cover
Contact Name
Dody Prayitno
Contact Email
dodytrisakti@gmail.com
Phone
+62819814887
Journal Mail Official
teknosain@kocenin.com
Editorial Address
Jl. garuda No.1 RT 03 RW 022 Kel. Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi 17115
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS
ISSN : -     EISSN : 27742989     DOI : https://doi.org/10.51616/teksi
Tujuan dari jurnal adalah menerbitkan makalah ilmiah uang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat umum dari semua disiplin ilmu (multidisiplin/lintas bidang ilmu) dengan memakai bahasa indonesia yang baku.
Articles 77 Documents
IMPLEMENTASI PRINSIP ARSITEKTUR BIOFILIK TERHADAP BANGUNAN KOMERSIL Zhafran Lubis , Raja; Kusumawati , Lili; Jefri Karista , Ardilla
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia dan alam merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Alam sebagai rumah alami manusia telah berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, alam telah berperan sebagai media terapi yang dapat memberikan kesehatan mental kepada manusia. Namun dewasa ini, pemenuhan atas ruang hijau masih sangat minim di kota, contohnya seperti yang terjadi di Indonesia. Dimana, menurut laporan data Kementerian PUPR pada 2019, hanya 13 kota yang memiliki ruang terbuka hijau dari 172 kota yang berpartisipasi dalam program penghijauan. Oleh karena itu, dibutuhkan respon konkrit dalam bidang arsitektur untuk dapat meningkatkan kawasan hijau melalui pengimplementasian pendekatan arsitektur hijau, contohnya seperti pendekatan biofilik. Dimana, pendekatan ini menekankan konektivitas antara manusia dengan alam sehingga dapat menciptakan harmonisasi yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana bangunan komersil menerapkan pendekatan arsitektur biofilik sebagai respon terhadap masalah yang terjadi. Mengingat bangunan komersil berperan sebagai media bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan rekreasi ataupun pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana sumber data diperoleh melalui observasi digital dan dari beberapa literatur yang relevan. Penelitian ini menemukan bahwa Beachwalk Shopping Mall, Rampai Panorama dan The Sphere telah mengimplementasikan prinsip biofilik dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan terpenuhinya prinsip biofilik pada bangunan tersebut.
PERUMUSAN KRITERIA ARSITEKTUR ECO-CULTURAL PADA BANGUNAN KEBUDAYAAN Wijaya Putri , Regina; Ischak, Mohammad; Helly Purwaningsih, Lucia
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep arsitektur eko-kultural merupakan salah satu dari konsep aliran arsitektur berkelanjutan. Konsep arsitektur ini merupakan salah satu dari Enam Logika Bersaing dari Arsitektur Berkelanjutan. Bangunan kebudayaan dapat menjadi contoh intrepretasi dari arsitektur eko-kultur. Bangunan kebudayaan adalah salah satu klasifikasi bangunan yang banyak menggunakan konsep ini dikarenakan adanya perpaduan kebudayaan serta alam sekitar didalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penerapan dari arsitektur eko-kultural terhadap bangunan kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan melakukan studi terhadap preseden yaitu, Pusat Seni dan Kebudayaan ChunYangTai, Pusat Pendidikan Alam dan Kebudayaan Kaliandra Sejati, dan Pusat Kebudayaan Elena Garro. Penelitian ini menggunakan kriteria konsep eko-kultur sebagai alat untuk menganalisis serta menyimpulkan studi preseden yang ada. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dan acuan dalam mendesain pusat kebudayaan menggunakan konsep arsitektur eko-kultural.
KERUSAKAN TROTOAR DI KOTA BOGOR: IMPLIKASI BAGI KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEJALAN KAKI Khadrah Dalimunthe , Qonitat; Bambang Susetyarto , Martinus
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji permasalahan kerusakan trotoar di Kota Bogor dengan fokus pada implikasinya terhadap keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki. Trotoar merupakan komponen penting infrastruktur perkotaan, yang menyediakan jalur yang aman dan mudah diakses bagi pejalan kaki. Namun trotoar di Kota Bogor banyak yang kondisinya buruk dan mengalami berbagai kerusakan seperti retak, permukaan tidak rata, dan penghalang. Kerusakan ini disebabkan oleh kombinasi faktor alam, termasuk cuaca ekstrem dan tumbuhnya akar pohon, serta aktivitas manusia seperti parkir yang tidak semestinya dan vandalisme. Kurangnya pemeliharaan rutin dan penggunaan material di bawah standar dalam konstruksi trotoar semakin memperburuk masalah. Dampak kerusakan trotoar sangat besar. Pejalan kaki menghadapi peningkatan risiko tersandung, terjatuh, dan cedera, khususnya kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Terlebih lagi, kerusakan trotoar mengurangi kemampuan berjalan kaki di kota secara keseluruhan, sehingga menghambat penggunaan jalan kaki sebagai moda transportasi dan dengan demikian berkontribusi terhadap peningkatan lalu lintas kendaraan dan polusi. Makalah ini mengeksplorasi berbagai studi kasus untuk menyoroti sejauh mana permasalahan dan membahas dampak ekonomi dan sosial yang terkait dengan kondisi trotoar yang buruk. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan multifaset. Rekomendasinya mencakup peningkatan jadwal pemeliharaan, penggunaan bahan berkualitas lebih tinggi, dan penerapan praktik desain yang lebih baik yang mempertimbangkan daya tahan jangka panjang dan faktor lingkungan. Kampanye kesadaran masyarakat dan penegakan peraturan yang lebih tegas terhadap penyalahgunaan trotoar juga diperlukan. Dengan menerapkan strategi ini, Bogor dapat meningkatkan infrastruktur trotoar, memastikan jalur yang lebih aman dan nyaman bagi semua pejalan kaki, sehingga mendorong lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
ANALISIS KEAMANAN DAN ETIKA DESAIN ARSITEKTUR POS SATPAM DI TIKUNGAN JALAN PADA LINGKUNGAN PERUMAHAN Jingga Alifa Daulay , Naura; Bambang Susetyarto , Martinus
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan dan kenyamanan di lingkungan perumahan merupakan kebutuhan mendasar setiap orang yang dijamin oleh Pasal 28H ayat 1 UUD 1945. Penelitian ini mengevaluasi penempatan pos satpam di lingkungan perumahan RW 04 Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang didirikan di area tikungan jalan karena keterbatasan lahan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan pos satpam ini mengganggu visibilitas pengendara, menghalangi aksesibilitas pejalan kaki, dan mengurangi efektivitas pengawasan satpam. Posisi dan desain pos satpam yang tidak optimal mengakibatkan risiko kecelakaan dan masalah aliran air hujan. Pelanggaran etika profesi arsitek dan kurangnya pengawasan pemerintah turut berkontribusi terhadap permasalahan ini. Solusi yang diusulkan mencakup pemindahan pos satpam ke lokasi yang lebih strategis, penggunaan material transparan, dan desain bangunan satu dinding. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga perumahan, serta mendorong perjalanan yang lebih aman dan efisien.
KONEKTIVITAS JALUR PEDESTRIAN ANTARA FASILITAS MODA TRANSPORTASI UMUM DENGAN RUANG PUBLIK DI KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DUKUH ATAS Prawira , Joshua; Prabowo , A. Hadi; Tundono , Sri
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transit Oriented Development atau TOD merupakan pendekatan perencanaan kota bertujuan untuk menciptakan kawasan kota yang berfokus pada transportasi umum untuk melancarkan kegiatan didalam perkotaan tersebut. Sistem sirkulasi sangatlah dibutuhkan didalam maupun diluar bangunan agar memberikan kemudahan dan juga keamanan bagi pengguna bangunan dan pedestrian di sekitar bangunan tersebut. Kenyamanan pengguna jalan harus diutamakan pada kawasan Transit Oriented Development, kesinambungan pada jalur pedestrian dan ruang terbuka hijau juga dipertimbangkan dalam merancang jalur pedestrian, dengan memudahkan akses menuju ruang terbuka hijau dengan pedestrian kegiatan sosial manusia bisa dilakukan lebih mudah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konektivitas sirkulasi pedestrian yang menghubungkan antar moda transportasi dan juga keterhubungan dengan ruang publik di daerah Transit Oriented Development
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA: STUDI KASUS SARINAH DAN KING CROSS STATION PADA PERANCANGAN KBT PASAR SENEN Yasmin Firmansyah, Rania; Prabowo, Hadi; Wijayanto, Punto
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan arsitektur kontekstual menawarkan solusi untuk mengharmonisasikan bangunan dengan lingkungan sekitarnya yang memperhatikan variabel fisik dan variabel sosio-kultural dalam perencanaannya. Penerapan pendekatan kontekstual terhadap upaya pengembangan bangunan cagar budaya memastikan keberlanjutan nilai-nilai historis pada bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan aspek-aspek kontekstual pada bangunan, khususnya dalam konteks upaya pengembangan bangunan cagar budaya dengan mempertimbangkan nilai historis, estetika, dan sosial yang diharmonisasikan dengan modernisme. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baru dalam mendesain KBT Pasar Senen yang modern tetapi tetap peka terhadap lingkungan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dimana dengan cara pengambilan data melalui pengamatan objek berdasarkan sumber yang kredibel. Dalam penelitian ini mengambil dua kasus yang dianalisa terhadap penerapan aspek-aspek kontekstual, yaitu Gedung Sarinah Jakarta dan King Cross Station yang merupakan bangunan cagar budaya dengan teknik pelestarian yang berbeda. Penelitian ini membahas aspek penting dalam implementasi kontekstual seperti zona sirkulasi, bangunan multifungsi, dan integrasi ruang luar untuk meningkatkan aksesibilitas dan interaksi pengguna.
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BIOFILIK PADA PERANCANGAN COMMERCIAL MIXED-USE DAN SKYWALK INTERMODA BSD CITY, TANGERANG Aurora Jasmine , Violla; R Kridarso, Etty; Budi Purnomo, Agus
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan BSD City memiliki pertumbuhan pada industri yang pesat sehingga meningkatkan kepadatan penduduk. Karena urbanisasi yang meningkat di kota ini, khususnya dengan pertumbuhan hunian vertikal seperti apartemen, menimbulkan tantangan terhadap keseimbangan interaksi dengan alam. Oleh karena itu, pendekatan arsitektur biofilik diusulkan sebagai solusi untuk memperkuat kembali keterlibatan elemen alam dalam lingkungan Commercial Mixed-use mall dan apartemen pada Transit Oriented Development Intermoda BSD City. Dengan dilakukannya perancangan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menciptakan suatu kawasan yang berorientasi pada lingkungan dan tetap berinteraksi dengan alam. Metode mindmap digunakan untuk mengidentifikasi prinsip - prinsip yang relevan dalam penerapan konsep arsitektur biofilik di mall dan apartemen. Prinsip yang terimplementasi yaitu Visual connection with nature (interaksi visual dengan alam), Non-visual connection with nature (interaksi nonvisual dengan alam), Presence of water (keberadaan air), Variability in temperature and air flow (variabel perubahan panas & udara), Relationship to natural systems (interaksi dengan sistem alami), Material connection with nature (interaksi material dengan alam), dan Prospect and Refuge (prospek).
PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DALAM PERANCANGAN COMMERCIAL MIXED-USE APARTEMENT DI KAWASAN INTERMODA BSD, TANGERANG Yulian , Sultan; R Kridarso, Etty; Wijayanto , Punto
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Intermoda BSD, ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada April 2024, yang diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Perancangan commercial mixed-use apartment dengan pendekatan arsitektur biofilik adalah alternatif strategi perancangan yang dapat memaksimalkan potensi dan menjawab permasalahan yang terdapat di Kawasan Intermoda BSD. Mixed-use yang menggabungkan fungsi komersial dan residensial demi fungsionalitas dan optimalisasi lahan yang efisien serta penerapan prinsip arsitektur biofilik yang sehat dan hijau menjadi jawaban untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna dan masyarakat. Penerapan biofilik akan fokus pada tiga prinsip utama, yaitu: visual connection with nature, non-rhythmic sensory stimuli, dan dynamic and diffuse light. Metode dalam perancangan ini meliputi pengumpulan data, survei lapangan, analisis tapak, perancangan desain arsitektur awal, dan revisi desain berdasarkan masukan yang diterima. Hasil perancangan berupa desain commercial mixed-use apartment dengan pendekatan arsitektur biofilik yang mengintegrasikan elemen-elemen alam pada tapak dan bangunan, seperti Ruang Terbuka Publik, kolam air, corak alami, habitat fauna, pencahayaan alami melalui kaca dan skylight yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pembangunan di kawasan perkotaan yang lebih sehat, hijau, dan berkelanjutan.
STUDI KOMPARASI INTEGRASI FUNGSI STASIUN-APARTEMEN OBJEK STUDI : STASIUN KRL (KERETA REL LISTRIK) PONDOK CINA,DEPOK – APARTEMEN SAMESTA MAHATA MARGONDA DAN STASIUN LRT (LIGHT RAIL TRANSIT) JATIMULYA, BEKASI – APARTEMEN GREEN AVENUE Margareth Ulina Aritonang , Grace; R Kridarso , Etty; Saladin , Agus
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan lahan yang terbatas membuat harga tanah di Kota Jakarta menjadi mahal. Hal ini yang mengakibatkan banyaknya hunian yang berada di pinggiran kota seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kebutuhan ruang yang semakin meningkat mengakibatkan hunian vertikal berupa apartemen menjadi hal yang diminati oleh masyarakat. Lokasi tempat tinggal yang cukup jauh dari Kota Jakarta membutuhkan transportasi yang efektif untuk memudahkan mobilitas pengguna hunian yang dapat berupa KRL (Kereta Rel Listrik) maupun LRT (Light Rail Transit). Penggabungan fungsi bangunan stasiun dan apartemen dapat terkoneksi dengan baik melalui integrasi fungsi secara vertikal dan horizontal. Integrasi fungsi yang lebih baik yaitu menyediakan area integrasi yang lebih lengkap untuk mencapai konektivitas bangunan yang efektif.
METAL FOAM: HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN SPESIFIK (m2/Kg) DENGAN POROSITAS Prayitno, Dody
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material foam (material berpori) memiliki banyak keunggulan sehingga diaplikasi diberbagai bidang Teknik. Pada material berfori, konsep tentang luas permukaan spesifik dan kaitannya dengan porositas akan membantu dalam memahami karakterisasi material berpori. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan luas permukaan spesifik aluminium foam (m2/kg) dengan porositasnya (%). Metode penelitian. Aluminium bar di potong menjadi bentuk kubus lalu di bor. Jumlah lubang bor menjukkan variasi porositas. Sampel setiap kubus ditimbang dan dihitung luas permukaan spesifiknya. Selain dari pada itu dilakukan penghitungan porositas. Hasil penelitian. Dengan diameter lubang pori 3 mm, peningkatan porositas sampai dengan 30 % akan diikuti secara linear dengan penambahan luas permukaan spesifik aluminium foam.