cover
Contact Name
Bulan Kakanita Hermasari
Contact Email
dr.bulan.kakanita@staff.uns.ac.id
Phone
+6281225381332
Journal Mail Official
pmjfkuns@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Jebres
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Plexus Medical Journal
ISSN : 2828187x     EISSN : 28284801     DOI : https://doi.org/10.20961/plexus.v1i1.4
Core Subject : Health,
Plexus Medical journal (PMJ) publishes original research articles or article review in the basic medical sciences, clinical medical sciences, medical education and public health science. Plexus Medical journal is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, community or public health research, and medical education to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 113 Documents
Korelasi Status Nutrisi dan Kekuatan Otot dengan Lama Rawat Inap Pasien Geriatri Rofifah, Tsabita Zulfa; Fatichati Budiningsih; Amalina Shabrina; Bayu Basuki Wijaya
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.1132

Abstract

Pendahuluan: Semakin bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi tubuh. Hal ini berisiko menyebabkan malnutrisi dan sarcopenia. Kedua hal ini mempengaruhi mortalitas dan morbiditas sehingga mempengaruhi pula lama rawat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi status nutrisi dan kekuatan otot dengan lama rawat inap pasien geratri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien geriatri yang dirawat inap di Divisi Geriatri Bangsal Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian sejumlah 33 pasien. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengukuran langsung oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner MNA untuk mengetahui status nutrisi pasien dan handgrip dynamometer untuk mengetahui kekuatan otot pasien. Lama rawat dilihat dari data rekam medis. Analisis statistik menggunakan analisis Pearson dan Spearman. Hasil: Penelitian dengan sampel sejumlah 33 pasien, didapatkan sebanyak 78,8% berisiko malnutrisi dan 84,8% memiliki kekuatan otot yang lemah. Korelasi antara status gizi dan lama rawat inap ditemukan tidak signifikan (p = 0,751, r = -0,057). Demikian pula, korelasi antara kekuatan otot dan lama rawat inap tidak signifikan (p = 0,506, r = -0,120). Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara status nutrisi dan lama rawat serta tidak ada korelasi antara kekuatan otot dan lama rawat.
Hubungan Antara Rasio Neutrofil Limfosit dengan Tingkat Keparahan Penyakit pada Pasien Kolitis Kronis Berdasarkan Gambaran Colonoscopy di RS UNS Warsita, Syahidah Rahayu; Coana Sukmagautama; Desy Puspa Putri
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.2026

Abstract

Pendahuluan: Kolitis adalah peradangan yang terjadi di usus besar yang ditandai dengan peradangan pada mukosa dan submukosa kolon. Meskipun merupakan penyakit yang umum terjadi, prevalensi kejadian kolitis meningkat di seluruh dunia. Gold standard penegakan kolitis menggunakan pemeriksaan colonoscopy dan histopatologi. Beberapa metode indirect baru-baru ini digunakan untuk menentukan aktivitas penyakit, Rasio Neutrofil-limfosit  (RNL) adalah salah satunya. RNL diketahui merupakan penanda biologis yang memiliki potensi prognostik pada penyakit inflamasi dan neoplastik. RNL didapatkan dari pemeriksaan darah yang rutin dilakukan, sederhana, murah, dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah RNL dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit pada pasien kolitis. Metode: Penelitian Observasional analitik dengan pendekatan potong lintang retrospektif terhadap pasien kolitis yang dirawat di RS UNS pada periode Januari 2022 – Desember 2023. Data demografis, hasil colonoscopy dan Rasio Neutrofil-limfosit saat pasien terdiagnosis diambil dari rekam medis. Uji Regresi Logistik Ordinal digunakan untuk menganalisis hubungan antara RNL dengan tingkat keparahan penyakit. Hasil: Terdapat 59 subjek penelitian yang dilakukan analisis dengan subjek dominan usia 51-60 tahun, dan tingkat keparahan penyakit didominasi oleh mild colitis. Rasio Neutrofil-limfosit (RNL) tidak signifikan berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien kolitis. Simpulan: Rasio Neutrofil-limfosit tidak signifikan dalam memprediksikan Tingkat keparahan penyakit kolitis. Rasio Nutrofil-limfosit tidak dapat digunakan untuk menggantikan colonscopy dalam memprediksi tingkat keparahan penyakit.
Studi Deskriptif Terhadap Ciri-Ciri Korban Kematian pada Bayi di IKF RSUD Dr. Moewardi pada Tahun 2018 – 2023 Faradlillah, Adelia Putri; Adji Suwandono; Herratri Wikan Nur Agusti
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.2284

Abstract

Pendahuluan: Anak-anak sebagai makhluk sosial memiliki hak asasi yang seringkali terabaikan, terutama dalam perlindungan dari kekerasan dan kejahatan. Faktor penyebab utamanya meliputi stigma sosial terhadap kehamilan di luar nikah, masalah kesehatan mental seperti depresi pasca-melahirkan, dan tekanan sosial untuk menghindari aib keluarga. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengungkap gambaran korban kematian pada bayi di Kota Solo karena minimnya informasi dan penelitian terkait topik tersebut. Metode: Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif sekunder dengan menggunakan data sekunder. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi dengan menggunakan data sekunder Visum et Repertum pada tahun 2018 – 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Data kemudian diolah menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan berbentuk naratif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan total 32 kasus dalam rentang waktu lima tahun. Penyebab kematian pada bayi terbanyak disebabkan oleh luka yang mengakibatkan asfiksia pada korban hingga berujung pada kematian. Kesimpulan: Berdasarkan Visum et Repertum RSUD dr. Moewardi tahun 2018–2023, kasus kematian bayi terbanyak terjadi pada tahun 2021 dengan mayoritas korban berjenis kelamin laki- laki dan kelompok usia infant (3–12 bulan). Kasus lahir hidup mendominasi, diikuti oleh kasus tanpa luka terlihat, tanpa perawatan, serta penyebab kematian yang sebagian besar tergolong undetermined.
Hubungan HbA1c dan Asam Urat dengan Derajat Keparahan Disfungsi Ereksi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Gladera Wedpavica Zealtito Zulfan; Eva Niamuzisilawati; Arifin; Dhani Redhono Harioputro
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.1960

Abstract

Pendahuluan: Disfungsi ereksi merupakan salah satu komplikasi tersering pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang sering dihubungkan dengan penyakit kardiovaskular. Mendeteksi dini potensi adanya disfungsi ereksi sebagai prediktor penyakit kardiovaskular penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan Hemoglobin A1c dan asam urat sebagai indikator dalam memberikan gambaran keparahan disfungsi ereksi. Metode: Penelitian cross-sectional terhadap pasien laki-laki dengan diabetes melitus tpe 2 di poliklinik endokrin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. 32 sampel yang memenuhi kriteria inklusi mengisi kuesioner International Index of Erectile Function (IIEF-5) sebagai klasifikasi derajat disfungsi ereksi. Data diolah menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keparahan disfungsi ereksi dengan Hemoglobin A1c (p>0.05 dan r=0.347) dan asam urat (p>0.05 dan r=0.140) meskipun keduanya memiliki korelasi positif. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Hemoglobin A1c dan asam urat dengan derajat keparahan disfungsi ereksi.
Korelasi Shine-Lal Formula terhadap Kadar Ferritin pada Pasien Talasemia β Mayor Adhi, Muhammad Alif Ibadurrohman Adhi; Lilik Wijayanti; Siti Munawaroh
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.2061

Abstract

Pendahuluan: Penderita talasemia diberikan transfusi darah untuk mengatasi eritrosit yang abnormal yang akan berakibat terjadinya penumpukan zat besi dikarenakan transfusi yang dilakukan. Salah satu pemeriksaan zat besi dalam tubuh adalah pemeriksaan kadar ferritin yang memiliki kekurangan seperti harganya yang mahal dan keterbatasan akses didaerah terpencil. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemeriksaan kadar zat besi dalam tubuh salah satunya dengan formula indeks eritrosit yaitu Shine-Lal Formula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi Shine-Lal Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talasemia β mayor. Metode: Penelitian ini berjenis observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien anak talasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta melalui teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data rekam medis pasien. Shine-Lal Formula dibagi berdasarkan cut-off menjadi <1530 dan >1530, kadar ferritin dibagi menjadi <1000 ng/mL dan >1000 ng/mL. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan program Statistical Product and Service Solutions. Hasil: Dari total 55 pasien talasemia beta mayor, didapatkan pasien perempuan lebih banyak dengan pasien tebanyak berusia 6-17 tahun. Rerata Mean Corpuscular Volume sebesar  74,54±4,60 fL dan Mean Corpuscular Hemoglobin sebesar 24,60±1,94 pg/sel. Keduanya berada di bawah normal, kemudian dilakukan uji regresi-korelasi Pearson antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin. Hasilnya, didapat hubungan yang signifikan, korelasi lemah, dan searah antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin dengan p = 0,024 (p <  0,05) dan r = 0,305. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Shine-Lal Formula dan kadar ferritin pada pasien talasemia beta mayor (p = 0,024,  r = 0,305).
Korelasi Srivastava Formula Terhadap Kadar Ferritin Pada Pasien Talasemia Beta Mayor Agustinus Adi Nugraha; Mas Aditya Senaputra; Siti Munawaroh
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.2062

Abstract

Pendahuluan: Talasemia beta adalah penyakit genetik didapatkan adanya mutasi gen sehingga terjadi defek dalam produksi rantai polipeptida beta globin yang berdampak pada kejadian anemia dan kadar ferritin dalam tubuh. Srivastava formula dapat digunakan dalam skrining penyebab anemia karena talasemia beta atau karena adanya defisiensi zat besi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan korelasi antara Srivastava Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talasemia beta mayor. Metode: Penelitian ini akan dilakukan dengan desain penelitian observasional analitik untuk mengetahui korelasi antara Srivastava Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talasemia beta mayor. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Subjek yang digunakan adalah pasien talasemia di Bangsal Anak RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah sampel 55 orang. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan regresi-korelasi Pearson untuk menentukan korelasi antara Srivastava Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talassemia beta mayor. Hasil: Subjek penelitian menggambarkan rata-rata nilai MCV dan MCHC cenderung rendah hingga normal, dengan kelompok ferritin di bawah 1000 memiliki rata-rata MCV terendah. Nilai MCH dan Hb rata-rata berada di bawah normal, sementara RDW menunjukkan peningkatan di atas nilai normal. Nilai RBC tetap berada dalam rentang normal. Rata-rata ferritin keseluruhan populasi menunjukkan angka yang tinggi. Formula Srivastava menghasilkan nilai di atas cut-off (>3,8), yang menunjukkan hasil tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara Srivastava Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talassemia beta mayor (p-value = 0,463). Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan antara Srivastava Formula dengan kadar ferritin pada pasien talasemia beta mayor. Berisi kesimpulan penelitian Srivastava Formula terhadap kadar ferritin pada pasien talassemia beta mayor.
Rehabilitation of Grade IV Knee Osteoarthritis With Genu Valgum in an Obese Female Patient: A Case Report Hasyim, Mega Elisa
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.2304

Abstract

Background: Knee osteoarthritis (OA) is a common degenerative joint disease that affects weight-bearing joints and impairs mobility, especially among the elderly. Risk factors include aging, obesity, and malalignment. In severe cases, Total Knee Replacement (TKR) is often recommended, but not all patients are psychologically ready for surgery. Case Presentation: We report a case of a 57-year-old obese woman (BMI 34.2 kg/m²) diagnosed with bilateral grade IV knee OA and genu valgus deformity. She presented with progressive bilateral knee pain, stiffness, and functional decline. Despite being scheduled for TKR, she refused surgery due to psychological unpreparedness. Her history included controlled congestive heart failure (CHF). Radiographic evaluation confirmed advanced OA with femoropatellar involvement and quadriceps tendon enthesopathy. Her Barthel Index was 85/100. A multidisciplinary conservative rehabilitation program was initiated, including short-wave diathermy, active and progressive strengthening exercises, aerobic training, knee bracing, and joint protection education. Pharmacologic therapy was tailored to her CHF. Nutritional counseling focused on caloric reduction, balanced intake, and gradual weight loss. After four months, the patient reported pain reduction (VAS from 6 to 2), improved joint mobility, and regained functional independence. She also experienced a 4 kg weight loss, which contributed to reduced joint stress and enhanced gait performance. No CHF-related complications were noted, and adherence to brace use improved with consistent education. Conclusion: This case underscores the value of individualized multidisciplinary rehabilitation for advanced knee OA, particularly in patients with comorbidities and delayed surgical readiness. Conservative treatment may serve as an effective patient-centered alternative to surgery.
Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia: Sebuah Tinjauan Naratif Komprehensif Wahyudya Setya Ananta; Ichsan, Burhannudin; Isa, Muzakar
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i3.2554

Abstract

Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis temuan-temuan penelitian mengenai persepsi pasien terhadap pelayanan rumah sakit di Indonesia. Pemahaman akan persepsi pasien sangat krusial dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan dan loyalitas pasien. Metode tinjauan sistematis digunakan, dengan mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menganalisis artikel jurnal relevan secara naratif dan tematik untuk mensintesis temuan. Berbagai studi menunjukkan variasi persepsi pasien, dengan mayoritas melaporkan tingkat kepuasan moderat hingga baik, namun aspek tangibles (bukti fisik) dan reliability (keandalan) seringkali menjadi area dengan penilaian terendah. Faktor-faktor seperti sikap, motif, kepentingan, pengalaman, harapan, serta karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) memengaruhi persepsi secara signifikan. Tinjauan ini diharapkan dapat memberikan implikasi praktis bagi manajemen rumah sakit dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi peningkatan mutu pelayanan yang berorientasi pada pasien.
Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran terkait Kepedulian terhadap Organ Tubuh pada Peristiwa Transplantasi Wujoso, Hari; Wijayanti, Oktariani; Dwi Atmoko, Wahyu
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i4.2130

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan organ merupakan suatu hal penting yang tidak semua orang bisa nikmati. Kerusakan organ dapat terjadi apabila tidak dijaga dengan baik. Hal ini menyebabkan tingginya demand dan rendahnya supply donor organ.  Dengan demikian diperlukan kepedulian dari Masyarakat untuk menjaga organ tubuhnya, terutama bagi mahasiswa kedokteran sebagai calon dokter yang menjadi badan terdepan dalam meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui sikap mahasiswa terkait kepedulian terhadap organ tubuh pada peristiwa transplantasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis survey observasional dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Subjek Penelitian ini adalah Mahasiswa Preklinik dan mahasiswa Co-ass Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan 109 responden yang terbagi menjadi 55 responden Mahasiswa Co-ass dan 54 responden Mahasiswa Preklinik. Data yang diperoleh variatif yang menunjukkan fokus kepedulian responden yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang telah diolah, didapatkan interpretasi tingkat kepedulian yang baik. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sikap mahasiswa terkait kepedulian terhadap organ tubuh pada peristiwa transplantasi dengan subjek mahasiswa preklinik dan mahasiswa co-ass Universitas Sebelas Maret berada dalam tingkat baik.
Sikap dan Pemahaman Mahasiswa Kedokteran Semester Akhir Terhadap Laki Seks Lelaki sebagai Risiko Infeksi Menular Seksual dan HIV Hidayatullah, Lalu Muh Syahrul Rio; Kusumawardani, Arie; Ellistasari, Endra Yustin
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i4.2285

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sikap dan Tingkat pemahaman mahasiswa Kedokteran semester akhir (semester tujuh) mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan risiko Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kalangan Lelaki Seks Lelaki (LSL). Meningkatnya prevalensi IMS dan HIV di kalangan LSL menunjukkan perlunya perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan kesehatan dan kewaspadaan terhadap risiko infeksi pada kelompok ini. Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa Kedokteran memiliki  peran penting dalam  mencegah  dan  mengatasi masalah kesehatan ini. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kedokteran semester akhir Universitas Sebelas Maret, dengan jumlah sampel sebanyak 233 responden ditentukan menggunakan teknik total sampling . Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis data kuantitatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukan sikap mahasiswa semester akhir Kedokteran terhadap LSL sebagai faktor risiko IMS dan infeksi HIV sebagian besar mempunyai sikap sedang (ragu – ragu) sebanyak 93,1% terhadap topik penelitian. Tingkat pemahaman mahasiswa Kedokteran semester akhir terhadap LSL sebagai faktor risiko IMS kategori baik hanya sebanyak 42,1% dan pada infeksi HIV yang mempunyai pemahaman baik hanya sebanyak 44,6%, hasil ini masih kurang baik dan perlu ditingkatkan sebagai mahasiswa Kedokteran. Terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pemahaman dengan sikap mahasiswa Kedokteran semester akhir dengan nilai signifikansi (IMS (p value = 0,014) & HIV (p value = 0,026)). Simpulan: Mahasiswa Kedokteran semester akhir memiliki tingkat pemahaman yang baik, sikap kategori yang tinggi dan terdapat hubungan antara tingkat pemahaman dan sikap terkait topik LSL sebagai faktor risiko IMS dan HIV.

Page 11 of 12 | Total Record : 113