cover
Contact Name
Ahmad Fuadin
Contact Email
ahmadfuadin@upi.edu
Phone
+6285222333818
Journal Mail Official
artikulasi_fpbs@upi.edu
Editorial Address
Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia Telp. 022-2013163
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
@Artikulasi
ISSN : 14124548     EISSN : 27765911     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal @Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal ini terbit pertama kali pada Mei 2002 dengan nama Jurnal @rtikulasi. Sejak Mei 2011 jurnal @rtikulasi diterbitkan atas kerjasama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI dengan Perhimpunan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) secara cetak. Sejak 2019 mulai diterbitkan secara elektronik (e-jurnal) melalui alamat e-jurnal.upi.edu. Kemudian pada tahun 2021, Jurnal @Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia versi OJS ( Open Journal System ) terbit secara berkala sebanyak 2 kali dalam satu tahun setiap bulan April dan Oktober. Jurnal ini menerima tulisan hasil penelitian dengan topik berikut ini. Hasil kajian atau penelitian mengenai pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang meliputi: 1) model/strategi/metode/teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 2) media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 3) bahan ajar pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 4) kurikulum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 5) evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 6) inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 7) kajian kependidikan bahasa Indonesia lainnya. Hasil kajian atau penelitian mengenai pendidikan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang meliputi: 1) model/strategi/metode/teknik pembelajaran BIPA; 2) media pembelajaran BIPA; 3) bahan buka pembelajaran BIPA; kurikulum pembelajaran BIPA; 4) evaluasi pembelajaran BIPA; 5) inovasi pembelajaran BIPA dan kajian kependidikan BIPA lainnya. Hasil kajian dan penelitian di bidang linguistik bahasa Indonesia, bahasa daerah, atau bahasa asing yang dikaitkan dengan kajian linguistik bahasa Indonesia (dapat dikaitkan dengan kependidikan/kepembelajaran). Hasil kajian dan penelitian di bidang kesusastraan Indonesia, daerah, atau sastra asing yang dikaitkan dengan kajian kesusastraan Indonesia (dapat dikaitkan dengan kependidikan/kepembelajaran).
Articles 59 Documents
NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL SI ANAK BADAI KARYA TERE LIYE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMA Tevi Septyani Putri; Yulianeta Yulianeta; Dheka Dwi Agustiningsih
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSalah satu novelis yang banyak menyisipkan nilai-nilai sosial dalam karyanya adalah Tere Liye. Salah satu karyanya tersebut adalah novel yang berjudul Si Anak Badai. Novel tersebut menceritakan perjuangan warga kampung Manowa dalam mempertahankan tanah kelahirannya. Novel ini dianalisis secara mendalam menggunakan pisau analisis sosiologi sastra untuk menemukan nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis tersebut kemudian diolah menjadi alternatif bahan ajar sastra bagi siswa SMA. Salah satu jenis bahan ajar yang dapat menjawab perkembangan IPTEKS sekaligus akan memberikan pengalaman baru dan unik bagi siswa dalam mempelajari novel adalah pembelajaran menggunakan CD Interaktif berbentuk audio-visual. Materi yang terdapat dalam CD Interaktif mengacu pada novel yang telah dianalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur dan nilai-nilai sosial dalam novel Si Anak Badai, serta merancang bahan ajar dalam bentuk CD Interaktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa novel berjudul Si Anak Badai karya Tere Liye. Hasil analisis terhadap novel menujukkan bahwa terdapat 325 sekuen serta 130 fungsi utama. Temuan nilai-nilai sosial dalam novel ini antara lain: (1) nilai cinta dalam bentuk cinta dan kasih sayang, dedikasi, saling tolong menolong, kekerabatan, dan kepedulian; (2) nilai tanggung jawab yang terdiri dari kewajiban, rasa penerimaan dan kepemilikan, dan disiplin; serta (3) nilai harmoni kehidupan yakni keadilan, kerja sama, dan santun. Adapun perancangan bahan ajar ini berangkat dari analisis terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar, perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai, penyusunan materi, dan penyusunan alat evaluasi.Kata kunci: bahan ajar, novel, Si Anak Badai, sosiologi sastra, Tere LiyeAbstractOne of novelists with social values embraced into his works is Tere Liye. Among his works is a novel entitled Si Anak Badai (The Storm Child). The novel is about the struggle of Manowa villagers in defending their homeland. This novel was analyzed in depth by means of sociological analysis of literature to reveal social values contained. The result of the analysis was then processed as an alternative of literature teaching materials for high school students. One type of teaching materials to respond the development of science and technology and to provide new and unique experiences for students in learning novels is learning using an audiovisual interactive CD. The material contained in the Interactive CD referred to the novel analyzed. The purpose of this research was to describe the structure and social values in the novel Si Anak Badai, and to design teaching materials in the form of an interactive CD. The research was conducted using the qualitative descriptive method with Tere Liye’s novel as the data source. The analysis result disclosed that there are 325 sequences and 130 main functions. Social values noticed in the novel included: (1) the value of love in the form of love and affection, dedication, mutual help, kinship, and caring; (2) the value of responsibility which consists of obligation, sense of acceptance and belonging, and discipline; and (3) the value of life harmony, namely justice, cooperation and courtesy. The design of this teaching material departs from an analysis of core competencies and basic competencies, formulation of basic competencies that must be mastered, preparation of materials, and preparation of evaluation tools.Keywords: teaching material, novel, Si Anak Badai, literature sociology, Tere Liye
Analisis Tindakan Agresi Verbal terhadap Selebriti Korea Selatan di Media Sosial Ester Daulat Simanjuntak; Maylizani Yuda Putri Utami; Meri Apriyani; Septi Rani Fatikhah
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi dampak agresi verbal pada kondisipsikologis, terutama pada selebriti, di era perkembanganteknologi dan peningkatan pelecehan verbal di media sosial.Dengan menganalisis konten dari berbagai platform mediasosial populer dan menggunakan studi kasus pada beberapaselebriti Korea Selatan, hasil penelitian menunjukkan bahwaagresi verbal dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi.Temuan ini menyoroti kebutuhan akan dukungan psikologisdan intervensi untuk korban pelecehan verbal online, khususnyadi kalangan selebriti. Implikasinya adalah meningkatkanpemahaman tentang dampak negatif agresi verbal terhadapkesehatan mental, menekankan perlunya tindakan tambahanuntuk melawan agresi verbal online, dan meningkatkankesadaran akan perlunya perlindungan kesehatan mental,terutama di kalangan selebriti yang rentan menjadi sasaran.
Representasi Tokoh Perempuan dalam Novel Rapijali 1: Mencari karya Dee Lestari Clarisa Septiani Putri; Suci Sundusiah; Dheka Dwi Agustiningsih
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Representasi karakter perempuan pada tokoh perempuan dalam novel Rapijali 1: Mencari begitu kental disampaikan dalam novel. Hal tersebut menjadikan novel Rapijali 1: Mencari tidak cukup dibaca saja namun juga perlu adanya tanggapan ilmiah khususnya mengenai karakter tokoh perempuan yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeroleh deskripsi struktur novel, deskripsi representasi karakter tokoh perempuan dalam novel, dan perancangan pembelajaran teks novel di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis. Fokus kajian menekankan pada analisis representasi karakter tokoh perempuan dalam novel, dan model perancangan Dick and Carey sebagai perancangan pembelajaran sastra di SMA. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya data struktur novel Rapijali 1:Mencari, adanya representasi karakter tokoh perempuan dalam novel yang digambarkan dalam tiga bagian yaitu, penampilan perempuan, minat perempuan, dan kecerdasan perempuan. Adapun pemanfaatan penelitian terhadap perancangan pembelajaran sastra di SMA dirancang untuk pembelajaran Kompetensi Dasar 3.8, 4.8 dan 3.9 di kelas XII SMA.
Kompleksitas Tokoh Utama dalam Naskah Drama H-38 Karya Gayuh Juridus Gede Asmara: Kajian Psikoanalisis Verawati, Selfi; Azzahrra, Syalla; Ramdani, Muhammad Bahagia; Nugroho, Rudi Adi
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/artikulasi.v4i1.68519

Abstract

Artikel ini mengkaji cara Gayuh Juridus Gede Asmara mengisahkan tokoh utama bernama Lunar yang memiliki kepribadian kompleks dalam sebuah naskah drama H-38. Pengarang menggambarkan tokoh Lunar sebagai seorang pengacara yang sering kali tidak bisa mengendalikan konflik batin dalam dirinya dengan baik dan membuat semua keadaan menjadi rumit. Perkembangan struktur kepribadian Lunar dikisahkan ketika id Lunar mulai tidak terkendali ketika ia jatuh cinta kepada lelaki lain saat persiapan pernikahannya. Superego yang dimiliki Lunar dideskripsikan tidak menghukum id untuk memendam perasaan cinta, disusul dengan deskripsi tindakan ego Lunar ketika mengatakan kepada Gadis yang merupakan wedding organizer-nya bahwa ia jatuh cinta lagi dan berpikir untuk membatalkan pernikahannya. Lunar dikonstruksi mencari pengalihan terhadap rasa frustrasi dari dinamika ketiga kepribadian tersebut dengan melakukan mekanisme antara lain represi, rasionalisasi, proyeksi, agresi dan apatis, fantasi dan stereotype sebagai wujud pertahanan atas egonya.
KOMPLEKSITAS GRAMATIKAL PADA UJARAN ANAK Ida Nur’aeni
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian yang berjudul Kompleksitas Gramatikal Ujaran Anak bertujuan untuk mengetahui gambaran kompleksitas gramatikal dalam ujaran anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih adalah seorang anak dalam keluarga multikultural. Dengan demikian, desain yang dipilih adalah desain penelitian studi kasus tunggal, dengan unit yang diteliti adalah sebuah keluarga multikultural (Sunda-Padang). Kompleksitas gramatikal anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah konstruksi gramatikal yang terdapat dalam ujaran anak yang berusia 5 tahun 7 bulan. Kompleksitas gramatikal dikategorikan menjadi dua, yaitu kompleksitas secara morfologis dan kompleksitas secara sintaktis. Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas gramatikal pada ujarann anak mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit.Kata kunci: kompleksitas gramatikal, ujaran anakAbstractThe study entitled Grammatical Complexity in a Child’s Utterances aimed to describe the grammatical complexity in a child’s utterances. Qualitative approach was employed in this research. The research subject chosen was a child in a multicultural family. Thus, the design preferred was a single case study research design, with a multicultural family (Sunda-Padang) as the unit under study. The grammatical complexity referred to in this study is the number of grammatical constructions contained in the utterances of children aged 5 years 7 months. Grammatical complexity is categorized into two, namely morphological complexity and syntactic complexity. The results showed the grammatical complexity of the child's utterances ranging from the simplest to the most complex.Keywords: grammatical complexity, a child’s utterances
PENGGUNAAN BAHASA SUNDA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI BUDAYA Marlia Marlia
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya indikasi keterancaman punahnya bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan dominansi penggunaan bahasa Sunda, eksistensi bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda, dan solusi yang dapat dilakukan guna melestarikan bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan dengan google form. Jumlah informan yang merespons selama dua pekan sebanyak 102 orang. Adapun hasil penelitiannya adalah dominansi penggunaan bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda masih mendominasi dibandingkan dengan penggunaan bahasa Indonesia ataupun bahasa campuran (Sunda/Jawa-Indonesia); eksistensi penggunaan bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda masih terlihat aktif terbukti dengan penggunaannya di berbagai kalangan dan usia dengan persentase yang lebih besar daripada penggunaan bahasa Indonesia/campuran; solusi untuk konservasi bahasa Sunda di lingkungan keluarga Sunda adalah melalui peran orang tua dalam memperkenalkan dan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu serta membangun kesadaran kepada anak-anaknya akan pentingnya pelestarian bahasa sehingga anak-anak dapat terbiasa dan tidak merasa malu dalam menggunakan bahasa Sunda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa Sunda merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan secara turun-temurun dengan diawali di lingkungan keluarga sehingga konservasi bahasa daerah dapat terjaga. Kata kunci: konservasi bahasa daerah, bahasa Sunda, lingkungan keluarga. AbstractThis research arose from a threat of the loss of Sundanese language in Sundanese family environment. This study aims to describe the dominance of the use of Sundanese, the existence of Sundanese in Sundanese family, and solutions to preserve the language in the Sundanese family. Research method used was descriptive qualitative. Data was obtained through a questionnaire distributed using Google form. The number of respondents in two weeks was 102 people. The results of the research are the use of Sundanese in Sundanese family environment is still more dominant than the use of Indonesian or mixed languages (Sundanese/Javanese-Indonesian) in family communication; the use of Sundanese in Sundanese family environment still exists and is active since the percentage of its use in various circles and ages had a greater percentage than the use of Indonesian/mixed languages. A solution to conserve Sundanese in Sundanese family environment is by having parents introduce and use Sundanese as their mother tongue, and build awareness to their children about the importance of language preservation, so that children can be familiar with the language and do not feel ashamed at using it. It can be concluded that Sundanese is a cultural heritage that must be preserved from one generation to another, starting in the family environment to maintain the conservation of local languages. Keywords: local language conservation, Sundanese, family environment.
“Ngalem” dalam Masyarakat Jawa di Kabupaten Kebumen Prapti Wigati Purwaningrum
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena ungkapan lisan “ngalem” atau memuji dalam masyarakat Jawa, ditujukan untuk menunjukkan kekaguman. Metode simak dan catat digunakan untuk pengumpulan data. Hasilnya menunjukkan bahwa “ngalem” sering digunakan untuk memuji keindahan fisik, mencakup kepala, badan, tangan, dan kaki. Cara penyampaian pujian ini unik, menggunakan gaya bahasa metafora dengan membandingkan anggota tubuh dengan benda-benda yang tidak memiliki kesamaan, tanpa kata pembanding, namun secara analogi. Temuan juga menunjukkan bahwa sebagian informan masih mengingat ungkapan tersebut tetapi kurang memahami maknanya, dan beberapa tidak lagi mewariskannya kepada generasi muda.
Penggunaan Bahasa Sarkasme di dalam Media Sosial Noormufidah, Anetha Selly; Chairiyah, Dzikra; Fathunnurolloh, Ahmad Zaki; Koswara, Kadita Rachma Rosdiana; Wibisena, Bumi Banyu
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/artikulasi.v4i1.68514

Abstract

Bahasa sarkasme merupakan bentuk bahasa yang mengandung ejekan atau cemoohan yang dituangkan baik secara tulisan, foto, ataupun video. Banyaknya pengguna yang menggunakan bahasa sarkasme dalam berkomentar menunjukkan bahwa penggunaan bahasa sarkasme di media sosial sangat tinggi, sehingga menyebabkan pelanggaran prinsip kesopanan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa sarkasme di media sosial ini mencerminkan bahwa Sebagian masyarakat Indonesia merupakan penutur bahasa yang berbudaya kurang baik, tidak berkarakter baik, dan tidak menjunjung tinggi etika kesantunan dalam berbahasa. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang penggunaan bahasa sarkasme di media sosial dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
GANGGUAN FONOLOGI PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB AB KEMALA BHAYANGKARI 2 GRESIK Maylina Alvi Rosidah; Ika Febriani
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakNeurolinguistik merupakan bidang kajian ilmu linguistik yang membahas mengenai struktur otak yang dimiliki seseorang untuk merespons bahasa. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa. Bahasa memiliki fungsi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan. Proses pembelajaran bahasa di sekolah merupakan sumber utama seseorang agar berbahasa dengan baik bagi anak yang memiliki kekurangan ataupun tidak. Anak tunarungu memiliki tingkat kesulitan dalam pembelajaran bahasa. Anak tunarungu memiliki gangguan pendengaran dan mekanisme berbicara yang menyebabkan ia sulit menggunakan bahasa dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berbahasa anak tunarungu serta mendeskripsikan bentuk gangguan fonologi yang terjadi pada anak tunarungu di SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. Penelitian ini menggunakan teori neurolinguistik yang di dalamnya mengkaji tentang hubungan fungsi otak manusia dengan proses mengolah bahasa. Apabila seseorang tidak dapat berbahasa dengan baik dapat dikatakan ia memiliki gangguan yang mencakup gangguan pendengaran serta mekanisme berbicara. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, teknik rekam, dan teknik simak catat. Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan  simpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi  sumber dan triangulasi teknik guna menguji kreadibilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  (1) 10 peserta didik tunarungu di SLB AB Kemala Bhayangkari 2 memiliki kemampuan berbahasa yang rendah, (2) terdapat gangguan fonologi yang terjadi pada 10 peserta didik tunarungu yang mencakup omisi, adisi, dan substitusi pada kontoid dan vokoid. Kata Kunci : gangguan fonologi, neurolinguistic, tunarungu AbstractNeurolinguistics is a branch of linguistics discussing the structure of one’s brain to respond to language. Meanwhile, phonology is the study of the sounds of language. Language has functions very closely related to life. Language learning process at school is the main education for normal or disabled children to learn to speak well. Deaf children have difficulty in language learning. Deaf children have hearing problems and speech mechanisms that make it difficult for them to use language well. The purpose of this study is to describe the language skills of deaf children and to describe the forms of phonological disorders among deaf children at SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. This research was based on neurolinguistic theory examining the relationship between human brain function and language processing. If a person cannot speak well, it can be said that he has a disorder that includes hearing loss and speech mechanisms. The research method used was descriptive qualitative. Data was collected by using documentation, recording, and note-taking techniques. After collected, data were analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusion phases. Data validity technique was ensured due to source triangulation and technical triangulation to test the credibility of the data. The results showed that: (1) 10 deaf students at SLB AB Kemala Bhayangkari 2 had low language skills, (2) there were phonological disorders among 10 deaf students, including omission, addition, and substitution in contoid and vocoid.Keywords: phonology, neurolinguistic, deaf 
Analisis Struktur dan Isi Teks Legenda serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Teks Cerita Rakyat di SMP Kelas VII Aulia Fauziah
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terbatasnya bahan ajar teks cerita rakyat pada jenjang SMP. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar yang dapat digunakan sebagai bahan ajar pendamping di SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang telah didapatkan. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kualitatif berupa deskripsi struktur dan isi teks legenda di Cirebon. Hasil kajian ini kemudian dikembangkan menjadi bahan ajar untuk siswa SMP Kelas VII. Hasil uji validasi ahli menunjukkan skor 91,67% (sangat valid), sedangkan validasi praktisi mendapatkan skor 95,85% (sangat valid). Berdasarkan hasil uji coba subbab buku teks legenda di sekolah tersebut diperoleh nilai rata-rata dari hasil angket tanggapan peserta didik terhadap subbab buku teks legenda sebesar 95,5% (sangat valid). Skor tersebut menunjukkan bahwa subbab buku teks legenda mendapat respons positif dari peserta didik untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan ajar materi teks cerita rakyat.