cover
Contact Name
Aat Royhatudin
Contact Email
royhatudin@staisman.ac.id
Phone
+6283890129393
Journal Mail Official
royhatudin@staisman.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Labuan KM.5 Kadulisung Pandeglang
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
ISSN : 2962939X     EISSN : 28299116     DOI : 10.61624
Core Subject : Religion, Education,
TADIBIYA merupakan Jurnal Agama dan Pendidikan Islam sebagai media ilmiah yang mamuat ide dan gagasan yang bersumber dan berdasar hasil penelitian, penelaahan pustaka, dan gagasan dari akademisi, praktisi serta pemerhati pendidikan khususnya bidang pendidikan Islam.
Articles 80 Documents
MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN GURU AGAMA ISLAM Hasbullah, Ahsan
Ta'dibiya Vol 1 No 2 (2021): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan utama pendidikan adalah bagaimana mempersiapkan guru yang kompeten dan tepat guna. Calon pendidik (guru) dididik oleh sekolah keguruan berdasarkan rencana kurikulum dan sasaran program studi. Di Fakultas Pendidikan Islam (Tarbiyah), Pendekatan Sistem menjadi dasar pengembangan kurikulum. Ini mengembangkan empat belas langkah: identifikasi tugas; analisis tugas; penentuan kemampuan; spesifikasi pengetahuan; keterampilan dan sikap; identifikasi kebutuhan pendidikan; perumusan tujuan kompetensi; kriteria pengukuran program; organisasi materi; memilih strategi pengajaran; percobaan lapangan; menilai program; pelaksanaan program; pemantauan; merevisi; dan penyempurnaan. Pendidik merupakan agen pembelajaran yang harus memiliki (a) kompetensi pedagogik; (b) kompetensi pribadi; (c) kompetensi profesional; dan (d) kompetensi sosial. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memperoleh pendidikan yang baik sebagai metode penyelidikan peran diri untuk mencerahkan masyarakat. SMP Islam merupakan lembaga pendidikan dasar formal yang berafiliasi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia yang memberikan ilmu pengetahuan umum dan religiusitas yang lebih memadai. Mata pelajaran agama dikembangkan menjadi empat mata pelajaran Aqidah Akhlaq, Al-Quran dan Hadist, Fikih Islam, dan Sejarah dan Kebudayaan Islam.
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER; REORIENTASI PEMBELAJARAN PAI DARI TEACHING ABOUT VALUE MENJADI TEACHING HOW TO VALUE Zaenul Mutaqin, Ade; M. Sudi, Didih; Ernawati, Euis
Ta'dibiya Vol 2 No 1 (2022): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i1.136

Abstract

Pendidikan Agama Islam selama ini mendapatkan sejumlah kritikan dan dianggap belum maksimal dalam mencapai tujuannya yaitu menghasilkan lulusan-lulusan pendidikan yang memiliki keluhuran akhlak atau moralitas yang tinggi sebagai manusia yang saleh dan beradab. Banyaknya kasus dekadensi moral di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda selalu dijadikan indicator kegagalan tersebut. Walau tidak tidak adil mengarahkan kesalahan tersebut pada hanya satu mata pelajaran semata, namun harus diakui bahwa memang pembelajaran PAI di sekolah selama ini belum maksimal dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Kritikan tersebut selain pada model pembelajaran yang digunakan juga yang terpenting sebenarnya adalah pada orientasi dan paradigm pembelajaran PAI itu sendiri. Pendidikan Agama Islam yang semestinya lebih ditekankan pada aspek penanaman nilai-nilai agama dan pembentukan karakter dan akhlak mulia, selama ini PAI lebih banyak diajarkan sebagai pengetahuan agama. PAI semestinya tidak sebatas hanya pada teaching about value, namun harus sampai pada teaching how to value. Untuk itu perlu ada reorienasi dan paradigma pembelajaran pembelajaran PAI yang mengarah kepada pengembangan karakter peserta didik. Untuk dapat mengembangkan dan membentuk karakter peserta didik dalam konteks pembelajaran PAI, mesti dilakukan upaya secara sistematis, mulai dari tahap pengenalan nilai-nilai keagamaan (knowing the good), internalisasi (desiring dan loving the good) sampai pada implementasi (acting the good) dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk suatu karakter yang melekat. Ketiga hal tersebut bukan satuan unit yang terpisah-pisah, namun merupakan suatu kesatuan langkah utuh yang mesti dilakukan secara sistematis dan komprehensif. Diharapkan dengan hal tersebut PAI dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan karakter peserta didik.
PERAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MTs ANNIZHOMIYYAH JAHA LABUAN PANDEGLANG Royhatudin, Aat
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan akhlak di MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan Pandeglang, apa peran guru dalam membentuk karakter siswa di MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan Pandeglang, dan bagaimana langkah dan strategi pembentukan karakter siswa di MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan. Pandeglang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan Pandeglang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2020. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pendidikan akhlak mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa di MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan Pandeglang. Dan dalam upaya membentuk karakter siswa, guru mempunyai peranan yang sangat penting. karena guru tidak sekedar memberikan ilmu kepada siswanya, namun guru adalah sumber ilmu yang setiap sikap dan perilakunya akan menjadi teladan bagi siswanya. Langkah-langkah yang dilakukan MTs Annizhomiyyah Jaha Labuan Pandeglang dalam pembentukan karakter adalah: Menentukan visi, membiasakan siswa berinteraksi dengan Al-Qur'an, dan mewajibkan siswa berpartisipasi dalam organisasi pembentukan karakter. Pendidikan akhlak dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu, komitmen yang kuat dari guru, dan lingkungan masyarakat yang mendukung terciptanya lingkungan yang baik akan mampu mempengaruhinya.
SISTEM PONDOK PESANTREN SALAFI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEPRIBADIAN SANTRI AL JADID PADARINCANG CIOMAS SERANG Maryam, Siti; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 4 No 1 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i1.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara empiris mengenai sistem pendidikan pondok pesantren khususnya pada pondok pesantren salafi Al Jadid Ciomas dalam pembentukan kepribadian santri dan juga pelaksanaan pendidikan pondok pesantren salafi Al Jadid Ciomas dalam pembentukan kepribadian santri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah obsevasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau wawancara secara lisan dari orang yang terlibat dalam pondok pesantren tersebut serta perilaku yang di amati, sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pondok pesantren ini telah melakukan praktek langsung mengenai akhlakul karimah, hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan seperti dzikir, tadarus al-Qur’an, istighosahan dan lain sebagainya. Dengan demikian sistem pendidikan pondok pesantren dalam pembentukkan kepribadian santri di pondok pesantren salafi Al Jadid Ciomas adalah sistem salaf (tradisional), sedangkan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang dirancang oleh pondok pesantren salafi Al Jadid Ciomas itu sendiri
HUBUNGAN PENGGUNAAN MODUL DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK: (Studi di MTs Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi) Suhaebi, Suhaebi; Husen, Achmad
Ta'dibiya Vol 4 No 1 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i1.143

Abstract

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan terhadap penggunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi? Bagaimana minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi? Apakah terdapat hubungan penggunaan modul belajar hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meliputi; Untuk mengetahui penggunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi. Untuk mengetahui hubungan terhadap penggunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Darul Huda Cikoneng Mandalawangi. Metode penelitian menggunakan metode korelasional yaitu menggambarkan keadaan sebenarnya sebagai obyek penelitian Adapun jumlah populasi MTs Terpadu Darul Huda Cikoneng adalah 120 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 25 % X 120 siswa = 30 siswa yang terdiri dari kelas I ,II dan III. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kesimpulannya diketahui bahwa antara variabel X dengan variabel Y, adalah 31,36%,.
BUDAYA GASAB SANTRI, ANTARA KEBERSAMAAN DAN KETIADAAN TANGGUNG JAWAB Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.144

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena gasab di kalangan santri, sebuah praktik yang mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan, namun kerap kali mengabaikan tanggung jawab individu. Gasab merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mengambil barang milik orang lain tanpa izin, yang biasanya terjadi di pondok pesantren. Meskipun dianggap sebagai bagian dari budaya kebersamaan, praktik ini juga menimbulkan dilema etis terkait tanggung jawab pribadi dan kepemilikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam di beberapa pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gasab diterima, dipraktikkan, serta dipersepsikan oleh para santri dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gasab dipandang sebagai norma sosial yang memperkuat solidaritas antar santri, namun di sisi lain, praktik ini juga memunculkan ketegangan terkait rasa tanggung jawab dan keadilan dalam kepemilikan. Selain itu, temuan menunjukkan adanya ambiguitas dalam penegakan aturan di pesantren terkait praktik gasab, yang berdampak pada perkembangan moral santri. Hasil penelitian ini menekankan bahwa meskipun gasab dapat dianggap sebagai ekspresi kebersamaan, diperlukan keseimbangan antara nilai kebersamaan dan tanggung jawab individual untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis di pesantren. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih baik dalam internalisasi nilai-nilai etika kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan santri.
TRANSFORMASI MAQOSIDUS SYARI’AH; REVITALISASI QOWAIDUL FIQHIYAH Irodat, Ahsan; Afifi, Efi
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji transformasi Maqasid al-Shari'ah dan revitalisasi Qawa'id al-Fiqhiyah dalam konteks kontemporer. Maqasid al-Shari'ah, atau tujuan-tujuan hukum Islam, dan Qawa'id al-Fiqhiyah, atau prinsip-prinsip hukum Islam, merupakan dua konsep penting dalam pemahaman dan penerapan hukum Islam. Namun, dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan-tantangan baru, terdapat kebutuhan untuk mentransformasi dan merevitalisasi kedua konsep tersebut agar tetap relevan dan berdaya guna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber primer dan sekunder, termasuk kitab-kitab klasik, artikel-artikel akademis, dan dokumen-dokumen resmi terkait. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi tren transformasi Maqasid al-Shari'ah dan revitalisasi Qawa'id al-Fiqhiyah dalam berbagai konteks, seperti sosial, ekonomi, politik, dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Maqasid al-Shari'ah melibatkan upaya untuk menafsir ulang tujuan-tujuan hukum Islam dalam konteks zaman sekarang, termasuk pemberdayaan individu, perlindungan hak asasi manusia, dan pemeliharaan lingkungan hidup. Sementara itu, revitalisasi Qawa'id al-Fiqhiyah melibatkan penyesuaian prinsip-prinsip hukum Islam dengan realitas kontemporer, termasuk pengembangan metode ijtihad baru dan penggunaan teknologi dalam pengambilan keputusan hukum. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang peran Maqasid al-Shari'ah dan Qawa'id al-Fiqhiyah dalam menghadapi tantangan-tantangan kontemporer. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya terus-menerus merefleksikan dan mengkaji ulang pemahaman dan penerapan hukum Islam agar tetap relevan dan memberikan solusi bagi masalah-masalah zaman sekarang
PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA : (STUDI PENELITIAN DI SMP-IT BABUNNAJAH PANDEGLANG) Setiaji, Heri; Sarmawati, Siti
Ta'dibiya Vol 4 No 1 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i1.146

Abstract

Perilaku keteladanan adalah suatu sikap atau tingkah laku yang diamati dan ditiru atau ditiru oleh seseorang dari orang lain. Kewajiban orang tua untuk memberikan keteladanan kepada anak merupakan suatu hal yang sangat diperlukan. Orang tua sebagai panutan atau figur utama bagi anak-anaknya adalah tanggung jawab orang tua melalui pendidikan dan pengajaran akhlak yang baik. Karakter keislaman ini merupakan amal terbuka yang dapat dijadikan sebagai indikator apakah seseorang termasuk muslim yang baik atau buruk. Penelitian ini dilakukan di SMP IT Babunnajah dengan jumlah sampel sebanyak 41 siswa, dari populasi orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Penelitian ini dilakukan di SMP IT Babunnajah dengan jumlah sampel sebanyak 41 siswa, dari populasi orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Metode Cerita di SMP IT Babunnajah berjalan dengan baik dan memenuhi harapan, serta dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Jadi dapat diartikan bahwa pengaruh Perilaku Keteladanan Orang Tua Terhadap Karakter Siswa di SMP IT Babunnajah mempunyai koefisien korelasi yang tinggi dengan indeks korelasi (rxy = 0,77). Besarnya sumbangan pengaruh Perilaku Keteladanan Orang Tua terhadap Karakter Siswa sebesar 60,21%, sedangkan sisanya sebesar 39,79% dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat diteliti lebih lanjut. Kata kunci: Peran Orang Tua, Karakter Siswa  
PEMIKIRAN ISLAM TENTANG KEADILAN DAN PENGAWASAN PEMILU: MENGUATKAN KESADARAN POLITIK PEMILIH PEMULA Hasan Ansori, Ari; Herlina, Lina
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.147

Abstract

Abstract This study aims to examine the influence of understanding justice in Islam on the political awareness of first-time voters in Indonesia, particularly in the context of the 2024 Regional Head Elections. It also explores how electoral supervision can enhance political participation among first-time voters. The main issue addressed in this research is the low political awareness among first-time voters, which stems from a lack of knowledge and understanding regarding their political rights and responsibilities within the democratic process. Additionally, the weakness of electoral supervision, particularly the insufficient or nonexistent involvement of first-time voters, exacerbates this situation. The principles of justice in Islam, which emphasize transparency, accountability, and social responsibility, are considered a potential solution for improving the political awareness of first-time voters. This research employs a quantitative method using survey techniques, involving 300 respondents aged 17 to 25 years, selected through purposive sampling. The collected data were analyzed using simple statistical methods to test the relationships between the understanding of justice in Islam, the effectiveness of electoral supervision, and the political awareness of first-time voters. The findings indicate that a deeper understanding of the principles of justice in Islam significantly contributes to enhancing political awareness and the active participation of first-time voters in the electoral supervision process. This study is expected to provide practical contributions to the design of political education programs based on Islamic justice values, as well as strengthen the role of first-time voters in improving the quality of democracy in Indonesia. Keywords: justice, electoral supervision, political awareness, first-time voters, political education.
ANALYSIS OF EDUCATIONAL VALUES ABOUT THE POSITION OF WOMEN IN ISLAM IN THE NOVEL ‘RATU YANG BERSUJUD’ BY MAHDAVI Ernawati, Euis; Maharani, Putri
Ta'dibiya Vol 4 No 1 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i1.148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai pendidikan mengenai kedudukan perempuan dalam Islam menurut Al-Qur'an dan Hadist yang terdapat dalam novel Ratu Yang Bersujud karya Mahdavi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana nilai-nilai pendidikan mengenai kedudukan perempuan dalam Islam menurut Al-Qur'an dan Hadist dalam novel Ratu Yang Bersujud karya Mahdavi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisis isi, dengan alat pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kedudukan perempuan dalam Islam yang dibahas dalam novel adalah; (1) Perempuan sebagai Manusia dan Hamba Tuhan. Terdapat 3 surat yang terdapat dalam novel tersebut, yaitu At Taubah: 17, Al Muminun 12-14, dan Al Hujurat ayat: 13 (2) Perempuan dalam Perlindungan Islam. Terdapat 6 surat yang terdapat dalam novel, Al Ahjab 59, An Nissa: 19, An Nissa: 3, At Talaaq 6, Al Baqarah 223. (3) Perempuan sebagai Subyek Hukum. Terdapat 1 surat yang terdapat dalam novel yaitu surat Al Mumtahanah : 12 (4) Wanita Sebagai Inspirasi Kekuatan Iman dan Akhlak, terdapat 1 surat yang terdapat dalam novel yaitu At Tahrim 11-12.