cover
Contact Name
Adinda Juwita Sari
Contact Email
adindajuwitasari@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
+6289601228809
Journal Mail Official
jpt@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 6 Bandar Lampung, Cq. Tim Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang. Telepon: 0721 – 783852, Fax. 0721-773918
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama
ISSN : 2721950X     EISSN : 27226743     DOI : https://doi.org/10.26630
Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang merupakan institusi pendidikan vokasi di bidang kesehatan yang menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Kegiatan pengabdian perlu dipublikasikan guna pemanfaatan lebih luas bagi masyarakat, oleh karena itu Politeknik Kesehatan mengembangkan e-jurnal pengabdian kepada masyarakat dalam hal ini dinamai dengan JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN BEGUAI JEJAMA (ISSN Online : 2722-6743 | ISSN Print: 2721-950X). Jurnal tersebut terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember (Edisi Bahasa Indonesia). Berisi tulisan yang diangkat dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung terciptanya kesehatan masyarakat. Jurnal ini diterbitkan pertama kali pada bulan April 2020.
Articles 78 Documents
Promosi Kesehatan Dalam Upaya Peningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak (3M) Winda Triana; Asmuni Asmuni; Ary Irfan; Rustam Aji
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i2.97

Abstract

PHBS yang tidak diterapkan, salah satunya yaitu dengan tidak mencuci tangan pada air yang mengalir. Dengan kondisi sedang terjadinya wabah pandemi Covid 19 tidak menutup kemungkinan akan terjadi transmisi tersebut. Tujuan pengabmas adalah menganalisis gambaran pengetahuan sebelum dan sesudah Promosi Kesehatan. Metode pengabmas dengan melakukan survei alat ukur pre-test intervensi dan post-test, menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil luaran, sebagian besar menjadi baik. Luaran yang dihasilkan Koran, Poster mencuci tangan, dan jurnal pengabdian masyarakat. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pengabmas ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Diharapkan dapat meningkatkan perilaku sehat mencegah penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan dan memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan kebersihan perorangan dalam melakukan 3 M, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak dalam pencegahan Covid-19. Memanfaatkan sarana tempat cuci tangan yang telah diberikan dari kegiatan pengabmas, melanjutkan dengan menerapkan PHBS serta mengaktifkan UKS.
Peningkatan Komunikasi Efektif Dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kedaton Musiana Musiana; Giri Udani; Sary Febriaty
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.25

Abstract

Komunikasi di fasilitas kesehatan merupakan komunikasi komplek, tidak hanya komunikasi dengan  tenaga kesehatan tapi juga dengan pasien, masyarakat dan juga peserta didik. Masalah komunikasi di Puskesmas Kedaton adalah belum adanya program peningkatan komunikasi efektif di pelayanan kesehatan, belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk komunikasi dengan pasien/masyarakat, dan belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk mahasiswa praktik. Berdasarkan pemaparan di atas perlu ada kerjasama,  dalam rangka pengabdian masyarakat bagi Poltekkes Tanjungkarang dan program peningkatan mutu pelayanan bagi Puskesmas Kedaton.. Kegiatan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi. Tahap persiapan kegiatannya yaitu melakukan  sosialisasi/persamaaan persepsi, pembentukan tim pokja, mengidentifikasi SOP komunikasi yang sudah dimiliki, mengidentifikasi media komunikasi penyuluhan yang diperlukan (leaflet). Tahap pelaksanaan meliputi  menyusun pedoman komunikasi efektif, melakukan role play, bimbingan teknis komunikasi tulisan (pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi) dan membuat video komunikasi efektif di pelayanan kesehatan. Tahap pelaporan yaitu menyusun laporan pengabdian masyarakat, presentasi hasil dan mengumpulkan laporan kegiatan. Kesimpulan komunikasi efektif di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi komunikasi antar petugas kesehatan, komunikasi dengan pasien dan masyarakat serta komunikasi dengan peserta didik. Saran merencanakan monitoring dan supervisi untuk menjamin keberlangsungan dan budaya komunikasi efektif, tidak hanya di dalam Gedung puskesmas tetapi juga pelayanan di luar Gedung degan memanfaatkan output kegiatan.
Upaya Pembangunan Jamban Sehat Keluarga di Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mewujudkan Kota Surabaya Menuju Open Defecation Free (ODF) Ferry Kriswandana; Demes Nurmayanti; Marlik Marlik
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 3 Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i3.179

Abstract

Limbah domestik (tinja) harus dikelola dengan baik, agar tidak mencemari tanah dan air. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 3 Tahun 2014, penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, salah satunya tidak melakukan buang air besar sembarangan. Luas perumahan di Kota Surabaya, terutama daerah perkampungan memiliki ukuran lahan cukup sempit, sehingga kesulitan dalam menyediakan lahan untuk septic tank. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dan membangun jamban sehat keluarga di Kelurahan Jemur Wonosari untuk menunjang Kota Surabaya menuju ODF. Pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah Kelurahan Jemur Wonosari, melibatkan masyarakat yang belum memiliki jamban (septic tank), sebanyak 25 keluarga. Metode kegiatan adalah sosialisasi/ penyuluhan peningkatan pengetahuan tentang PHBS, penggunaan jamban sehat dan perawatan jamban serta intervensi bantuan pembangunan septic tank. Masyarakat yang belum memiliki septic tank sebanyak 25 keluarga, bantuan pembangunan jamban diberikan kepada 2 keluarga, dan 23 keluarga berkomitmen membangun septic tank mandiri. Ada perbedaan peserta sebelum dan sesudah mendapatkan sosialisasi peningkatan pengetahuan (p=0,000), hasil choaching peserta mendapatkan bantuan pembangunan jamban serta memanfaatkan dengan baik. Apresiasi, dukungan dari perangkat pemerintah yaitu Lurah Jemur Wonosari, Puskesmas Jemursari dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Jemur Wonosari dan kontribusi mereka melakukan choaching kepada peserta pengabdian masyarakat. Rekomendasi diperlukan tindak lanjut dan pendampingan bagi warga yang belum membangun septic tank.
Upaya Meningkatkan Minat Siswa/i SMAN 1 Palangka Raya Untuk Melanjutkan Kuliah ke Jenjang Perguruan Tinggi Remi Ayu Pratika; Retno Agnestisia; Diah Ayu Pramoda Wardani; Ansori Rahman; I Nyoman Sudyana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 2 Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i2.13434

Abstract

Proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengharuskan calon mahasiswa memiliki pengetahuan yang mumpuni sebelum mengikuti proses seleksi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan kepada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Palangka Raya berdasarkan kondisi para siswa yang masih belum mengetahui strategi yang tepat dalam menentukan pilihan perkuliahan di Perguruan Tinggi. Tujuannya pelaksanaanya adalah memberikan pengetahuan terkait strategi masuk ke Perguruan Tinggi pilihan serta motivasi untuk menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dalam bentuk ceramah dan diskusi serta pada tahap akhir dilakukan evaluasi. Peserta sosialisasi sebanyak 28 orang merupakan perwakilan dari siswa/i kelas XII. Hasil sosialisasi menunjukkan peserta kegiatan memberikan respons positif terhadap materi yang diberikan. 75% dari siswa/i peserta kegiatan menyatakan Sangat Setuju jika tema kegiatan sesuai dengan yang dibutuhkan. Siswa/i memilih Setuju (32%) dan Sangat Setuju (68%) jika materi yang disampaikan mudah dipahami serta Siswa/i menyatakan Setuju (29%) dan Sangat Setuju (71%) jika pengetahuan mereka mengalami peningkatan.
Pendampingan Desa Tamansari Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Menuju Desa Open Defecation Free (ODF) Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Amrul Hasan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 1 April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i1.92

Abstract

Problema cukup besar di negara sedang berkembang dan menyebabkan kesakitan bahkan kematian yang cukup tinggi adalah penyakit menular, salah satunya adalah diare yang bersifat "healthy Carrier" menimbulkan kesukaran dalam pemberantasannya. Banyak faktor pendorong terjadinya diare, yaitu faktor host, agent, lingkungan dan perilaku. Di Provinsi Lampung terdapat beberapa wilayah yang masih memiliki masalah dalam hal pembuangan tinja dan penyakit diare. Salah satunya adalah Desa Tamansari Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Selama ini pembuangan tinja langsung dibuang ke dalam aliran sungai yang melintasi desa tersebut. Desa Tamansari merupakan desa yang masuk ke dalam program ODF. Solusi untuk mengatasi permasalahan Desa Tamansari adalah pembangunan intalasi WC dan perubahan perilaku masyarakat dalam membuang tinja. Kegiatan Pengabdian ditujukan sebagai pendampingan masyarakat dalam pembangunan jamban dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, dilaksanakan pada Bulan September hingga Desember 2018. Pada kegiatan ini, telah terbangun 6 sarana jamban keluarga di Dusun Pasir Erih Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tatan Kabupaten Pesawaran. Jamban yang mudah diakses oleh masyarakat ini telah dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik.
Peningkatan Keterampilan Dalam Pembuatan Roti Manis Bagi Pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Ardiansyah Ardiansyah; Mindo Lupiana; Nawasari Indah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.20

Abstract

Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung melayani penyelenggaraan makanan pasien RSJ setiap hari. Kegiatan penyelenggaraan makanan di RSJ dilakukan oleh instalasi gizi untuk menu makan utama, sedangkan untuk menu selingan umumnya pihak instalasi gizi mengadakannya dengan cara outsourcing. Kegiatan outsourcing dilakukan dikarenakan keterbatasan sumber daya, waktu, dan keterampilan yang mereka miliki dalam pembuatan makanan selingan. Instalasi Gizi memiliki 2 (dua) alat pembuat roti (varimixer) dengan kapasitas yang cukup besar tetapi kedua alat tersebut belum dimanfaatkan dikarenakan keterbatasan keterampilan petugas gizi dan pengolah makanan tentang operasional penggunaan alat. Oleh karena itu, ingin diadakan kegiatan demonstrasi pembuatan roti manis bagi petugas gizi dan pengolah makanan agar bisa membuat roti dengan alat yang ada. Metode yang dilakukan secara langsung menggunakan metode demonstrasi dan dievaluasi dalam bentuk praktik pembuatan roti. Kegiatan berjalan lancar dan peserta sangat antusias dalam demonstrasi pembuatan produk dan mencetak roti manis. Hasil evaluasi kegiatan memperlihatkan bahwa petugas gizi dan pengolah makanan sudah melakukan praktik membuat roti secara mandiri sebanyak 2 (dua) kali. Dengan adanya praktik mandiri tersebut, maka keterampilan petugas gizi dan pengolah makanan mengalami peningkatan dalam hal pembuatan roti manis.
Peningkatan Pengetahuan dan Pengunaan Gigi Tiruan Sebagai Solusi Hidup Sehat Berkualitas Bagi JELITA & LOLITA di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung Sri Wiwik Wiyanti; Mujiwati Mujiwati; Fitriyanti Fitriyanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 2 Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i2.165

Abstract

Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan migrasi patologis gigi geligi yang tersisa, penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan berbicara dan juga dapat berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. Jumlah penduduk lansia setiap tahunnya makin meningkat dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan pencernaan yang berawal dari masih banyaknya penduduk lansia yang tidak menggunakan gigi tiruan. Masyarakat yang  mengalami kehilangan gigi tiruan pada lansia kategori khususnya pada kategori jelita (jelang lima puluh tahun) dan lolita (lolos lima puluh tahun). Salah satu penyakit pencernaan timbul akibat dari dampak tidak menggunakan gigi tiruan pada lansia. Rendahnya tingkat pengetahuan tentang gigi tiruan sangat berpengaruh terhadap pemakaian gigi tiruan pada lansia. Idealnya pemakaian gigi tiruan harus langsung dilakukan ketika gigi permanen hilang, namun kenyataannya banyak lansia yang belum melakukan hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut, meningkatnya jumlah pengguna gigi tiruan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatnya keterampilan dasar kader dan masyarakat dalam memelihara gigi tiruan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pencetakan rahang dan penyuluhan. Hasil adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan pengetahuan dan sesudah penyuluhan pengetahuan pentingnya kesehatan gigi dan gigi tiruan, meningkatnya pengguna gigi tiruan dan pemeliharaan dasar gigi tiruan. Kegiatan Pengabdian masyarakat dengan peserta 40 orang yang dilakukan di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru telah berjalan dengan lancar, serta antusias dan semangat para peserta dalam kegiatan tersebut. Adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut. Adanya minat Lansia untuk membuat gigi tiruan sebagai penganti gigi yang telah dicabut atau tanggal sehingga dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan fungsi estetis.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Keamanan Pangan dan Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Makanan Minuman Sekitar Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan Sefanadia Putri; Reni Indriyani; Usdeka Muliani; Agus Sutopo; Tati Baina Gultom
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.42

Abstract

Tim Keamanan Pangan (TKP) sekolah wajib untuk memastikan kantin sekolah dalam penyediaan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sesuai. Kondisi ini tidak terlepas dari terjaminnya hygiene sanitasi di tempat penyelengaraan penyediaan makanan minuman. Melihat dari kajian teori dan data dukung permasalahan terkait dengan PJAS di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Natar memerlukan kerjasama dalam memenuhi target kinerja pembinaan PJAS. Melalui pemberdayaan pada pengelola kantin sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah, Poltekkes Tanjungkarang bersinergis dengan Puskesmas Natar dalam mengatasi berbagai permasalahan PJAS, untuk mengatasi potensi adanya peningkatan penyakit dan keracunan makanan. Sehingga pada akhurnya cakupan penyuluhan keamanan jajanan anak sekolah pada tahun 2020 sebesar 90% dapat tercapai. Hasil lembar observasi menunjukkan bawa 10 tempat PJAS mendapatkan nilai/score sebesar  36-272,5 yang dinyatakan bahwa tempat pengelola PJAS belum laik hygiene sanitasi, dikarenakan skore seluruh variable kurang dari 700. Dari 21 sampel makanan PJAS terdapat 9 sampel yang memenuhi syarat sedangkan 12 sampel makanan PJAS lainnya tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi standar baku mutu. Dari 20 peralatan makan, sebanyak 14 alat makan yang belum memenuhi standar kesehatan. Terjadi peningkatan pengetahuan para pengelola PJAS disekitar wilayah SD Natar Kabupaten Lampung Selatan setelah pemberian penyuluhan serta diskusi  oleh tim pengabdian kepada masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Lingkungan Dalam Pembuatan Closet dan Jamban Sehat Untuk Meningkatkan Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga Menuju Desa dengan predikat ODF (Open Defecation Free) Amrul Hasan; Haris Kadarusman; Agus Sutopo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 3 Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i3.54

Abstract

Sarana sanitasi dasar yang harus dimiliki rumah tangga adalah jamban keluarga, sebagai tempat pembuangan kotoran manusia. Namun masih banyak warga yang tidak memiliki jamban dan masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan. Perilaku masyarakat ini berisiko menularkan penyakit berbasis lingkungan, seperti: diare, kolera, cacingan, tifus, hepatitis, gizi buruk, pencemaran air, dan penurunan estetika. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan cakupan kepemilikan jamban keluarga bagi rumah tangga yang belum memiliki jamban keluaga dan rumah tangga yang telah memiliki jamban keluarga tetapi belum mememuhi syarat kesehatan, sehingga menjadi desa dengan pedikat desa ODF. Populasi sasaran pengabdian masyarakat ini adalah warga Desa Padang Ratu dan Desa Hanakau Jaya Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara yang belum memiliki jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 80 KK. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan, Pelatihan Kader dalam pembuatan Kloset dan Jamban Keluarga, pemberian stimulasi material Pembangungan Jamban Keluarga, Melakukan Pendampingan Kader dalam Pembangunan Jamban Keluarga. Setelah  dilakukan  kegiatan  pengabdian  masyarakat  berupa  penyuluhan  STOP  BABs, Pelatihan Kader Kesehatan Lingkungan dan bantuan bahan material untuk pembuatan kloset dan jamban keluarga, didapat 10 orang kader kesling terampil dalam pembuatan kloset sehingga berhasil menjadi penyedia kloset untuk desa disekitarnya, dan dari pemberian stumulus untuk membangun 6 buah jamban keluarga, berhasil dibangun sebanyak 80 buah jamban keluarga. Pengetahuan masyarakat tentang risiko BABs dan manfaat jamban sehat meningkat, yang dibuktikan dengan dimanfaatkannya 70 buah jamban keluarga di Desa Hanakau Jaya dan 10 Buah di Desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara.
Pendampingan, Penyuluhan, Praktek Pembuatan Mp-Asi Dalam Rangka Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Gizi 1000 Hpk Di Wilayah Kerja Dinkes Pesawaran Arie Nugroho; Bertalina Bertalina; Antun Rahmadi; Roza Mulyani; Mugiati Mugiati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.15

Abstract

Data penilaian status gizi tahun 2017 diperoleh nilai prevalensi di kabupaten pesawaran yaitu stunting 35,1%, bumil KEK 25,3%, dan ASI ekslusif 52,6% (Kemenkes RI, 2017). Angka prevalensi tersebut masih berada diatas angka target capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesawaran 2016- 2020, seperti capaian kinerja program gizi : tahun 2018 bayi baru lahir mendapat IMD hanya 6,7 %, ASI ekslusif sehingga dinilai perlu adanya tindakan intervensi terkait pencapaian target pada RPJMD. Kolaborasi antara institusi pendidikan kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan Pesawaran dianggap salah satu terobosan yang patut dicoba untuk dijalankan. Analisis terhadap penyebab masalah tersebut menunjukkan bahwa faktor pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu hamil merupakan penyebab langsung masalah stunting pada wilayah tersebut sehingga metode yang dilaksanakan adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hasil Pengabmas diperoleh bahwa terdapat 30 kader dari 3 desa yang memiliki keterampilan dalam hal konseling ASI dan PMBA, terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap serta keterampilan terkait kemampuan membuat MP-ASI berbahan pangan lokal sesuai dengan prinsip PMBA. Diperoleh tenaga pendamping gizi ibu hamil sebanyak 10 orang di masing masing desa yaitu desa gedong tataan, tembeleng dan desa pampangan. Terjadi Peningkatan Pengetahuan dan sikap kader dan ibu hamil terpilih tentang pentingnya status gizi terkait output kehamilan dan pentingnya ASI ekslusif . Terjadi Peningkatan Keterampilan ibu dalam membuat MP-ASI berbasis pangan lokal berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.