cover
Contact Name
Khairunnisyah
Contact Email
nisyahk856@gmail.com
Phone
+6283802125747
Journal Mail Official
nisyak856@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16 Lingkar Barat, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal manajemen informasi kesehatan
ISSN : 2527368X     EISSN : 26214385     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.
Articles 137 Documents
Analisis Grafik Baber Jhonson Berdasarkan Sensus Harian Rawat Inap di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Angga Dhaniesty Wijaya; Ade Rikawati; Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i6.275

Abstract

The daily inpatient census is a collection of patient data entering and leaving the inpatient room. The daily census data obtained from each treatment room will be processed, so that later it will get the parameters BOR (Bed Occupancy Rate), AvLos (Average Length Of Stay), TOI (Turn Over Interval), BTO (Bed Turn Over). Present in the formulir of Barber Johnson Graph. The purpose of this study was to determine the calculation of the Barber Johnson chart indicator based on the daily census of inpatients at RSKJ Soeprapto Bengkulu in 2017. The type of research used was descriptive observational with a cross-sectional design, the population in this study was inpatient data recorded at the SHRI. in January-March 2017, totaling 560 patients, with a total sample of the existing population, total sampling. Using secondary data, processed univariately. This research was conducted from July to August 2017 at the medical record unit of RSKJ Soeprapto Bengkulu. The results of univariate analysis, from the calculation of hospital service indicators, the BOR value of IPC room was (60.9%) according to standard, Rajawali (27.38%) not according to standard, Orchid (60.33%) according to standard. The AvLos value of IPC space (2.57 days) was according to the standard, Rajawali (5.52 days) was according to the standard, Orchid (14.22 days) was not up to the standard. BTO value of IPC room (18.8 times) was not up to standard, Rajwali (3.15 times) was not up to standard, Orchid (3.32 times) was not up to standard. TOI value of IPC room (1.9 days) was up to standard, Rajwali (24.57 days) is not up to standard, Orchid (11.42 days) is not up to standard. It is expected that health workers, especially medical records, fill out the Inpatient Daily Census (SHRI) form completely so that Barber Johnson charts can be made so that the efficiency of hospital management is known.
Tinjauan Keterlambatan Pengajuan Klaim Pelayanan Rawat Inap Pasien Bpjs Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Dan Doa Kota Bengkulu Periode Januari-Maret Tahun 2021 Ulfatun Nikmah; Liza Putri; Bella Shintia
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i6.277

Abstract

The delay in submitting the inpatient claim file is caused by the file the medical record returned from the inpatient ward is incomplete so it must be returned to be completed by the doctor in charge. From the results of interviews with coding officers at the Harapan and Prayer Hospital Bengkulu City in 2021, it is known that in January there were 96 claim files, in February 71 claim files and in March 38 claim files. It is known the delay in submitting BPJS claims specifically for inpatients at Harapan and Doa Hospital Bengkulu City for the January-March 2021 period. The research method is a research method used to examine the condition of natural objects, where the researcher acts as a key instrument, data collection techniques are carried out by triagulation (combined), data analysis is inductive and qualitative results emphasize meaning rather than generalization. Of the 205 claim files returned by BPJS, only a small portion of the files did not match the membership administration, namely 17 (8.2%) files due to inappropriate SEP Numbers, inappropriate treatment classes and inappropriate nursing dates. Of the 205 claim files returned by BPJS, some of the files were incorrect in the selection of diagnostic codes and procedures.
Tinjauan Kejelasan dan Ketepatan Diagnosa Pada Resume Medis Pasien Rawat Inap dengan Keakuratan Kode Berdasarkan ICD-10 di RSHD Kota Bengkulu Muhammad Salehudin; Deno Harmanto; Anggoa Bidiarti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i6.278

Abstract

Problem : Completeness, clarity in filling out the medical resume form is an absolute must because all patient health data information is on the medical resume sheet, but based on an initial survey that researchers conducted on January 23, 2021 at the Harapan and Prayer Hospital in Bengkulu City , from 14 inpatient medical record documents there are 7 (50%) medical record documents that are not clearly written with the rules of ICD-10 medical terminology and 7 (50%) medical record documents are not written correctly with the ICD10 medical terminology rulesObjective: This study aims to determine the description of the clarity and accuracy of the diagnosis on the Medical Resume Sheet of Inpatients with Code Accuracy based on ICD-10 at the Bengkulu City Hospital.Methods : This type of research is a descriptive study using a cross sectional design. The population in this study was the medical record files of inpatients in April 2021, which amounted to 120 files with a total sample of sampling, using secondary data that was processed univariately. This research was carried out from 03 to 10 May 2021 at the Bengkulu City Hospital Medical Record Unit.Results : From 120 medical resume sheets for inpatients at the Harapan Hospital and Prayers in Bengkulu City, the lack of clarity in writing the diagnoses of inpatients in a small percentage of 40 diagnoses (33.3%) was not clearly written and the inaccuracy of writing diagnoses for inpatients was a small percentage of 40. diagnoses (33.3%) were written incorrectly and the determination of the diagnosis code was also a small part, namely 40 codes (33.3) were not accurate. It is expected that doctors and coders always rely on medical terminology in accordance with ICD-10 in writing patient diagnoses so that a clear, precise and accurate diagnosis is obtained
Perancangan Prosedur Kerja Rekam Medis Tebal (Volumenious Bulky) di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu Nofri Heltiani; Ismail Arifin
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i1.319

Abstract

Rekam medis volumenious bulkymerupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi dipenyimpanan, dan keadaan dimana rekam medis pasien dengan penyakit tertentu yang rutinberobat jalan atau dirawat cukup lama dan rutin menjadi sangat tebal karena seluruh riwayatkesehatan pasien tersimpan dalam satu map rekam medis. Berdasarkan observasi di RSKJSoeprapto Provinsi Bengkulu ditemukan rekam medis volumenious bulky yang mengalamikenaikan setiap tahunnya ± 10% dengan tingkat ketebalan yang berbeda antara 3,7 s.d 4,5 cmpada masing-masing rekam medis dengan kodisi map rekam medis yang sudah mulai robekkarena tidak mampu menopang isi rekam medis. Hal ini dikarenakanpasien gangguan jiwarawat jalan yang sering kontrol rutin atau lama dirawat yang panjang dengan didukung masasimpan (retensi) aktif berkas rekam medis jiwa rawat jalan 10 tahun dan rawat inap 5 tahunmenyebabkan rekam medis mejadi tebal.RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulubelum memilikiprosedur kerja sebagai pedoman pengelolaan dan penyimpanan dalam rekam medisvolumenious bulky, sehingga berdampak pada kerusakan map rekam medis yang dapatmengakibatkan riwayat penyakit pasien yang bersangkutan bercecer/tidak utuh.Penelitian inibertujuan merancang prosedur kerja rekam medis volumenious bulky di RSKJ SoepraptoProvinsi Bengkulu. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulandata dilakukan secara observasi dan wawancara tentang proses pengelolaan rekam medisvolumenious bulky. Tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap analisis, tahap perancangan,tahap testing dan tahap pemeliharaan prosedur kerja.Hasil penelitian adalah rancanganprosedur kerja rekam medis volumenious bulky sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yaituprosedur kerja rekam medis volumenious bulky dengan penempatan bagian rekam medisterpisah.
Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Komunikasi Petugas Pendaftaran Rawat Jalan Di RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu Anggia Budiarti; Deno Harmanto
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i1.320

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah komunikasi, dalam hal ini jugatermasuk perilaku, tutur kata, keacuhan, senyum, sapa dan salam diawal pelayanan dan responpembicara kepada lawan bicara serta Kemudahan mendapatkan informasi dan komunikasi mendudukiperingkat yang tinggi dalam persepsi kepuasan pasien rumah sakit tidak larang walaupun pasienkeiuarga merasa outcome tak sesuai dengan harapannya,pasien/keluarga merasa cukup puas karenadilayani dengan sikap yang menghargai perasaan. Melihat gambaran tingkat kepuasan pasien terhadapkomunikasi pendaftaran rawat jalan Bengkulu. Penelitian mi merupakan penelitian deskriptif denganpendekatan cross sectional yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengantujuan untuk mencari kepuasan pasien pada komunikasi petugas pendaftaran rawat jalan RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu. Dari 20 responden diketahui 12 (60%) menyatakan cukup puas terhadapkepuasan pasien dan dan 20 responden diketahui 12 (60%) menyatakan komunikasi petugas cukupbaik dan komunikasi petugas cukup baik dalam penyampaiannya komunikasi yang di gunakankomunikasi 2 arah yaitu petugas dan pasien dan mendapatkan sedikit kendala dalam komunikasi yaitukebisingan
Perancangan Sistem Informasi Indeks Alamat Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit X Kota Bengkulu Khoirun Nisa Nahda Hanifa; Aulia Moura Yutisya
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i1.321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi Indeks AlamatPasien Rawat Jalan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 di Rumah Sakit X KotaBengkulu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmelakukan Praktek Kerja Lapangan, observasi, wawancara serta kajian pustaka. Metodeperancangan yang digunakan adalah metode waterfall. Bahasa pemograman menggunakanMicrosoft Visual Studio 2010, database menggunakan Microsoft Access 2010 dan pengujiansoftware menggunakan metode Blackbox. Permasalahan yang ditemukan pada penelitian: (1)Belum adanya sistem informasi berupa program atau aplikasi Indeks Alamat Pasien RawatJalan, (2) Proses pelaporan Indeks alamat pasien rawat jalan masih menggunakan MicrosoftExcel yang menyebabkan kurang efisien, rawan kesalahan dan memerlukan waktu yanglama.Adapun saran yang penulis berikan yaitu: (1) Perlu adanya perancangan sisteminformasi Indeks Alamat Pasien Rawat Jalan agar pengolahan data lebih efektif dan efisien,(2) Perlu adanya software maupun aplikasi khusus Indeks Alamat Pasien Rawat Jalan agarproses pelaporan tidak memerlukan waktu yang lama.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Pada Pengambilan Pengembalian dan Penyimpanan Rekam Medis Di RS.X Ratih Kumala Dewi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i1.322

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan di RS.X didapatkan bahwa terdapat keterlambatan dalampengambilan berkas pada ruang filling dikarenakan tidak adanya tracer sehingga tidakdiketahui keberadaan rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya tingkatpengetahuan petugas rekam medis pada pengambilan, pengembalian dan penyimpananrekammedisdi RS.X. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Populasidan sampelpenelitian ini terdiri dari 318 rekam medis dan 12 petugas rekam medis, dengan teknikpengambilan sampel pada petugas dengan cara total sampling sedangkan teknik pengambilansampel berkas dengan cara stratified random sampling. Untuk mendapatkan datapengetahuan menggunakan kuesioner dan untuk mendapatkan data sistem filingmenggunakan lembar observasi. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dan datadianalisis secara univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 12 petugas rekam medismayoritas berpengetahuan cukup yaitu 5 (41,67%). Dari 318 rekam medis yang diamatimasih terdapat 36 dokumen yang sulit ditemukan, terdapat 72 dokumen rekam medis yanglambat dikembalikan ke ruang unit rekam medis yaitu dalam waktu >2x24 jam dan 48 rekammedis yang salah letak. Diharapkan RS.X melakukan penambahan petugas yangberkualiifikasi D3 rekam medis, peningkatan frekuensi pelatihan bagi petugas non rekammedisdan melakukan pengawasan terhadap rekam medis yang belum terisi lengkap danperlunya penambahansarana prasarana di ruang filling.
Gambaran Penulisan Terminologi Medis pada Lembar Poliklinik Dan CM 1 Pasien di RS.X Periode Januari-Maret 2020 Ulfatun Nikmah Almubarqah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i1.323

Abstract

Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis sebagai sarana komunikasi antartenaga kesehatan. Dokter yang merawat pasien mempunyai tugas dan tanggungjawab ataspenegakan dan penulisan diagnosis sesuai dengan ICD-10. Diagnosis yang ditulis dalamrekam medis harus lengkap, tepat dan jelas sesuai dengan terminologi medis dan arahan yangada pada buku ICD-10. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penulisanterminologi medis pada CM 1 pasien rawat inap dan lembar poliklinik pasien rawat jalan diRS.X periode Januari-Maret 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengandesain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini 3.725 berkas rekam medis rawat jalandan 1.863 rawat inap periodeJanuari-Maret 2020 dengan sampel 361 rawat jalan dan sampel329 berkas rekam medis rawat inap dengan teknik pengambilan sampel systematic randomsampling. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diolah secara univariat.Hasilpenelitian adalah dari pada berkas rekam medis rawat iano sebanyak 85 (47%) penulisanterminologi medis menggunakan istilah yang sesuai dengan ICD-10, 97 (53%) yang tidaksesuai dengan ICD-10. 50 (34%) penulisan terminologi medis menggunakan singkatan yangsesuai dengan ICD-10, 97 (66%) yang tidak sesuai dengan ICD-10, sedangkan berkas rekammedis rawat jalan sebanyak 50 (24%) penulisan terminologi medis menggunakan istilah yangsesuai dengan ICD-10, 161 (76%) yang tidak sesuai dengan ICD-10. 45 (30%) penulisanterminologi medis menggunakan singkatan yang sesuai dengan ICD-10, 105 (70%) yangtidak sesuai dengan ICD-10. Diharapkan RS.X dapat mengadakan sosialisasi, pelatihan danevaluasi terhadap dokter serta membuat daftar singkatan sebagai pedoman tentang penulisanterminologi medis yang sesuai dengan ICD-10.
TINJAUAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS DARI RUANG RAWAT INAP MAWAR KE BAGIAN ASSEMBLING DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA : TINJAUAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS DARI RUANG RAWAT INAP MAWAR KE BAGIAN ASSEMBLING DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Zakiatul Hasanah; Liza Putri; Nofri heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i2.343

Abstract

Masalah:Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari ruang rawat inap mawar ke bagian assembling, yang di sebabpakan ketidaklengkapan pengisisan formulir pasien rawat inap. Tujuan:Untuk mengetahui gambaran keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari ruangan rawat inap Mawar kebagian assembling di Rumah Sakit Bhayangkara. Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitudengan cara deskriptif kuantitatif. sampel dalam penelitian ini adalah141 berkas rekam medis dan 12 orang petugas perawat di ruang rawat inap mawar. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis penelitian menggunakan analisis univariatyaitu untuk menjelaskan atau mendeskrpsikan karakteristik masing-masing variabel. Penyajian data penelitian ini menarasikan kepatuhan petugas perawat dan petugas rekam medis, pelaksanaan pengembalian berkas rekam medis berdasarkan SOP dan material. Hasil:Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di Rumah Sakit Bhayangkara dari 12 petugas perawat di ruang rawat inap mawar yang tidak patuh sebanyak 3 (25%), dalam pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke bagian assembling.Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan SOP Pendistribusian di Rumah Sakit Bhayangkara, dari 8 item SOP pendistribusian tersebut terdapat 1(12,5%) item yang tidak terlaksanakan dengan baik. 1 item yang belum dilaksanakan dengan baik terdapat pada waktu pengembalian berkas rekam medis tepat waktu 1x24 jam.Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di Rumah Sakit Bhayangkara dari 141 Berkas rekam medis dari ruang rawat inap mawar yang tidak lengkap sebanyak 24 (17%). Kesimpulan: Jadi pada penelitian ini masih terdapat keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari ruang rawat inap mawarkebagian assembling yang disebabkan salah satunya ketidaklengkapandan kepatuhan dalam pengisian formulir rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara. Kata kunci: Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis, assembling, kepatuhan.
Penggunaan Aplikasi Primary Care BPJS Di Puskesmas Lingkar Barat Niska Ramadani; Raisya Nur Fadillah; Nur Elly
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v7i2.367

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah peserta BPJS menuntut dibutuhkannya sebuah sistem informasi yang dapat menunjang pelayanan di sebuah fasilitas kesehatan. berdasarkan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada petugas pendaftaran diketahui bahwa dalam penerapannya tidak semua fitur digunakan atau dimanfaatkan hanya digunakan untuk pendaftaran dan rujukan.Hal ini berdampak pada kegiatan pelaporan dimana dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pengiriman laporan dan proses pengklaiman dan pada saat pengajuan klaim di setiap akhir bulan petugas harus melakukan pengecekan kembali dengan menggunakan buku register secara manual sehingga dapat mempengaruhi kelengkapan data. Mengetahui sistem pelayanan dengan menggunakan aplikasi P-Care di Puskesmas Lingkar Barat. Penelitian ini Merupakan penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas pengguna Aplikasi P-Care yang berjumlah 4 orang di Puskesmas Lingkar Barat. Objek dalam penelitian ini yaitu Aplikasi P-Care dan Laporan. Input dalam penggunaan Aplikasi P-Care Puskesmas Lingkar Barat berjumlah 4 orang, namun dengan latar belakang pendidikan non rekam medis (D3 Keperawatan). Untuk pengembangan sistem informasi puskesmas saat ini belum tersedia. Output yang dihasilkan dari Aplikasi P-Care berupa laporan jumlah kunjungan sakit, jumlah kunjungan sehat, jumlah rujukan, jumlah rujukan luar per wilayah, jumlah 10 penyakit terbanyak pada periode tertentu yang akan dilaporkan setiap bulannya ke BPJS.

Page 6 of 14 | Total Record : 137