cover
Contact Name
Mokhamad Miptakhul Ulum
Contact Email
jurnallatahzan@gmail.com
Phone
+6282325100234
Journal Mail Official
latahzan@ejournal.ibntegal.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal Jl. Jeruk No.9 Procot - Slawi - Kabupaten Tegal
Location
Kab. tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 19786999     EISSN : 26154471     DOI : -
La Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam focuses to provide a forum for discussion of problems, exchange of information and ideas on both theoretical and practical issues in the field of Islamic education in Muslim societies. La Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam features original research on Islamic education in Muslim societies around the world. Among its major themes are the following: 1) Deradicalization of Islamic Education, 2) Philosophy of Islamic Education, 3) Islamic Education Policy, 4) Gender and Islamic Education, 5) Comparative Islamic Education, 6) Islamic Education and Science, 7) Islamic Education of the Archipelago, 8) Pesantren Education, 9) Islamic Education and Social Transformation, 10) Islamic Education Leadership, 11) Islamic Education Figures, 12) Islamic Education Management, 13) Islamic Education Curriculum, 14) Islamic Education Innovation, 15) Madrasah Education.
Articles 102 Documents
Pendekatan Ilmiah Supervisi Pengajaran Mujibur Rohman
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.3

Abstract

Pelaksanaan supervise dalam pembelajaran, supervisor perlu memperhatikan karakteristik guru yang dihadapi berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sisi usia dan kematangan, pengalaman kerja, motivasi maupun kemampuan guru, karena itu, supervisor perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik guru yang dihadapainya. Karena penggunaan pendekatan yang tidak sesuai (kurang sesuai), kegiatan supervise dimungkinan tidak akan berjalan dengan efektif.
Pembaharuan Aspek-Aspek Pendidikan Muhammad Sholeh
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.4

Abstract

Pembaharuan pendidikan Islam merupakan akar-akarnya dari “Modernisasi” pemikiran dan instituisi Islam secara keseluruhan. Dengan kata lain modernisasi pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dengan gagasan dan program modernisasi Islam. Kerangka dasar yang berada dibalik modernisasi Islam secara keseluruhan adalah modernisasi pemikiran dan kelembagaan Islam merupakan persyarat bagi kebangkitan kaum muslim di masa modern. Tulisan ini akan menguraikan aspek-aspek pendidikan Islam yang diperbaharui. Jika dipandang dari sudut masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran islam ke dalam dunia pendidikan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperbarui, yaitu: Metode Pembelajaran, Isi / Materi Pelajaran dan Manajemen Pendidikan. Renewal of Islamic education has its roots on "Modernization" of thought and Islamic instituisi as a whole. In other words, the modernization of Islamic education can not be separated with the idea and the program of modernization of Islam. The basic framework behind the modernization of Islam as a whole is the modernization of Islamic thought and institutions is a prerequisite for the rise of Muslims in the modern period. If seen from the point of entry of ideas to reform Islamic thought in education, there are at least three things that need to be updated, namely: Learning Method, Content / Lessons and Education Management.
Self Governance Community: Pendidikan Komunitas dalam Strategi Perjuangan Persatuan Waria Tegal Ikhda Nurnoviyati
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.5

Abstract

Word of Waria tend to negative conotation in the middle of society. Stereotipe of waria that is about life style which oppose against social norm. During the time, our society majority only seeing waria as abnormal idea. As a result, waria as a group and also individual find difficulties in accessing service of public and social relationship. Tegal Regency owning community of Waria which organized, named Persatuan Waria Tegal (PWT). PWT focused activity especially in health service and also the potency had by waria becoming member of PWT. To reach the target, PWT conduct Self Governing Community . This research aim to to know how PWT conduct Self Governance Community By education in community to build social relationship with society and state. Result of research of that PWT have conducted Self Governance Community good enoughly. The next step to develop;build existence by constructing social relationship with society and also government of Tegal Regency.
FIQH KONSELING [Pertautan Trilogi antara Iman, Islam dan Ihsan (TI3) dalam Menjawab Kegelisahan Akademik dan Problematika Pendidikan] Saeful Bahri
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.7

Abstract

Artikel ini akan menjawab pertanyaan penting bagaimana menemukan kembali relegious insight yang telah hilang dalam diri seorang klen (siswa). Mungkin salah satu sebabnya adalah berbagai persoalan akademik dan problem pendidikan yang dialaminya membuat siswa tertekan dan gelisah, sehingga motivasi belajar menjadi lemah dan tidak bisa mencari solusi pemecahannya. Di sinilah tugas suci Bimbingan Konseling Islam (BKI) dipertaruhkan untuk dapat mengubah sikap dan mental klien ke arah yang lebih baik. Akhirnya, penulis menawarkan Fiqh Konseling dalam Trilogi Iman, Islam dan Ihsan, disingkat (TI3) sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi persoalan yang dialami klien (siswa). Karakter dari trilogi tersebut mengantarkan seorang klien menjadi pribadi yang totalitas dalam menjalankan ajaran agama, dan pasrah secara penuh kepada Tuhan-Nya serta selalu optimis dalam kegiatan pembelajarannya.
Ilmu Pengetahuan dan Al-Qur’an (Diskursus Realitas Fenomena Alam) Miptakhul Ulum
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.9

Abstract

Pandangan al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dengan menganalisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw, yakni iqra’. Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti “menghimpun”, dari menghimpun lahir aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca baik tertulis maupun tidak. Wahyu pertama al-Qur’an tersebut mengisyratkan bahwa menuntut ilmu adalah suatu perintah yang wajib dilaksanakan oleh manusia, sebagaimana Nabi Muhammad saw yang menuruti perintah Malaikat Jibril tentang peristiwa di gua hira. Ilmu dapat meningkatkan keimanan seseorang, karena selain membuktikan kebenaran al-Qur’an tentang fenomena alamiah yang ilmiah, juga dapat menjadikan karakter seseorang yang berkepribadian mulia, sehingga dapat memperoleh keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Penggunaan ilmu yang tidak berdasarkan al-Qur’an hanyalah akan mendapatkan kehampaan bahkan kesesatan yang berbahaya.
Pendidikan Pra Nikah Sebagai Upaya Meminimalisir Perceraian (Studi Model Kursus Pra Nikah di Kementerian Agama Kabupaten Tegal) Muhammad Fatkhudin
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i1.10

Abstract

This paper presents the results of research on Pre-Marriage Education in the Pre-Marriage Course model in Tegal Regency, the implementation of the Pre-Marriage Course in broad outline refers to Perdirjen No. DJ.II / 491/2009. The implementation of Pre-Marriage Courses is generally carried out according to the capabilities of the KUA and the Ministry of Religion. The model of implementation, both in groups and with individuals is carried out in accordance with the event of marriage and the willingness of the bride and groom. The speakers came from the KUA more often, the material presented was related to government regulations related to marriage, marriage law, household matters, and remembrance of the reconciliation process which will be carried out by Catin during the wedding procession, and the duration of the group is approximately 3 hours and 1 hour individual. Broadly speaking, the implementation of the Pre-Marriage Course has embraced the principle of public service (Law No. 25/2009), except that in the professional principle it cannot be fulfilled because it collides with the funding owned by the Ministry of Religion. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Pendidikan Pra Nikah model Kursus Pra Nikah di Kabupaten Tegal, penyelenggaraan Kursus Pra Nikah secara garis besar mengacu pada Perdirjen No. DJ.II/491/2009. Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah secara umum dilakukan sesuai kemampuan dari KUA dan Kementerian Agama. Model penyelenggaraan, baik secara kelompok maupun dengan perorangan dilakukan sesuai dengan peristiwa nikah dan kesediaan calon pengantin. Narasumber lebih sering berasal dari pihak KUA, materi yang disampaikan menyangkut masalah peraturan pemerintah terkait perkawinan, hukum pernikahan, perihal berumah tangga, dan pengingatan kembali proses ijab qabul yang nanti akan dilakukan catin saat melakukan prosesi pernikahan, dan durasi penyelenggaraan secara kelompok kurang lebih 3 jam dan perorangan 1 jam. Secara garis besar, penyelenggaraan Kursus Pra Nikah sudah menganut asas pelayanan publik (UU No. 25/2009), hanya saja pada asas profesional belum bisa dipenuhi karena berbenturan dengan pendanaan yang dimiliki Kementerian Agama.
Nilai-nilai Moral Sosial pada Acara Reality Show Pantang Ngemis di GTV Episode 30-35 Lyswidia Andriarsih; Affnyani Rahma Pramesti
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 2 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i2.48

Abstract

Tujuan penelitian ini mengajarkan hal yang baik dalam kehidupan masyarakat, dan memberikan manfaat bagi penonton pada khusunya dan masyarakat pada umumnya, salah satunya program acara reality show pantang Ngemis yang memiliki nilai moral positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara metodologis. Pendekatan metodologis yang terbagi menjadi dua yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif. Pendekatan kualitatif menurut Sarwono adalah pendekatan yang menggunakan argumentasi kalimat-kalimat. Adapun pendekatan deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran teratur dan satu atau lebih variabel terikat dalam suatu kelompok tertentu, sehngga dapat menemukan maksud penutur baik secara tersurat maupun tersirat dibalik tuturannya. Hasil penelitian ini acara reality show pantang Ngemis mampu menarik hati masyarakat, acara tersebut benar- benar dapat menyentuh hati para pemirsa yang menyaksikannya, bahkan untuk menontonya kita tidak cukup hanya dengan mata dan pikiran saja, tapi juga dengan hati. Program acara yang memiliki nilai moral positif dapat mengajarkan hal-hal yang baik dalam kehidupan masyarakat, acara TV yang baik dapat membuat masyarakat menyerap nilai-nilai moral yang terdapat dalam acara tersebut, sehingga mengajarkan orang bagaimana berbuat baik, santun, saling menolong, dan bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara reality show pantang ngemis tersebut, kita dapat mengerti arti kehidupan sesungguhnya, hidup itu kita harus selalu berjuang dan ikhlas serta selalu bersyukur terhadap hidup ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya disini, dan ini adalah salah satu acara yang patut di contoh bagi kita semua.
Implementasi Indikator Kelulusan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Queen Elvina Sevtivia Asrivi; Nurfani Fadhilah
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 2 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i2.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hambatan dalam penyusunan indikator kelulusan Bahasa Indonesia oleh guru kelas VI SD di Kecamatan Slawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis model interaktif yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), dan verifikasi (conclusion drawing). Dua guru kelas VI sebagai sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kelulusan disusun melalui tiga tahapan yaitu (1) tahap persiapan yang terdiri atas (a) Memiliki kelengkapan dokumen POS US/M, (b) Melaksanakan tambahan jam. (2) Tahap pelaksanaan terdiri dari (a) Guru kelas VI menganalisis hasil try out, (b) Guru kelas VI dan stakeholder pendidikan sekolah merancang nilai kelulusan Bahasa Indonesia, (c) Musyawarah dengan stakeholder pendidikan mengenai nilai kelulusan Bahasa Indonesia. Tahap yang terakhir yaitu (3) tahap evaluasi atas ketercapaian nilai kelulusan Bahasa Indonesia. Hambatan dalam penyusunan nilai kelulusan Bahasa Indonesia berasal dari siswa, guru dan orang tua dalam penyusunan nilai kelulusan diantaranya kemampuan siswa yang rendah, pelaksanaan tambahan jam yang tidak sesuai dengan jadwal, musyawarah penentuan kelulusan dan pembelajaran Bahasa Indonesia belum optimal. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan penyusunan nilai kelulusan Bahasa Indonesia berjalan sesuai dengan dokumen POS US/M SD dan siswa mampu mencapai standar yang sudah ditentukan, akan tetapi perlu ditingkatkan kembali kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia agar diperoleh nilai kelulusan yang meningkat setiap tahunnya. Peningkatan nilai kelulusan berpengaruh terhadap kualitas lulusan sekolah dalam mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMP/MTs.
Manajemen Ekstrakurikuler Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Meningkatkan Multiple Intelegensi Eni Rakhmawati
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 2 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i2.50

Abstract

This research examines the management of extracurricular education early childhood. It is backed by that implementation of extracurricular activities on early childhood education face varieties of constraints in management. Therefore, extracurricular activities, early childhood education is supposed to be managed thoughtfully. The management of extracurricular activities are good and true will effect positively to the quality of early childhood education. The qualitative research methodology is library research. Method of data collection by collecting reference books the subject matter and book supporters. Data analysis techniques are content analysis. Results of the study show that the extracurricular management, early childhood education is implemented through the following four stages: (1) plan a needs analysis, types, background, goals, budget, materials, assessment tools, schedule, facilities and infrastructure, output criteria instructors, (2) organize the Division of duties, authority and responsibilities of the personnel of extracurricular activities, (3) carry out extracurricular activities appropriate planning and organizing, and (4) evaluate extracurricular activities.
Sinergitas Trilogi Keilmuan (Tauhid, Fiqih dan Tasawwuf) dalam Kitab Sullam At-Tauf?q Cato
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 2 (2019): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v11i2.51

Abstract

Tulisan ini merupakan bagian kecil yang menerangkan tentang hal-hal yang wajib untuk dipelajari dan diajarkan serta diamalkan oleh orang-orang khusus dan orang-orang yang awam. Wajib adalah sesuatu yang Allah janjikan pahala bagi orang yang melakukan dan ancaman siksa bagi orang yang meninggalkan. Tulisan ini disusun berawal dari menerjemahkan kitab “Sullam At-Tauf?q Il? Mahabbatill?hi ‘Al? at-Tahq?q” (Tangga pertolongan menuju cinta pada Allah dengan sebenar-benarnya). Namun dalam tulisan ini hanya beberapa bagian saja yang menurut penulis penting menjadi representasi dari tiga cabang keilmuan Islam yakni tauhid, fiqih dan tasawwuf. Dengan mengadopsi dari kitab-kitab syarah sebagai penjelasan, maka tulisan ini bagaikan ringkasan yang secara komprehensif memuat tiga kandungan dari tiga cabang keilmuan tersebut. Sinergitas tauhid, fiqih dan tasawwuf menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupannya sebagai manusia yang sempurna.

Page 1 of 11 | Total Record : 102