cover
Contact Name
Adinda Juwita Sari
Contact Email
adindajuwitasari@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
+6289601228809
Journal Mail Official
jpt@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 6 Bandar Lampung, Cq. Tim Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang. Telepon: 0721 – 783852, Fax. 0721-773918
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama
ISSN : 2721950X     EISSN : 27226743     DOI : https://doi.org/10.26630
Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang merupakan institusi pendidikan vokasi di bidang kesehatan yang menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Kegiatan pengabdian perlu dipublikasikan guna pemanfaatan lebih luas bagi masyarakat, oleh karena itu Politeknik Kesehatan mengembangkan e-jurnal pengabdian kepada masyarakat dalam hal ini dinamai dengan JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN BEGUAI JEJAMA (ISSN Online : 2722-6743 | ISSN Print: 2721-950X). Jurnal tersebut terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember (Edisi Bahasa Indonesia). Berisi tulisan yang diangkat dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung terciptanya kesehatan masyarakat. Jurnal ini diterbitkan pertama kali pada bulan April 2020.
Articles 78 Documents
Perubahan Perilaku Pemantauan Pertumbuhan Dengan Pelatihan Konseling Pemantauan Pertumbuhan Bagi Kader Posyandu Rosmida M Marbun; Meilinasari Meilinasari; Siti Mutia Rahmawati; Corazon Hanna Dumaria; Suharyati Suharyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 1 April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i1.141

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi balita gizi kurang dan buruk sebanyak 17.7 % dan balita pendek dan sangat pendek 30.8 %. Data Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Selatan menunjukkan cakupan program ASI Ekslusif sebesar 74,02% dan tingginya kasus pemberian MP-ASI dini sebelum 6 bulan, serta belum diketahui kemampuan kader dalam hal pemantauan pertumbuhan anak akibat dari praktik pemberian makan bayi dan anak yang belum tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II tahun 2020 dilakukan dengan cara memberikan Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan kepada kader posyandu. Tujuan dilakukan pelatihan Pemantauan Pertumbuhan pada Kader Posyandu  untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  kader posyandu di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Pelatihan kader dilakukan selama 3 hari secara daring dengan jumlah kader sebanyak 20 orang. Sebagian besar kader berumur 56-65 tahun (40%) dengan sebagian besar telah menjadi kader selama 1-5 tahun (65%). Setelah kader mengikuti pelatihan konseling pemantauan pertumbuhan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 7,5 point, sikap 0,5 point, motivasi 1,75 poin, tindakan 1,4 poin, dan persepsi 1,9 poin. Ada perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan kader tentang pemantauan pertumbuhan sebelum dan sesudah pelatihan. Perlu dilakukan refreshing kader secara rutin supaya pengetahuan, sikap, motivasi, tindakan dan persepsi kader semakin baik.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Menyusui dan Kader Kesehatan Melalui Penyuluhan Tentang Cara Meningkatkan Produksi ASI Dengan Konsumsi Sayur Pepaya Muda dan Sayur Daun Kelor Rosmadewi Rosmadewi; Warjidin Aliyanto; Ranny Septiani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.37

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama pada bayi, karena mengandung zat gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi sesuai dengan fase kehidupannya. ASI sangat berperan dalam proses pertumbuhan bayi yang dimulai sejak awal kelahirannya sehingga diharapkan produksi ASI pada ibupost partum dapat mencukupi kebutuhan bayi pada awal kehidupannya. Masalah pada kegiatan ini didapatkan 54 % ibu nifas yang ASI nya belum keluar pada hari ke 3 atau ke 4 sehingga meminta PASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayinya. Berdasarkan hasil penelitian Warjidin Aliyanto dan Rosmadewi pada tahun 2018 tentang efektifitas sayur daun kelor dan sayur pepaya muda terhadap peningkatan produksi ASI, didapatkan produksi ASI meningkat pada ibu post partum primipara yang mengkonsumsi sayur pepaya muda dilihat dari rata-rata kenaikan berat badan bayi pada usia 30 hari yaitu 930 gram.  Pada ibu post partum primipara yang mengkonsumsi sayur daun kelor rata-rata kenaikan berat badan bayi 1270 gram. Sedangkan pada ibu post partum primipara yang tidak mengkonsumsi sayur pepaya muda dan sayur daun kelor rata-rata kenaikan berat badan bayi usia 30 hari yaitu  847 gram. Konsumsi sayur daun kelor dan sayur pepaya muda dapat meningkat kan produksi ASI. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat tentang manfaat daun kelor dan pepaya muda untuk meningkatkan produksi ASI. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan dan praktik tentang pentingnya ASI eksklusif, perawatan payudara, teknik menyusui dan manfaat sayur daun kelor dan sayur pepaya muda untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan peningkatan pengetahuan ibu menyusui dan kader kesehatan tentang pentingnya ASI Ekslusif dalam katagori baik (74%), perawatan payudara pada masa nifas dalam katagori baik (95%), teknik menyusui yang benar dalam katagori baik (73%), manfaat sayur dau kelor untuk meningkatkan produksi ASI dalam katagori baik (97%) dan manfaat sayur pepaya muda untuk meningkatkan produksi ASI (95%).  Oleh karena itu, bidan sebagai pemberi pelayanan kepada ibu post partum agar  menganjurkan  kepada ibu menyusui untuk mengkonsumsi sayur daun kelor atau sayur pepaya muda sebagai tambahan menu makanan pada periode menyusui.
Pemeriksaan Kesehatan Warga Panti Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa, Sambikerep, Surabaya Juliana Christyaningsih; Kiaonarn Ongko Waluyo; Museyaroh Museyaroh; Nuning Marina Pengge; Lully Hani Endarini; Suliati Suliati; Nurul Hindaryani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 1 April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i1.8998

Abstract

Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa Sambikerep, Surabaya, Indonesia, menerima penitipan anak, khususnya anak terlantar dan lansia, berjumlah 48 orang terdiri dari 18 lansia, 20 anak, 10 remaja, sedangkan pengelola Yayasan Cinta Kasih sejumlah 6 orang. Sejak masa pandemi, anak dan lansia di Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa tersebut jarang mendapat layanan kesehatan dan keterbatasan ruanggerak anak-anak. Tim Pengabdi Polkesbaya mempunyai solusi yaitu anak di Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa akan mendapat pemeriksaan tumbuh kembang anak, Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat, pemeriksaan Status Gizi, penyuluhan cara menyikat gigi yang benar, sedang untuk dewasa dan lansia adalah pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan asam urat. Hasil yang didapat adalah Penyuluhan oleh tim pengabdi diikuti dengan baik dan antusias oleh warga Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa. Status gizi dan tumbuh kembang anak dan bayi di Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa didapatkan anak kategori kurus 3%, gemuk 9%, obesitas dan BB kurang masing2 3% dan BB lebih 6%, sedangkan 6% dewasa/ lansia didapatkan kadar glukosa darah dan asam urat tinggi. Disarankan kegiatan serupa dapat dilakukan secara periodik agar warga Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa dapat terpantau status kesehatannya.
Pelatihan Pengolahan Makanan Darurat Bencana di Desa Sukarasa Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Irma Nuraeni; Deris Aprianty; Marianawati Saragih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.48

Abstract

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya tahun 2017, Kecamatan Salawu merupakan daerah yang terkena dampak bencana alam. Korban bencana tersebut adalah semua kelompok umur, termasuk bayi dan balita yang merupakan kelompok rentan dan memerlukan penanganan gizi khusus. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pengolahan makanan darurat di Desa Sukarasa Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret-Oktober 2018. Mitra yang terlibat adalah kader posyandu sebagai sasaran pengabdian dan bidan puskesmas sebagai fasilitator kegiatan. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran diharapkan pelatihan ini mampu peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengolahan makanan pada kondisi darurat bencana dimana produk tersebut merupakan hasil penelitian. Simpulan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya perbedaan rerata pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah pelatihan pengolahan makanan darurat bencana serta kader mampu membuat produk olahan untuk kondisi darurat bencana berbahan baku pisang kapok dan kacang merah.
Pendampingan Pemeliharaan Kelambu Celup Berinsektisida dalam Memberantas Vektor Malaria bagi Karang Taruna di Kabupaten Pacitan Setiawan Setiawan; Ngadino Ngadino; Pratiwi Hermiyanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 3 Desember 2023 (In Pro
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i3.14775

Abstract

Kasus malaria di Pulau Jawa sebagian besar dikarenakan pasien yang putus selama pengobatan dan bertugas ke luar pulau sehingga masih berpotensi kambuh dan menjadi kasus kembali setelah kembali ke daerah asalnya. Kasus malaria di Puskesmas Tegalombo pada tahun 2022, terdapat 2 (dua) kasus jenis vivax. Puskesmas telah melakukan program pengendalian untuk menekan keberadaan vektor malaria seperti larvaciding, penyemprotan/ Indoor Residual Spraying (IRS) dan pengendalian secara fisik. Namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil maksimal, sehingga perlu dilakukan usaha pencegahan terpadu. Mengingat perilaku vektor malaria dalam menghisap darah pada malam hari maka upaya untuk memutus kontak dengan nyamuk adalah membiasakan masyarakat untuk tidur memakai kelambu. Metode praktek sangat baik dan cocok untuk meningkatkan keterampilan karang taruna dalam membuat dan memelihara kelambu celup berinsektisida untuk meminimalkan potensi terjadinya penyakit malaria. Pemeliharaan kelambu yang dimaksud adalah pencucian secara benar agar insektisida yang telah diaplikasikan tidak mudah menguap. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kelambu berinsektsida adalah insektisida Icon 25EC dengan komposisi 1:10 dalam air. Selama pelaksanaan praktek, 40 orang karang taruna yang hadir mengikuti dengan baik sehingga pemahaman pembuatan dan pemeliharaan kelambu dapat secara mandiri. Monitoring dilakukan 2 (dua) bulan setelah pelaksanaan pengabdian, didapatkan hasil bahwa karang taruna yang telah dilatih melakukan alih teknologi kepada masyarakat sekitar rumah karang taruna.
Edukasi COVID-19 dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Malaria serta Pemantauan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju, Kelurahan Way Tataan Sri Ujiani; Maria Tuntun Siregar; Siti Aminah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 3 Desember 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i3.109

Abstract

COVID-19 merupakan pandemi pertama yang disebabkan oleh coronavirus. Pada kasus COVID-19 saat ini, transmisi virus dari orang ke orang melalui kontak langsung percikan (droplet) infeksius ke lapisan mukosa menjadi metode utama penularan. Untuk mengendalikan COVID-19, banyak negara menggunakan kombinasi kegiatan perlambatan dan mitigasi dengan maksud menunda lonjakan besar pasien. Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan kepada orang-orang melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Provinsi Lampung merupakan daerah endemis yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit malaria seperti pedesaan yang mempunyai rawa-rawa, genangan air payau di tepi laut dan tambak-tambak ikan yang tidak terurus. Wilayah Puskesmas Sukamaju letaknya berdekatan dengan wilayah Hanura, kabupaten Pesawaran yang merupakan wilayah endemis malaria nomor satu di provinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi (monev), pelaporan, sosialisasi dan publikasi hasil pengabmas. Hasil PKM meliputi edukasi COVID-19, usaha-usaha pemutusan rantai penyebaran COVID-19, pendidikan kesehatan bagi masyarakat tentang bahaya malaria dan resiko kejadian anemia pada penderita malaria melalui penyuluhan dalam bentuk pembagian leaflet, peningkatan pengetahuan kader melalui pelatihan kader juru pemantau jentik (jumantik) dan pemeriksaan hemoglobin dengan metode POCT, serta manuscrip hasil PKM.
[RETRACTION] Peningkatkan Berat Badan, Kualitas Tidur yang Baik dan Kelancaran Buang Air Besar Dengan Pijat Bayi Yetti Anggraini; Sadiman Sadiman; Firda Fibrila; Islamiyati Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.26

Abstract

Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan informasi pendahuluan yang didapatkan penulis bahwa budaya pijat bayi di wilayah Kota Metro masih cukup dilestarikan dan hal ini dilakukan oleh dukun bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun pijat bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik yang terdapat dalam pedoman pemijatan menurut kesehatan. Pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang yang terdekat dengan bayi dalam hal ini ibu bayi dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan  ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke 10) yang membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin meningkat  sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih baik, penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu bayi akan lebih sering menyusu. Pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan resiko tinggi, yakni bayi-bayi yang dalam proses kehamilan dan kelahirannya mempunyai faktor-faktor resiko yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Misalnya, berat lahir kurang dari 2000 gram. Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Stimulasi ini akan merangsang perkembangan struktur dan fungsi sel- sel otak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat bayi dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan melancarkan buang ai besar pada bayi, serta melatih kader dan  ibu bayi usia 3-6 bualn dalam menerapkan teknik komplementer pijat bayi secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pentingnya pijat bayi, demonstrasi pijat dengan phantom bayi, serta langusng mempraktikkan langkah-langkah pijat bayi sesuai dengan langkah-langkah dan prosedural yang benar. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,000, terhadap peningkatan waktu tidur baik kelompok perlakuan dan juga kelompok kontrol ada pebedaan yang bermakna dengan p value kelompok perlakuan 0,000 dan kelompok kontrol 0,003, dan terhadap peningkatan frekuensi BAB kelompok perlakuan ada perbedaan yang bermakna dengan p value 0,025 dan pada  kelompok kontrol tidak ada pebedaan yang bermakna dengan p value 0,655. Diharapkan bidan sebagai pemberi pelayanan dapat mensosialisasikan dan atau pelatihan pijat bayi kepada para bidan desa maupun kader-kader yang ada disetiap posyandu di wilayah kerjanya, dan para ibu-ibu menyusui dapat melakukannya sendiri dirumah.
Pendampingan Promotif Preventif Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Siswa SDIT Insantama Bandar Lampung Arianto Arianto; Desi Andriyani; Linasari Linasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 3 Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i3.180

Abstract

Plak merupakan langkah pertama pada proses terjadinya karies gigi. Salah satu cara pencegahan dengan menghalangi dan mengontrol pembentukan plak serta menghilangkan plak yang sudah terbentuk, baik dengan cara mencegah pembentukannya atau dengan membersihkan plak dalam jangka waktu tertentu. Membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan atau debris merupakan langkah awal dalam pengendalian plak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras gigi maupun jaringan lunak gigi, yaitu dengan tindakan mekanis atau oral profilaksis yang merupakan rekomendasi standar untuk menjaga kebersihan serta kesegaran mulut dan mencegah berbagai penyakit gigi dan mulut. Kegiatan menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan plak diseluruh permukaan gigi, namun kurang efektif untuk daerah gigi yang sulit dijangkau seperti daerah interproksimal. Tujuan  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini khususnya siswa siswi SDIT Insantama Bandar Lampung dimaksudkan untuk mengoptimalkan siswa siswi memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan cara yang sederhana berkumur kumur dalam upaya memelihara kebersihan gigi dan mulut, Pada akhirnya kegiatan pengabmas ini menjadikan  berkumur kumur  sebagai kebiasaan sehari hari siswa dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, dapat sebagai duta/pelopor di keluarga. Kegiatan pengabmas melakukan upaya promotif dan preventive yaitu penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut (oral fisiotherapi) , pemeriksaan debris indeks, melaksanakan kumur — kumur bersama serta mengaplikasikan berkumu kumur dalam keseharian siswa dengan cek list berkumur kumur dalam jangka waktu tertentu, untuk membangun kebiasaan berkumur kumur, terutama selesai makan. Hasil pengabmas diharapkan murid — murid SDIT lnsantama Bandar Lampung dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dapat mengaplikasikan kumur kumur dalam keseharian dan menjadi role model untuk keluarganya. Hasil penelitian yang sudah dilakukan di SDIT Insantama Bandar Lampung, nilai maksimum debris indeks  2,33 kriteria buruk, kondisi ini bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut siswa SDIT Insantama Bandar Lampung, pengendalian debris sangat penting dan ini bisa dilakukan dengan menjadikan berkumur kumur sebagai kebiasaan baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Upaya intervensi yang sudah dilakukan berkumur kumur di 1 kelas, dan membawa hasil baik untuk penurunan nilai indeks debris siswa, untuk itu ada permintaan dari kepala sekolah untuk dilakukan pada seluruh siswa SDIT Insantama Bandar Lampung, sebagai upaya membina siswa sedini mungkin mengaplikasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut sebagai kebiasaan baik sehari hari siswa.
Sosialisasi Resiko Tinggi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan Warjidin Aliyanto; Sudarmi Sudarmi; Indah Trianingsih; Nurlaila Nurlaila
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 2 Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i2.13435

Abstract

Kasus kematian ibu di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kenaikan, dari 7 kasus pada tahun 2020 menjadi 11 kasus pada tahun 2021. Penyebaran kasus kematian ibu pada tahun 2021 terbanyak pada Puskesmas Karang Anyar (4 kasus). Pencegahan awal terjadinya komplikasi pada ibu hamil dengan cara peningkatan pengetahuan, Tujuan pengabmas terdeteksinya resiko tinggi dalam kehamilan pada ibu hamil dan meningkatnya pengetahuan, sikap ibu hamil tentang pentingnya pencegahan dan penanganan resiko tinggi dalam kehamilan. Metode kegiatan berupa edukasi pada ibu hamil tentang pencegahan dan penanganan resiko tinggi dalam kehamilan dan cara mengatasi resiko tinggi dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Materi diberikan dengan menggunakan media Audio-visual dengan metode ceramah, diskusi dan brainstorming. Waktu pelaksanaan pada bulan Mei-Juni 2023 Sasaran Pengabmas ditujukan  pada 30 Ibu hamil di wilayah kerja PKM Karang Anyar. Hasil Terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan peningkatan pengetahuan ibu 26% dan peningkatan sikap ibu mendukung 36%. Kesimpulan terdeteksinya ibu hamil yang tergolong beresiko tinggi, meningkatnya pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan dan penanganan awal komplikasi resiko tinggi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Pelatihan Pembuatan MPASI Lokal Dengan Bahan Dasar Singkong Untuk Batita Pada Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Sefanadia Putri; Reni Indriyani; Yulia Novika
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i2.93

Abstract

Bahan makanan yang banyak dijumpai di sekitar wilayah kerja Puskesmas Hajimena dan belum banyak dimanfaatkan untuk pembuatan MPASI adalah singkong. Masalah kekurangan konsumsi pangan akan berdampak nyata pada timbulnya masalah gizi terutama masalah gizi kurang pada balita. Berdasarkan data cakupan status balita gizi kurang desa pemnggilan adalah sebanyak 34 balita, angka ini termasuk tinggi dibandingkan dengan dua desa lainnya yaitu desa hajimena dan sidosari Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah gizi kurang pada balita adalah masih rendahnya pengetahuan kader yaitu sebesar 20 % dilihat dari hasil pretest sebelum dilakukannya pelatihan. Pengetahuan kader dalam pemeliharaan gizi balita masih rendah sehingga konsumsi zat gizi anak akan berkurang. Selama ini, praktek pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada balita, seringkali tidak diperhatikan terutama dalam hal kepadatan zat gizinya. Hal ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan ibu balita dalam hal cara membuat dan menyajikan MPASI yang padat gizi, Rangkaian kegiatan meliputi penyuluhan dengan tema pemenuhan gizi seimbang berbasis konsumsi pangan (Food based approach) mengenai MPASI bergizi seimbang, pemanfaatan pangan lokal dalam penggunaannya untuk MPASI serta teknologi pangan dalam pembuatan MPASI serta pelatihan kader di desa Pemanggilan dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Hajimena mengenai praktik pembuatan dan penyajian MPASI yang berkualitas dan padat gizi dengan cara memodifikasi pangan lokal sehingga memiliki kandungan gizi yang berkualitas. Jumlah kader yang dilatih sebanyak 20 orang kader dari 5 posyandu yang ada di desa Pemanggilan. Penilaian pelatihan dilihat dari hasil pretest dan post test dan terjadi peningkatkan pengetahuan sebesar 44,26%, Serta terjadi peningkatan keterampilan sebesar 90% dalam pengolahan MP-ASI Lokal. Peningkatan ketrampilan kader dapat dinilai pada saat praktik membuat menu MPASI lokal, Sehingga menghasilkan produk MP-ASI Lokal padat gizi dengan menggunakan bahan dasar singkong yaitu paha dakong, kue kacamata dan nugget singkong ati ayam dengan rasa, aroma dan tekstur yang disukai.