cover
Contact Name
Ida Sofiyanti
Contact Email
ekonurhermansyah@unw.ac.id
Phone
+6287747996725
Journal Mail Official
library@unw.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo
ISSN : 29617340     EISSN : 29622913     DOI : -
Core Subject : Health,
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara double-blind review process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .
Articles 773 Documents
Literature Review Teknik Mengurangi Nyeri pada Persalinan Anggraini Khoirum Ningdiah; Kartika sari; Ayu Fitria Ningsih; Lussy Iskandiani; Clara Lawra
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The period of labor is a natural phenomenon which for most women is subjectively felt as a process of pain that causes anxiety and fear simultaneously. Labor pain is a subjective experience caused by ischemia of the uterine muscles, pulling and traction on the uterine ligaments, traction on the ovaries, fallopian tubes and distension of the lower uterine, pelvic floor muscles and perineum. The Indonesian Hospital Association Data Center explained that 15% of mothers in Indonesia experienced childbirth complications and 21% stated that the labor they experienced was a painful delivery because they felt extreme pain, while 63% did not receive information about the preparations that must be made to reduce pain in labor. Various efforts to reduce pain in labor, both pharmacologically and non-pharmacologically. The non-pharmacological methods used are distraction with birth balls, effluent massage, aromatherapy, warm compresses and breath relaxation. The purpose of this literature review research is to find out techniques to reduce pain in labor. The research method used is literature review. Article searches were carried out on Google Scholar and PubMed with the keywords techniques to reduce labor pain. The selected articles are articles in Indonesian and English which were published from 2016 to 2021 in eight journals that can be accessed in full text in pdf format. The results showed that there was an effect of applying the birth ball technique, efllurage massage, aromatherapy, warm compresses and breathing relaxation on reducing the level of pain in the first stage of labor in active mothers. Abstrak Masa persalinan merupakan fenomena alamiah yang bagi kebanyakan perempuan secara subjektif dirasakan sebagai proses nyeri yang menimbulkan kecemasan dan takut secara bersamaan. Nyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subjektif disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan dan traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopii dan distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Pusat Data Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia menjelaskan bahwa 15% ibu di Indonesia mengalami komplikasi persalinan dan 21% menyatakan bahwa persalinan yang dialami merupakan persalinan yang menyakitkan karena merasakan nyeri yang sangat, sedangkan 63% tidak memperoleh informasi tentang persiapan yang harus dilakukan guna mengurangi nyeri pada persalinan. Berbagai upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi ataupun dengan nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi yang diterapkan adalah distraksi dengan birth ball, efllurage massage, aromaterapi, kompres hangat dan relaksasi nafas. Tujuan penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui teknik mengurangi nyeri pada persalianan. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review. Penelusuran artikel dilakukan pada google scholar dan pubmed dengan kata kunci teknik mnegurangi nyeri persalinan. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yyang dipublikasikan sejak 2016 sampai dengan 2021 sebanyak delapan jurnal yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penerapan teknik birth ball, efllurage massage, aromaterapi, kompres hangat dan relaksasi nafas terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu aktif.
Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Meringankan Nyeri Dismenore pada Remaja Putri di Bergas Lor Dania Aprilia; Cahyaningrum; putri cahya
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a period of dynamic development in one's life and is a period of transition from childhood to adulthood. During this period many physical, psychological and biological changes occur. This is the period where the maturation of the reproductive organs occurs, one of which in young women is marked by menstruation (menstruation). Menstruation also often causes pain which is called dysmenorrhea. Dysmenorrhea is discomfort during the first or second day of menstruation which is very common. Deep breathing relaxation technique is a theory from Huges which is effective in reducing pain intensity. Deep breathing technique is one of the conditions that can stimulate the body to release endogenous opoids so that a suppression system is formed which will eventually lead to a decrease in pain intensity.The steps taken in carrying out a complementary midwifery service program regarding deep breathing relaxation techniques to relieve dysmenorrhea pain, namely by determining the right target. The target criteria for this community service activity are teenagers who want to relieve dysmenorrhea. The steps taken in carrying out deep breathing relaxation techniques, namely by determining the right target, then doing a pre test, counseling, demonstration, then a post test. The target criteria for this community service activity are young women at Bergas Lor. Based on all the stages that have been carried out, it can be seen that the majority of young women (78%) do not know deep breathing relaxation techniques. After counseling and demonstrations, all young women (100%) already understand and can apply this technique well. This deep breathing relaxation technique has been proven in overcoming dysmenorrhea experienced by young women at Bergas Lor. This result is in line with the statement of Brahim, et al (2020), which states that deep breathing relaxation techniques performed for 15-30 minutes can relax the body and generally provide a sense of comfort, so that the intensity of pain felt gradually disappears. Abstrak Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam kehidupan seseorang dan merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini banyak terjadi perubahan fisik, psikis, dan biologis. Masa inilah terjadi pematangan organ reproduksi, salah satunya pada remaja putri ditandai dengan menstruasi (haid). Menstruasi juga sering menyebabkan nyeri yang disebut dismenore. Dismenore adalah ketidaknyamanan selama hari pertama atau hari kedua menstruasi yang sangat umum terjadi. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan teori dari Huges yang efektif dalam menurunkan intensitas nyeri. Teknik nafas dalam merupakan salah satu keadaan yang mampu merangsang tubuh untuk mengeluarkan opoid endogen sehingga terbentuk sistem penekanan yang akhirnya akan menyebabkan penurunan intensitas nyeri. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam, yaitu dengan menentukan sasaran yang tepat, lalu melakukan pre test, penyuluhan, demostrasi, kemudian post test. Kriteria sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah remaja putri di Bergas Lor. Berdasarkan keseluruhan tahapan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa mayoritas remaja putri (78%) tidak mengetahui teknik relaksasi nafas dalam. Setelah dilakukan penyuluhan dan demostrasi, remaja putri semuanya (100%) sudah mengerti dan dapat menerapkan teknik ini dengan baik. Teknik relaksasi nafas dalam ini terbukti dalam mengatasi dismenore yang dialami para remaja putri di Bergas Lor. Hasil ini sejalan dengan pernyataan Brahim, dkk (2020), yang menyatakan bahwa teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan 15-30 menit dapat merelaksasikan tubuh dan secara umum memberikan rasa nyaman, sehingga intensitas nyeri yang dirasakan berangsur menghilang.
Penyuluhan tentang Common Cold dan Pijat Common Cold dalam Upaya Mengatasi Gejala Batuk Pilek pada Bayi/Balita Dita Sintama; Isri Nasifah; Dietha Meidia Puspitasari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The common cold is an upper respiratory tract disorder that most often affects infants and children. The common cold is very prone to occur in toddlers and children. The initial symptom is an unpleasant feeling from the nose or throat. Then started sneezing, runny nose and feeling mildly ill. Sometimes accompanied by a mild fever. The nose has a clear, watery discharge in the first days. Furthermore, the nasal secretions become thicker, yellow-green in color. Generally parents will feel worried about coughs, colds and sore throats in children and because children refuse to eat. This concern is caused because parents do not understand the pathophysiology of cough and cold and do not understand efforts to manage the disease. Massage has several positive effects in terms of weight gain, better sleep patterns, increased neuromotor development, better emotional bonds, decreased rates of nosocomial infections, one of which is the common cold. Massage therapy has shown positive effects for problems in premature babies, digestive problems including constipation and diarrhea, and for respiratory diseases such as asthma and the common cold.This service is carried out in three stages. The first stage is to find educational targets, namely mothers who have children under five where toddlers are very vulnerable to the common cold. The second stage is the presentation of material about the common cold and the management of the common cold with common cold massage therapy. The third stage is a discussion about common cold and common cold massage. The purpose of this activity is that it is hoped that mothers can apply common cold massage in an effort to overcome the symptoms of cold cough in infants/toddlers   Abstrak Common cold merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling sering mengenai bayi dan anak. Common cold sangat rentan terjadi pada balita dan anak-anak. Gejala awal berupa rasa tidak enak dari hidung atau tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Kadang disertai demam ringan. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih pada  hari-hari pertama. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning hijau. Umumnya orangtua akan merasa khawatir akan batuk, pilek dan radang tenggorokan pada anak-anak serta karena anak menolak makan. Kekhawatiran ini disebabkan karena para orangtua tidak memahami patofisiologi batuk pilek serta kurang memahami upaya untuk tata laksana pada penyakit tersebut.Pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal penambahan berat badan, pola tidur yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotorik, ikatan emosional yang lebih baik, penurunan tingkat infeksi nosokomial salah satunya common cold. Terapi pijat telah menunjukkan efek positif untuk mengatasi permasalahan pada bayi prematur, masalah pencernaan termasuk sembelit dan diare, serta untuk penyakit saluran pernapasan seperti asma dan common cold. Pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah mencari target edukasi yaitu ibu yang memiliki anak balita dimana anak balita sangat rentan terkena common cold. Tahap kedua adalah pemaparan materi tentang common cold dan tatalaksana common cold dengan terapi pijat common cold. Tahap ketiga adalah diskusi tentang common cold dan pijat common cold. Tujuan dari adanya kegiatan ini yaitu diharapkan ibu dapat mengaplikasikan pijat common cold dalam upaya mengatasi gejala batuk pilek pada bayi/balita.
Studi Literatur Review Tentang Faktor- Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR Atika Budiarti; Kartika Sari; Eny Ruth Sinaga; Maiyanisa; Rifqi Roshifah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Birth Weight Babies (LBW) are newborns who at birth have a body weight < 2500 grams regardless of gestational age. (Sholeh, 2014). In 1961 by the World Health Organization (WHO) all babies who were born with a birth weight of less than 2,500 grams were called Low Birth Weight Infants or Low Birth Weight Babies (LBW). Many still think that LBW only occurs in premature babies or babies who are not full term. However, LBW does not only occur in premature babies, it can also occur in full-term babies who experience growth retardation during pregnancy (Indonesian Basic Health Profile, 2014). The research method used in this study is a literature review. Articles were searched on Google Scholar with the keywords factors, maternal age, gestational age, parity, complications during pregnancy, maternal arm circumference, lack of iron consumption, maternal HB <11gr, and low birth weight. The selected articles are articles in Indonesian and English which were published from 2016 to 2020 in six journals that can be accessed in full text in pdf format. Based on the analysis of six articles, it was found that several factors had a relationship with LBW, namely maternal age, gestational age, parity, complications during pregnancy, maternal arm circumference, lack of iron consumption, and maternal HB <11gr. Abstrak Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai masa gestasi. (Sholeh, 2014). Pada tahun 1961 oleh World Health Organization (WHO) semua bayi yang telah lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram disebut Low Birth Weight Infants atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Banyak yang masih beranggapan apabila BBLR hanya terjadi pada bayi prematur atau bayi tidak cukup bulan. Tapi, BBLR tidak hanya bisa terjadi pada bayi prematur, bisa juga terjadi pada bayi cukup bulan yang mengalami proses hambatan dalam pertumbuhannya selama kehamilan (Profil Kesehatan Dasar Indonesia, 2014). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Penulusuran artikel dilakukan pada Google Scholar dengan kata kunci faktor faktor, usia ibu, usia kehamilan, paritas, komplikasi selama kehamilan , lingkar lengan ibu, kurangnya konsumsi zat besi, HB ibu <11gr, dan berat bayi lahir rendah. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yang dipublikasikan sejak tahun 2016 sampai dengan 2020 sebanyak enam jurnal yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Berdasarkan analisis enam artikel telah didapatkan hasil bahwa beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan BBLR yaitu usia ibu, usia kehamilan, paritas, komplikasi selama kehamilan , lingkar lengan ibu, kurangnya konsumsi zat besi, dan HB ibu <11gr.
Prenatal Yoga di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Nabila Nur Azizah; Heni Setyowati, S.SiT., M.Kes; gusliyana gusliyana
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yoga exercise is an old method that is still used in pregnancy services where yoga is also a method of relaxation and exercise for pregnant women which is a permanent program in antenatal care, aiming to make pregnant women healthy, mentally and physically ready to face the birth process. The purpose of this activity is to increase interaction and share experiences between participants (pregnant women and pregnant women) and between pregnant women and health workers/midwives and to increase the understanding, attitude and behavior of pregnant women about yoga. Method: direct community service by providing information and practice to pregnant women through pregnant women classes. Participants were 9 pregnant women. The activity begins with a pre test followed by giving material with lectures, discussions and demonstrations. The results of the pre-test showed that the mother's knowledge of prenatal yoga was that it was found that the mother's knowledge before education about prenatal yoga had the most good knowledge of 4 people (44.4%), enough for 3 people (33.3%) and there were still 2 people (22.2). %) less knowledgeable. The results of the post test showed an increase in knowledge Good 7 people (77.8%), Knowledge enough 2 people (22.2%). Conclusion From the results of this activity there was an increase in knowledge before and after the intervention.   Abstrak Senam yoga merupakan sebuah metode lama yang sampai sekarang masih digunakan dalam pelayanan kehamilan  dimana yoga juga merupakan metode   relaksasi dan latihan pada ibu hamil yang menjadi program tetap pada pelayanan antenatal, bertujuan agar ibu hamil sehat, siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan serta meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang senam yoga. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan secara langsung dengan memberikan informasi dan praktik kepada ibu hamil melalui kelas ibu hamil. Peserta sebanyak 9 ibu hamil. Kegiatan diawali dengan pretest dilanjutkan pemberian materi dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil pretest di dapatkan pengetahuan ibu tenatang prenatal yoga adalah didapatkan bahwa pengetahuan ibu sebelum dilakukan edukasi tentang prenatal yoga paling banyak pengetahuan baik sebanyak 4 orang (44,4%), cukup sebanyak 3 orang (33.3%) dan masih ada 2 orang (22.2%) berpengetahuan kurang. Hasil post test terjadi peningkatan pengetahuan Baik 7 orang (77,8%), Pengetahuan cukup 2 orang (22,2%). Simpulan dari hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi.
Pemberian ASI ada Ibu Bersalin Seksio Sesaria dengan Bius Regional di RSUD Kota Mataram Nurul Hikmah Annisa
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Delivery by cesarean section is often an obstacle in breastfeeding, especially if the mother is given general anesthesia. This is due to the frequently contracting uterus because it is still in the process of returning to its original shape, also due to the pain that arises from surgical stitches. Nonetheless, breastfeeding as often as possible after the birth by cesarean section will minimize these problems. Therefore it takes a great will and intention from the mother to be able to give breast milk, especially if the mother is given local anesthesia. After conducting research, it turned out that there were still post-SC mothers who, with regional anesthesia, were unable to provide breast milk immediately after surgery. The purpose of this study was to determine the description of breastfeeding for women giving birth by cesarean section under regional anesthesia at Mataram City Hospital, using a descriptive design and cross sectional method. The research was conducted in February - March 2022 with a total sample of 32 people. Sampling using purposive sampling. Data analysis used with univariate. The results showed that the majority of respondents started breastfeeding on the first day (3 hours post-cesarean section) as many as 12 respondents (37.5%), and a minority of respondents gave breastfeeding on the 4th day post-cesarean section as many as 4 respondents (12.5%). whereas 6 respondents (18.8%) breastfed on the 3rd post-cesarean section and 10 (31.3%) respondents breastfed on the 2nd day post-cesarean section. From the results of this study it can be seen that delivery by cesarean section physiologically does not affect the process of breastfeeding if the mother wants it. With this research, it is hoped that midwifery services can improve the quality of services, especially early breastfeeding initiation programs and future researchers can continue this research with a larger sample size and are not limited to when the respondent is in the hospital, so that they can observe exclusive breastfeeding. Abstrak Persalinan dengan seksio sesaria seringkali menjadi kendala dalam pemberian ASI terutama jika ibu diberikan anastesi umum. Hal ini akibat rahim yang sering berkontraksi karena masih dalam proses kembali ke bentuk semula, juga akibat rasa nyeri yang muncul dari jahitan operasi. Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran dengan seksio sesaria akan meminimalisasi masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kemauan dan niat yang besar dari para ibu untuk dapat memberikan ASI, terutama jika ibu diberikan anastesi lokal. Setelah dilakukan penelitian ternyata masih terdapat ibu pasca SC yang dengan bius regional tidak dapat memberikan ASI segera setelah operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberian ASI pada ibu bersalin seksio sesaria dengan bius regional di RSUD Kota Mataram, dengan menggunakan desain deskriptif dan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang. Penelitian dilakukan pada Februari – Maret 2022 dengan jumlah sampel adalah 32 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan dengan univariat. Hasil penelitian diperoleh data mayoritas responden mulai memberikan ASI pada hari pertama ( 3 jam postseksio sesaria ) sebanyak 12 responden ( 37,5 % ), dan minoritas responden memberikan ASI pada hari ke - 4 pascaseksio sesaria sebanyak 4 responden ( 12, 5 % ), sedangkan 6 responden ( 18,8% ) menyusui pada ke-3 pascaseksio sesaria dan 10 ( 31, 3% ) responden menyusui pada hari ke-2 pascaseksio sesaria. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa persalinan dengan seksio sesaria secara fisiologis tidak mempengaruhi proses pemberian ASI apabila ibu menginginkan. Dengan penelitian ini diharapkan kepada pelayanan kebidanan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya program inisiasi menyusui dini dan pada peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelititian ini dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tidak terbatas pada saat responden berada di rumah sakit, agar dapat mengamati pemberian ASI secara ekslusif.
Edukasi Pijat Common Cold dalam Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi Balita di UPTD Puskesmas Ainiba Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Kristina Luruk Bria; Ida Sofiyanti; Rambu Lika Yuliana; Yovita Paru Mali
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

which has a tropical climate with high rain intensity. One of the symptoms of the common cold is cough and runny nose, which can easily affect both children and adults. In children, complaints of cough and runny nose often occur at the age of under 5 years. On average, each child experiences 6 to 8 times each year. The causes of coughs and colds are due to rhinovirus, adenovirus, influenza virus, RSV, and coronavirus. Treatment of common cold disease can be done with therapeutic massage and with treatment using herbal plants. Several types of herbal plants have been widely studied and have benefits for treating early symptoms of the common cold, for example, thyme, liquorice, fennel, sage, red ginger. In connection with this problem, the management of the community service program team at Ngudi Waluyo University offers an educational program for the management of the common cold, especially in the UPTD area of the Ainiba Health Center, Fatuketi Village, Kakuluk Mesak sub-district. The purpose of this activity is to increase the knowledge of mothers who have babies under five years old about the management of the common cold with massage therapy and herbal medicine. The activity consisted of 3 stages and everything went smoothly and could add insight into the management of the common cold. Abstrak Penyakit common cold lebih sering terjadi di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan intensitas hujan yang tinggi. Salah satu gejala dari common cold adalah batuk dan pilek yang mudah menyerang baik pada anak maupun dewasa. Pada anak, keluhan batuk dan pilek banyak terjadi pada usia di bawah 5 tahun. Rata-rata setiap anak mengalami 6 hingga 8 kali setiap tahunnya. Penyebab batuk dan pilek ini dikarenakan rhinovirus, adenovirus, virus influenza, RSV, dan coronavirus. Pengobatan penyakit common cold dapat dilakukan dengan pijat terapi dan dengan pengobatan menggunakan tanaman herbal. Beberapa jenis tanaman herbal telah banyak diteliti dan memiliki manfaat untuk mengatasi gejala awal pada common cold, misalnya seperti, tanaman timi, akar manis, adas, saga, jahe merah. Berkaitan dengan masalah tersebut di atas penatalaksanaan tim program pengabdian kepada masyarakat Universitas Ngudi Waluyo menawarkan program edukasi penatalaksanaan common cold khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Ainiba Desa Fatuketi, kecamatan Kakuluk Mesak. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu yang memiliki bayi bawah lima tahun tentang penatalaksanaan common cold dengan terapi pijat dan pengobatan herbal. Kegiatan terdiri dari 3 tahapan dan semuanya berlangsung lancar dan bisa menambah wawasan tentang penatalaksanaan common cold.
Pijat Perineum untuk Mengurangi Resiko Terjadinya Robekan pada Jalan Lahir Ibu Hamil Tm III Desa Pasekan Ambarawa Kab.Semarang Nur Halimahi; Widayati; Gita Tilana Gita
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perineal massage is a perineal massage technique performed during pregnancy or 2 weeks before delivery which is useful for softening connective tissue, improving blood circulation and increasing perineal elasticity. Increasing the elasticity of the perineum will prevent the occurrence of perineal tears and episiotomies. Perineal massage is treatment, massage, sorting and patting which are carried out systematically on the perineum. The goal is to properly prepare the perineal tissue for the stretching process during labor and will reduce perineal tears and speed up the healing process. Perineal massage is a coping mechanism for the mother so that the mother is comfortable. This condition causes the perineum to become elastic. In terms of psychology, perineum massage creates feelings of pleasure and comfort so that it can reduce anxiety and fear of childbirth and can reduce pain. This Community Service activity aims to provide benefits to village cadres and midwives. All cadres can obtain information to reduce the risk of tearing of the birth canal in Trimester III pregnant women so that it can be applied and taught to be independent of pregnant women.The method used in the implementation determines the target for TM III pregnant women and conducts a pre-test on perineal massage to reduce the risk of tears in the birth canal, provides information to reduce the risk of tears in the birth canal in second and third trimester pregnant women, demonstrates perineal massage , distribution of leaflets and posttest.The results of this service show that there is a difference between the pre-test and post-test given questionnaires, namely pregnant women before being given the questionnaire who have good knowledge as many as 4 people (40%), enough knowledge as many as 6 people (60%), while pregnant women after being given a questionnaire who have good knowledge good as many as 8 people (80%), enough knowledge as many as 2 people (20%). and post test from the results given a questionnaire and then with ongoing activities every week according to the complaints of pregnant women. Abstrak Pijat perinium adalah tehnik memijat perinium yang dilakukan saat hamil atau 2 minggu sebelum persalinan yang bermanfaat untuk melembutkan jaringan ikat, melancarkan peredaran darah dan meningkatkan elastisitas perinium. Peningkatan elastisitas perinium akan mencegah kejadian robekan perinium maupun episiotomi. Pijat perinium merupakan pengobatan,pemijatan, pengurutan dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perinium. Tujuanya adalah mempersiapkan jaringan perinium dengan baik untuk proses peregangan selama proses persalinan serta akan mengurangi robekan perinium dan mempercepat proses penyembuhan Pijat perinium merupakan salah satu mekanisme koping bagi ibu sehingga ibu berada dalam kenyamanan. Kondisi ini menyebabkan perinium menjadi elastis. Di tinjau dari psikologi pijat perinium menimbulkan perasaan senang dan nyaman sehingga dapat menurunkan kekhawatiran, ketakutan menhadapi persalinan serta dapat menurunkan nyeri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberi manfaat kepada kader dan bidan desa.Seluruh kader dapat memperoleh informasi untuk mengurangi resiko terjadinya robekan jalan lahir pada ibu hamil Trimester III yang benar agar dapat di aplikasikan dan diajarkan untuk memandirikan ibu hamil. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan Menentukan sasaran pada ibu hamil TM III dan melakukan pre test tentang pijat perineum untuk mengurangi resiko terjadinya robekan pada jalan lahir, Memberikan informasi untuk mengurangi resiko terjadinya robekan pada jalan lahir pada biu hamil trimester II dan III, mendemontrasikan pijat perineum, pembagian leaflet dan postest dengan jumlah peserta 10 orangHasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test diberikan kuesioner yaitu ibu hamil sebelum diberikan kuesioner yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (40%), pengetahuan cukup sebanyak 6 orang (60%), sedangkan ibu hamil sesudah diberikan kuesioner yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 8 orang (80%), pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20%). dan pos test dari hasil diberikan kuesioner dan selanjutnya dengan kegiatan berkelanjutan setiap minggu sesuai dengan keluhan ibu hamil .
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil Ni Nengah Susilawati; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The period of pregnancy is divided into three, namely trimester I, trimester II and trimester III. During pregnancy, the body will experience changes that cause discomfort. The discomforts that often occur in pregnant women are varicose veins, back pain, muscle and joint pain and back pain. One of the ways to overcome this discomfort is by doing pregnancy exercises. The purpose of this study was to determine the knowledge of pregnant women about pregnancy exercise in PMB Amanah, East Palu District, Palu City. This research design is descriptive quantitative. The population of 72 pregnant women in November 2020 with the sampling technique is total sampling. Data collection using a questionnaire. Data were analyzed using univariate analysis.The knowledge of pregnant women about pregnancy exercise  had sufficient knowledge, namely 36 respondents (50.0%), respondents who had less knowledge were 25 respondents (34.7%) and knowledge good as many as 11 respondents (15.3%).Most pregnant women  have sufficient knowledge.   Abstrak Masa kehamilan terbagi menjadi tiga yaitu trimester I, trimester II dan trimester III. Pada masa kehamilan tubuh akan mengalami perubahan yang menimbulkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu varises, sakit pinggang, nyeri otot dan persendian serta nyeri punggung. Ketidaknyamanan tersebut dapat diatasi salah satunya dengan melakukan senam hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di PMB Amanah Kecamatan Palu Timur Kota Palu. Desain penelitiannya deskriptif kuantitatif. Populasi sejumlah 72 ibu hamil pada bulan November 2020 dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis univariat. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yang berpengetahuan cukup yaitu sebnayak 36 responden (50,0%), responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (34,7%) dan pengetahuan baik sebanyak 11 responden (15,3%). Pengetahun ibu hamil tentang senam hamil berpengetahuan cukup.
Peningkatan Pengetahuan tentang Tenik Akupresure untuk Mengatasi Mual Muntah pada Ibu Hamil andriyani, fajar; andayani, ari; rizmi sliviana, zelda; fitriani, indra; supraptini, hemi; nurlistiani, umi
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nausea and vomiting that occur during pregnancy in young pregnant women experience nausea and 9.2% of women experience vomiting. Nausea and vomiting during pregnancy are usually caused by changes in the endocrine system that occur during pregnancy, mainly due to high fluctuations in Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) levels, especially since the most common period of gestational nausea and vomiting is during the first 12-16 weeks of pregnancy. At this gestational age, HCG reaches its highest levels. Emesis gravidarum will increase in severity to hyperemesis gravidarum causing the mother to vomit continuously every time she drinks or eats, as a result the mother's body is very weak, her face is pale, and the frequency of urination decreases dramatically so that body fluids decrease and blood becomes thick (hemoconcentration) which can slow down blood circulation which means that the consumption of oxygen and food to the tissues is also reduced, lack of food and oxygen will cause tissue damage which can endanger the health of the mother and the development of the fetus she is carrying. The purpose of this activity is to provide education to pregnant women how to overcome nausea and vomiting due to hormonal changes during pregnancy. The problem that often arises is nausea and vomiting experienced by pregnant women, especially in the first trimester, which disrupts activities and is feared to cause developmental disorders in the fetus. Community service will be carried out in 3 stages, namely the first stage of selecting a group of pregnant women through the Gebang Mekar Health Center and online invitations via wa. The second stage socializes acupressure techniques to overcome nausea and vomiting in pregnant women directly and zoommeeting. The third stage evaluates the delivery of information about acupressure techniques to overcome nausea and vomiting in pregnant women. From the results of univariate analysis before being given counseling to 23 respondents, the pretest results on 10 multiple choice questions obtained a minimum value of 20 and a maximum of 70 with a mean value of 45.2 and a median of 40 and the results of the post test showed an increase in knowledge, namely the respondent's minimum value of 40 and a maximum value of 100 with a mean value of 80.2 and a median of 80, so that this activity showed high success in providing information to pregnant women..   Abstrak Mual muntah yang terjadi pada saat hamil pada wanita yang sedang hamil muda mengalami mual dan 9,2% wanita mengalami muntah. Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam system endoktrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar Human Chorionic Gonadotrophin (HCG), khususnya karena periode mual dan muntah gestasional yang paling umum adalah pada usia 12- 16 minggu pertama. Pada usia kehamilan ini, HCG mencapai kadar tertinggi. Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu Hamil bagaimana mengatasi mual muntah karena perubahan hormon selama hamil. Masalah yang sering muncul adalah mual muntah yang dialami pada ibu hamil terutama pada trimester I sehingga mengganggu aktivitas dan dikhawatirkan menyebabkan gangguan perkembangan pada janin. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama pemilihan kelompok ibu hamil melalui Puskesmas Gebang Mekar dan undangan online melalui wa. Tahap Kedua mensosialisasikan teknik akupresue untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil secara langsung dan zoommeeting. Tahap Ketiga melakukan evaluasi terhadap penyampaian informasi tentang teknik akupresure untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil. Dari hasil analisis univariat sebelum diberikan penyuluhan terhadap 23 responden dipatkan hasil pretest pada 10 pertanyaan pilihan ganda di dapatkan nilai minimal 20 dan maksimal 70 dengan nilai mean 45,2 dan median 40 dan hasil post test menunjukkan terjadinya peningkatan pengethuan yaitu nilai minimal responden 40 dan nilai maksimal 100 dengan nilai mean 80,2 dan median 80, sehingga kegiatan ini menunjukkan keberhasilan yang tinggi dalam pemberian informasi kepada ibu hamil.