cover
Contact Name
Bulan Kakanita Hermasari
Contact Email
dr.bulan.kakanita@staff.uns.ac.id
Phone
+6281225381332
Journal Mail Official
pmjfkuns@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Jebres
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Plexus Medical Journal
ISSN : 2828187x     EISSN : 28284801     DOI : https://doi.org/10.20961/plexus.v1i1.4
Core Subject : Health,
Plexus Medical journal (PMJ) publishes original research articles or article review in the basic medical sciences, clinical medical sciences, medical education and public health science. Plexus Medical journal is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, community or public health research, and medical education to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 113 Documents
Penggunaan Media E-Flashcard dalam Pembelajaran Anatomi Sistem Saraf dan Sistem Indera Satria Wijaya, Alfian; Hermasari, Bulan Kakanita; Hastami, Yunia
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i2.567

Abstract

Pendahuluan: Media pembelajaran, seperti e-flashcard, adalah salah satu faktor penting untuk menunjang hasil pembelajaran. Namun, masih terdapat perbedaan mengenai pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran e-flashcard terhadap hasil belajar mahasiswa kedokteran UNS pada praktikum anatomi. Metode: Desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design. Teknik sampling dengan convenience sampling. Populasi studi adalah mahasiswa kedokteran UNS angkatan 2021. Intervensi berupa media e-flashcard anatomi sistem saraf dan sistem indera. Responden yang bersedia kemudian dirandomisasi menjadi 2 kelompok, kelompok eksperimen (menggunakan e-flashcard, n= 15) dan kelompok kontrol (n=8). Setelah mengerjakan pretest, mahasiswa diberikan e-flashcard, kemudian mengerjakan posttest setelah menggunakan e-flashcard setidaknya 10 hari. Kuesioner diberikan pada kelompok pengguna e-flashcard untuk evaluasi. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan Uji Paired Sample T-test dan Uji T-test Independent. Hasil: Uji independent t-test pada nilai pretest kontrol dan eksperimen didapatkan nilai p 0.117 dan pada nilai posttest didapatkan nilai p 0.001. Uji paired sample t-test antara kelompok eksperimen nilai p 0.614. Dari hasil kuesioner, didapatkan nilai secara keseluruhan 4,23 yang menunjukkan e-flashcard diterima dengan baik oleh mahasiswa dan mahasiswa setuju bahwa e-flashcard membantu pembelajaran. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan meda e-flashcard dengan hasil pembelajaran anatomi mahasiswa, tetapi e-flashcard diterima dengan baik oleh mahasiswa dan mahasiswa setuju bahwa e-flashcard berguna untuk pembelajaran.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan VO2Max dan Indeks Kebugaran pada Pemain Sepak Bola Raditya Perdana Aryasatya; Selfi Handayani; Dhoni Akbar Ghozali; Nanang Wiyono
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.618

Abstract

Pendahuluan: Sepak bola membutuhkan strategi permainan yang baik, kondisi fisik yang prima, dan energi dan tingkat fokus yang tinggi. Maka dari itu, pengukuran VO2Max dan indeks kebugaran penting untuk mempertahankan penampilan dalam setiap momen yang ada tanpa adanya hambatan dan kelelahan yang berarti. Salah satu faktor yang mempengaruhi VO2Max dan indeks kebugaran pemain sepak bola adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan IMT dengan VO2Max dan indeks kebugaran pada pemain sepak bola. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik cross-sectional dengan populasi sebanyak 51 pemain usia 10-19 tahun, lalu dipilih sampel menggunakan purposive sampling dan jumlah sampel dihitung dengan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% sehingga diperoleh 45 sampel. Pengukuran IMT menggunakan berat badan melalui timbangan dan tinggi badan melalui microtoise. Pengukuran VO2Max menggunakan Cooper Test-12 Minute Run. Pengukuran indeks kebugaran menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Uji korelasi menggunakan Uji Spearman’s rho yang dilalui oleh Uji Normalitas Shapiro-Wilk dan Uji Linearitas ANOVA Table. Hasil: Diperoleh koefisien korelasi ρ=-0.041 dan signifikansi Sig. (2-tailed) p=0.787 untuk hubungan antara IMT dengan VO2Max serta diperoleh koefisien korelasi ρ=0.104 dan signifikansi Sig. (2-tailed) p=0.495 untuk hubungan antara IMT dengan indeks kebugaran. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan VO2Max dan tidak terdapat hubungan antara IMT dengan indeks kebugaran.
Faktor Risiko Mortalitas pada Anak dengan COVID-19 di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta Dzakiyyah, Arifatul; Martuti, Sri; Nur, Fadhilah Tia
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1032

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak. Hingga saat ini, penelitian mengenai faktor risiko mortalitas pada pasien anak dengan COVID-19 khususnya di negara berkembang masih terbatas dengan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usia, jenis kelamin, komorbid, status gizi, gejala klinis, temuan laboratorium, dan temuan radiologi sebagai prediktor mortalitas COVID-19. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif desain cross sectional, dilakukan pada bulan Maret-September di Rumah Sakit Dr. Moewardi dengan jumlah sampel sebanyak 70 pasien dengan data sekunder dan diolah menggunakan SPSS analisis chi square dan uji regresi logistik. Hasil: Dari 70 pasien yang diteliti dalam penelitian ini 20% di antaranya mengalami mortalitas. Berdasarkan analisis multivariat terdapa tiga variabel yang memengaruhi mortalitas yaitu komorbid (OR = 82,023, 95% CI: 1,625-4139,152, p = 0,028), status gizi (OR = 43,843, 95% CI: 1,640-1179,148, p = 0,024), dan temuan laboratorium (OR = 70,838, 95% CI 4,222-1188,483, p = 0,003). Sementara variabel usia, jenis kelamin, gejala klinis, dan temuan radiologi tidak menunjukkan hasil yang signifikan pada analisis bivariat. Kesimpulan: Faktor risiko yang memengaruhi mortalitas yaitu pasien dengan komorbid, status gizi malnutrisi, dan temuan laboratorium abnormal.
Korelasi antara Sarapan Pagi dengan Sindrom Dispepsia dan Aktivitas Fisik pada Anak Usia 10-12 tahun di Surakarta Bogra, Sufathonah Ridha; Rokhayati , Evi; Anniazi , Mas Ayu Lubna
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i2.1044

Abstract

Pendahuluan: Tujuh dari sepuluh anak yang berangkat sekolah tidak melibatkan diri dalam sarapan pagi, kebiasaan mengabaikan sarapan diidentifikasi sebagai salah satu pemicu terjadinya dispepsia. Individu dengan sindrom dispepsia cenderung berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara lebih sedikit, seperti berjalan kaki dan kurang terlibat dalam kegiatan fisik dengan intensitas sedang hingga kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kebiasaan sarapan pagi dengan kejadian sindrom dispepsia dan aktivitas fisik pada anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun di Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang memanfaatkan data primer. Sebanyak 140 individu menjadi sampel penelitian pada tahun 2023, yang diambil dari populasi SD Negeri 80 Ngoresan dan SD Negeri Wonosaren di Surakarta. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel, dan data yang terkumpul dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS. Uji statistik yang diterapkan mencakup uji univariat, uji bivariat dengan menggunakan Spearman Rank, serta uji multivariat dengan Regresi Linear. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan kejadian sindrom dispepsia (p-value = 0.002). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan aktivitas fisik (p-value = 0.540). Pada analisis multivariat diketahui hubungan yang paling mempengaruhi sindrom dispepsia adalah mengonsumsi makanan asam. Kesimpulan: Kejadian sindrom dispepsia dipengaruhi oleh perilaku sarapan dan berkorelasi lemah dengan penurunan aktivitas fisik.  
Hubungan Kadar D-dimer pada Ibu Hamil COVID-19 terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Moewardi Anggriyani Widya Pramuni; Prakosa, Teguh; Setyawan, Sigit; Ratnasari, Affi Angelia
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1218

Abstract

Pendahuluan: Salah satu komplikasi COVID-19 pada ibu hamil yaitu terjadinya ketuban pecah dini. Infeksi SARS-CoV-2 mengaktivasi sitokin-sitokin inflamasi yang berkontribusi terhadap suatu kondisi hiperkoagulabilitas dengan mengaktivasi trombin yang memicu terjadinya ketuban pecah dini. Salah satu marker dari koagulasi yang dapat menentukan prognosis pasien COVID-19 adalah kadar D-dimer. Dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak mengalami COVID-19, peningkatan kadar D-dimer yang lebih tinggi didapatkan pada wanita hamil yang mengalami COVID-19. Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara kadar D-dimer pada ibu hamil yang mengalami COVID-19 terhadap kejadian ketuban pecah dini. Metode: Penelitian dilakukan melalui pendekatan cross-sectional di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta dengan total 67 sampel yang tercatat di rekam medis pada periode Maret 2020 hingga Maret 2023. Setelah data diperoleh, analisis kemudian dilakukan pada software SPSS dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar D-dimer dengan kejadian KPD pada ibu hamil COVID-19 (p=0,014). Ibu hamil dengan KPD memiliki kadar D-dimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengalami KPD. Nilai Odds Ratio sebesar 0,261 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar D-dimer tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami KPD. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar D-dimer pada ibu hamil COVID-19 dengan kejadian KPD. Peningkatan kadar D-dimer dapat menjadi indikator potensial untuk mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko mengalami KPD.
Perbedaan Tingkat Depresi pada Lansia yang Melakukan Senam Lansia dan Tidak Melakukan Senam Lansia Safira, Difa Ananda; Oktaviyantini, Tri; Hastuti, Heni
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i2.1260

Abstract

Latar Belakang: Terjadi peningkatan jumlah lansia sebanyak 2,4% dari tahun 2010-2020 menurut data BPS. Menurut Depkes RI peningkatan tersebut diiringi dengan masalah kesehatan, salah satunya pada aspek psikologis. Masalah psikologis yang sering menjadi permasalahan dan membutuhkan penanganan serius karena berdampak luas pada kesehatan lansia ialah depresi. Depresi pada lansia menempati urutan ke empat penyakit dunia pada tahun 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat. Salah satu cara untuk menurunkan tingkat depresi adalah aktivitas fisik. Senam lansia merupakan aktivitas fisik yang efektif dilakukan untuk lansia karena jenis gerakannya bersifat aerobik dengan intensitas yang rendah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cros sectional. Subjek penelitian ini adalah para lansia di Panti Jompo Kemah Beth Shalom dan Pondok Lansia Berdikari yang berjumlah 29 orang berdasarkan teknik total sampling yang memenuhi kriteria. Data dianalisis secara univariat dan bivariat, digunakan uji Mann Whitney U-Test dengan aplikasi SPSS. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 13 lansia melakukan senam lansia dan 16 orang tidak melakukan senam lansia. Berdasarkan analisis Mann Whitney U-Test didapatkan hasil perbedaan antara tingkat depresi pada lansia yang melakukan senam lansia dan yang tidak melakukan senam lansia dengan nilai p =0,001 atau p<0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada tingkat depresi antara lansia yang melakukan senam lansia dan tidak melakukan senam lansia.  
Hubungan Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK) dan Usia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Bayi Usia 24-60 Bulan di RSUD Dr. Moewardi Miftachuljannah, Regita Ayu; Hidayah, Dwi; Setyawan, Sigit
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1586

Abstract

Pendahuluan: Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang  menjadi perhatian di Indonesia. Bayi kecil masa kehamilan (KMK) dan usia kehamilan merupakan beberapa faktor risiko stunting namun hubungannya dengan kasus  stunting pada bayi usia 24-60 bulan masih sedikit diteliti. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kaitan bayi kecil masa kehamilan (KMK) dan usia kehamilan dengan kejadian stunting pada bayi umur 24-60 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Metode: Penelitian ini memakai desain studi analitik dan pendekatan case control dengan jumlah sampel sebanyak 60 anak berusia 24-60 bulan di RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2022. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diambil dari rekam medis dan dilakukan analisis data  menggunakan software SPSS dengan analisis bivariat (uji Chi-square) dan uji multivariat (uji regresi logistik). Hasil: Dari hasil analisis statistik didapatkan  bahwa ada hubungan yang signifikan antara bayi KMK dengan kejadian stunting (p = 0,018 dan OR 6.00),  bayi KMK memiliki risiko 6 kali lebih tinggi terjadi stunting daripada bayi non KMK (sesuai masa kehamilan/SMK dan besar sesuai masa kehamilan/BMK). Usia kehamilan juga memiliki hubungan yang signifikan dengan stunting (p = 0,010 dan OR 4,07), usia preterm mempunyai risiko 4.07 kali lebih besar daripada bayi aterm. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara bayi kecil masa kehamilan dan usia kehamilan dengan kejadian stunting pada usia 24-60 bulan. Bayi kecil masa kehamilan memiliki pengaruh lebih kuat daripada usia kehamilan dalam kejadian stunting pada bayi usia 24-60 bulan.
Deskripsi Korban Dicurigai Bunuh Diri yang Diperiksa Visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2019-2023 Agustin Rahmawati, Theresia Trivika Millenia; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1734

Abstract

Pendahuluan: Bunuh diri masih menjadi satu di antara penyebab utama kematian di dunia dengan 703.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Kepolisian Indonesia mencatat terjadi 451 kematian akibat bunuh diri pada Januari hingga Oktober 2023, namun data terkait jenis kelamin dan metode bunuh diri yang banyak di lakukan pada tingkat nasional maupun provinsi tidak mudah didapatkan. Saat ini, belum ada data terbuka yang menggambarkan korban bunuh diri di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019 hingga 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik total sampling dari berkas Visum et Repertum korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2019-2023 Hasil: Didapatkan 19 korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi tahun 2019-2023. Jumlah korban tertinggi pada usia dewasa diikuti usia lansia lalu usia remaja. Korban laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Kelompok bekerja menjadi kelompok terbanyak dicurigai melakukan bunuh diri dibanding kelompok pelajar/mahasiswa dan tidak bekerja. Korban dengan trauma lebih banyak daripada korban tanpa trauma, dengan jenis trauma tertinggi adalah trauma tumpul diikuti trauma tajam, serta tidak ada korban dengan trauma tembak dan trauma termal. Kesimpulan: Korban dicurigai bunuh diri paling banyak berusia dewasa, berjenis kelamin laki-laki, pada kelompok bekerja, disebabkan oleh trauma dengan jenis trauma tumpul.
Toxicity Test of Ethanol Extract Stelechocarpus Burahol (Kepel) Fruits through Brine Shrimp Toxicity Assay Rahmawati, Naili; Zakaria, Zainul Amiruddin; Sani, Mohd. Hijaz Mohd; -, Kintoko; Jaziri, A.Aziz
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1810

Abstract

Pendahuluan: Stelechocarpus burahol (Kepel) merupakan tanaman yang tumbuh alami di Indonesia. Kepel termasuk dalam famili Annonaceae. Evaluasi terhadap toksisitas ekstrak tanaman ini sangat penting untuk mendukung untuk penelitian selanjutnya. Stelechocarpus burahol mengandung senyawa flavonoid, sebagai antimikroba dan kontrasepsi, selain itu flavonoid mengaktifkan jalur antioksidan yang memberikan efek antiinflamasi. Kontrasepsi yang cocok untuk pria dan wanita harus mampu mencegah pembuahan, murah, tidak memiliki efek samping, sehingga diperlukan tanaman obat alami sebagai agen kontrasepsi (KA) karena aman, murah, memiliki antioksidan, dan antiinflamasi. Brine Shrimp Toxicity Assay terhadap ekstrak etanol tanaman ini telah diuji. Metode: Desain true eksperimen, sampel terdiri 6 kelompok, dan tiap kelompok terdiri dari 10 nauplii hidup. Konsentrasi  ekstrak : 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, dan 1000 ppm. Sepuluh nauplii hidup ditambahkan ke setiap konsentrasi, dan volume akhir disesuaikan menjadi 1 ml menggunakan air laut buatan (35 ppt). Botol kontrol negatif berisi 1 ml air laut buatan, sedangkan botol kontrol positif berisi 50% etanol dalam air laut. Setelah 24 jam, semua botol diperiksa dengan senter/kaca pembesar, dan jumlah nauplii yang bertahan hidup dihitung. Percobaan diulang tiga kali, dan data direpresentasikan sebagai Mean±SD Hasil: Ekstrak etanol buah Stelechocarpus burahol (EESB) yang diuji toksisitasnya terhadap udang air asin memiliki nilai konsentrasi mematikan 50% (LC50) lebih dari 1000 ppm (2787,225 ppm). Kesimpulan: Ekstrak etanol buah kepel tidak menimbulkan toksisitas terhadap udang air asin. Oleh karena itu, ekstrak etanol buah kepel dapat dipertimbangkan untuk penelitian lebih lanjut dengan uji akut, subakut, dan antifertilitas.
Diet Indeks dan Beban Glikemik Tinggi serta Resiko Terhadap Gangguan Muskuloskeletal Adinda, Adinda; -, Legiran; Bin Laeto, Arwan
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1814

Abstract

Pendahuluan: Gangguan muskuloskeletal semakin mendapat perhatian untuk diteliti karena dampaknya yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Pola makan sehari-hari telah menjadi salah satu faktor terbesar yang menentukan kondisi kesehatan sistem muskuloskeletal, salah satunya pola makan tinggi indeks glikemik (IG). Makanan IG tinggi menyebabkan lonjakan cepat kadar glukosa darah dan insulin yang terlibat sebagai pemicu peradangan kronis dan stres oksidatif yang merupakan kontributor patofisiologi gangguan muskuloskeletal. Tinjauan ini bertujuan untuk mensintesis bukti yang menghubungkan diet IG tinggi dengan perkembangan dan eksaserbasi masalah muskuloskeletal. Metode: Artikel dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari seperti Google Scholar, Pubmed, Medscape, dan Science Direct yang diterbitkan pada tahun 2003-2024. Hasil: Mengurangi diet IG dan beban glikemik (BG) dapat meringankan gejala dan meningkatkan hasil fungsional pada pasien dengan gangguan muskuloskeletal. Misalnya, diet rendah IG telah dikaitkan dengan pengurangan rasa sakit serta peningkatan kualitas hidup penderita dengan gangguan muskuloskeletal. Kesimpulan: Diet IG tinggi terbukti merupakan faktor risiko signifikan yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan perkembangan gangguan muskuloskeletal. Strategi kesehatan masyarakat yang mempromosikan pola makan rendah IG berpotensi mengurangi gejala gangguan ini dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Terlepas dari temuan ini, beberapa penelitian longitudinal dan intervensional diperlukan untuk menetapkan hubungan sebab akibat dan lebih memahami mekanisme molekuler yang terlibat.

Page 8 of 12 | Total Record : 113