Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas II SDN 19 Ampana Endang, Sri
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 5, No 12 (2017): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca nyaring melalui metode latihan terbimbing. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II yang berjumlah 14 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan topik yaitu membaca nyaring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode latihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca nyaring. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I dan II yang berada dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes siklus I siswa yang tuntas individu 7 orang dari 14 siswa, tuntas klasikal 50,0%. Pada siklus II siswa yang tuntas 13 orang dari 14 siswa, tuntas klasikal 92,9%. Berdasarkan indikator kinerja keberhasilan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode latihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas II SDN 19 Ampana dalam membaca nyaring. Kata Kunci: Kemampuan; Membaca Nyaring; Metode Latihan Terbimbing
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII A SMP NEGERI I KEC. BELIMBING KABUPATEN MELAWI ., Suharni; Endang, Sri; Bambang, Bambang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2013): April 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abtract : The research is intended to increase the student activeness in studying and to increase the student learning result In order to resolve this problem,In order to resolve this problem, the researcher and helped by the peer researcher through a collaboration work implemented the learning process in teaching social science subject by applying Make a Match. The hypothesis of the research is if the process of implementation runs well, the result of the students learning will increase. The class action research was done in two cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection. By reaching the work indicators which were stated by the researcher and the peer reseacher, the hypothesis was finally accepted that; if the implementation of Make a Match learning strategy was done properly, the final result class of VIII A in SMPN 1 Belimbing, Melawi Regency would surely increased. Keywords : Learning Activies, Model Make a Macth. Abstrak : Tujuan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat keaktifan siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dibantu oleh seorang teman sejawat dengan cara berkolaborasi melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Make a Macth.Hipotensis dalam penelitian ini adalah Jika penerapan model pembelajaran Make a Match pada mata pelajaran IPS dapat dilakukan dengan baik maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A dapat meningkat.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus.Setiap siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dengan tercapainya indicator kinerja yang telah diterapkan oleh para peneliti bersama dengan teman sejawat, berarti hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya bahwa : Jika penerapan model pembelajaran make a macth pada mata pelajaran IPS dilakukan dengan baik, maka hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri I Belimbing Kabupaten Melawi dapat ditingkatkan. Kata Kunci : Aktifitas Belajar, Model Make a Macth.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA OPERATOR JAHIT PADA KONFEKSI Budiastuti, Ludviana Dwi; -, Marwiyah; Endang, Sri
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v1i1.200

Abstract

AbstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja operator jahit, dan mengetahui seberapa besar persentase masing-masing faktor dalam mempengaruhi produktivitas kerja operator jahit pada Konfeksi Amanah di Gunungpati Semarang. Semua karyawan bagian operator jahit pada Konfeksi Amanah di Gunungpati yang berjumlah 40 orang digunakan sebagai populasi sekaligus sebagai sampel dalam penelitian ini. Data dikumpulan menggunakan metode angket dan observasi, dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor motivasi, pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, etos kerja dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja operator jahit pada Konfeksi Amanah di Gunungpati. Kontribusi faktor motivasi, pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, etos kerja dan lingkungan kerja dalam mempengaruhi produktivitas kerja operator jahit sebesar 71,15% dan 28,85% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Perekrutan karyawan dengan pendidikan lebih tinggi ataupun menganjurkan karyawan yang berpendidikan rendah untuk ikut program pendidikan kesetaraan sangat berpengaruh untuk lebih meningkatkan produktivitas kerjanya.This research aim to know factors are affecting the productivity of labor in a sewing operator, and know how large a percentage of each factor in influencing the productivity of labor in a sewing operator at Gunungpati Confection Amanah. All employees part of operator sew at Gunungpati Confection Amanah amounting to 40 people used as by population at the same time as sampel in this research. Corps data use enquette method and observation, and is here in after analysis descriptively percentage. Result of research indicate that motivation factor, education, activity discipline, skill, ethos work and activity environment have influence to operator work productivity sew at Gunungpati Confection Amanah. Contribution Factor motivation, education, activity discipline, skill, ethos work and environment work in influencing operator work productivity sew equal to 71,15% and 28,85% influenced by other of other factor which do not be expressed in this research. Recruitment of employees with higher education and or suggest employees which have low education to follow equivalence education program very having an effect on to be more improve its work productivity.
Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan: Kajian Ontologis, Epistemologi dan Aksiologis Pedagogik M.Pd, Hafsah; Saddam, Saddam; Endang, Sri
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 11, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v11i2.21403

Abstract

Selama pandemi perguruan tinggi beralih dari pendidikan tatap muka ke jarak jauh melalui pembelajaran hybrida. Akibatnya, siswa pendidikan tinggi harus menggunakan sistem online tanpa persiapan yang memadai untuk berhasil dalam lingkungan belajar baru mereka karena tidak semua memiliki keterampilan mengatur diri yang cukup untuk pembelajaran online. Tujuan kajian ini adalah untuk menjelaskan pendidikan sebagai ilmu pengetahuan: kajian ontologis, epistemologi dan aksiologis pedagogik. Studi literatur review terkait filsafat pedagogik. Data yang dikumpulkan sebanyak 83 artikel terkait pendidikan sebagai ilmu pengetahuan: kajian ontologis, epistemologi dan aksiologis pedagogic. Artikel internasional terindeks sebanyak 26 artikel, artikel terakreditasi nasioanl 37 artikel dan prosiding nasional 5 artikel dan prosiding internasional 10 artikel. Pengumpulan data menggunakan observasi dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan tahapan mengumpulkan data, verifikasi data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa  perspektif ontologi, pedagogik berfokus pada esensi pendidikan, menggali hakikat dari fenomena pendidikan terkait asal-usul, eksistensi, dan tujuan hidup manusia.  Epistemologis mendasari nilai-nilai kebenaran dimana menjadi acuan dalam pengembangan ilmu, juga estimologi Pedagogik berfungsi sebagai dasar utama dalam pengembangan potensi intelektual. Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membahas nilai-nilai baik dan buruk serta aspek-aspek keindahan, memiliki relevansi penting dalam konteks pendidikan. Jadi kajian pedagogik sebagai pengembangan pembelajaran dalam filsafat pendidikan. During the pandemic, colleges shifted from face-to-face to remote education through hybrid learning. As a result, higher education students must use online systems without adequate preparation to succeed in their new learning environment. Not all have sufficient self-organizing skills for online learning. This study aims to explain education as a science: ontological studies, epistemological and pedagogic axiological. Review literature study related to educational philosophy. Data collected from as many as 83 articles related to education as a science: ontological studies, epistemological, and pedagogic axiological. International articles indexed as many as 26 articles, nationally accredited articles 37 articles, national proceedings five articles, and international proceedings ten articles. Data collection using observation and document analysis. Data analysis is carried out in the stages of collecting, verifying, reducing, and drawing conclusions. The results of this study show that the ontological and pedagogic perspective focuses on the essence of education, exploring the nature of educational phenomena related to the origin, existence, and purpose of human life. Epistemology underlies the values of truth, which are references in the development of science. Also, Pedagogical etymology serves as the primary basis for the development of intellectual potential. Axiology is a branch of philosophy that discusses good and bad values and aspects of beauty that are significantly relevant to education. So, academic studies as the development of learning in educational philosophy
Pendampingan Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Berbasis Autoplay Pada Madrasah Ibtidaiyah Ziyadatun Nikmah Manado Anuli, Wadan Y; Ilhamsyah, Ilhamsyah; Asma, Andi; Endang, Sri
TARSIUS : Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif & Humanis Vol 4 No 1 (2022): 2022 Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media Pembelajaran merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah. Media pembelajaran yang memiliki arti yang lebih luas dari alat peraga atau alat bantu mengajar, karena media pembelajaran harus bisa merangsang pikiran peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan segala bentuk media. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam proses menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada peserta didik, proses tersebut dilakukan agar semua pesan (materi belajar) lebih mudah dimengerti oleh peserta didik. Sehingga mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dengan sebelumnya dengan sistem belajar yang lebih berkesan. Maka peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran animasi berbasis Autoplay Media Studio. Autoplay media studio merupakan perangkat lunak untuk membuat perangkat lunak multimedia yang mengintergrasikan berbagai tipe media misalnya : Gambar, Suara, Vidio, Teks kedalam presentasi yang dibuat. Penelitian pengembangan ini berpedoman dari desain penelitian pengembangan level 1 dengan menggunakan 5 langkah-langkah menurut Sugiyono yang diadaptasikan dari Borg dan Gall, langkah pengembangan yaitu potensi dan masalah, (studi literature dan pengumpulan informasi), desain produk, validasi desain dan prototipe. Dengan validasi ahli yaitu uji kelayakan media pembelajaran animasi berbasis Autoplay Media Studio, yaitu ahli media, materi dan guru. Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Ibtidaiyah Ziyadatun Nikmah Manado dengan contoh materi ajar “Sistem Peredaran Darah Manusia dan Hewan”.
Penerapan Model Pembelajaran Make A Match (MAM) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa di MIS Muhammadiyah Manado Mutmainah, Mutmainah; Santoso, Agung Budi; Asma, Andi; Endang, Sri
TARSIUS : Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif & Humanis Vol 4 No 2 (2022): 2022 Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu MIS Muhammadiyah Manado dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match (MAM) khusunya mata pelajaran matematika. Dengan adanya penerapan Make a match diharap di saat pembelajaran dapat membangun suasana belajar yang dinamis penuh semangat dan antusias yang menyenangkan, serius tapi santai dan tidak monoton dalam pembelajaran. MAM adalah salah satu solusi agar hasil belajar siswa meningkat Pelatihan ini diberikan kepada guru-guru sebagai peserta dengan metode ceramah dan dengan menggunakan simulasi. Dari pelaksanaan pelatihan ini guru-guru bisa mengikuti kegiatan dan mengetahui bentuk-bentuk dari model pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu dari tanggal 18 sd 30 Januari 2022. Kegiatan berjalan lancar berkat kerjasama antar sekolah yang memberikan dukungan penuh dalam berbagai bentuk kepada pihak pelaksana. Keberhasilan kegiatan pendampingan ini juga dapat dilihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan untuk tujuan kegiatan ini dilaksanakan.
Penerapan Model Project Based Learning dalam Mentransformasi Cerpen ke Dalam Film Berorientasi Pendidikan Karakter Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat Endang, Sri
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 2 (2020): Vol. 1 No. 2, November 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i2.2305

Abstract

Model project based learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri proyek yang akan dikerjakannya baik dalam hal merumuskan dan memilih topik yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang profil pembelajaran mentransformasikan cerita pendek ke dalam bentuk film di kelas XI SMAN 1 Cipatat baik secara proses pembelajaran maupun kemampuan mentransformasi cerita pendek ke dalam film. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitiann ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Cipatat dan sampel yang digunakan adalah 2 kelas Siswa SMAN 1 Cipatat yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-test. Hasil menunjukkan bahwa Kemampuan siswa mentransformasi cerita pendek ke dalam film yang menggunakan pembelajaran konvensional dikategorikan cukup baik. Karakter siswa yang menggunakan model project based learning lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hubungan kemampuan siswa mentransformasi cerita pendek ke dalam film dengan pembentukan karakter siswa pada kelas eksperimen. Berdasarka hasil pengujian hipotesis, model project based learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mentransformasi cerpen ke dalam film
FAKTOR-FAKTOR PASCA PANEN YANG MEMENGARUHI MUTU KAKAO Endang, Sri; Jumiono, Aji
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL ILMIAH PANGAN HALAL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The cocoa industry has enormous potential to be used as a driver for economic growth and distribution of income from farmers and the government. The post-harvest process of cocoa pods greatly affects the final quality of the cocoa beans produced. The post-harvest stages of cocoa pods include fruit splitting and sorting, fermentation of cocoa, soaking and washing, drying and tempering, as well as the warehousing process. Post-harvest processing of cocoa plants to improve the quality of the cocoa harvest owned by farmers. Fermented beans will improve the taste and quality of the cocoa beans, when the cocoa beans are processed it will produce good cocoa. Cocoa beans that go through a good post-harvest processing process will be stored longer without reducing their quality and can meet the quality standards of cocoa beans according to SNI 2323: 2008 which has been implemented since 2011. Keywords: Cocoa beans, Quality, Post-harvest process
5S Culture in Strengthening the Character Education of Students at SD Negeri Manggong Lombok Tengah Asmawati, Windi; Hotimah, Hotimah; Hidayat, Sarwin; Lestari, Ita; Endang, Sri; Sumardi, Lalu; Herianto, Edy
International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL) Vol. 2 No. 5 (2024): International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL)
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/ijedl.v2i5.151

Abstract

This research aims to describe the planning, implementation and impact of implementing the 5S culture in strengthening the character education of students at Manggong State Elementary School, Central Lombok. This research uses a qualitative research approach with an inductive approach. The subjects of this research were all students, teachers and principals at SD Negeri Manggong. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. The data analysis used was data analysis from Milles and Huberman which consisted of data analysis, data presentation and drawing conclusions. The results of this research show that the implementation of strengthening character education through 5S culture at SD Negeri Manggong, Central Lombok was carried out with good planning and then implementing or getting used to 5S behavior, namely Smiling, Greeting, Greeting, Polite and Polite. In implementing character values ​​through 5S culture, positive character values ​​have begun to appear, including shaking hands or shaking hands and saying hello to teachers when entering the school gate, speaking polite words and behaving politely between teacher and teacher, teacher and students. and between fellow students.
Habituation of Queuing Culture through SIDIA Program to Achieve 21st Century SDGs Goals Rosid, Suparman; Murferatiwi, Bq. Weddayu; Merpati Dirgantari, Virgynia; Komala Sari, Lina; Endang, Sri; Sumardi, Lalu; Setiadi, Dadi
International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL) Vol. 3 No. 2 (2024): International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL)
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/ijedl.v3i2.219

Abstract

This research aims to examine the application of the SIDIA program in forming a queuing culture among elementary school students. Education at the elementary level is an important foundation in developing students' character, including discipline and patience. Observations at one school in Mataram showed that many students did not show good queuing behavior, such as crossing the line when entering class and being impatient when checking assignments. The SIDIA program is implemented both inside and outside the classroom to increase students' awareness of the importance of human culture. In the classroom, the methods used include presenting learning videos that teach character values such as patience and discipline. The results show a significant improvement in student behavior, such as discipline when submitting assignments and shaking hands with teachers outside the classroom. This program also succeeded in creating a more orderly queuing atmosphere, especially in the library, thanks to the use of partitions and attractive slogans. By implementing this program, it is hoped that the culture of queuing can become a habit that is ingrained in students' character, supporting broader and sustainable educational goals. Overall, this research emphasizes the importance of educational character in shaping good social behavior among students and provides recommendations for other schools to implement similar programs in order to achieve SDGs goals in the education sector.