cover
Contact Name
R. Panca Pertiwi Hidayati
Contact Email
wistara.unpas@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
wistara.unpas@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung, Jl. Sumatera No. 41 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Published by Universitas Pasundan
ISSN : -     EISSN : 27223159     DOI : https://doi.org/10.23969/wistara
Core Subject : Education,
Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, berisi artikel dan/atau laporan hasil penelitian, kajian (teori maupun aplikasi), dan bahasan kepustakaan berkaitan dengan bidang bahasa, sastra, serta pengajarannya
Articles 105 Documents
Implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menginterpretasi Teks Ulasan Film pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK BSC Bandung Kelas XI Puri, Rika Melia
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2295

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi minimnya kemampuan siswa dalam menginterpretasi teks ulasan film. Masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah kemampuan menginterpretasi teks ulasan film pada siswa kelas XI di SMK BSC Bandung? 2) Apakah model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas XI di SMK BSC Bandung? 3) Adakah perbedaan kemampuan menginterpretasi teks ulasan film pada siswa kelas XI di SMK BSC Bandung pada kelas eksperimen dan kelas kontrol? 4) Adakah perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas XI di SMK BSC Bandung? 5) Apakah kemampuan menginterpretasi teks ulasan film dan kemampuan berpikir kritis di kelas eksperiimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol? Setelah dilaksanakan penelitian, maka ditemukan bahwa kemampuan menginterpretasi teks ulasan film di kelas eksperimen lebih baik dari pada di kelas kontrol. Pada kelas kontrol memiliki persentase kenaikan nilai kemampuan menginterpretasi teks ulasan film sebesar 11.71% dan pada kelas eksperimen sebesar 22,41%. Kemampuan berpikir kritis di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas kontrol. Pada kelas kontrol memiliki persentase kenaikan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar12,77% dan pada kelas eksperimen sebesar 34,36%. Model pembelajaran Discovery Learning dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menginterpretasi teks ulasan film pada siswa kelas XI.
Kajian Struktural Terhadap Nilai Moral dan Nilai Budaya Novel “laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP Yuniarti, Siti Mu’minah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2296

Abstract

Tingkat apresiasi sastra di lingkungan pendidikan sekolah masih kurang, sehingga penekanan tentang apresiasi sastra perlu diperhatikan. Dengan demikian ilmu sastra Indonesia perlu adanya pembelajaran yang komperhensif dan baik. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif terhadap novel Laskar Pelangi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur intrinsik yang memuat nilai moral dan budaya pada novel serta pemanfaatannya untuk bahan ajar. Dalam karya sastra novel terdapat beberapa nilai yang bisa dianalisis beberapa di antaranya adalah kajian nilai moral dan nilai budaya dari sebuah novel. Cara menganalisis nilai moral dan nilai budaya pada novel ini yaitu melalui pendekatan strukturalisme. Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita. nilai budaya merupakan konsepsi-konsepsi mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup. Berdasarkan analisis data pembahasan menunjukan bahwa nilai moral pada novel Laskar Pelangi didasarkan pada nilai kejujuran, otentik/menjadi diri sendiri, bertanggung jawab, kemandirian, keberanian, kerendahan hati, realistik dan kritis. Analisis dan pembahasan nilai budaya berdasarkan pada hakikat hidup, hakikat karya,persepsi manusia tentang waktu, persepsi manusia terhadap alam, dan hubungan manusia dengan alam. Hasil kajian diimplementasikan dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Pengembangan Model Instrumen Penilaian Autentik Berorientasi pada Pengukuran Aktivitas dan Karakter Siswa dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Deskripsi Maisah, Iis
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2297

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis, kurang baiknya aktivitas menulis, dan lemahnya karakter siswa selama proses pembelajaran memproduksi teks deskripsi. penyebab munculnya masalah ini karena penilaian autentik belum digunakan selama proses pembelajaran memproduksi teks deskripsi. Penelitian ini, menggunakan metode campuran yang direlevansikan dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Katapang Kabupaten Bandung. Data penelitian dikumpulkan melalui tes dan nontes. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, disimpulkan bahwa model instrumen penilaian autentik terbukti efektif meningkatkan kemampuan memproduksi teks deskripsi, mengambangkan aktivitas belajar dan mengembangkan karakter siswa dalam pembelajaran memproduksi teks deskripsi. model yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa model instrumen penilaian proses dan penilaian hasil kerja siswa, yang didalamnya terintegrasi kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap berdasarkan Kurikulum 2013.
Kajian Unsur Intrinsik dan Nilai Budaya pada Legenda Sang Kuriang Kesiangan sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Rodiah, Siti
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji unsur intrinsik dan nilai budaya pada Legenda Sang Kuriang Kesiangan. Hal ini dilakukan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VII. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa unsur intrinsik dan nilai budaya pada Legenda Sang Kuriang Kesiangan, serta wawancara dengan instruktur nasional, pengawas, dan guru Bahasa Indonesia. Data unsur intrinsik tersebut meliputi: tema, tokoh dan penokohan, latar/ setting, alur, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Data nilai budaya meliputi: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. Hasil kajian terhadap unsur intrinsik dan nilai budaya Legenda Sang Kuriang Kesiangan dilihat dari Kurikulum 2013, bahan ajar berupa bahasa, psikologi, dan latar budaya peserta, serta wawancara dengan nara sumber. Berdasarkan hal itu, maka diperoleh jawaban bahwa Legenda Sang Kuriang Kesiangan dikategorikan baik dan layak dijadikan alternatif bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas VII.
Tinjauan Analisis Wacana Kritis pada Struktur Teks Anekdot Hasil Siswa Kelas X Berdasarkan Gender di SMKN 2 Kota Bandung Tahun Pembelajaran 2015 – 2016 Romlah, Siti
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2300

Abstract

The ability of students in making the text structure anecdotes from the point of Critical Discourse Analysis is used as the indicator is a textual dimension that includes cohesion, coherence, grammar and diction. Of the four elements are used as indicators votes captioning anecdotes on students by gender (male and female) can be seen to have capabilities that differences in instructional text anecdotes, the results obtained from the elements of cohesion in the text of anecdotes students generally use the pronouns I and you , because the contents of anecdote is also a dialogue, then it is reasonable person pronouns to one and two are used. Then the word coherence is mentioned and as well as that, the students are already familiar with the conjunctive, while conjunctive other less popular in the eyes of the students, it shows the weakness of students in a variety of making sentences. For terms of grammar seemed once differences in the ability of students men and women, women tend to be scrupulous in making sentences, sentences that made many are forming complex sentences, while boys tend to be careless in making sentences made more simplex. Diction of elements also seen male language more logical than women, as if women visible element of feeling that comes in, it looks at all the different characteristics of students by gender (male and female) in making the text anecdotes. Especially of proficiency.
Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Film Melalui Optimalisasi Media Film dengan Meggunakan Model Discovery Learning Kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Bandung Damayanti, Tati
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2301

Abstract

The goal of the research is examining: (1) the difference in writing movie reviews between the students who get treatment through optimization of Film Media using the Learning Model of Discovery Learning and the students who use the expository learning model. (2) the difference in learning activities in writing movie text reviews between the students who get treatment through optimization of Film Media using the Learning Model of Discovery Learning and the students use the expository learning model. (3) the correlation between the ability to write movie reviews between the students who get treatment through the optimization of film media using a discovery learning model and the students who use the expository learning model. The research method is The Mix Method type of Embedded Design. The population in this research is the XI grade in State Senior High School 8 Bandung, and the samples is selected randomly (Random sampling), the class XI SCIENCES 6 is made as a controlling class, while the class XI SCIENCES 5 is used as an experiment class. The instruments used in this reseach, are test and non-test instruments. The test instrument is in the form of test writing skills movie reviews and the non-test instrument is in the form of questionnaire and interviews. Based on the results of data analysis and hypothesis testing, it is concluded that: the ability to write movie reviews on students who get treatment through optimization of film media using discovery learning model is better than the students who use the expository model. The activity of the students learning to write movie reviews who get treatment through optimization of film media using model of discovery learning is better than the students who use the expository model. There is no correlation between the ability to write movie reviews on students who get treatment through optimization of film media by using a model of discovery learning is better than the students who use the expository model.
Kajian Stilistika Terhadap Gaya Perbandingan Ungkapan Tokoh Berorientasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata Sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA Rini, Shinta
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2302

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala penurunan nilai-nilai karakter budaya bangsa di kalangan generasi muda, sehingga perlu antisipasi melalui pembelajaran yang berbasis nilai-nilai karakter melalui penyediaan bahan ajar yang berorientasi pada nilainilai karakter budaya bangsa. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan karakterisasi para tokoh; mendeskripsikan pemakaian gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan para tokoh; mendeskripsikan bentuk nilai pendidikan karakter yang dapat diungkap dalam gaya bahasa perbandingan para tokoh yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan mendeskripsikan hasil kajian stilistika terhadap gaya bahasa perbandingan ungkapan tokoh berorientasi nilai pendidikan karakter dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kajian content analysis. Setelah dilakukan penelitian dan analisis pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Penulis novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata mengungkapkan karakterisasi para tokoh dengan menggunakan dua metode, yaitu metode analitik dan metode dramatik, (2) Pemakaian gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan para tokoh novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata cukup variatif, (3) Bentuk nilai pendidikan yang terdapat dalam gaya bahasa perbandingan para tokoh yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdapat nilai pendidikan karakter, dan (4) Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA kelas XII.
Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Model Discovery Learning dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Berpikir Kritis pada Siswa Kelas XII SMK Al Falah Dago Bandung Rahmawati, Rina Rahmawati
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 2 (2020): Vol. 1 No. 2, November 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i2.2303

Abstract

Artikel ini membahas tentang prosedur pembelajaran membaca pemahaman teks berita dengan menggunakan model discovery learning dengan komponen-komponennya. Serta membahas dampak dari membaca pemahaman terhadap peningkatan berpikir kritis siswa. Tempat penelitian ini di SMK Al Falah Dago Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitumixed methods. Dengan menggunakan model sequential exploratory. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket untuk menganalisis secara kualitatif. Teknik tes digunakan untuk menganalisis data secara kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: model pembelajaran discovery learning mempunyai manfaat yang besar dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas dan berpengaruh positif pada kualitas komunikasi antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa. Model discovery learning memudahkan guru mengelola proses pembelajaran, siswa cenderung aktif, saling berdiskusi, bertanya pada teman dan guru, berbagi kemampuan, saling memberi masukan, bekerjasama, dan saling berpikir kritis untuk menyelesaikan tugas-tugas siswa. Model discovery learning sangat baik dan sudah sangat sesuai dilakukan pada pembelajaran membaca pemahaman dengan materi teks berita. Komponen-komponen pembelajaran yang digunakan dapat menciptakan pembelajaran kondusif, aman, lancar, dan kooperatif. Keberhasilan model discovery learning dibuktikan dengan hasil postes yang diperoleh siswa. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan membaca pemahaman berdampak terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XII SMK AL Falah Dago Bandung.
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Berorientasi Majas dalam Hubungannya Dengan Kreativitas Berbahasa Siswa Kelas VII SMPN I Cileunyi Menggunakan Model Project Based Learning Susyati, Susi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 2 (2020): Vol. 1 No. 2, November 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i2.2304

Abstract

Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar mempunyai arti penting karena dapat membantu proses pembelajaran yang semakin efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi berorientasi majas dan kreativitas pada siswa kelas VII SMP N I Cileunyi dengan penerapan model Project Based Learning dibandingkan dengan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan tipe penyisipan (the embedded design). Desain yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan model desain kontrol prates dan pascates berpasangan (matching pretest-posttest control group desain). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa SMP N I Cileunyi kelas VII terdiri atas 2 kelas, masing-masing berjumlah 43 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan menulis teks deskripsi berorientasi majas pada siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah perlakuan. Begitu pula terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas berbahasa pada kelas eksperiemen dengan kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan pula bahwa model Project Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan menulis teks deskripsi berorientasi majas dan kreativitas berbahasa pada siswa kelas VII SMP N I Cileunyi.
Penerapan Model Project Based Learning dalam Mentransformasi Cerpen ke Dalam Film Berorientasi Pendidikan Karakter Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat Endang, Sri
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 2 (2020): Vol. 1 No. 2, November 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i2.2305

Abstract

Model project based learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri proyek yang akan dikerjakannya baik dalam hal merumuskan dan memilih topik yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang profil pembelajaran mentransformasikan cerita pendek ke dalam bentuk film di kelas XI SMAN 1 Cipatat baik secara proses pembelajaran maupun kemampuan mentransformasi cerita pendek ke dalam film. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitiann ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Cipatat dan sampel yang digunakan adalah 2 kelas Siswa SMAN 1 Cipatat yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-test. Hasil menunjukkan bahwa Kemampuan siswa mentransformasi cerita pendek ke dalam film yang menggunakan pembelajaran konvensional dikategorikan cukup baik. Karakter siswa yang menggunakan model project based learning lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hubungan kemampuan siswa mentransformasi cerita pendek ke dalam film dengan pembentukan karakter siswa pada kelas eksperimen. Berdasarka hasil pengujian hipotesis, model project based learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mentransformasi cerpen ke dalam film

Page 3 of 11 | Total Record : 105