cover
Contact Name
Bulan Kakanita Hermasari
Contact Email
dr.bulan.kakanita@staff.uns.ac.id
Phone
+6281225381332
Journal Mail Official
pmjfkuns@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Jebres
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Plexus Medical Journal
ISSN : 2828187x     EISSN : 28284801     DOI : https://doi.org/10.20961/plexus.v1i1.4
Core Subject : Health,
Plexus Medical journal (PMJ) publishes original research articles or article review in the basic medical sciences, clinical medical sciences, medical education and public health science. Plexus Medical journal is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, community or public health research, and medical education to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 113 Documents
Analisis Bibliometrik pada Literatur tentang Nutrisi dan Penyakit Kardio-Serebrovaskular (CCVD) Tahun 2020 hingga 2023 Maulidyananta, Hafishtyawan; Dian Ayu Wulansari
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/p6cagh85

Abstract

Pendahuluan: Kondisi pandemi COVID-19 mungkin mempengaruhi terapi nutrisi pada penyakit kardio-serebrovaskular (CCVD ). Penelitian ini telah melakukan analisis bibliometrik terhadap referensi yang menyoroti nutrisi dan CCVD dari tahun 2020 hingga 2023. Tren artikel yang didapatkan dari penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan penelitian untuk mengatasi masalah CCVD. Metode: Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik cross-sectional menggunakan istilah pencarian “diet” OR “food” OR “nutrition” AND “coronary artery disease” OR “stroke” OR “cerebrovascular accident” pada database Scopus menggunakan perangkat lunak Publish or Perish. Hasil: Sebanyak 200 artikel diperoleh dengan jumlah sitasi 62.325 yang berkisar antara 71 hingga 5761 sitasi per dokumen. H-index dan g-index adalah 108 dan 200. Empat jurnal teratas adalah Circulation and Journal of American College of Cardiology (6,5%) diikuti oleh European Heart Journal and Nutrients (5%). Jenis publikasi yang dominan adalah Review (54%) dan Artikel Asli (43,5%). Terdapat 6 cluster topik dari hasil analisis ko-okurensi dari kata kunci, yakni cluster “stroke”, “coronary artery disease”, “atherosclerosis”, “mortality”, “gut microbiome”, dan “meta-analisis”. Kesimpulan: Artikel tentang nutrisi dan CCVD yang dianalisis menurun dari tahun 2020 hingga 2023. Penelitian ini menemukan tidak ada sorotan khusus mengenai hubungan antara COVID-19, nutrisi, dan CCVD. Penelitian tentang mikrobiota usus dapat dikembangkan sebagai alternatif terapi CCVD.    
Risk Factors Associated with Hypothermia in The Newborn Babies Referred to Dr. Moewardi Hospital Funica Asri Rachmawaty; Dwi Hidayah; Pridania Vidya Ayuningtyas
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i6.1922

Abstract

Background: Hypothermia is a condition when temperature’s body drops drastically, if it occurs in neonates can increases the risk of neonatal mortality. Data on the prevalence of hypothermia in the world reaches 11% - 92% occurring in the community and still being a problem in Dr Moewardi hospital up to 29.9% in 2011. This research interested in finding out more about the risk factors associated with the incidence of hypothermia in referred babies at Dr. Moewardi General Hospital. Method: This research is an observational study using a retrospective cross-sectional design to determine the factors associated with the incidence of hypothermia in referred neonates at the emergency room at Dr. Moewardi General Hospital using total sampling technique. This research analysis uses univariate and bivariate analysis using Statistical Product and Service Solution (SPSS). Results: From the results of chi-square test on the birth weight were found to be significantly related to the incidence of hypothermia in asymptomatic referred neonates, with (p-value) 0.016 (p<0.05). Conclusion: The risk factor associated with the incidence of hypothermia in referred neonates is the birth weight factor.
Hubungan Durasi Pemakaian Earphone dengan Kejadian Serumen Obturans Listyowati, Kanina; Dewi Pratiwi; Novi Primadewi
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i6.1952

Abstract

Pendahuluan: Serumen obturans merupakan keluhan telinga yang sering terjadi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 18,8%. Penggunaan earphone berlebihan merupakan salah satu faktor risiko serumen obturans. Saat ini, penggunaan earphone di kalangan mahasiswa meningkat, terutama karena kebutuhan hiburan dan pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi pemakaian earphone dengan kejadian serumen obturans. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan antara durasi penggunaan earphone dengan kejadian serumen obturans. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan randomisasi, dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner serta pemeriksaan otoskop. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengukur hubungan antara kedua variabel. Hasil: Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Juli hingga September 2024. Subjek penelitian adalah mahasiswa kedokteran angkatan 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan jumlah sampel sebesar 71. Terdapat 20 sampel yang memiliki serumen obturans dan 51 sampel yang tidak memiliki serumen obturans. Hasil uji chi-square menunjukkan durasi penggunaan earphone berhubungan signifikan hubungan sedang dengan kejadian serumen obturans (p = 0,002; C = 0,346). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara durasi penggunaan earphone dan kejadian serumen obturans pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 2021, dengan kekuatan hubungan sedang.
Hubungan antara Hipertensi dan Mortalitas Pasien Lansia dengan COVID-19 Lafriba Devaranty; Fatichati Budiningsih; Arifin; Agung Susanto
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.465

Abstract

Pendahuluan: Kematian pasien COVID-19 sebagian besar terjadi pada lansia akibat penurunan berbagai fungsi fisiologis yang didukung dengan adanya komorbid, termasuk hipertensi, sehingga membuat lansia yang terkonfirmasi COVID-19 menjadi lebih rentan terhadap luaran klinis yang lebih buruk yang dapat berujung ke kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, derajat hipertensi, dan komplikasi akibat hipertensi terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menggunakan rekam medis pasien lansia yang terkonfirmasi COVID-19 dan dirawat pada periode Januari–Desember 2021 dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Uji Chi-Square dan Uji Rank Spearman. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi (p=0,651), derajat hipertensi (p=0,919), serta antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi, berupa penyakit kardiovaskular (p=0,410) terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Namun, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi, berupa gagal ginjal dan penyakit serebrovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19 (p=0,020; p=0,044). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi, derajat hipertensi, serta antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi berupa penyakit kardiovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi berupa gagal ginjal dan penyakit serebrovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19.
Hubungan Gula Darah Puasa dengan Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Noviandini Diah Afiyati; Desy Puspa Putri; Nurhasan Agung Prabowo; Ira Ristinawati
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.552

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus yang terjadi pada usia paruh baya dapat menyebabkan berbagai komplikasi termasuk gangguan fungsi kognitif. Gangguan pada gula darah puasa berkaitan dengan proses mengingat serta penurunan fungsi kerja memori dan eksekutif pada usia lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gula darah puasa dengan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan consecutive sampling. Data gula darah puasa didapatkan dari rekam medis pasien selama tiga bulan terakhir. Data mengenai gangguan fungsi kognitif didapat dari hasil wawancara kuesioner MoCA-Ina dan uji statistik dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil: Dari total 41 pasien diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 24 orang (58,5%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Dari hasil analisis data dengan uji Chi-Square didapatkan hubungan yang bermakna antara gula darah puasa dengan fungsi kognitif yang ditandai dengan nilai p=0,016 (p<0,05) dan OR sebesar 6,5. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama menderita DM, obat yang dikonsumsi, hipertensi, dan merokok dengan fungsi kognitif (p>0,05) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara gula darah puasa dengan penurunan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Gambaran Luka pada Korban Mati Kecelakaan Kereta Api Berdasarkan Visum Et Repertum RSUD Dr. Moewardi Tahun 2017 – 2021 Salma Nadia; Wahyu Dwi Atmoko; Hari Wujoso
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.569

Abstract

Pendahuluan: Kasus kecelakaan kereta api dengan pengguna jalan di perlintasannsebidang masih cukup sering terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuanauntuk mengetahui deskripsi luka pada korban mati kecelakaan kereta api yang ditanganiwInstalasi Forensikodan Medikolegal RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitiantini menggunakan metodeudeskriptif observasionalkdari data Visum etoRepertum di RSUD Dr. MoewardiiSurakarta. Teknik sampling padappenelitian ini adalah total sampling yaitudseluruhgVisum et Repertumksejak Januari 2017 – Desember 2021. Hasil: Berdasarkan data Visum et Repertum pada tahun 2017-2021 didapatkan sebanyak 27 kasusokecelakaan kereta api dengan ciri-ciriuluka sebagai berikut: (1) Lokasihluka palingybanyak ditemukanwdi regio kepala dan ekstremitasaatas dengan jumlah yangusama sebanyak 100%; (2) Jenis luka yangqpaling sering ditemukan adalah luka lecet sebanyak 49,72%; (3) Tepi luka tidak rata didapatkanzsebanyak 18,52% dan tepi luka rata sebanyak 3,70%; (4) Dasar luka terbanyak berupa dasar luka kulit sebesar 100%; (5) Patah tulang didapatkan sebanyak 100%; (6) Luka fatal paling banyak berupa multiple trauma (81,48%); (7) Kelompok lansia sebagai korban terbanyak sebesar 33,33%; (8) Korban laki-laki didapatkan sebesar 81,48% dan perempuan sebesar 18,52%; (9) Instansi kepolisian yang paling banyak mengirimkan korban kecelakaan kereta api adalah Polsek Banjarsari sebesar 22,22%. Kesimpulan: Lokasi luka paling sering terdapatcdi kepala dan ekstremitas atas, jenis luka terbanyak adalah luka lecet, tepi luka paling banyakxadalah tepi luka tidak rata, dasar luka paling banyak adalah dasar luka kulit, patah tulang ditemukan pada seluruh kasus, luka fatal yang paling banyak menyebabkan kematian adalah trauma multipel, korban kecelakaan kereta api terbanyak dialami lansia dan berjenis kelamin laki-laki, serta daerah instansi kepolisian yang paling banyak mengirimkan jenazah korban kecelakaan kereta api adalah Polsek Banjarsari.
Peran Pemeriksaan Psikologi pada Kasus Kekerasan Seksual di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2017 – 2022 Ajingga, Octavia Jihan; Nugroho, Novianto Adi; Hari Wujoso
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.1058

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan seksual adalah setiap tindakan untuk memaksa orang lain untuk berhubungan seksual tanpa persetujuannya serta berdampak trauma baik fisik atau pun psikis bagi para korbannya. Berdasarkan kasus kekerasan seksual yang tercatat RSUD Dr. Moewardi tahun 2017 – 2022, kasus yang dilakukan pemeriksaan psikologi paling tinggi berada pada rentang usia remaja awal baik pada laki-laki ataupun perempuan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Teknik pengambilan data dengan total sampling menggunakan rekam medis. Sampel adalah semua kasus kekerasan seksual di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2017 – 2022. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil: Didapatkan 75 kasus kekerasan seksual yang tercatat lengkap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2017 – 2022. Kasus kerkerasan seksual yang dilakukan pemeriksaan psikologi paling tinggi berada pada rentang usia raja awal, baik pada laki-laki ataupun perempuan, dengan pelaku paling banyak datang dari orang terdekat korban. Kebanyakan korban mengalami satu kali kejadian dan dilakukan pemeriksaan psikologi dengan rawat jalan dari rumah sakit. Kesimpulan: Pemeriksaan psikologi belum terlalu berperan pada penyelesaian kasus kekerasan seksual. Akan tetapi, dengan dilakukannya pemeriksaan psikologi pada korban dapat menentukan pelayanan kesehatan terapeutik selanjutnya yang dibutuhkan oleh korban kekerasan seksual.
Hubungan Frekuensi Olahraga terhadap Tingkat Gejala Depresi pada Remaja di SMKN 1 Pengasih, Kulon Progo Dharmawan, Andre; Gusti Ayu Maharatih; Sinu Andhi Jusup
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.1830

Abstract

Pendahuluan : Fenomena depresi di kalangan remaja di Indonesia menjadi isu yang mengkhawatirkan dengan prevalensi yang cukup tinggi dan target penapisan yang belum memadai. Remaja merupakan fase yang rentan mengalami gangguan jiwa, seperti depresi. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa olahraga bisa membantu mengurangi gejala depresi, tetapi belum spesifik mencari tahu tentang hubungan frekuensi olahraga terhadap tingkat gejala depresi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan frekuensi olahraga terhadap tingkat gejala depresi di kalangan remaja di SMKN 1 Pengasih yang belum banyak dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya. Metode : Penelitian ini berjenis analitik observasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian adalah remaja siswa/siswi di SMKN 1 Pengasih tahun ajaran 2023/2024 melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Frekuensi olahraga pada sampel dibagi menjadi 0 - 2x/minggu dan 3 - 5x/minggu, tingkat gejala depresi diukur menggunakan kuesioner PHQ - A (Patient Health Questionnaire-Adolescent). Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS. Hasil : Dari total 302 responden, dilakukan uji korelasi Rank Spearmann antara frekuensi olahraga dan tingkat gejala depresi. Hasilnya, didapat hubungan tidak signifikan, korelasi sangat lemah, dan berlawanan arah antara frekuensi olahraga dan tingkat gejala depresi dengan p = 0,470 (p > 0,05) dan r = -0,042. Kesimpulan : Tidak ditemukan hubungan signifikan antara frekuensi olahraga dan tingkat gejala depresi pada remaja di SMKN 1 Pengasih.
Hubungan Tingkat Stres dan Kualitas Tidur dengan GERD pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sebelas Maret Ridho, Muhammad Ihsan; Agung, Ratih Arianita; Darmayani, Aritantri
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.798

Abstract

Pendahuluan: Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit gastrointestinal kronis yang secara signifikan mengurangi kualitas hidup dan pada beberapa pasien menyebabkan komplikasi yang serius. Mahasiswa kedokteran adalah sekelompok mahasiswa dengan tingkat stres yang sangat tinggi, dan kelelahan terkait pekerjaan yang menyebabkan gangguan tidur, termasuk kurang tidur, kualitas tidur yang buruk, dan kantuk di siang hari. Sampai sekarang belum banyak penelitian multivariat yang meneliti hubungan tingkat stress dan kualitas tidur dengan kejadian GERD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kualitas tidur dengan kejadian GERD pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 90 orang responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji koefesien kontingensi dan secara multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p < 0,001) dan kualitas tidur (p = 0,042) dengan kejadian GERD. Berdasarkan hubungan dengan kejadian GERD (p<0,001). Kesimpulan: Tingkat stres dan kualitas tidur secara parsial dan simultan memiliki hubungan dengan kejadian GERD. Tingkat stres diketahui memiliki hubungan yang lebih bermakna dengan kejadian GERD jika dibandingkan dengan kualitas tidur.
Hubungan antara Status Gizi terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta Dewi, Tiara Kusuma; Pridania Vidya Ayuningtyas; Dewinda Candrarukmi
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.928

Abstract

Pendahuluan: Status gizi adalah parameter pengukuran dengan cara membandingkan BB dan PB/TB untuk menilai status nutrisi seseorang berdasarkan derajat keseimbangan antara asupan zat gizi yang masuk dengan kebutuhan untuk metabolisme. Diare adalah suatu kondisi pengeluaran tinja berair ≥3 kali sehari di mana menjadi penyebab kematian nomor dua dan menimbulkan 370.000 mortalitas pada anak balita pada tahun 2019 yang umumnya terjadi karena dehidrasi. Balita dengan status gizi kurang maupun buruk akan lebih berisiko terkena diare. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Gajahan, Surakarta. Subjek penelitian ini adalah anak dengan usia 0-24 bulan di Puskesmas Gajahan yang terdiagnosis diare maupun non diare. Perolehan data diambil dari rekam medis pasien dan data kader. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman pada software SPSS. Hasil: Berdasarkan hasil analisis, tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel status gizi terhadap kejadian diare pada balita dan tingkat korelasi antarvariabel tersebut adalah sangat lemah tetapi searah (p-value = 0.165 > 0.050 dan angka koefisien korelasi = 0.190). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi terhadap kejadian diare pada balita usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan Surakarta, tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

Page 10 of 12 | Total Record : 113