cover
Contact Name
Khurin In Ratnasari
Contact Email
khurininratnasari@gmail.com
Phone
+6282331288750
Journal Mail Official
khurininratnasari@gmail.com
Editorial Address
Dusun Krajan 1 RT :02 RW : 13 Desa Jombang Kecamatan Jombang Kabupaten Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
As-sunniyyah
ISSN : -     EISSN : 28092538     DOI : https://doi.org/10.62097/assunniyyah.v3i02.1532
Jurnal As-sunniyyah Merupakan jurnal tentang publikasi hasil penelitian, pengabdian dan karya ilmiah mahasiswa IAI Al-Falah As-sunniyyah Kencong Jember yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah. Penerbitan jurnal ini dimaksudkan sebagai media komunikasi dan informasi ilmiah dibidang ilmu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Anak, Bimbingan Konsling , Ekonomi, Hukum, Hukum keluarga islam dan Pendidikan Bahasa Arab. Jurnal ini diharapkan dapat membantu para dosen dan mahasiswa dalam menginformasikan / mempublikasikan hasil penelitian dan kajian ilmiah lainnya kepada berbagai komunitas ilmiah di seluruh Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 64 Documents
Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Lansia Melalui Religious Literacy di Dusun Krajan Tukum Tekung Lumajang Tahun 2020 Adrian, Adrian
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was related to religious literacy which was carried out to the elderly people as many as 8 people. That advanced age is a barrier to learning. The elderly people feel that it is very difficult for them to receive learning materials. While reading the Qur‟an for the elderly is a problem in itself. Many of the elderly people find it difficult that what they learn is not from their own language. In this case, as happened in Krajan Hamlet, Tukum Village RT 16 RW 17, many elderly cannot read the Qur‟an properly and correctly, but even so their enthusiams to learn to read the Qur‟an is very high. So far, it can be said that there are no teachers for the elderly in the hamlet. So far the elderly have only prayed, istighotsah, wiridanwiridan regularly and occasionally participate in the Qur‟an recitation activities with children and adolescents. Based on the description of problem identification, the objectives of this empowerment are : to improve the reading of the Qur‟an for the elderly, to provide awareness of the importance of reading the Qur‟an for the elderly and so that the elderly can be examples for their children. The method used in this study includes 4 stages : explorasi, create and action, evaluasi and report and dissemination. The results of this study after empowering religious literacy (reading the Qur‟an) for the elderly, then there is an optimal increase. It can be concluded that the empowerment carried out in Krajan Hamlet Tukum Village, is a religious education for the elderly which through the efforts made by the supervisor as well as the researcher includes : provide the sorogan method for the elderly, give examples of reading first, participants repeat the material that has been submitted by the supervisor and evaluate the participants
Pendampingan Belajar Membaca Dengan Metode Kata Lembaga Di Tengah Covid-19 In Ratnasari, Khurin In; Ulum, M Bustanul
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The covid-19 pandemic has an impact on the education sector. where the government makes a policy to conduct distance learning. The researcher conducted community service with MI Nurul Huda as a partner in implementing the institutional word method in learning to read. This article aims to describe the institutional word method and student response rates as well as the three aspects that provide assistance. This research is a qualitative research by conducting interviews in data collection and direct observation to find out the problems that occur. The purpose of this study is to increase social care from the parents / guardians of the students themselves, close relatives of students to the surrounding community who have sibling or non-family relationships. Provide motivation to various parties to have attention to the education of students. not only depending on the school or the teacher. especially when the covid-19 pandemic occurred. In this study, the mentoring strategy and the steps in making a briefing program for various parties can run effectively, efficiently and conducively in this study. The method used is to use the word institution method. In conclusion, after this reading learning assistance activity, students who initially had problems with learning have now begun to be resolved. They don't have to go to school to learn to read. Because, there are parents, close relatives and the surrounding community who are able to teach him to read while at home.
Efektivitas Pembelajaran Daring Terhadap Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas Iv Ratnasari, Khurin In
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi corona virus Disease 2019 (Covid-19) telah mengganggu proses pembelajaran konvensional. Maka diperlukan analisa bagaimana pandemi ini berdampak langsung pada hasil belajar siswa. Walaupun pembelajaran daring dapat dilaksanakan sebagai pengganti pembelajaran konvensional yang ada, tetapi perubahan tersebut memiliki dampak langsung pada hasil belajar siswa yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring selama masa pandemi dan perubahan hasil belajar siswa secara menyeluruh dalam satu kelas. Penelitian ini berusaha menemukan apakah pembelajaran matematika secara daring efektif bagi siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan aadalah kualitatif dengan membandingkan nilai seluruh siswa pada semester ganjil dengan semester genap pada tahun pelajaran yang sama, dimana di semester 1 pembelajaran dilaksanakan dengan normal, sedangkan pada semester genap dilaksanakan dengan daring. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil wawancara dan pembandingan data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan teknik kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 siswa kelas IV, sekitar 97% yaitu 37 siswa mengalami penurunan nilai akhir semester. Hal tersebut dapat disebabkan oleh hilangnya kegiatan pembelajaran tatap muka antara guru dan siswa, berkurangnya pengawasan guru dalam meninjau proses pembelajaran siswa saat belajar jarak jauh, sehingga hal tersebut menghambat dilaksanakannya penjelasan dan dialog langsung antara siswa dan guru.
Pendidikan Al-Qur’an Dalam Membentuk Karakter Religius Di Era Pandemi Covid-19 Di Tpq Darul Fataa Dusun Balungombo Desa Tembelang Kecamatan Tembelang Zaeni, Akhmad; Hariyanto, Ahmad Muhammad
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of a work program in the form of mentoring the youth activities of Al-Hasan mosque balungombo village tembelang tembelang district of Jombang district as a bridge in achieving an organizing goal, unifying youth harmony in building a relationship with the local community through the educational activities of the Qur'an during the covid-19 pandemic. The partner of this community service activity is the Youth Association of Masjid Al-Hasan balungombo village Tembelang sub-district of Tembelang Jombang Regency. The background of this devotion is the importance of a teenage person in the introduction of the law of tajwid science as well as improving reading in reading the Holy Qur'an early on by always improving the makhorijul of letters. The purpose of this community service activity is to unify the relationship between the youth in Balungombo village tembelang tembelang sub-district of Jombang district, and to add santri knowledge about tajwid science and improve the makhorijul letters to the youth of Al-Hasan mosque balungombo village to the Education of the Qur'an. The method used in this devotion is the first, bottom up approach using "participation". The approach does not depart from the outside but from the inside. A set of problems and needs are formulated together, a number of values and systems are understood together. The second is that when applying the reading method to the Qur'an many adolescents have difficulty reading, choking, and loss of concentration, then a researcher immediately takes a step. The way to re-focus the youth on props. The goal is to better understand the concept, and know where the difficulties are.
Karakteristik Jiwa Remaja dan Penerapannya dalam Pendidikan Menurut Islam Nurhidayati, Titin; Purwanto, Heri; Kusumo Atmojo, Langgeng; Nasyikin, Muhammad
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter bagi remaja dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan berprestasi mereka diajarkan nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka terhadap lingkungan sosial. Masa remaja adalah masa ketika emosi mulai meninggi. Orang tua dan guru mungkin mulai memperhatikan perilaku argumentatif dan agresif karena emosi yang tiba-tiba dan intens. Remaja juga memiliki sifat mementingkan diri sendiri. Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri karena mereka mulai mengembangkan rasa diri, tetapi mereka juga meneliti proses pemikiran dan kepribadian mereka sendiri. Kemungkinan mulai terlihat tak berujung selama remaja, membuat beberapa remaja menjadi terlalu idealis. Untuk menerapkan karakter jiwa remaja dalam Pendidikan menurut pandangan Islam sangat dianjurkan bahkan tidak hanya untuk remaja, orang dewasa pun hendaknya menerapkan Pendidikan yang diperolehnya dengan baik. Karena menyampaikan dan menerapkan ilmu adalah perkara yang harus dilakukan.
Peningkatan Minat Belajar dan Minat Baca Siswa melalui Media E-Learning dan E-Library untuk Mendukung Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Sekolah dan Madrasah di Kab/Kota Blitar Tahun 2020 Fanani, Moh. Zainal; Surahmat, Surahmat; Prasetyo, Hendra Ade; Puji Hastuti, Maya Dwi; Rohim, Bima Nur Fadhilatur; Abdullah, Ahmad Afif; Alfarizi, Akhmad Salman
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The civilization of an advanced nation is built from a culture of science and literacy that develops continuously between generations. Along with the development of knowledge and technology, especially in the digital field, literacy culture, including digital literacy, is one of the important aspects that must be implemented in schools. Literacy culture includes literacy, numeracy/mathematical literacy, scientific literacy, information and communication technology literacy, financial literacy, and cultural literacy and citizenship. In connection with the above, the research-based community service team of IAIN Kediri provided training and assistance with the theme "Increasing Students' Interest in Learning and Reading Interest Through E-Learning and E-Library Media to Support the School Literacy Movement Program (GLS) at Madrasahs in Kab/Blitar City in 2020". The mentoring method used is the Learning Community, which is a mentoring method that is carried out by using a study group work system to achieve goals. The results of the mentoring activities are: 1) Teachers are able to take advantage of various media and learning resources, both textbooks and non-text books for lessons in KBM via the internet by using e-learning applications and e-libraries; 2) Teachers are able to use various literacy strategies in learning to develop students' character and improve the literacy skills of students and teachers; and 3) Establish and streamline the School Literacy Team. Peradaban suatu bangsa yang maju dibangun dari budaya keilmuan dan literasi yang berkembang secara berkesinambungan antar generasi. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang digital, budaya literasi, termasuk literasi digital, merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan di sekolah. Budaya literasi mencakup literasi baca tulis, literasi berhitung/matematik, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, dan literasi kebudayaan dan kewarganegaraan. Sehubungan dengan hal di atas, tim pengabdian masyarakat berbasis riset IAIN Kediri memberikan pelatihan dan pendampingan dengan tema ”Peningkatan Minat Belajar dan Minat Baca Siswa Melalui Media E-Learning dan E-Library Untuk Mendukung Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Madrasah di Kab/Kota Blitar Tahun 2020”. Metode pendampingan yang digunakan adalah Learning Community, yaitu metode pendampingan yang dilakukan dengan cara menggunakan sistem kerja kelompok belajar untuk mecapai tujuan. Adapun hasil dari kegiatan pendampingan adalah: 1) Guru mampu memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar, baik buku teks maupun buku non teks pelajaran dalam KBM melalui internet dengan menggunakan aplikasi e-learning dan e-library; 2) Guru mamapu menggunakan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran guna mengembangkan karakter siswa dan meningkatkan keterampilan berliterasi siswa dan guru; dan 3) Mendirikan dan mengefektifkan Tim Literasi Sekolah.
Penguatan Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Arjiman, Arjiman
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes the strengthening of the educational leadership of madrasah principals in improving the quality of education. The context of leaders in educational institutions, must be distinguished from leaders in a company, considering that the products and approaches are different. Educational leaders have a focus on making educated people while company leaders have a focus on creating superior products. The object is people versus things. That's why being a leader of an educational institution is not only related to being able or not, competent or not, fulfilling the requirements or not but there must be a commitment that comes from the heart. Because what he wants to design is his heart and then his mind in developing Islamic educational institutions. This paradigm or perspective is not widely understood by some heads of Madrasahs in educational institutions so that it has an impact on the progress of Islamic educational institutions. Tulisan ini mendeskripsikan tentang penguatan kepemimpinan pendidikan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Konteks pemimpin dalam lembaga pendidikan, harus dibedakan dengan pemimpin dalam suatu perusahaan, mengingat, produk dan pendakatannya berbeda. Pemimpin pendidikan memiliki fokus menjadikan manusia terdidik sementara pemimpin perusahaan memiliki fokus menciptakan produk unggulan. Obyeknya adalah manusia versus barang. Oleh sebab itulah manjadi pemimpin lembaga pendidikan tidak hanya berkaitan dengan bisa atau tidak, kompeten atau tidak, memenuhi syarat atau tidak tetapi harus ada komitmen yang bersumber dari hati. Karena yang hendak didesain adalah hatinya kemudian akalnya dalam mengembangakan lembaga pendidikan Islam. Paradigma atau cara pandang inilah yang tidak banyak difahami oleh sebagian kepala Madrasah di lembaga pendidikan sehingga berdampak terhadap kemajuan lembaga pendidikan Islam.
Pemberdayaan Pondok Pesantren dan Pendidikan Formal Terhadap Santri Assunniyyah Kencong Jember di Era Regulasi Pendidikan Nasional Asnawan, Asnawan
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper about pesantren as a religious institution gained momentum in the national education system after the issuance of Law no. 20 of 2003 concerning the national education system. The law states that religious education is not only one type of education, but already has various forms such as diniyah education, pesantren and other similar forms, then alternative solutions emerge so that both of them complement each other and together have the same goal of producing students. students become human beings who have faith, piety and have science and technology in accordance with the objectives of the laws of the State of Indonesia. From the problems above, researchers are interested in conducting research on the development of religious education (PPK). In general, the development of religious education in Islamic boarding schools can be said to exist with religious activities that are continuously carried out by increasing student resources (SDS) both through formal education and diniyyah salafiyah. Tulisan ini tentang pesantren sebagai institusi keagamaan mendapatkan momentum dalam sistem pendidikan nasional setelah keluarnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa pendidikan keagamaan tidak hanya salah satu jenis pendidikan, tetapi sudah memiliki berbagai bentuknya seperti pendidikan diniyah, pesantren dan bentuk lain yang sejenis kemudian muncul alternatif solusi agar keduanya saling mengisi dan bersama-sama mempunyai tujuan yang sama untuk mencetak santri-santrinya menjadi manusia mempunyai keimanan, ketaqwaan dan mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tujuan undang-undang Negara Indonesia. Dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan pendidikan keagamaan (PPK). Secara umum pengembangan pendidikan kegamaan yang ada di pondok sudah bisa dikatakan eksis dengan kegiatan keagamaan yang terus menerus dilaksanakan dengan meningkatkan sumber daya santri (SDS) baik melaui pendidikan formal dan diniyyah salafiyah.
Problematika Penilaian Afektif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Taufiq Akbar, Imam; Sahlan, H. Moh.; Purwanto, Heri
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 02 (2022): Maret
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian afektif adalah penilaian yang mencakup karakteristik perilaku, seperti sikap, perasaan, emosi, minat, dan nilai. Penerapan penilaian afektif selama ini dianggap sulit dan rumit dibandingkan dengan asesmen domain lainnya. Khususnya pada Pendidikan Agama Islam yang berperan dalam mengembangkan keimanan dan ketakwaan siswa, serta membentuk perilaku siswa yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Artikel ini membahas masalah penilaian afektif dalam PAI. Temuan dari artikel ini adalah guru PAI belum menerapkan penilaian afektif secara serius dan tidak mengetahui bagaimana menerapkan penilaian afektif yang tepat. Cara guru PAI menerapkan penilaian afektif sangat beragam, namun tidak didasarkan pada instrumen penilaian dalam menilai aspek afektif siswanya. Hal ini menimbulkan berbagai kendala yang menghambat penerapan penilaian afektif. Kendala ini muncul dari guru PAI itu sendiri maupun dari siswa. Untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan solusi yang tepat agar penilaian afektif dapat berjalan secara efektif dan efisien serta hasilnya sesuai dengan keadaan siswa yang sebenarnya. Oleh karena itu, disarankan bagi guru PAI untuk memahami lebih dalam bagaimana menerpan penilaian afektif secara tepat.
Peran Organisasi Massa Perempuan (Muslimat Nu) dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Jember Syaikhu, Ach.; Syaifullah, M. Agus; Nilna Ghina, Nabila; Ratu Balqis, Rizqiyah
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 02 (2022): Maret
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perempuan merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan moderasi beragama. Perlibatan wanita secara aktif dalam usaha mewujudkan masyarakat beragama yang toleran juga sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran organisasi massa perempuan (Muslimat NU) dalam proses mewujudkan moderasi agama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian adalah peran Muslimat NU Cabang Jember telah menggambarkan cukup detail indikator utama kerukunan umat beragama yang terdiri atas toleransi, kesetaraan, dan kerja sama. Hal ini dapat terlihat dari program kerja PC Muslimat NU sendiri seperti adanya pengajian, dan rutinitas yang lain dan bentuk sinergitas bersama organisasi terkait untuk mewujudkan moderasi beragama seperti tergabungnya Muslimat NU Cabang Jember ke dalam forum Sila Emas.