cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2020)" : 13 Documents clear
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI RICE TRANSPLANTER DAN COMBINE HARSVESTER TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI UNGGUL DI DESA BUNGUR BARU KECAMATAN BUNGUR KABUPATEN TAPIN I Ketut Gegel Ruci Riasa; Hairi Firmansyah; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2934

Abstract

Petani sebagai pengelola usahatani menggunakan teknologi rice transplanter dan combine harsvester dengan tujuan untuk memudahkan petani dari segi menanam dan memanen padi dan untuk mengefesienkan tenaga kerja, waktu serta biaya. Tujuan penelitian mengetahui tingkat motivasi petani  yang belum menggunakan teknologi rice transplanter dan combine harsvester, menganalisis pendapatan usahatani petani pengguna teknologi rice transplanter dan combine hasvester sebelum dan sesudah penggunaan, serta mengetahui permasalahan yang dihadapi dan solusi apa saja yang baik untuk  pengguna teknologi rice transplanter dan combine hasvester. Penelitian dilaksanakan di Desa Bungu Baru Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin yang pada bulan Agustus 2018 sampai dengan September 2019. Metode sampling yang digunakan Proportionate  Random Sampling. Alat analisis yang digunakan biaya total, peneriman, pendapatan usahatani dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan tingkat motivasi petani yang belum menggunakan teknologi rice transplanter dan combine hasvester berada pada kategori sedang, yaitu 73,26% yang berada pada interval 55,5%£  TM < 77,77%. Rata-rata pendapatan sesudah menggunakan teknologi rice transplanter dan combine hasvester sebesar Rp17.543.155,04/hektar, sedangkan petani sebelum menggunakan teknologi tersebut rata-rata pendapatan yang diperoleh sebesar Rp13.328.419,68/hektar. Masalah utama yang dijumpai dalam menggunakan teknologi pertanian, yaitu mahalnya nilai biaya operasional dan jumlah teknologi pertanian yang relatif sedikit.
ANALISIS PEMASARAN KACANG TANAH DESA BELANGIAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR Novita Dewi Utami; Muhammad Husaini; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2930

Abstract

Kacang tanah yang merupakan usahatani musiman yang memiliki banyak manfaat. Melihat prospek usahatani kacang tanah dengan produktivitas yang semakin meningkat, maka dari itu usaha tani kacang tanah di Desa Belangian perlu penanganan yang tepat agar kedepan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi dan saluran pemasaran, mengetahui besarnya share harga, biaya, margin  serta keuntungan yang diterima produsen/petani dan lembaga pemasaran, dan mengetahui efisiensi pemasaran kacang tanah. Metode yang digunakan adalah metode survey. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan mayoritas masyarakatnya menanam kacang tanah. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling diambil 30 sampel orang petani, selanjutnya pengepul sebanyak 5 orang dan pengecer sebanyak 7 orang ditentukan menggunakan metode snow ball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi penyimpanan. Terdapat dua pola saluran pemasaran yaitu saluran I terdiri dari petani-pengepul, saluran II terdiri dari petani-pengepul-pengecer, share harga pada saluran I di tingkat petani sebesar 80% dan di tingkat pengepul sebesar 20%, sedangkan pada saluran II share harga di tingkat petani sebesar 75%, sedangkan pengepul dan pengecer masing-masing sebesar 12,5% dan 12,5%, Total biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.46,89/kg sedangkan untuk saluran II biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.81,32/kg dan pengecer sebesar Rp.35,82/kg. Margin pemasaran pada saluran I sebesar Rp.1.500/kg dan margin pada saluran II sebesar Rp.2.000/kg. Dari nilai margin tersebut terlihat bahwa saluran I lebih kecil dibanding margin pada saluran II, karena saluran I lembaga yang terlibat lebih sedikit dibanding dengan saluran II. Keuntungan yang diterima oleh pengepul saluran I lebih besar dibanding saluran II yaitu sebesar Rp.1.453,11/kg, keuntungan yang diterima pengecer pada saluran II sebesar Rp.964,18/kg. Tingkat efisiensi teknis pada saluran I adalah sebesar Rp.133,56/km sedangkan saluran II sebesar Rp.333,73/km,  untuk efisiensi ekonomis saluran I 0,63% sebesar dan saluran II sebesar 1,47%.Hal ini menunjukkan bahwa saluran I lebih efisien di banding saluran II.
ANALISIS USAHA MAKARONI DI KELURAHAN JAWA KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (STUDI KASUS PADA USAHA MAKARONI KERING CAP “ONENG” MILIK BAPAK SYAIFUL) Mochammad Misbakhul Khoiron; Umi Salawati; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2935

Abstract

Sektor industri dan perdagangan merupakan sektor penting dalam perekonomian negara dan diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lainnya dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Sektor industri perdagangan lebih diminati karena proses dan penanganannya lebih bisa dikendalikan oleh manusia serta produk pada industri juga mempunyai nilai tambah dan lebih menguntungkan dibandingkan produk-produk sektor lain. Salah satunya yang termasuk dalam jenis sektor industri, yang terdapat di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar adalah usaha makaroni kering cap “Oneng”. Cemilan makaroni ini permintaannya cukup tinggi dan juga menjadi produk andalan pada usaha cap “Oneng”, dengan melihat prospek dari usaha makaroni kering cap “Oneng”, perlu adanya penyelesaian yang tepat agar kedepannya usaha berkembang dan mampu bersaing dengan usaha yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, kelayakan usaha dan permasalahan yang dihadapi perusahaan dan juga alternatifnya. Analisis ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan November 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu peneliti hanya fokus kepada satu kasus saja. Berdasarkan hasil penelitian didapat biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 39.331.199, penerimaan sebesar         Rp 43.260.000, keuntungan sebesar Rp 3.928.801. Usaha makaroni kering cap “Oneng” mengalami kondisi seimbang atau kondisi tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian (Break even point) adalah pada saat jumlah produksi minimal 150 kg atau pada nilai penjualan minimal sebesar sebesar Rp 5.255.539 dan untuk tingkat kelayakan dinyatakan bahwa RCR >1 yaitu 1,09 yang artinya bahwa usaha makaroni kering cap “Oneng” ini menguntungkan dan layak diteruskan. Permasalahan yang dihadapi adalah cabai bubuk hanya didapatkan di luar daerah/Tasikmalaya, harga minyak goreng, kenaikan harga akan dapat mempengaruhi peningkatan biaya produksi, dan masih kurangnya jaringan kemitraan dan promosi yang dimiliki. Pengembangan produk disarankan dengan dilakukan variasi ukuran yang akan dijual.
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN D’MASTER RESTO DI Q-MALL BANJARBARU Agus Teguh Suwito; Luki Anjardiani; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2926

Abstract

D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru merupakan industri skala kecil dalam subsistem hilir yang di sebut juga kegiatan ekonomi yang mengolah hasil produk usahatani menjadi produk olahan kemudian didistribusikan. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja dari pelayanan, mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan serta menganalisis kualitas pelayanan dari setiap indikator yang dirasakan oleh konsumen di D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru. Penelitian dilaksanakan di D’Master Resto Q-Mall kota Banjarbaru yang dimulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Februari 2019. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling, sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan terhadap pelayanan D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru bahwa kinerja yang di rasakan oleh konsumen berada pada tingkat Memuaskan, analisis terkait tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 78,52%, yang dapat diketahui bahwa tingkat kinerja yang diberikan masih belum dapat memenuhi harapan konsumen, hasil analisis lima indikator pelayanan yang diteliti, terdapat indikator tanggapan yang paling mendekati nilai dari harapan konsumen yaitu dengan nilai kepuasan sebesar 81,70%, nilai ini menunjukan angka yang lebih tinggi dari 4 indikator lain. Karena secara berturut turut nilai dari 4 indikator lainya yaitu indikator kepastian 80,38%, empaty 78,32%, kehandalan 77,56%, dan yang terendah penampilan fisik 73,06%.
ANALISIS VIABILITAS FINANSIAL PETANI PADI DI DESA ANDAMAN I KECAMATAN ANJIR PASAR KABUPATEN BARITO KUALA Husaini Maulana; Hairin Fajeri; Eka Radiah
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2933

Abstract

Salah satu komoditas pertanian yang telah lama dibudidayakan dan dijadikan sebagai mata pencaharian utama di Kabupaten Barito Kuala adalah usaha tani padi. Berkaitan dengan potensi sebagai mata pencaharian yang dapat diandalkan secara berkelanjutan (sustainable), usaha tani padi tersebut dapat dinilai dengan analisis viabilitas finansial, Ini adalah penilaian pendapatan pertanian beras, yang digunakan untuk membayar semua biaya produksi dan pengeluaran konsumsi petani pada tahun atau periode sebelumnya. Dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis biaya total produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi, menganalisis pendapatan bersih petani padi, dan menganalisis viabilitas finansial petani padi di Desa Andaman I, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini dilakukan secara survei. Dalam mengambil sampel, metode yang digunakan yaitu acak sederhana (simple random sampling), sebanyak 37 petani padi yang diwawancarai yang digunakan sebagai sampel di Desa Andaman I Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala. Analisis data yang digunakan adalah biaya tetap, biaya variabel, biaya total produksi, penerimaan, pendapatan bersih, pengeluaran konsumsi serta viabilitas finansial. Penelitian ini menghasilkan bahwa total biaya rata-rata  dari usaha tani padi responden sebesar Rp12.297.895,00 per tahun, total penerimaan rata-rata responden petani padi sebesar Rp32.754.392,00 per tahun, total pendapatan responden petani padi sebesar Rp20.456.497,00 tahun, pengeluaran konsumsi rata-rata responden petani padi sebesar Rp25.979.253,00 per tahun, dan viabilitas finansial petani padi sebesar Rp5.522.756,00. Sehingga penilaian viabilitas finansial responden petani padi di Desa Andaman I, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala adalah tidak viabel atau  TR < K + C (penerimaan  (total revenue) kurang dari biaya input / produksi (modal) dan pengeluaran konsumsi (consumption)). Permasalahan yang dihadapi responden petani padi yaitu ketersediaan pupuk yang seringkali mengalami keterlambatan di daerah penelitian, petani kurang leluasa dalam menentukan harga karena telah ditentukan oleh pedagang (pengepul) dan perbedaan tingkat kesuburan dan jarak lahan petani yang jauh sehingga menyebabkan jumlah produksi dan harga di kalangan petani tidak sama rata.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI PROGRAM BANJAR SAPA DI DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR Nurul Syaubah; Muhammad Fauzi; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2938

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani padi peserta program Banjar Sapa dengan petani bukan peserta Banjar Sapa dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani terhadap keberadaan program Banjar Sapa di Desa Takuti Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu dengan dengan mengambil seluruh  anggota kelompok tani Bina Bersama yang mengikuti program Banjar Sapa yang berjumlah 25 orang sebagai responden dan Purposive Sampling yaitu kelompok tani Bunga Mawar yang berjumlah 18 orang karena hanya kelompok tani tersebut yang melakukan penanaman 2 kali dalam setahun sehingga jumlah responden keseluruhan berjumlah 43 orang. Hasil  penelitian produksi anggota Banjar Sapa varietas padi lokal adalah sebesar 221 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 65.000/blek dengan rata-raat luas lahan yaitu 0,88 ha, sedangkan produksi padi lokal petani bukan anggota Banjar Sapa sebesar 217 blek/ha dengan harga jual Rp. 60.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 1,02 ha. Produksi padi unggul pada petani anggota Banjar Sapa sebesar 238 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 50.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 0,80 ha, sedangkan produksi padi unggul petani bukan anggota Banjar Sapa sebesar 203 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 50.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 0,99 ha. Pendapatan petani padi lokal peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 10.517.669/ha, sedangkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 8.915.564/ha. Pendapatan petani  padi unggul peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 7.777.343/ha, sedangkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 6.156.359/ha. Hasil pengujian statistik disimpulkan bahwa pendapatan petani peserta program Banjar Sapa dengan varietas unggul dan lokal lebih besar dibandingkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa.
STRATEGI PEMASARAN BERAS ORGANIK “PADI MAS MULIA” DI DESA TELUK LIMBUNG KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (STUDI KASUS GAPOKTAN USAHA BERSAMA) Shofia Maulida; Hamdani Hamdani; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2929

Abstract

Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini menyebabkan permintaan terhadap produk hasil dari budidaya pertanian organik berubah sangat cepat. Hal ini diakibatkan oleh adanya keprihatinan masyarakat akan pentingnya arti hidup sehat yaitu dengan mengkonsumsi produk organik yang menyehatkan dan aman terhadap lingkungan. Serta timbulnya rasa sadar dari para petani  untuk mempraktikan budidaya pertanian organik karena memberikan pengaruh yang baik terhadap lingkungan, memiliki nilai jual lebih tinggi dan dapat menyehatkan. Sejak saat itulah Gapoktan Usaha Bersama menjadi Gapoktan perintis beras organik bersertifikat di Kab. HSU. Namun, saat ini Gapoktan Usaha Bersama mengalami permasalahan dibidang pemasaran yaitu disebabkan karena kurangnya promosi, minimnya perancangan yang baik dalam memasarkan produk  yang dilakukan oleh Gapoktan Usaha. Dengan adanya riset ini bertujan buat menelaah faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman), mengetahui dan menganalisis faktor-faktor strategi yang dapat dilakukan dan mengetahui strategi yang paling tepat untuk meningkatkan penjualan beras organik “Padi Mas Mulia”. Data yang diperoleh akan dibahas secara kuantitatif diskriptif. Analisis diskriptif diperlukan sebagai pemaparan keadaan lingkungan Gapoktan Usaha Bersama, menganalisis serta mengidentidikasi faktor-faktor yang menentukan pemasaran beras organik “Padi Mas Mulia”. Analisis kuantitatif diperlukan sebagai penghitungan untuk merumuskan strategi pemasaran beras organik “Padi Mas Mulia”. Perumusan strategi dirumuskan dengan metode SWOT dan AHP. Berlandaskan hasil dari riset ini didapatkan faktor internal yang merupakan kekuataan utama yaitu sertifikasi beras organik Padi Mas Mulia. Faktor kelemahan utama adalah kurangnya partisipasi anggota kelompok dalam memasarkan beras organik padi Mas Mulia. Faktor eksternal yang merupakan faktor peluang utama yaitu meningkatnya kemajuan teknologi informasi. Faktor yang merupakan ancaman utama adalah pemasaran yang masih terbatas pada konsumen menengah ke atas. Berdasarkan analisis A’WOT dihasilkan prioritas utama strategi pemasaran beras organik Padi Mas Mulia yakni memanfaatkan kecepatan teknologi informasi untuk menyampaikan kualitas dan sertifikasi beras organik. Prioritas kedua yaitu membangun kerjasama dengan pemerintah untuk memasarkan beras organik Padi Mas Mulia. Prioritas ketiga yaitu mempertahankan kualitas dan sertifikasi beras organik. Prioritas yang keempat yaitu menetapkan sasaran distribusi beras organik ke masyarakat yang berpendidikan serta berpendapatan tinggi.
PEMASARAN SAYUR-SAYURAN DI PASAR TAPANDANG BERSERI PELAIHARI, KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Noorhamida Noorhamida; Sadik Ikhsan; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2931

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui aktivitas pemasaran sayur-sayuran, mengetahui besarnya biaya, margin, dan keuntungan dari pemasaran sayur-sayuran di Pasar Tapandang Berseri Pelaihari dan mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi pedagang pada pemasaran sayur-sayuran. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode survey menggunakan teknik wawancara langsung dan kuisioner sebagai alat bantu dan dianalisis secara deskriptif. Pengambilan contoh dilakukan berdasarkan teknik snowball sampling. Jumlah sampel responden yang diambil berjumlah 15 sampel, terdiri dari 5 pedagang pengecer dan 10 pedagang besar. Saluran pemasaran yang digunakan adalah saluran dua tingkat yang melibatkan petani, pedagang besar dan pedagang pengecer. Berdasarkan hasil penelitian pada pedagang besar sayur-sayuran yang paling banyak memerlukan biaya pemasaran adalah kangkung dan yang paling sedikit memerlukan biaya pemasaran adalah kacang panjang. Pada pedagang pengecer sayur-sayuran yang paling banyak memerlukan biaya pemasaran ialah kacang panjang dan yang paling sedikit memerlukan biaya pemasaran adalah terong dan kangkung. Besarnya margin rata-rata yang diterima oleh pedagang besar dari tiga jenis sayuran tersebut berkisar antara Rp 876/kg atau 45% sampai dengan Rp 1.450/kg atau 35%, dan besarnya margin rata-rata yang diterima oleh pedagang pengecer dari tiga jenis sayuran tersebut berkisar antara Rp 1.333/kg atau 24% sampai dengan Rp 2.067/kg atau 52%. Keuntungan rata-rata yang diperoleh dalam pemasaran sayur-sayuran pada pedagang besar berkisar antara pada sayuran terong Rp 1272.31/kg, sayuran kangkung Rp 500.38/kg dan untuk sayuran kacang panjang Rp 1027.33/kg. Keuntungan rata-rata yang diperoleh dalam pemasaran sayur-sayuran pada pedagang pengecer berkisar antara pada sayuran terong Rp 1153.70/kg, sayuran kangkung Rp 1887.03/ kg dan untuk sayuran kacang panjang Rp 1187.03/kg.
KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN RUMAHTANGGA PETANI DI LAHAN MARGINAL DESA SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA Elfa Refina; Muhammad Husaini; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2936

Abstract

Ketahanan dan kemandirian pangan rumahtangga petani pasti sangat dipengaruhi oleh pangan yang mereka hasilkan di pertanian. Jika lahan pertanian tergolong lahan marginal, maka kegiatan pertanian tentunya belum optimal. Situasi ini diyakini akan berdampak pada ketahanan pangan dan kemandirian keluarga petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan dan kemandirian pangan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan dan kemandirian pangan adalahangka kecukupan energi, pangsa pengeluaran pangan, dan perbandingan antara produksi dengan konsumsi rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rumahtangga yang konsumsi energinya (AKE) ˂80% sebesar 59% rumahtangga, sisanya sebesar 41% rumahtangga dengan (AKE) ≥80%. Hal yang sama dengan pangsa pengeluran pangan (PPP) rumahtangga petani yang masih ≥60% dari total pengeluaran dengan jumlah rumahtangga petani mencapai 63%, sisanya sebesar 37% rumahtangga petani dengan PPP < 60% untuk pangan.  Berdasarkan (AKE dan PPP), tampak bahwa lebih dari setengah rumahtangga petani di desa tersebut termasuk dalam kategori tidak tahan pangan. Hal yang sama dengan kemandirian pangan rumahtangga petani, berdasarkan nilai (KP) yang lebih kecil dari satu (˂ 1) sebesar 63% rumatangga petani, sisanya sebesar 37% rumahtangga petani dengan nilai KP lebih besar atau sama (≥1). Hal ini berarti bahwa lebih dari setengah rumahtangga petani di desa tersebut termasuk dalam kategori tidak mandiri pangan. Dengan kata lain bahwa lebih dari setengah rumahtangga petani di lahan marginal Desa Semangat Dalam tidak tahan pangan dan tidak mandiri pangan.
KEMISKINAN PETANI KARET MENURUT STATUS KEPEMILIKAN LAHAN DI KECAMATAN SUNGAI PINANG KABUPATEN BANJAR Mahmud Mahmud; Eka Radiah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2927

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar (%) petani karet di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar yang tergolong kedalam petani miskin menurut status kepemilikan lahan, mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani miskin di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar tersebut menurut umur, jenis kelamin, suku, status perkawinan, jumlah tanggungan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan luas lahan menurut status kepemilikan lahan, mengetahui permasalahan yang dihadapi petani karet miskin menurut status kepemilikan lahan di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Untuk menentukan jumlah responden menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Berdasarkan penelitian, petani karet miskin berdasarkan status kepemilikan lahan terbagi menjadi tiga yaitu petani karet pemilik sebesar 40% sebanyak 20 orang, sakap sebesar 54% sebanyak 27 orang dan sewa sebesar 6% sebanyak 3 orang, mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani miskin di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar tersebut menurut umur, jenis kelamin, asal daerah, status perkawinan, jumlah tanggungan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan luas lahan menurut status kepemilikan lahan, mengetahui permasalahan yang dihadapi petani karet miskin menurut status kepemilikan lahan di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar dan permasalahan yang dihadapi petani karet di Kecamatan Sungai Pinang terbagi atas empat permasalahan yaitu harga karet yang rendah, musim hujan dan panas, penyakit dan pemasaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 13