cover
Contact Name
Dewi Sholeha
Contact Email
dewisoleha@gmail.com
Phone
+6285361555506
Journal Mail Official
dewisholeha@risetilmiah.ac.id
Editorial Address
Perum Vila Batu Asri Jl. Lap. Golf, Kp. Tengah, Kec. Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20138
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi
Published by Lembaga Riset Ilmiah
ISSN : -     EISSN : 29637333     DOI : https://doi.org/10.59086/jti
Impression accepts articles in the fields of Electrical Engineering, Mechanical Engineering, Civil Engineering, Marine Technology Industrial Engineering, Marine Fisheries Technology, Agricultural Technology, Informatics Engineering, Information Systems, Computer, Expert systems, Decision Support Systems, Artificial Intelligence systems, Data Mining, Image processing, Genetic Algorithms, Designing Information Systems, Business Intelligence, Internet of Thing Database System, Big Data, Internet of Thing.
Articles 78 Documents
Analisis Sistem Pentanahan Gardu Induk Titi Kuning PT. PLN (Persero) Dengan MATLAB Laia, Yulianus; Irwanto, Muhammad; Gultom, Togar Timoteus; Sembiring Maha, Denny Hasminta
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i3.441

Abstract

Sistem pentanahan pada gardu induk pada umumnya menggunakan batang elektroda, karena elektroda dapat mempengaruhi efektifitas penghantaran arus gangguan, sehingga peralatan akan lebih aman. Mengingat pentingnya sistem pentanahan, maka sistem pentanahan yang terpasang harus diperhatikan dan dipelihara dengan baik. Salah satunya adalah pentanahan yang terdapat di Titi Kuning. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya mengetahui nilai tahanan pentanahan yang terpasang pada Gardu Induk PT. PLN (Persero) Titi Kuning. Mendeskripsikan pentanahan yang terdapat di Titi Kuning seperti menghitung luas pentanahan, dan mengetahui jenis tanahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode simulasi. Sistem tahanan pentanahan Gardu Induk Titi Kuning PT. PLN (Persero) dilakukan denga menggunakan grafik user intraface (GUI) MATLAB. Tahanan pentanahan yang mengikuti sistem grid dengan keluasan 20 m x 15 m = 300 m² dengan tahanan jenis tanah untuk tanah liat adalah 100 m dari hasil simulasi tahanan pentanahan GUI MATLAB dapat di simpulkan yaitu pada nilai tahanan tertentu jumlah elektroda 100 Ω m di peroleh 3,55 Ω sesuai PUIL 2000. untuk tahanan pentanahan dengan kedalaman konstan dan jumlah elektroda bervariasi 100 batang di peroleh 3,45 Ω sesuai dengan PUIL 2000. Untuk tahanan pentanahan dengan jumlah batang konstan dan bervariasi 100 batang diperoleh 2,65 Ω sesuai dengan PUIL 2000.
Analisa Rembesan Air Tanah Pada Tanah Soft Clay di Kecamatan Dolat Raya Kabupaten Karo Masriani Endayanti; Mahadianto; Deni Pedianta
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 1 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v1i1.443

Abstract

Kemampuan fluida untuk mengalir melalui medium yang berpori adalah suatu sifat teknis yang disebut permeabilitas. Untuk masalah geoteknik air dan medium yang berpori adalah massa tanah. Setiap bahan yang memiliki rongga disebut berpori, dan apabila rongga tersebut saling berhubungan maka ia akan memiliki sifat premeabilitas. Hasil uji dibandingkan dengan study literature agar di dapat suatu ketetapan dan penjelasan dalam pembahasan masalah yang menyangkut rembesan air di bawah tanah. Dari hasil analisa rembesan air pada tanah soft clay yang didapat dari laboratorium adalah Nilai Permeabilitas tanah k dari hasil uji falling head sebesar 1,30E-06 cm/detik, dari hasil uji konsolidasi memberikan nilai sebesar 2,93E-06 cm/detik. Selisih nilai k sebesar 1,63E-06 cm/detik. Nilai permeabilitas tanah k yang didapat dari uji falling head lebih besar dari pada hasil uji konsolidasi. Perbedaan antara uji falling head dengan konsolidasi adalah pada uji falling head rembesan air tanah terjadi karena adanya beda tekanan, sedangkan pada uji konsolidasi sampel tanah diberi beban sehingga keluarnya air dari pori tanah akibat proses pembebanan. Koefisien permeabilitas yang berbeda menghasilkan waktu yang berbeda tetapi tidak mempengaruhi besarnya debit air yang keluar dari tanah. Untuk mengetahui besarnya rembesan air pada tanah soft clay atau besarnya debit air yang keluar membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena permeabilitas tanahnya yang cukup kecil, rembesan air membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga untuk mengetahui debit air digunakan formula dari Hukum Darcy.
Analisis Penentuan Letak Epicentrum Gempa Dan Dampaknya Terhadap Konstruksi Nelson Hutahean; Mahadianto; Boy Simbolon; Muchsin Harahap
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 1 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v1i3.444

Abstract

Ditinjau terhadap percepatan puncak gempa di permukaan bumi, maka lebih dari setengah wilayah Indonesia memiliki kekuatan gempa sedang sampai tinggi dengan kedalaman pusat gempa dari dangkal sampai sangat dalam. Jika lokasinya yang rawan terhadap gempa, maka struktur bangunan di Indonesia harus mempertimbangkan besarnya kekuatan gempa pada perencanaan konstruksi bangunan. Besarnya energi gempa yang terjadi menggunakan rumus Log E = 11,4 + 1,5 R. Selanjutnya dapat dihitung hubungan Magnitudo dan Frekuensi gempa yang tejadi. Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh besar energi yang dilepaskan akan tetapi kedalaman atau jarak sumber gempa. Untuk menentukan pusat gempa (epicentrum) tidaklah sederhana, untuk itu digunakan parameter-parameter yang telah disederhanakan dengan data seismograf. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut penulis menarik judul Analisis Penentuan Letak Epicentrum Gempa Dan Dampaknya Terhadap Konstruksi dengan hasil penelitian semakin dekat permukaan tanah dari dasar batuan, kecepatan gelombang gempa yang datang dari bawah akan berkurang sedangkan amplitudo vibrasinya akan membesar. Meskipun demikian dampak kejadian ini akan efektif pada tanah dengan ketebalan lebih dari 10 m. Semakin dalam batuan berada maka elastisitas batuan semakin tinggi, hal ini memungkinkan pada kedalaman besar dapat menyimpan potensial besar yang suatu saat akan terlepas menjadi gempa.
Analisa Dinding Penahan Tanah di Ruas Jalan Jamin Ginting Kecamatan Brastagi Kabupaten Karo Masriani Endayanti
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 1 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v1i1.449

Abstract

Kerusakan struktur tanah sebagai akibat langsung dari beban gempa adalah seperti menurunnya daya dukung tanah di bawah pondasi, keruntuhan pada dinding penahan tanah, keruntuhan pada abutmen jembatan. Sedangkan akibat tidak langsungnya adalah seperti kerusakan bangunan akibat getaran yang ditransmisikan dari tanah ke struktur. Berdasarkan hal tersebut maka dalam perencanaan konstruksi bangunan perlu adanya perhitungan dengan memasukkan parameter gempa. Salah satu konstruksi yang rentan terhadap percepatan gelombang gempa adalah dinding penahan tanah. Dari perhitungan Faktor Keamanan pada dinding penahan tanah di Kecamatan Brastagi, memberikan hasil sebagai berikut : 1).Stabilitas Statis dinding penahan tanah terhadap Guling = 4,189 ; Geser = 5,732 ; dan Daya Dukung = 3,458; memberikan nilai aman yaitu SF > 1,5. 2). Pada perhitungan Beban Dinamis akibat Beban Gempa, maka : Nilai = 1,725 > 1,5 ; Nilai = 0,782 < 1,5 ; Nilai = 2,246 > 1,5. 3). Untuk SF geser niai < 1,5 (tidak aman). Nilai SF menjadi lebih kecil setelah konstruksi memikul beban gempa. Pada perhitungan stabilitas dinamis dinding penahan tanah berdasarkan teori kesetimbangan gaya didapatkan hasil bahwa pada umumnya dinding penahan tanah stabil terhadap gaya guling dan daya dukung tetapi tidak aman untuk gaya geser. Untuk mengatasi ini dinding dibuat tidak terlalu tinggi dengan membuat dinding bertingkat, agar sudut kemiringan lereng lebih landai. Kata Kunci : dinding penahan tanah, safey factor, gaya geser tanah.
Analisa Kemacetan Persimpangan Jalan H. Adam Malik Medan dengan Jalan KL.YOS Sudarso Medan Sepanjang 5 km Richard Napitupulu; Yusuf Aulia Lubis; M. Fadillah
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i1.454

Abstract

Simpang Empat Jalan H. Adam Malik – Jalan Kol. Yos Sudarso Medan sampai dengan sepanjang 5 km kearah Belawan, rawan terhadap kemacetan. Tingginya volume kendaraan serta kurangnya kesadaran masyarakat akan sistem prioritas berkendara mengakibatkan besarnya peluang kemacetan yang terjadi pada simpang tersebut. Sehubungan hal itu maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kemacetan dari simpang tersebut, sehingga nantinya simpang pada ruas jalan tersebut dapat melayani arus lalu lintas secara optimal dan pengguna jalan yang melintas dipersimpangan akan merasa tetap aman dan nyaman. Penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut : 1). Waktu Tundaan d ( delay ) pada Lengan Persimpangan (a. Jalan Adam Malik Medan = 55.33 detik/smp, b. Jalan Kl. Yos Sudarso Medan = 51.45 detik/smp, c. Jalan Putri Hijau Medan =54.64 detik/smp. 2). Tingkat Pelayanan Lengan Simpang yaitu E yang Menyatakan kondisi operasional dengan Tundaan (delay)40,1 – 60,0 detik/kend. Hal ini dipertimbangkan sebagai batas delay yang dapat diterima. Delay yang tinggi ini menunjukkan gerak maju yang jelek, waktu siklus yang lama dan perbandingan v/c yang tinggi, 3). Pada persimpangan didapatkan konflik-konflik yang dapat menyebabkan kecelakaan dikarenakan oleh beberapa faktor. Oleh karna itu penanganan pada persimpangan ini sebaiknya dibutuhkan. Solusi-solusi perbaikan yang diterapkan akan membuat pengurangan konflik dan kecelakaan sampai pada tidak terjadinya lagi kecelakaan. Perbaikan analisa konflik yang dapat dilakukan antara lain : a. Pemasangan rambu prioritas, b. Pemasangan rambu dilarang berhenti, c. Pembuatan pulau persimpangan, d. Selain pada solusi perbaikan tersebut, dibutuhkan juga kesadaran pengguna jalan agar meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi sesama pengguna jalan. Hal-hal tersebut mencakup keselamatan pengendara dan kelayakan kendaraan yang digunakan.
ANALISA KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN JAMIN GINTING KOTA MEDAN SIMPANG RSU. SITI HAJAR – PANCUR BATU Richard Napitupulu; Yusuf Aulia Lubis; Kamaluddin Lubis
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i1.457

Abstract

Perkembangan transportasi di Kota Medan berdampak pada meningkatnya pergerakan manusia, barang, dan jasa. Hal ini juga sangat menuntut meningkatnya sarana dan prasarana transportasi di Kota Medan. Pertambahan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan prasarana akan menimbulkan konflik pada jalan khususnya Jalan Jamin Ginting Simpang RSU. Siti Hajar Medan. Seringnya terjadi kemacetan pada sekitar daerah tersebut bertitik tolak atas padatnya arus lalu lintas yang terjadi akibat banyaknya bangunan-bangunan penting sebagai target operasi dalam melakukan beraneka ragam kegiatan di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja simpang tersebut berdasarkan tingkat terjadinya konflik dan tingkat pelayanan jalan di daerah tersebut. Konflik lalu lintas dapat terjadi di ruas jalan yang bermuara di persimpangan jalan. Yang merupakan suatu daerah pertemuan dari jaringan jalan raya dan juga tempat bertemunya kendaraan dari berbagai arah dan perubahan arah termasuk didalamnya fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan lalu lintas. Simpang Jalan Jamin Ginting dengan Jalan RSU.Siti Hajar merupakan jalan Kotamadya Medan, pada jam-jam tertentu sering terjadi tundaan dan antrian kendaraan karena simpang ini termasuk daerah padat sehingga arus lalu lintasnya cukup sibuk. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1). Waktu Tundaan d ( delay ) pada Lengan Persimpangan : a). Jalan Jamin Ginting Medan = 88.065 detik/smp, b). Simpang RSU. Siti Hajar Medan = 51.984 detik/smp. 2). Tingkat Pelayanan Lengan Simpang : a). Jalan Jamin Ginting Medan = F, b). Jalan RSU. Siti Hajar Medan = E Kata kunci : Kinerja persimpangan jalan, tingkat pelayanan, analisa konflik
Analisis Struktur Atas Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan Hendra Pilipus Sihotang; Nelson E. Hutahaean; Mahadianto Ong
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 1 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v1i1.459

Abstract

Pembangunan proyek konstruksi di Indonesia saat ini cukup berkembang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek pembangunan Perbandingan ini dapat dilihat dari bentuk bangunan yang beragam dan Struktur bangunan yang terus diperbarui hingga terciptanya rasa nyaman dalam penggunaannya (Gesti Leonda,2008).[1]Metode analisis struktur yang digunakan meliputi pemodelan dan simulasi Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teknik konstruksi bangunan yang lebih inovatif dan efisien
Analisa Tegangan Geser Di Lereng Gunung Salak Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh Masriani Endayanti; Mahadianto; Windy Mahara; Adirham Dakhi
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i1.476

Abstract

  Kelongsoran tanah dapat disebabkan oleh meningkatnya tegangan geser (shear stress) pada tanah atau menurunnya tahanan geser. Jika kekuatan dari tanah lebih besar daripada tegangannya, maka massa tanah dalam kondisi stabil. Jika tegangan tersebut lebih besar dari kekuatan tanah, maka akan terjadi keruntuhan.Hal ini menjadi tantangan besar pada proyek konstruksi di daerah rawan longsor. Longsor berakibat pada aktivitas proyek bahkan kerusakan infrastruktur, sehingga bila dari awal pembangunan tidak diselesaikan permasalahan stabilitas lereng akan berdampak pada konstruksi, kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial, yaitu menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan mengitung kekuatan geser yang menyebabkan longsor. Maka nilai dari hasil perhitungan Metode Fillenius di peroleh faktor aman (FK) lereng sebesar 1,32 < 1,70 dimana nilai ini menunjukkan bahwa kondisi lereng tidak stabil. Mitigasi terjadinya longsor di daerah ini dilakukan pengamanan lereng terhadap erosi melalui reboisasi dan perkuatan lereng. Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Salak Jalan Lintas Lokseumawe Kabupaten Bener Meriah. 
Evaluasi Proyek Pembangunan Ruang Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Robinson Sidjabat; Mahadianto Ong; Idaman Halawa; Jelfriansa Zagoto
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i1.477

Abstract

Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Jenis pondasi yang sesuai dengan tanah pendukung yang terletak pada kedalaman 10 meter di bawah permukaan tanah adalah pondasi tiang Pancang. Setelah memperhatikan alasan – alasan tertentu seperti karakteristik tanah, beban struktur atas, lingkungan sekitar proyek maka pada Pembangunan Ruang Inap Kelas III RSU. Dr. Pirngadi Medan ini digunakan pondasi tiang pancang. Pembuatan pondasi tiang pancang di lakukan dipabrik, kemudian dibawa kelokasi proyek. Pondasi tiang pancang terdiri dari beberapa tiang dalam satu kelompok yang disatukan dengan pile cap, karena momen lentur struktur atas dan beban aksial yang akan didukung pondasi cukup besar. Pile cap dipakai untuk mendistribusikan beban ke seluruh tiang. Pada Pembangunan Ruang Inap Kelas III RSU. Dr. Pirngadi Medan ini, penyelidikan geoteknik yang dilakukan adalah penyelidikan lapangan (InSituTest) yang terdiri dari Penyelidikan Tanah (Soil Investigation) dan Standart Penetration Test (SPT) dan uji laboratorium. Dari hasil Laboratorium yang dilakukan pada Sepuluh Titik data Sondir dan Tiga Data Bore hole (bor mesin) dapat dijelaskan bahwa sistem pelapisan tanah dilokasi tersebut hampir seragam, baik dari jenis tanah maupun kekuatan tanah pada setiap lapisan.  
Analisis Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Khusus Paru Medan Tandionugroho, Samuel
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 2 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v2i3.502

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang bertujuan untuk melindungi perusahaan, pekerjaan, dan masyarakat dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Pekerja radiasi tergolong pekerjaan berbahaya dan memiliki risiko tinggi terpapar radiasi sehingga dapat menimbulkan efek stokastik dan deterministik. Salah satu cara untuk mencegah dan meminimalkan radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi adalah dengan sistem manajemen keselamatan radiasi di instalasi radiologi, yang terdiri dari organisasi proteksi radiasi, pemantauan dosis individu, peralatan proteksi radiasi, pemeriksaan kesehatan, penyimpanan dokumen, penjaminan mutu, serta pendidikan dan pelatihan, sebagai upaya mengurangi dampak risiko radiasi dan menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini mendeskripsikan sistem manajemen keselamatan radiasi di RS Paru Medan, dengan desain penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Sampel yang diambil sebanyak 7 komponen Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi di Instalasi Radiologi RS Paru Medan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah organisasi proteksi radiasi dipimpin oleh kepala rumah sakit, petugas proteksi radiasi berjumlah 1 orang, dan petugas radiasi berjumlah 12 orang. orang yang berperan mengurangi risiko yang terjadi akibat paparan radiasi pada instalasi radiologi. Alat monitoring dosis individual dimiliki oleh seluruh staf yang bekerja di instalasi radiologi yang dibaca setiap triwulan. Peralatan proteksi radiasi hanya menggunakan 4 apron, sedangkan peralatan proteksi radiasi lainnya belum terpenuhi. Pemeriksaan kesehatan berkala setiap pekerja radiasi 1 kali dalam 1 tahun. Dokumentasi berupa catatan hasil dosis dan kartu kesehatan kerja selalu disimpan selama lima tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti bekerja. Penjaminan mutu sinar X pada instalasi radiologi Rumah Sakit Khusus Paru Medan dibuat dalam program penjaminan mutu pada perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan instalasi. Pendidikan dan pelatihan di instalasi radiologi RS Khusus Paru Medan mengenai proteksi keselamatan radiasi belum seluruhnya diterima oleh pekerja radiasi. Dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen keselamatan radiasi diterapkan dengan baik untuk keselamatan pasien, lingkungan dan staf. Disarankan pemenuhan peralatan proteksi radiasi lainnya serta pendidikan dan pelatihan bagi seluruh pekerja radiasi.   Occupational safety and health is an instrument that aims to protect companies, jobs, and society from hazards resulting from work accidents. Radiation workers are classified as hazardous jobs and have a high risk of exposure to radiation, which can cause stochastic and deterministic effects. One way to prevent and minimize radiation received by radiation workers is with a radiation safety management system in radiology installations, which consists of a radiation protection organization, individual dose monitoring, radiation protection equipment, medical examinations, document storage, quality assurance, as well as education and training, as an effort to reduce the impact of radiation risk and maintain occupational safety and health. This study describes the radiation safety management system at the Medan Pulmonary Hospital, with a qualitative approach descriptive research design. The samples taken were 7 components of the Radiation Safety Management System at the Radiology Installation of the Medan Pulmonary Hospital.The research results obtained are radiation protection organizations led by the head of the hospital, radiation protection officers totaling 1 person, and radiation workers totaling 12 people whose role is to reduce the risks that occur due to radiation exposure in radiology installations. Individual dose monitoring tools are owned by all staff working in radiology installations which are read quarterly. Radiation protection equipment only uses 4 aprons, while other radiation protection equipment has not been fulfilled. Periodic medical examination of each radiation worker once in 1 year. Documentation, namely records of dose results, and occupational health cards, are always kept for five years from the time the radiation workers stop working. X-ray quality assurance in the radiology installation at the Medan Lung Special Hospital is made in the quality assurance program for the planning, construction, operation and maintenance of the installation. Not all education and training in the radiology installation at the Medan Lung Special Hospital regarding radiation safety protection have been received by radiation workers. It can be concluded that the radiation safety management system is well implemented for patient, environmental and staff safety. It is recommended the fulfillment of other radiation protection equipment and education and training for all radiation workers.