KEMAS DI PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR NEW PORT Kasba, Putri Sriwahyuni; Ashury, Ashury; Paotonan, Chairul
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13258

Abstract

Pelabuhan Makassar New Port termasuk di wilayah PT. (Persero) pelabuhan Indonesia IV yang berada di Sulawesi Selatan. Pelabuhan Makassar New Port terletak di bagian barat Kota Makassar tepat berada di bibir pantai jalur selat Makassar. Pelabuhan Makassar New Port dideklarasikan didalam upaya menangani kegiatan pelayanan peti kemas seiring dengan meningkatnya perkembangan kontainerisasi melalui pelabuhan Makassar New Port saat ini maupun yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu data kinrja pelayanan dermaga selama 1 tahun terakhir (tahun 2019 2020). Penelitian ini menggunakan metode berth occupancy ratio (BOR) dalam menentukan berapa persen tingkat pemakaian dermaga Makassar New Port. Realisasi dermaga berth occupancy ratio (BOR) terminal peti kemas pelabuhan Makassar pada tahun 2019 2020 diperoleh sebesar 31,39%. Terdapat banyak variabel yang mempengaruhi nilai BOR diantaranya lama waktu tidak terpakai dalam bongkar muat yang memberikan efek signifikan terhadap besarnya tingkat pemanfaatan dermaga. Dalam hal ini dibagi menjadi berthing time, efektif time, idle time, dan not operation time.

Page 7 of 22 | Total Record : 217