cover
Contact Name
Bulan Kakanita Hermasari
Contact Email
dr.bulan.kakanita@staff.uns.ac.id
Phone
+6281225381332
Journal Mail Official
pmjfkuns@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Jebres
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Plexus Medical Journal
ISSN : 2828187x     EISSN : 28284801     DOI : https://doi.org/10.20961/plexus.v1i1.4
Core Subject : Health,
Plexus Medical journal (PMJ) publishes original research articles or article review in the basic medical sciences, clinical medical sciences, medical education and public health science. Plexus Medical journal is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, community or public health research, and medical education to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 113 Documents
Efek Asam Klorogenat pada Ekspresi Mrna IL-6 dan CD86 Lobus Frontal Tikus Model Diabetes Mellitus Munawaroh, Fauziyatul; Hanif , Aisyah Amanda; Ragil Kemuning, Asri; Mutmainah, Iffa; Rachmawati, Yenny; Muharam Nurdin, Naufal
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1815

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronik dengan berbagai komplikasi, salah satunya yaitu Encephalopati Diabetikum (ED). Hiperglikemia pada DM akan mengakibatkan neuroinflamasi melalui jalur M1 proinflamatorik. Beberapa agen proinflamatori akan meningkat dengan aktifnya jalur ini, seperti IL-6. Neuroglia kemudian teraktivasi dan mengekspresikan CD86 pada membran sel. Asam klorogenat (CGA) merupakan senyawa polyphenol pada kopi  yang  memiliki  efek antiinflamasi.  Tujuan penelitian ini adalah untuk memperjelas efek CGA pada aktivasi mikroglia jalur M1 dengan melihat ekspresi mRNA IL-6 dan CD86 pada lobus frontal tikus dengan model DM. Metode: 24 ekor tikus jantan secara acak dibagi menjadi enam kelompok yaitu :  kontrol,   DM 1,5 bulan dan DM 2 bulan,  dan kelompok dengan pemberian  CGA dengan  tiga  dosis  berbeda  (CGA1,  CGA2,  CGA3).  Jaringan lobus frontal diambil untuk analisa ekspresi mRNA IL-6 dan CD86 menggunakan RT-PCR. Hasil: Ekspresi mRNA IL-6 lobus frontal berbeda signifikan antara kelompok kontrol dengan DM1,5 (p=0.010); kontrol dengan DM2 (p=0.001); kelompok DM2 dengan CGA2 (p=0.028). Ekspresi mRNA CD86 lobus frontal trdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan semua kelompok DM, baik dengan CGA atau tanpa CGA (p<0.05). Kelompok DM2 berbeda signifikan dengan kelompok CGA2 (p=0.000) dan kelompok CGA3 (p=0,000). Kesimpulan: Ekspresi mRNA penanda jaras proinflamatorik M1 (IL-6 dan CD86) pada neuroinflamasi lobus frontal akibat DM lebih rendah setelah pemberian CGA dengan dosis 25 mg/KgBB.
Global Research of the Use of Contrast-Enhanced Ultrasound in Cancer Diagnostic Process: A Bibliometric Analysis and Future Perspective A. N. Meagratia, Rayvita; I. Robbyersyadaney , Rayvivant
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1816

Abstract

Pendahuluan: Contrast-enhanced ultrasound (CEUS) dapat digunakan untuk membedakan beberapa jenis tumor ganas. Namun, analisis bibliometrik yang merangkum tren penelitian global dengan topik CEUS untuk mendiagnosis kanker masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tren perkembangan CEUS dalam mendiagnosis kanker dan mengusulkan penelitian di masa depan. Metode: Analisis bibliometrik dilakukan terhadap data publikasi yang diambil dari database Scopus dengan pencarian kata kunci tertentu. Pencarian data diselesaikan dalam waktu satu hari (1 Juni 2024) untuk menghindari kemungkinan bias akibat mekanisme pembaruan database Scopus secara berkala. Data dibatasi untuk publikasi berupa artikel yang diterbitkan sejak awal publikasi hingga tahun 2023. Data-data berupa profil bibliografi, tren tahunan, dan hotspot penelitian dianalisis dan divisualisasikan menggunakan VOSviewer. Hasil: Sejak tahun 1994, terdapat peningkatan keluaran publikasi tahunan dari 2605 dokumen yang teridentifikasi dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 2,35%. Tiga negara yang paling produktif terhadap penelitian topik ini yaitu Tiongkok (50,67%), Jepang (10,17%), dan Amerika Serikat (9,21%). “Ultrasound in Medicine and Biology” menerbitkan artikel terbanyak yang berkaitan dengan topik ini. Penelitian di bidang kedokteran (medicine) paling banyak diminati, diikuti penelitian di bidang biokimia, genetika, dan biologi molekuler (biochemistry, genetics and molecular biology). Sebanyak 4032 kata kunci diklasifikasikan ke dalam delapan kelompok termasuk contrast-enhanced ultrasound, breast cancer, hepatocellular carcinoma, diagnosis, liver, contrast media, metastasis, dan sonazoid. Kesimpulan: Studi bibliometrik ini menunjukkan tren global CEUS dalam bidang diagnosis keganasan. Selain biayanya yang rendah dan keunggulan tanpa radiasi, CEUS merupakan modalitas diagnostik yang menjanjikan untuk membedakan lesi ganas. Penelitian pada topik ini masih dapat dikembangkan pada berbagai lokasi dan jenis keganasan.
Analisis Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri Hidayati, Yusmalia; Sulastri , Delmi; Defrin, Defrin
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1817

Abstract

Pendahuluan: Anemia defisiensi besi diperkirakan memengaruhi lebih dari 30% penduduk dunia. Persentase remaja putri yang mengalami anemia defisiensi besi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 yaitu 32%. Data Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Andalas merupakan wilayah dengan risiko anemia defisiensi besi tertinggi yaitu 27,96%. Laporan Puskesmas Andalas Tahun 2021 menunjukkan SMP Negeri 31 Padang merupakan SMP dengan persentase risiko anemia defisiensi besi remaja putri tertinggi (31%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko anemia defisiensi besi pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Metode: Metode penelitian merupakan penelitian kombinasi (Mixed Method). Penelitian kuantitatif menggunakan desain case-control. Jumlah sampel penelitian 79 (33 kasus dan 46 kontrol). Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square dan multivariat dengan Regresi Logistik Berganda. Penegakan diagnosa anemia defisiensi besi dilakukan dengan pemeriksaan Hemoglobin dan cadangan besi darah menggunakan ELISA Test (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Penelitian kualitatif menggunakan urutan pembuktian (Sequential Explanatory). Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview dan telaah dokumen. Analisis data kualitatif menggunakan teknik Thematic Analysis. Hasil Rata-rata hemoglobin kelompok kasus adalah 10,23±0,963 dan kelompok kontrol 13,20±0,687. Rata-rata kadar feritin serum kelompok kasus 11,91±6,932, sedangkan kelompok kontrol 72,22±55,108. Faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan ADB adalah asupan protein (p=0,001) dan asupan zat besi (p=0,006). Asupan protein menjadi faktor paling dominan. Tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan (p=1,000), sikap (p=1,000), asupan vitamin C (p=0,498), dan pola menstruasi (p=0,203) dengan ADB. Data kualitatif menunjukkan tingginya konsumsi junk food dan kebiasaan melewatkan sarapan sebagai penyebab utama. Kesimpulan : Kurangnya asupan protein merupakan faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian ADB pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Intervensi berupa edukasi gizi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sarapan dan asupan protein yang cukup diperlukan untuk menurunkan prevalensi ADB di kalangan remaja putri.
Kualitas Hidup Pasien Kanker Kolorektal dengan Stoma Temporer di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Wahyudya Setya Ananta; Ida Bagus Budhi Surya Adnyana; Senyum Indrakila
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/2898zt79

Abstract

Pendahuluan: Kanker kolorektal adalah suatu tumor maligna yang muncul dari jaringan epitel dari kolon atau rektum. Kualitas hidup adalah suatu istilah yang membatasi suatu keburukan dan lebih menekankan pada komponen kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kualitas hidup pasien kanker kolorektal dengan stoma temporer yang memuat transformasi fisik, psikososial, dan kecemasan terhadap citra tubuh pasien. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik simple random sampling dan ditemukan jumlah sampel sebanyak 22 pasien. Kualitas hidup pasien akan diukur menggunakan kueisoner EORTC QLQ CR-29 yang telah divalidasi dan diisi langsung oleh pasien dengan panduan peneliti. Data yang dikumpulkan diperiksa,dan diolah dengan bantuan program komputer, dianalisis dengan analisis sederhana dan disajikan dalam bentuk tabel dengan kategori baik, cukup, dan kurang. Hasil: Didapatkan hasil dari 22 sampel, 21 diantaranya menunjukan kualitas hidup baik dan 1 sampel dengan kualitas hidup cukup. Kesimpulan: Ditemukan gambaran kualitas hidup yang baik pada pasien kanker kolorektal dengan stoma temporer di RSUD dr. Moewardi Surakarta.  
Pengaruh Ekstrak Etanolik Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Tingkat Maturasi Sel Sperma pada Testis Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Sindrom Metabolik Terinduksi Nadzifah Nur Firdaus; Setiawan, Novan Adi; Budiani, Dyah Ratna; Riza Novierta Pesik
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jhfbgj54

Abstract

Pendahuluan: Sindrom metabolik memunculkan gangguan spermatogenesis, akibat adanya peningkatan ROS. Peningkatan ROS mengganggu maturasi sel sperma. Ekstrak etanolik daun lidah buaya memiliki potensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh ekstrak etanolik daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap tingkat maturasi sel sperma menggunakan Johnson score. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan pretest-posttest control group design. Dua puluh lima tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 5 tikus. K1-kelompok kontrol, K2-kelompok sindrom metabolik, K3, K4, dan K5 adalah kelompok tikus dengan sindrom metabolik yang diberi ekstrak etanolik daun lidah buaya dosis 200, 250, dan 300 mg/KgBB/hari. Penghitungan Johnson score menggunakan perparat histopatologi dengan pengecatan Hematoxilin Eosin (HE) setelah terminasi pada hari ke-57. Analisis data menggunakan uji one-way ANOVA, dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey HSD, dan uji korelasi Pearson, untuk mengetahui hubungan antara dosis ekstrak etanolik Aloe vera dengan tingkat maturasi sperma. Hasil:. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson’s kenaikan Johnson score (tingkat maturasi sel sperma) sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak etanolik daun lidah buaya dengan R2= 0,783. Hasil uji beda one-way ANOVA terdapat perbedaan antar kelompok p<0,05. Uji post-hoc Tukey HSD K1 secara signifikan berbeda dengan K2. K1 tidak berbeda dengan kelompok K3, K4 dan K5. K2 secara signifikan berbeda dengan K3,K4 dan K5. Rata-rata skor Johnson K1 9,92 0,05, K2 7,04±1,49, K3 8,93 0,76, K4 9,50 0,23, dan K5 9,56 0,53. Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanolik daun lidah buaya (Aloe vera) dosis 200 mg/KgBB/hari, 250 mg/KgBB/hari dan 300 mg/KgBB/hari berpengaruh positif terhadap maturasi sperma tikus Wistar model sindrom metabolik.
Perbandingan Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Early Onset dan Late Onset Preeclampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Annisa Rizki Savitri; Wisnu Prabowo; Eric Edwin Yuliantara
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/z7k0fw48

Abstract

Pendahuluan: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu, terutama di negara berkembang. Pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin adalah salah satu pemeriksaan yang mudah dilakukan di hampir semua fasilitas kesehatan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa early onset preeclampsia (EO-PE) dikaitkan dengan kondisi kehamilan yang lebih buruk dibandingkan late onset preeclampsia (LO-PE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hematokrit dan hemoglobin pada early onset dan late onset preeclampsia sehingga diharapkan dapat menjadi sarana deteksi dini sederhana dan mudah dilakukan, serta berpotensi untuk dikembangkan. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan metode analisis uji T Independen dan regresi logistik. Sampel diambil dari data sekunder berupa rekam medis di RSUD Dr. Moewardi sejak Januari 2021 — Mei 2023. Hasil: Sampel yang memenuhi kriteria didapatkan 50 wanita dengan EO-PE dan 50 wanita dengan LO-PE. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rerata hemoglobin pada EO-PE yaitu 12,852g/dL dan pada LO-PE 11,030 g/dL, dengan perbandingan rerata yang signifikan (p-value 0,000). Sedangkan pada hematokrit didapatkan nilai rerata pada EO-PE yaitu 37,138% dan pada LO-PE didapatkan mean 32,148% dan hasil perbandingan reratanya signifikan (p-value 0,000). Perbandingan hubungan hemoglobin dan hematokrit terhadap onset preeklampsia didapatkan hemoglobin (OR  2,003) lebih berhubungan dengan EO-PE dibandingkan hematokrit  (OR 1,219). Kesimpulan: Mean hemoglobin serta hematokrit pada early onset preeclampsia lebih tinggi secara signifikan dibandingkan  dengan late onset preeclampsia. Hemoglobin lebih berhubungan dengan  early onset preeclampsia dibandingkan hematokrit.
Hubungan Penggunaan Prednison dan Deksametason dengan Indeks Massa Tubuh Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut Kemoterapi Fase Induksi di RSUD Dr. Moewardi Salsabila Fajaria, Dinda; Widiretnani, Septin; Andarini, Ismiranti
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/55m7sh55

Abstract

Pendahuluan: Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) merupakan salah satu penyakit keganasan pada anak yang paling banyak terjadi dan ditandai dengan adanya sel darah putih abnormal yang berproliferasi secara tidak terkendali di dalam darah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat bahwa kanker dengan insidensi tertinggi pada anak di Indonesia adalah LLA. Hingga saat ini, kemoterapi dengan kortikosteroid masih menjadi tatalaksana kuratif utama pada pasien leukemia, meskipun penggunaan kortikosteroid khususnya prednison dan deksametason, yang intensif diberikan saat fase induksi, dapat memengaruhi Indeks Massa Tubuh (IMT) melalui peningkatan nafsu makan berlebih dan menghambat mineralisasi tulang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut hubungan penggunaan prednison dan deksametason dengan IMT anak LLA kemoterapi fase induksi di RSUD dr. Moewardi. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain kohort retrospektif berdasarkan data rekam medis dan hasil pengisian kuesioner demografi oleh pasien anak leukemia limfoblastik akut yang telah menjalani kemoterapi fase induksi di poli anak RSUD dr. Moewardi yang dianalisis secara bivariat menggunakan SPSS. Hasil: Hasil analisis uji T-berpasangan yang dilakukan pada kedua variabel didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) untuk kedua kortikosteroid dengan rasio r=0,666 pada uji prednison dan r=0,820 pada uji deksametason yang menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kategori kuat dan sangat kuat antara penggunaan prednison dan deksametason terhadap IMT fase induksi. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan prednison dan deksametason dengan indeks massa tubuh anak leukemia limfoblastik akut kemoterapi fase induksi di RSUD dr. Moewardi.
Hubungan Status Gizi dengan Demam Neutropenia pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut Nadela Dewi Bahari; Pridania Vidya; Muhammad Riza
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pggvvh94

Abstract

Pendahuluan: Leukemia Limfoblastik Akut  adalah keganasan hematologi paling sering terjadi pada anak. Pengobatan utama LLA adalah kemoterapi. Demam neutropenia merupakan komplikasi umum dan dianggap keadaan darurat onkologis. Demam neutropenia dapat dipengaruhhi oleh jenis keganasan dan rejimen kemoterapi. Faktor risiko demam neutropenia adalah status gizi, usia, penyakit komorbid, kadar albumin, dan jenis kelamin. Terdapat perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai hubungsan status gizi dengan demam neutropenia. Di Surakarta belum ada penelitian mengenai hubungan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah status gizi sebagai faktor risiko demam neutropenia LLA anak. Penelitian ini penting karena dapat menjadi deteksi dini demam neutropenia. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Sumber data penelitian adalah data sekunder dari rekam medis pasien LLA anak 0-18 tahun di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan teknik simple random sampling. Data dianalis dengan uji chi square  menggunakan SPSS. Hasil: Hasil uji chi square didapatkan nilai p<0.001 yang artinya terdapat hubungan antara status gizi dengan demam neutropenia. Nilai OR=6.107 yang artinya status gizi buruk atau lebih  memiliki risiko 6.107 kali mengalami demam neutropenia dibandingkan status gizi baik. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan demam neutropenia pada LLA anak dengan status gizi buruk atau lebih  memiliki risiko 6.107 kali mengalami demam neutropenia dibandingkan status gizi baik.
Bibliometric Analysis: Research Trends In Vitamin D And Magnesium as A Diabetes Mellitus Therapy Model (2013-2024) Faizah Azzahra, Balqis; Yueniwati , Yuyun; Permatasari, Happy Kurnia
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bfgta242

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan global yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu bagaimana kombinasi Vitamin D dan magnesium dapat memberikan manfaat sinergis yang digunakan sebagai terapi diabetes melitus. Metode: Penelitian ini menggunakan database Scopus untuk mengumpulkan dan menganalisis artikel yang relevan. Sebanyak 410 artikel dimasukkan untuk analisis bibliometrik. Data dianalisis menggunakan software Vos Viewer versi 1.6.19, Microsoft Excel, dan Biblioshinny versi R 4.3.0 Hasil: Sebanyak 410 artikel dimasukkan untuk dianalisis. Temuan tersebut mengungkapkan tren peningkatan penelitian tentang vitamin D dan magnesium dalam beberapa tahun terakhir. Negara yang dominan dalam publikasi adalah Amerika Serikat. Artikel ilmiah mendominasi jenis publikasi dengan persentase sebesar 70,7%. Penulis paling produktif adalah Bener A dan Martinez Gonzalez M.A, masing-masing dengan 4 dokumen. Jurnal "Nutrisi" adalah sumber utama yang membahas topik ini secara ekstensif. Bidang studi yang paling dominan adalah bidang kedokteran dengan persentase 51,7%. Isu hangat dan potensial di masa depan divisualisasikan melalui VOSviewer dengan warna kuning, termasuk kontrol glikemik, mikronutrien, pola makan, asam lemak Omega-3, dan vitamin. Kesimpulan: Analisis bibliometrik ini memberikan wawasan status penelitian terkini mengenai peran vitamin D dan magnesium pada Diabetes Mellitus. Temuan ini penting untuk memandu arah penelitian dan kolaborasi di masa depan, serta menawarkan perspektif dan strategi baru untuk pencegahan dan pengobatan Diabetes Mellitus.
Analisis Bibliometrik Konsumsi Makanan dan Minuman Manis : Faktor Risiko dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Anak Tsania Richa, Fadhila; Argaheni , Niken Bayu
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/w504wy48

Abstract

Pendahuluan : Konsumsi makanan dan minuman manis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama bagi anak-anak, yang berkontribusi pada obesitas, karies gigi, dan masalah kesehatan lainnya. Analisis bibliometrik ini meneliti tren penelitian dan kontribusi terkait dampak konsumsi makanan dan minuman manis terhadap kesehatan anak-anak dari tahun 2019 hingga 2023. Keterbaruan studi ini yaitu pendekatan yang komprehensif dalam menganalisis penelitian. Dengan mengungkap tren penelitian dan isu kesehatan yang saling terkait, analisis ini memberikan wawasan penting serta mengidentifikasi area penelitian yang perlu dieksplorasi lebih lanjut. Metode: Menggunakan database Scopus, kami menganalisis artikel yang diterbitkan antara 2019 dan 2023 dengan kata kunci “sweet AND foods OR sugary AND beverages AND children's AND health” Kriteria inklusi mencakup artikel asli, berbahasa Inggris, dan akses terbuka. VOSviewer digunakan untuk visualisasi. Hasil: Kami mengidentifikasi 113 artikel yang relevan, dengan puncak publikasi pada tahun 2021 dan  2022 yang dipengaruhi oleh meningkatnya dampak pandemi covid-19, sementara penurunan publikasi artikel pada tahun 2023 disebabkan karena pergeseran tren topik penelitian. Analisis menunjukkan Amerika memiliki publikasi terbanyak selama 5 tahun terakhir. Kata kunci berfokus pada perilaku diet, hasil kesehatan, dan faktor resiko pada lima tahun terakhir.   Kesimpulan: Analisis ini menyoroti peningkatan penelitian tentang dampak kesehatan dari makanan manis pada anak-anak, yang didominasi oleh negara-negara berpenghasilan tinggi dengan kontribusi yang signifikan dari negara lain. Pendekatan multidisipliner sangat penting untuk mengatasi dampak diet yang kompleks pada kesehatan anak-anak, dengan menekankan kolaborasi penelitian global dan intervensi kebijakan.

Page 9 of 12 | Total Record : 113