Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah
urnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU) adalah jurnal keilmuan fisioterapi yang diterbitkan oleh Prodi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. JarFisMU terinspirasi dari nama artificial intelegent dari film Iron Man, yang merupakan terobosan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia. Kami memiliki harapan agar jurnal ilmiah fisioterapi JarFisMU ini mampu berkontribusi untuk meningkatkan derajat kesehatan gerak pada pembacanya. JarFisMU berisi laporan research report, case review, maupun literature review dari bidang keilmuan fisioterapi, yaitu rumpun keilmuan praktis fisioterapi, modalitas fisioterapi, assesment-pemeriksaan dan edukasi, dalam ranah promotif-preventif-kuratif dan rehabilitatif. Setiap konten yang diterbitkan akan diseleksi dengan memperhatikan aspek kebaruan (novelty), keaslian (originality) dan aplikasi (usability). JarFisMU akan terbit sebanyak dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Naskah yang akan diterbitkan di JarFisMU akan melalui proses review oleh dua orang reviewer yang pemilihannya ditentukan oleh editor. Naskah yang diterima untuk dipublikasikan adalah naskah yang telah diedit tata bahasa, tanda baca, gaya cetak dan formatnya menyesuaikan dengan kebijakan yang dimiliki oleh JarFisMU dan akan diterbitkan baik secara online maupun cetak.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)"
:
10 Documents
clear
STUDI KASUS : PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF TOTAL HIP REPLACEMENT
Rizky Kurniawan;
Ken Siwi;
Cakra Waritsu;
Nurul Faj'ri Romadhona;
Alika Mansyah
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17488
Latar belakang : Arthroplasty merupakan prosedur bedah penggantian sendi (joint replacement) untuk mengembalikan fungsi sendi yang telah menurun. Arthroplasty pada regio ekstremitas bawah yang sering dilakukan adalah Total Hip Replacement (THR) dan Total Knee Replacement (TKR), Osteoarthritis merupakan penyebab terbanyak penyakit sendi sehingga sering dilakukan THR dan TKR. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi pada pasien dengan post op Total Hip Replacement. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan case study. Case study dilakukan dikota Jakarta pada seorang pasien yang memperoleh pelayanan fisioterapi mandiri bernama Ny.W, berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan kondisi total hip replacement. Hasil : Setelah diberikan intervensi fisioterapi pada didapatkan evaluasi berupa adanya peningkatan kemampuan fungsional pasien antara sebelum dilakukannya operasi dengan setelah dilakukannya operasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri pasien untuk mampu berjalan mandiri.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST OP ORIFFRAKTUR 1/3 RADIUS DISTAL SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED (IR) DAN TERAPI LATIHAN
Nur Susanti;
Rindang Trie Damayanti
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17544
Latar Belakang : Fraktur radius distal merupakan fraktur yang paling sering ditemukan dalam bidang kegawatdaruratan ortopedik yang melibatkan ektremitas atas. Problematika pada Fraktur Radius Distal adalah adanya nyeri, adanya penurunan kekuatan otot, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi, dan adanya penurunan aktivitas fungsional. Dalam kasus ini teknologi intervensi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan diatas menggunakan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Tujuan : Mengetahui pengaruh management Fisioterapi terhadap post op orif fraktur 1/3 radius distal sinistra dengan IR dan terapi latihan. Metode : desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pasien dengan kondisi Fraktur Radius Distal akan diberikan intervensi fisioterapi dengan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Metode pengumpulan data dan analisa data menggunakan metode interview autoanamnesis. Instrumen penelitian terdiri dari VAS (Visual Analogue Scale), MMT (Manual Muscle Teste), Goneometer, WHDI (Wrist And Hand Disability Index). Hasil : (1) terdapat penurunan nyeri T1=4 menjadi T6=2, (2) peningkatan kekuatan otot T1=3 menjadi T6=4, (3) lingkup gerak sendi dorso fleksi T1=30 menjadi T6=40, palmar fleksi T1=40 menjadi T=50, radial deviasi T1=15 menjadi T6=20, ulnar deviasi T1=20 menjadi T6=30, (4) peningkatan aktivitas fungsional T1=50% menjadi T6=24%. Simpulan penelitian ini bahwa modalitas fisioterapi dengan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan dapat membantu permasalahan yang timbul pada Fraktur Radius Distal.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA BILATERAL ET CAUSA SPONDYLOLISTHESIS
Rizky Kurniawan;
Ken Siwi;
Khabib Abdullah;
Ifa Gerhanawati;
Mutiara Firdaus Arafiq
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17547
Latar belakang : Ischialgia (sciatica) adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri yang menyebar dari punggung ke bokong dan anggota gerak bawah. Beberapa nyeri punggung terkait dengan nyeri akar saraf. Pasien umumnya mengeluh nyeri dan mengalami  keterbatasan aktivitas fungsional. Modalitas Microwave diathermy (MWD) dan terapi latihan dapat membantu mengatasi keluhan tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas Microwave diathermy (MWD) dan terapi latihan dalam pengurangan nyeri serta meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan case study. Case study dilakukan dengan pelayanan fisioterapi mandiri di kota Jakarta pada seorang pasien bernama Ny. P, 67 tahun dengan diagnosa medis Ischialgia Bilateral et causa Spondylolisthesis. Hasil : Setelah diberikan intervensi fisioterapi didapatkan Microwave Diathermy (MWD) dan terapi latihan William Flexion Exercise dapat mengurangi keluhan pada pasien Ischialgia.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TORTICOLLIS SINISTRA ET CAUSA BELL’S PALSY CONGENITAL DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN DI YPAC PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
Andung Maheswara Rakasiwi;
Meliana Prasetyo Rini
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17609
ABSTRAK  Latar Belakang: Torticollis sinsitra dengan bell’s palsy congenital dextra adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada nervus VII fasialis yang terjadi pada bayi baru lahir. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan fisioterapi terhadap kondisi tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital dengan modalitas Terapi Inframerah, Pijat dan Latihan. Subyek penelitian adalah pasien tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital dengan modalitas Terapi Inframerah, Pijat dan Latihan. Penelitian ini dilakukan di YPAC Prof. Dr. Soeharso Surakarta dengan desain penelitian deskriptif analitik. Metode: pengumpulan data adalah analisis data penelitian ini menggunakan metode heteroanamnesis, instrumen penelitian adalah pemeriksaan tumbuh kembang, spasme, refleks, sensorik, rentang gerak sendi, dampak bell's palsy dan dampak tortikolis. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 4 perlakuan sebagai berikut: (1) terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan pada bidang motorik kasar dan bahasa (2) terjadi penurunan spasme dari T1 = 1 menjadi T4 = 0 (3) terjadi perubahan refleks pada T4 (4) terjadi peningkatan sensorik pada T4 (5) terjadi penurunan perbedaan panjang otot pada gerakan rotasi kanan dan gerakan fleksi lateral kiri pada T4 (6) terjadi penurunan dampak bell's palsy dengan skala Ugo Fisch di T4 (7) penurunan dampak tortikolis dengan skala TWSTRS di T4. Kesimpulan: Kasimpulan penelitian adalah intervensi fisioterapi dengan modalitas infra merah, pijat dan terapi olahraga dapat mengurangi masalah yang timbul pada kondisi tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF 1/3 PROKSIMAL HUMERUS
Ken Siwi;
Rizky Kurniawan;
Fadma Putri;
Atik Swandari;
Muhammad Rizqi Wibisono
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17617
Latar belakang : Fraktur ekstremitas atas sering terjadi dan menyerang semua kelompok umur. Pada orang dewasa muda, fraktur ekstremitas atas biasanya oleh trauma seperti kecelakaan kendaraan bermotor, sedangkan pada orang dewasa yang lebih tua dengan perubahan osteoporosis, fraktur ini biasanya terjadi karena bertahan dari jatuh. Modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan fungsional pasien. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas TENS dan terapi latihan dalam penanganan fisioterapi pada kasus post orif 1/3 proksimal humerus. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus dilakukan Studi kasus dilakukan pada pasien pelayanan fisioterapi mandiri di kota Surabaya bernama Tn.R, berusia 27 tahun dengan kondisi post ORIF fraktur 1/3 proksimal humerus Hasil : Setelah dilakukan program fisioterapi didapatkan hasil terdapat penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, LGS, dan fungsional indeks dari sendi bahu.
STUDI KASUS : PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF TOTAL HIP REPLACEMENT
Kurniawan, Rizky;
Siwi, Ken;
Waritsu, Cakra;
Romadhona, Nurul Faj'ri;
Mansyah, Alika
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17488
Latar belakang : Arthroplasty merupakan prosedur bedah penggantian sendi (joint replacement) untuk mengembalikan fungsi sendi yang telah menurun. Arthroplasty pada regio ekstremitas bawah yang sering dilakukan adalah Total Hip Replacement (THR) dan Total Knee Replacement (TKR), Osteoarthritis merupakan penyebab terbanyak penyakit sendi sehingga sering dilakukan THR dan TKR. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi pada pasien dengan post op Total Hip Replacement. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan case study. Case study dilakukan dikota Jakarta pada seorang pasien yang memperoleh pelayanan fisioterapi mandiri bernama Ny.W, berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan kondisi total hip replacement. Hasil : Setelah diberikan intervensi fisioterapi pada didapatkan evaluasi berupa adanya peningkatan kemampuan fungsional pasien antara sebelum dilakukannya operasi dengan setelah dilakukannya operasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri pasien untuk mampu berjalan mandiri.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST OP ORIFFRAKTUR 1/3 RADIUS DISTAL SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED (IR) DAN TERAPI LATIHAN
Susanti, Nur;
Damayanti, Rindang Trie
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17544
Latar Belakang : Fraktur radius distal merupakan fraktur yang paling sering ditemukan dalam bidang kegawatdaruratan ortopedik yang melibatkan ektremitas atas. Problematika pada Fraktur Radius Distal adalah adanya nyeri, adanya penurunan kekuatan otot, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi, dan adanya penurunan aktivitas fungsional. Dalam kasus ini teknologi intervensi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan diatas menggunakan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Tujuan : Mengetahui pengaruh management Fisioterapi terhadap post op orif fraktur 1/3 radius distal sinistra dengan IR dan terapi latihan. Metode : desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pasien dengan kondisi Fraktur Radius Distal akan diberikan intervensi fisioterapi dengan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Metode pengumpulan data dan analisa data menggunakan metode interview autoanamnesis. Instrumen penelitian terdiri dari VAS (Visual Analogue Scale), MMT (Manual Muscle Teste), Goneometer, WHDI (Wrist And Hand Disability Index). Hasil : (1) terdapat penurunan nyeri T1=4 menjadi T6=2, (2) peningkatan kekuatan otot T1=3 menjadi T6=4, (3) lingkup gerak sendi dorso fleksi T1=30 menjadi T6=40, palmar fleksi T1=40 menjadi T=50, radial deviasi T1=15 menjadi T6=20, ulnar deviasi T1=20 menjadi T6=30, (4) peningkatan aktivitas fungsional T1=50% menjadi T6=24%. Simpulan penelitian ini bahwa modalitas fisioterapi dengan Infra Red (IR) dan Terapi Latihan dapat membantu permasalahan yang timbul pada Fraktur Radius Distal.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA BILATERAL ET CAUSA SPONDYLOLISTHESIS
Kurniawan, Rizky;
Siwi, Ken;
Abdullah, Khabib;
Gerhanawati, Ifa;
Arafiq, Mutiara Firdaus
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17547
Latar belakang : Ischialgia (sciatica) adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri yang menyebar dari punggung ke bokong dan anggota gerak bawah. Beberapa nyeri punggung terkait dengan nyeri akar saraf. Pasien umumnya mengeluh nyeri dan mengalami  keterbatasan aktivitas fungsional. Modalitas Microwave diathermy (MWD) dan terapi latihan dapat membantu mengatasi keluhan tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas Microwave diathermy (MWD) dan terapi latihan dalam pengurangan nyeri serta meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan case study. Case study dilakukan dengan pelayanan fisioterapi mandiri di kota Jakarta pada seorang pasien bernama Ny. P, 67 tahun dengan diagnosa medis Ischialgia Bilateral et causa Spondylolisthesis. Hasil : Setelah diberikan intervensi fisioterapi didapatkan Microwave Diathermy (MWD) dan terapi latihan William Flexion Exercise dapat mengurangi keluhan pada pasien Ischialgia.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TORTICOLLIS SINISTRA ET CAUSA BELL’S PALSY CONGENITAL DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN DI YPAC PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
Rakasiwi, Andung Maheswara;
Rini, Meliana Prasetyo
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17609
ABSTRAK  Latar Belakang: Torticollis sinsitra dengan bell’s palsy congenital dextra adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada nervus VII fasialis yang terjadi pada bayi baru lahir. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan fisioterapi terhadap kondisi tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital dengan modalitas Terapi Inframerah, Pijat dan Latihan. Subyek penelitian adalah pasien tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital dengan modalitas Terapi Inframerah, Pijat dan Latihan. Penelitian ini dilakukan di YPAC Prof. Dr. Soeharso Surakarta dengan desain penelitian deskriptif analitik. Metode: pengumpulan data adalah analisis data penelitian ini menggunakan metode heteroanamnesis, instrumen penelitian adalah pemeriksaan tumbuh kembang, spasme, refleks, sensorik, rentang gerak sendi, dampak bell's palsy dan dampak tortikolis. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 4 perlakuan sebagai berikut: (1) terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan pada bidang motorik kasar dan bahasa (2) terjadi penurunan spasme dari T1 = 1 menjadi T4 = 0 (3) terjadi perubahan refleks pada T4 (4) terjadi peningkatan sensorik pada T4 (5) terjadi penurunan perbedaan panjang otot pada gerakan rotasi kanan dan gerakan fleksi lateral kiri pada T4 (6) terjadi penurunan dampak bell's palsy dengan skala Ugo Fisch di T4 (7) penurunan dampak tortikolis dengan skala TWSTRS di T4. Kesimpulan: Kasimpulan penelitian adalah intervensi fisioterapi dengan modalitas infra merah, pijat dan terapi olahraga dapat mengurangi masalah yang timbul pada kondisi tortikolis sinistra et causa bell's palsy dextra kongenital.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF 1/3 PROKSIMAL HUMERUS
Siwi, Ken;
Kurniawan, Rizky;
Putri, Fadma;
Swandari, Atik;
Wibisono, Muhammad Rizqi
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17617
Latar belakang : Fraktur ekstremitas atas sering terjadi dan menyerang semua kelompok umur. Pada orang dewasa muda, fraktur ekstremitas atas biasanya oleh trauma seperti kecelakaan kendaraan bermotor, sedangkan pada orang dewasa yang lebih tua dengan perubahan osteoporosis, fraktur ini biasanya terjadi karena bertahan dari jatuh. Modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan fungsional pasien. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas TENS dan terapi latihan dalam penanganan fisioterapi pada kasus post orif 1/3 proksimal humerus. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus dilakukan Studi kasus dilakukan pada pasien pelayanan fisioterapi mandiri di kota Surabaya bernama Tn.R, berusia 27 tahun dengan kondisi post ORIF fraktur 1/3 proksimal humerus Hasil : Setelah dilakukan program fisioterapi didapatkan hasil terdapat penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, LGS, dan fungsional indeks dari sendi bahu.