cover
Contact Name
Dody Prayitno
Contact Email
dodytrisakti@gmail.com
Phone
+62819814887
Journal Mail Official
teknosain@kocenin.com
Editorial Address
Jl. garuda No.1 RT 03 RW 022 Kel. Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi 17115
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS
ISSN : -     EISSN : 27742989     DOI : https://doi.org/10.51616/teksi
Tujuan dari jurnal adalah menerbitkan makalah ilmiah uang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat umum dari semua disiplin ilmu (multidisiplin/lintas bidang ilmu) dengan memakai bahasa indonesia yang baku.
Articles 77 Documents
ANALISA MIKROPLASTIK PADA IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp) DI TPI MUARA ANGKE JAKARTA Handayani, Handayani; Indarjani, Indarjani; Sadiyah, Karimatus; Saputra, Rizki
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.508

Abstract

Cemaran mikroplastik ini sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan dan akan berdampak buruk di dalam jaringan tubuh hewan serta manusia. Keberadaan mikroplastik semakin meningkat seiring meningkatnya ketergantungan aktifitas manusia terhadap plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi jenis mikroplastik pada sistem pencernaan ikan laut konsumsi yaitu ikan tenggiri di TPI Muara angke Jakarta. Sampel ikan konsumsi diperoleh TPI Muara angke Jakarta. Pengambilan sampel dan identifikasi sampel dilakukan pada bulan Agustus-September 2023. Sampel ikan berjumlah 10 ekor, identifikasi sampel ikan dimulai dengan mengamati secara morfometrik dan mengukur berat tubuh. Kemudian pada bagian pencernaan ditambahkan larutan KOH 10% perendaman dilakukan inkubasi dengan suhu 60 ºC selama 24 jam hingga 60 jam. Hasil pengamatan mikroplastik selanjutnya dianalisa untuk membedakan jenisnya. Jumlah 10 sampel ikan, 7 sampel ikan terpapar mikroplastik bentuk/tipe film mikroplastik yang ditemukan dominan tertinggi dengan persentase 70% dan tipe fiber 10%, tipe fragmen 10% serta tipe granul 10%.
PENGENDALIAN PROSES REAKSI VAN DE VUSSE PADA CSTR ISOTERMAL MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK Wahid , Abdul; Mauricio, Rickson; Maulana , Ilham
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.509

Abstract

Reaktor isotermal digunakan untuk mereaksikan senyawa kimia pada suhu konstan. Prinsip kerja dari reaktor ini adalah mereaksikan senyawa kimia dengan proses pengadukan. Konversi dari reaktan pada reaktor ini adalah fungsi dari residence time atau kebalikkannya yaitu space velocity. Pengendalian konsentrasi dari produk dilakukan dengan memanipulasi laju alir umpan untuk mengubah residence time (dalam volume reaktor tetap) dengan algoritma proportional-integral (PI) dilakukan menggunakan model dinamik proses yang diturunkan dari persamaan neraca massa. Pemodelan dinamik dan pengendaliannya menggunakan metode sistem dinamik dengan bantuan perangkat lunak Stella Architect. Identifikasi sistem menggunakan metode Solver dan penyetelan pengendali PI menggunakan metode Ziegler-Nichols (ZN), Lopez dan Cohen-Coon. Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi Van de Vusse pada continuous stirred tank reactor (CSTR) isotermal dapat disimulasikan dengan model dinamik menggunakan program Stella Architect. Struktur pengendaliannya adalah konsentrasi B sebagai CV, laju dilusi (F/V)) sebagai MV dan konsentrasi awal A () sebagai gangguan. Identifikasi sistem menggunakan metode Solver menghasilkan model FOPDT yang memiliki = 0,38, τ = 0,55 dan θ = 0,54. Metode penyetelan Lopez menjadi yang terbaik untuk perubahan SP, sedangkan metode ZN terbaik untuk menangani gangguan.
ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE DELONE AND MCLEAN Rozanda, Nesdi Evrilyan; Razmi, Fikri; Zarnelly, Zarnelly; Megawati , Megawati
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.510

Abstract

Institut Agama Islam Lukman Edy (IAILE) Pekanbaru telah menerapkan sistem informasi akademik (Siakad). Dalam hal ini, IAILE berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas namun masih banyak kendal-kendala pengguna dalam mengeakses siakad. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas sistem informasi akademik di Institut Agama Islam Lukman Edy. Metodologi penelitian yang digunakan metodologi Delone & Mclean. Kuesioner yang disusun dan disebarkan kepada 100 responden yaitu yang tercakup sebagai pegawai, dosen, dan mahasiswa di Institut Agama Islam Lukman Edy. Uji validitas dan reliabilitas terhadap data penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang valid dan reliabel. Pada Penelitian ini diajukan 9 Hipotesis. Selanjutnya diolah menggunakan metode PLS-SEM dengan software smartPLS. Hasil penelitian menunjukkan 5 hipotesis yang tidak berpengaruh dan 4 hipotesis yang berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi Akademik Institut Agama Islam Lukman Edy (IAILE) Pekanbaru.
PENERAPAN KONSEP FASAD BANGUNAN HIJAU Fadhlan , Auzan; Susetyarto , Martinus Bambang; Rosnarti , Dwi
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.511

Abstract

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan iklim tropis yang ditandai oleh curah hujan tinggi dan suhu panas., Sehingga bangunan perlu menghadapi tantangan suhu tinggi yang dapat membuat penghuni terasa tidak nyaman. Pesatnya pembangunan di Indonesia menyebabkan risiko pemanasan global semakin meningkat dapat diatasi. Salah satu pendekatan untuk mengatasi tantangan ini adalah mengintegrasikan konsep bangunan hijau dalam desain arsitektur. Metoda yang dilakukan dengan cara menyelaraskan fasad bangunan dengan prinsip-prinsip bangunan hijau. Sehingga diharapkan dapat mengurangi panas, mengurangi emisi gas, meredakan radiasi panas matahari, dan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik dan konservasi air. Solusi potensial untuk mengatasi masalah dengan ini penggunaan Double Skin Facade (DSF) pada bagian luar bangunan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa faktor-faktor seperti orientasi bangunan, desain fasad, jenis, dimensi, dan warna material memengaruhi pelaksanaan persyaratan bangunan hijau. Suhu udara, kecepatan udara, kelembapan udara, dan radiasi termal adalah faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kenyamanan termal di dalam bangunan. Oleh karena itu, konsep bangunan hijau dapat diterapkan dengan baik di daerah tropis.
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI TAHAN GEMPA SEBAGAI GAGASAN EKSPLORASI BENTUK BANGUNAN PUSAT EVAKUASI Marbun, Gerald Joel Hasiholan; Bambang Susetyarto , Martinus; Tundono , Sri
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.512

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik, menempati posisi khusus sebagai pertemuan empat lempeng tektonik utama: Benua Australia, Benua Asia, Samudera Pasifik, dan Hindia. Dampak dari posisi geografis ini adalah keberadaan sejumlah besar gunung api aktif di seluruh wilayahnya. Sebenarnya, Indonesia mempunyai 16% dari total gunung api aktif di dunia. Letusan gunung berapi, umumnya, disertai oleh semburan pasir, abu, bebatuan serta lahar yang merusak daerah sekitarnya karena disempurnakan hingga mencapai ribuan meter, sehingga cakupan kerusakan akibat aktivitas gunung api terbilang cukup luas. Dengan memiliki jumlah gunung api terbanyak di dunia, kewaspadaan dan upaya mitigasi bencana menjadi suatu keharusan bagi Indonesia. Mitigasi ialah kegiatan pra-bencana yang dinilai penting dalam persiapan perlindungan terhadap bencana guna mengurangi kemungkinan dampak buruk dari bencana. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai potensi bahaya serta strategi mitigasi bencana yang efektif terus dilakukan oleh pemerintah serta lembaga terkait. Hal ini mencakup perencanaan infrastruktur tanggap darurat yang tahan terhadap gempa. Perencanaan konstruksi struktural pada bangunan merupakan contoh upaya mitigasi bencana yang secara signifikan berpengaruh terhadap bangunan tanggap bencana.
STUDI KOMPARASI PADA PENERAPAN TEORI ARSITEKTUR TROPIS PADA BANGUNAN VIHARA DI KALIMANTAN Sudijanto, Stasha Diva; Pabowo , Hadi; Rosnarti , Dwi
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.513

Abstract

Negara dengan iklim tropis cenderung memiliki kondisi cuaca yang lebih lembab dan panas dibandingkan dengan negara-negara di daerah lintang tengah dan kutub. Rata-rata suhu udara bulanan daerah beriklim tropis berkisar 18°C atau lebih, dengan dua macam pergantian musim; musim hujan dan musim kemarau. Pada daerah tropis terdapat negara-negara yang sedang berkembang dengan pesat. Dasar dari arsitektur tropis adalah iklim, arsitektur harus mampu melahirkan adaptasi, eksplorasi dan modifikasi terhadap iklim tropis. Membangun iklim kecil pada ruangan dengan upaya mereduksi isu-isu lingkungan pada iklim tropis sehingga menciptakan kenyaman fisiologis, visual dan thermal bagi pengguna bangunan. Di Indonesia, keberadaan agama dan negara merupakan dua entitas dialektis. Relasi antara agama dan negara tidak pernah selesai karena masing-masing elemen memiliki evolusi makna didalam kehidupan sosial. Vihara merupakan tempat umum bagi umat Buddha untuk melaksanakan segala rangkaian upacara dan kebaktian keagamaan berdasarkan kepada keyakinan dan kepercayaan agama Buddha. Arsitektur tropis dipandang sebagai bentuk perwujudan dari lokalitas lingkungan. Adanya perwujudan tersebut menunjukkan adanya perbedaan karakteristik dalam desain naungan, sirkulasi udara (penghawaan), fasade, dan pemilihan vegetasi untuk lanskap tapak. bangunan vihara di Kalimantan telah menerapkan prinsip arsitektur tropis sehingga saat umat Buddha beribadah di dalamnya, tercipta kenyamanan yang didukung melalui adaptasi bangunan terhadap kondisi lingkungan.
KARAKTERISTIK FASAD ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA GALERI SENI A’la, Ifham Mutadabbariel; Pribadi, I G. Oka S.; Lahji, Khotijah
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.514

Abstract

Penerapan arsitektur kontekstual pada galeri seni bertujuan untuk menciptakan desain bangunan yang selaras serta mencerminkan lingkungan sekitarnya dengan memenuhi aspek-aspek sejarah namun tetap dipadukan menggunakan gaya arsitektur yang baru. Salah satu penerapan desain arsitektur kontekstual pada Galeri Seni yaitu melalui fasad bangunan. Bangunan dengan menggunakan tema kontekstual wajib memperhatikan ciri khas, karakteristik serta peraturan yang ada pada lingkungan sekitar bangunan, baik dari segi aspek tata bangunan, desain interior maupun eksterior supaya dapat mencerminkan bangunan di lingkungan tersebut dengan baik untuk kenyamanan bersama.
IMPLEMENTASI KARAKTERISTIK NEO VERNAKULAR PADA FASAD BANGUNAN HOTEL RESORT DI INDONESIA Hafidzar, Dimas Bagus; Prabowo, A. Hadi; Tundono , Sri
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v5i1.515

Abstract

Arsitektur neo vernakular merupakan pendekatan desain yang menggabungkan elemen lokal tradisional dengan gaya kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan karakteristik neo vernakular pada fasad bangunan hotel resort. Metode penelitian menggunakan studi literatur terhadap tiga hotel resort di Indonesia yang menerapkan karakteristik neo vernakular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga hotel resort menerapkan penggunaan material lokal, ornamentasi tradisional, dan bentuk atap khas daerah setempat pada fasad bangunan. Namun, ketiganya juga menggabungkannya dengan gaya kontemporer melalui penggunaan kaca dan besi sebagai material modern. Simpulan dari penelitian ini adalah karakteristik neo vernakular yang paling sering diterapkan pada fasad bangunan hotel resort adalah penggunaan material dan ornamentasi lokal tradisional, yang digabungkan dengan material modern untuk menciptakan citra kontemporer namun tetap merepresentasikan ciri khas daerah setempat.
MENJADI BAGIAN DARI ALAM : PENERAPAN ‘PRESENCE OF WATER’ DALAM ARSITEKTUR BIOFILIK Audie Aviantara , Hizkia; Bambang Susetyarto, Martinus; Jefri Karista, Ardilla
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain bangunan yang terintegrasi dengan alam adalah suatu pendekatan dalam bidang arsitektur yang bertujuan untuk menggabungkan struktur manusia dengan lingkungan alam sekitarnya secara seimbang dan berkelanjutan. Fokusnya adalah mempertimbangkan karakteristik alam seperti topografi, vegetasi, iklim, dan faktor ekologis lainnya, serta berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Salah satu aspek pentingnya adalah penggabungan bangunan dengan lanskap alami, yang dapat dicapai melalui penggunaan desain yang memanfaatkan fitur-fitur alamiah seperti bentuk tanah atau vegetasi. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan manusia akan koneksi emosional dan spiritual dengan alam, seperti melalui pencahayaan alami, akses ke ruang terbuka, dan penggunaan material alami dalam desain interior. Dengan demikian, desain bangunan pada alam bukan hanya tentang penciptaan struktur yang estetis, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan binaan yang ramah lingkungan, berimbang, dan nyaman bagi penghuninya, sambil tetap menghormati dan melestarikan keindahan serta keragaman alam. Arsitektur Biofilik mengintegrasikan konsep ‘Kehadiran air’ untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkelanjutan serta alamiah, menggabungkan dunian yang dibangun dan alam. Studi ini berfokus pada strategi desain dan manfaat dari penggunaan elemen air dalam arsitektur biofilik, dampaknya bagi lingkungan sekitar maupun terhadap kenyamanan pengguna bangunan.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HUMANIS PADA BANGUNAN APPLICATION OF HUMANIST ARCHITECTURE CONCEPT IN BUILDINGS Asshidiqie , Rifqi; Pribadi , I G. Oka S.; Kusumawati, Lili
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur humanis menitikberatkan pada penciptaan ruang yang berpusat pada manusia, mengedepankan aspek kenyamanan, keamanan, dan kebahagiaan pengguna. Penelitian ini mengkaji bagaimana konsep arsitektur humanis diimplementasikan pada bangunan, dengan fokus pada lima aspek utama: skala manusia, proporsi, pencahayaan, ventilasi, dan aksesibilitas. Melalui studi kasus pada beberapa bangunan, penelitian ini menemukan bahwa penerapan konsep-konsep tersebut menghasilkan ruang yang lebih ramah dan adaptif bagi penggunanya. Skala manusia memastikan pengguna merasa nyaman dan tidak terintimidasi, proporsi yang seimbang dan harmonis menciptakan rasa tenang, pencahayaan alami dan buatan menghadirkan suasana terang dan nyaman, ventilasi yang baik menjaga kualitas udara, dan aksesibilitas yang mudah dijangkau oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Lebih dari itu, penulisan ini menunjukkan bahwa penerapan arsitektur humanis berkontribusi pada terciptanya ruang yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Ruang-ruang ini mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dengan menyediakan tempat yang nyaman, aman, dan menyenangkan untuk beraktivitas. Pada akhirnya, arsitektur humanis mendorong terciptanya lingkungan yang lebih ramah dan inklusif bagi seluruh masyarakat