cover
Contact Name
Ihwan Amalih
Contact Email
elwaroqoh1234@gmail.com
Phone
+6281999286606
Journal Mail Official
elwaroqoh1234@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Kampus Pusat Universitas Al-Amien Prenduan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur Kode Pos 69465 email : elwaroqoh1234@gmail.com
Location
Kab. sumenep,
Jawa timur
INDONESIA
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat
ISSN : 25804014     EISSN : 25804022     DOI : 10.28944/el-waroqoh
El Waroqoh: Jurnal Ushuluddin dan Filsafat is a peer reviewed journal which is highly dedicated as public space to deeply explore and widely socialize various creative and brilliance academic ideas, concepts, and research findings from the researchers, academicians, and practitioners who are concerning to develop and promote the religious thoughts, and philosophies. Nevertheless, the ideas which are promoting by this journal not just limited to the concept per se, but also expected to the contextualization into the daily religious life, such as, inter-religious dialogue, Islamic movement, living Quran, living Hadith, and other issues which are socially, culturally, and politically correlate to the Islamic and Muslim community development.
Articles 85 Documents
PERAN WANITA DALAM AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR: KAJIAN TAFSIR AL-AZHÃR DAN AL-MISBÃH Su'aibah Su'aibah; Imadulhaq Fatcholi
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v5i1.307

Abstract

Sebagian orang memandang dalam menegakkan Amar makruf nahi mungkar hanya sebatas pada lingkup kaum laki-laki saja. Diantara mereka beranggapan bahwa laki-laki lah yang pantas dan berhak dalam peranan ini. Para wanita tidak bisa dibatasi hanya bisa dalam urusan dapur, masak, rumah. Karena wanita sebenarnya mampu dan berhak menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan dalam keluarga sebagai istri, ibu, hingga ranah masyarakat. Hakikatnya, peran wanita sama rata jika dibandingkan dengan pria. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan peran antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran wanita dalam Amar makruf nahi mungkar kajian tafsir Al-Azhar dan Al-Mishbah. Peneletian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif-analitik.
KONSEP ‘IBÃD AL-RAHMÃN DALAM QS. AL-FURQÃN AYAT 63-74 PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISHBÃH Rosi, Fauzi Fathur; Muchlis, Achmad
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v7i1.1015

Abstract

Tujuan penciptaan manusia hanya untuk beribadah kepada Allah. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ternyata di dalam Al-Qur’an didapati bentuk penyembahan kepada selain Allah, dan juga terjadi peristiwa perampokan di Indonesia seperti yang dilansir dalam detik.com. Kondisi yang seperti ini tidak sesuai dengan tujuan penciptaan manusia. Maka, di dalam QS. Al-Furqân ayat 63-74 inilah Allah membahas tentang hamba-hamba yang disebut ‘Ibâd Al-Rahmân yang harus dijadikan pedoman dan teladan dalam kehidupan ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui a) pengertian‘Ibâd Al-Rahmân dalam QS. Al-Furqân Ayat 63-74 menurut M. Quraish Shihab b) bagaimana bentuk implementasi ‘Ibâd Al-Rahmân dalam kehidupan sosial menurut M. Quraish Shihab. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara pustaka (library research), sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kitab tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode maudhu’i (tafsir tematik). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep ‘Ibâd Al-Rahmân menurut M. Quraish Shihab yaitu sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, atau bahkan mencangkup kepada semua orang mukmin selama mereka menyandang karakter yang disebut dalam QS. Al-Furqân Ayat 63-74, karakter ‘Ibâd Al-Rahmân yaitu rendah hati, pemaaf dan lemah lembut, menghidupkan Qiyâm al-Lail, takut dengan azab Jahannam, menginfakkan harta atau sederhana dalam membelanjakan harta, tidak musyrik, berzina, membunuh, taubatnya benar, tidak memberikan kesaksian palsu, apabila disebut nama Allah mereka tidak acuh, dan karakter ‘Ibâd Al-Rahmân mempunyai dampak positif bagi kehidupan sosial.Kata Kunci: konsep ‘Ibâd Al-Rahmân, tafsir Al-Mishbah, QS. Al-Furqân Ayat 63-74
PROBLEMATIKA SAWER AL-QUR’AN (Study Tafsir Tematik Perspektif Tafsir Al-Qur’an Al-Madjid An-Nur) Fauzi Fathur Rosi
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v6i1.774

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang keagungan al-Qur’an, yang tidak selayaknya dijual murah dengan cara apapun. mengubah pemikiran sebagian orang awam bahwa al-Qur’an sepatutnyalah kalam-kalam-Nya dibaca, direnungi, lalu diamalkan sebagai pedoman hidup menuju jalan yang benar dan lurus. Problematika yang terjadi, akan dikupas tuntas dalam kajian tafsi>r al-Qur’a>nul Madji>d an-Nu>r, merupakan karya yang ditulis oleh Prof. Dr. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, seorang ulama pembaharu pemikir Islam dan mujtahid di bidang hukum Islam dan Fiqh. Penelitian ini menggunakan metode tematik yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat tentang sawer al-Qur’an, lalu mendeskripsikannya dengan menggunakan penafsiran Hasbi Ash-Shiddiqy dalam kitab tafsir nya. 
KONSEP ISLAMIC PARENTING QS. LUQMAN: 12-19 Fauzi Fathur Rosi; Zulfatul Wasilah
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v8i1.1624

Abstract

Upaya pendidikan anak menjadi pribadi yang baik sesuai dengan agama diperlukan ilmu parenting yang tepat agar anak mempunyai jiwa keislaman. Guna mendapatkan hasil yang kredibel dari Islamic parenting, maka butuh penafsiran yang dapat diakui oleh ulama salaf dan khalaf. Di sini tafsir Al-Tabari dan tafsir Al-Munir terpilih menjadi tafsir fenomenal dan masyhur pada masanya. Untuk mengetahui konsep Islamic parenting dalam al-Qur’an, surah yang dipilih ialah QS. Luqman ayat 12-19. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library Research), analisis data menggunakan metode komparatif dengan suumber data primer yang digunakan adalah tafsir Jami’ al-Bayan ‘An Ta’wil Ayi al-Qur’an dan al-Tafsir al-Munir dan sember data sekunder yaitu buku-buku yang berhubungan dengan objek kajian pembahasan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep Islamic Parenting yang dibangun Imam al-T{abari lebih banyak bertendensi pada varian pendapat ahli takwil dengan inferensial yang sederhana. Sedangkan Al-Zuhaili lebih kepada eksistensi ayat itu dan penekanan pada eksistensi kisah itu diceritakan. Adapun persamaannya terdapat pada inferensial dogma Islam, sedang perbedaannya pada analisis penafsiran keduanya.
RITUAL MUANG SAGKAL: TINJAUAN FENOMENOLOGIS TERHADAP RELASI ISLAM DAN BUDAYA DI MASYARAKAT SUMENEP Khoirun Nisak
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v3i1.484

Abstract

Kabupaten Sumenep memiliki ikon seni tari yang dikenal yaitu tari muwang sangkal. Tari tersebut berangkat dari sebuah ritual. Ritual muwang sangkal merupakan sebuah ritual yang bertujuan untuk membuang kemalangan atau nasib sial yang masih dilakukan di Bumi Sumekar ini. Akan tetapi, banyak dari masyarakat yang hanya mengenal tarinya dari pada ritualnya. Metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Data-data diperoleh dari pelaku ritual muwang sangkal, budayawan, dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan data-data yang valid. Untuk keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi dengan silang metode, yaitu membandingkan data hasil data yang diperoleh melalui metode dokumentasi. Bentuk ritual muwang sangkal bermacam-macam. Hal-hal yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk membuang dan menjauhkan dirinya dari kemalangan disebut muwang sangkal. Ritual tersebut dilakukan dengan menyediakan pisang rangkap 2 yang tumbuhnya di samping jalan dan buahnya menjorok ke jalan dan diambil sendiri, lalu air sumber asli.  Seperti, tradisi rokat (tase’, pandhaba, sombher, bhuju’) dan selametan (anak, rumah, kendaraan baru, dsb) adalah ritual yang di dalamnya terdapat muwang sangkal. Nilai-nilai keislaman sudah bercampur dengan ritual ini walaupun ritual muwang sangkal sudah ada sebelum Islam datang. Hal ini dapat dibuktikan dengan do’a-do’a yang dipanjatkan ditujukan kepada Allah SWT.
KISAH ASHABUL KAHFI DALAM QS. AL-KAHFI (18): 13-26 (Analisis Maqasid Al-Qur’an Thahir Ibn Asyur) Saadatus Salamah; Abdul Kirom
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v7i2.1560

Abstract

Kisah pemuda mukmin Ashabul Kahfi yang dituangkan atau dituturkan di dalam Al-Qur’an merupakan salah satu contoh sebuah kisah yang sempurna, dengan segala kejelasan yang luar biasa dan merupakan sebuah upaya menuju pemurnian. Kisah Ashabul Kahfi ini merupakan tema tematik yang memiliki tujuan-tujuan Al-Qur’an yang disebut dengan Maqasid Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai maqasid Al-Qur’an Tahir Ibn 'Ashur dan pendekatan tafsir maqasidi kisah Ashabul Kahfi dalam mempertahankan akidah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan tafsir maqasid. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa kisah Ashabul Kahfi QS Al-Kahfi bertumpu pada makna dan tujuan, pertama Akidah (menjaga keimanan. Kedua, Kekuasaan Allah Swt. Ketiga, Rencana dan keinginan Allah Swt: dalam kisah mengandung maksud bahwa kehidupan kita selalu dalam rencana Allah Keempat, Keberanian dan keteguhan: kelompok pemuda ini menunjukkan keberanian dan keteguhan dalam mempertahankan keimanan mereka, meskipun dihadapkan pada penganiayaan dan kesulitan hidup, kelima, Teguran peringatan sekaligus kabar gembira: teguran peringatan bagi kaum mereka yakni musyrik (menyembah selain Allah) tidak akan mendapatkan pertolongan dan petujuk dari sang maha pemberi petujuk (Allah).
ADAB BERINTERAKSI ANTAR LAWAN JENIS PADA QS. AN-NÛR AYAT 30-31 (STUDI PENAFSIRAN SAYYID QUTUB DALAM TAFSIR FI ZILALI AL-QUR'AN) SULAIHA LEHA; Abdul Mu’iz
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.318

Abstract

Dalam berinteraksi antar lawan jenis, pasti ada lirikan atau ketertarikan yang menarik hati dari salah satu kedua belah pihak baik itu dari segi dandanan kecantikan yang terlalu memesona atau berlebihan yang nantinya merupakan efek negatif dari dorongan hasrat dan penyimpangan seksual yang sangat semakin merajalela. Pada kesempatan kali ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Sayyid Quṭub terhadap Adab Berinteraksi Antar Lawan Jenis pada QS. An-Nur ayat 30-31 dalam tafsirnya Fî Ẓilâlil al-Qur’ân. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersumber baik melalui kitab-kitab atau buku-buku yang sesuai dengan peninjauannya. Hasil dari penelitian ini meng-ikhtisarkan Adab Berinteraksi antar lawan jenis pada QS. An-Nur Ayat 30-31 menurut penafsiran Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Ẓilâlil al-Qur’ân, bahwasanya ada empat hal agar terhindar dari penyelewangan seksual atau keinginan hawa nafsu yang bergejolak dan terhindar dari fitnah, diantaranya: pertama, menahan pandangan dari masing-masing kedua belah pihak kedua, pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan secara islami dan menjulurkan kain kerudungnya ke buah dada ketiga, tidak memakai harum-haruman alkohol dan perhiasan saat bepergian ke luar rumah dan yang keempat, tidak mengadakan pertemuan kecuali sebatas keperluan.  
SOLIDARITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTI RELIGIUS DI DESA POLAGAN DUSUN CANDI LAOK GALIS PAMEKASAN Putra, Fendi Permana; Amalih, Ihwan
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v7i1.1116

Abstract

Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk (plural society) yaitu sebuah masyarakat negara yang terdiri atau lebih dari 500 suku bangsa, dengan berbagai macam agama dan keperacayaan yang dipersatukan oleh sistem nasional, sebagai bangsa dalam wadahsebuah negara kesatuan Republik Indonesia. Pada kenyataanya untuk memelihara atau merawat masayarakat Indonesia yang majemuk ini tidak mudah. Maraknya konflik sosial politik, juga dan bernuasa agama dalam kehidupan bangsa Indonesia belakangan ini salah satunya disebabkan oleh ketidaksiapan dan ketidakmampuan kita memelihara dan merawat kemajemukan yang ada. Maka dari itu agar tidak menjadi ladang konflik untuk masyarakat majemuk pentingnya bagi kita untuk menanamkan solidaritas sosial. Permasalahan yang diangkat oleh peneliti, Bagaimana bentuk solidaritas sosialmasyarakat multi religius di desa Polagan dusun Candi Laok, Galis Pamekasan? Bagaimana nilai-nilai bentuksolidaritas sosial masyarakat multi religius di desaPolagan dusun Candi Laok, Galis Pamekasan? Untukmegetahui fenomena solidaritas sosial masyarakat ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitiankualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakanadalah metode wawancara, observasi dan dokumetasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisisuntuk memperoleh data atau informasi. Adapun hasilpenelitian meunjukkan bahwa, bentuk solidaritassosial masyarakat desa Polagan dusun Candi GaliPamekasan, prinsip bentuk solidaritas sosial, prinsipgotong royong, saling menghargai keyakinan, persaudaraan, hukum dan warisan tradisi, dan prinsipnilai-nilai solidaritas sosial, Prinsip Persatuan, Kedamaian, Kesejahteraan Desa Polagan. Sehinggamampu membuat masyarakat desa Polagan menjadidesa yang sangat erat solidasritas sosialnya.Kata Kunci: Solidaritas, Sosial, Masyarakat Multi religius
KONSEP SANGKOLAN: PEMETAAN PRAKTIK HIBAH DAN WARIS BERDASARKAN KAJIAN HUKUM ISLAM PADA KALANGAN PETANI Nasrullah, Achmad Muzammil Alfan
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v8i2.1850

Abstract

This study aims to understand the concept of sangkolan from the perspective of Islamic law among farmers in Preng Ampel village, Pamekasan Regency. This research uses a qualitative approach with a case study method. The data sources used are local community leaders, religious figures, and residents. Data collection techniques include interviews and observations. The data analysis used is interactive analysis. The results of the study indicate that sangkolan is a practice of giving valuable assets from parents to their children or other family members who have a blood relationship. Based on Islamic law, sangkolan can be categorized as a practice of hibah (gifts) or inheritance, depending on the method of distribution. Therefore, sangkolan is fundamentally not in conflict with Islamic law as long as it is implemented correctly. The overlapping of the concepts of sangkolan with hibah and inheritance has been occurring due to several factors that require guidance from religious and community leaders through educational programs and equitable dissemination of understanding.
RESEPSI ETERNALITAS DALAM KAJIAN TAFSIR AL-JALALAIN DI MADRASAH ALIYAH TAHFIDH AL-QUR'AN UMMUL QURO PAMEKASAN Ni’mah, Khoirin; -, Mas’ud
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v8i2.1671

Abstract

Reception of the Al-Qur'an is a description of how people receive and react to the Al-Qur'an by receiving, responding, utilizing or using it either as a text that contains a written composition of mushaf which has its meaning or a group of words that have a certain meaning. Reception of the Al-Qur'an not only examines the written text, but also reads the conditions of society, where the Al-Qur'an is read, interpreted and practiced in everyday life. In this case, the reception of the Koran generally occurs in Islamic boarding schools, but it is different in that this research occurs in formal education, namely at Madrasah Aliyah Tahfidzil Qur'an Ummul Quro Pamekasan. This research uses qualitative, namely library research and field research. The result of this research is that Madrasah Aliyah Tahfidzil Qur'an Ummul Quro Pamekasan conducted a study of the Al-Jalalayn Tafsir by memorizing it, the reason this tafsir was studied was because the language structure was easy to understand. So that female students can easily memorize the Al-Jalalayn commentary book. One of the unique objectives in this interpretive study is to memorize it. One of the goals is that students and santri are not only good at memorizing but also good at interpreting so that prayer will feel special