cover
Contact Name
Ciptia Khoirulina Sanawati
Contact Email
ciptia@iaingawi.ac.id
Phone
+628983580427
Journal Mail Official
abdiandaya@iaingawi.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. Soekarno N0.99 Ringroad Barat, Kec. Ngawi, Kab. Ngawi Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. ngawi,
Jawa timur
INDONESIA
ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 3021733     DOI : https://doi.org/10.56997/abdiandaya
ABDIANDAYA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat has a main focus on the development of sciences in the real of community service. The scope of community service includes training, marketing, design, community empowerment, social access, border areas, less developed areas, and education for sustainable development.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 43 Documents
EKSISTENSI MASJID BAITUSY SYUKUR MELALUI KEGIATAN MAJLIS TA’LIM TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA DAN SOSIAL WALI MURID TK MODERN BUNDA SAYANG GENENG Wahidah, Anita Solihatul; Binsa, Ucik Hidayah; Muasomah, Luluk
Abdimas IAI Ngawi Vol 2 No 1 (2024): ABDIANDAYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/abdiandaya.v2i1.1415

Abstract

A mosque is one of the most vital public facilities for a community. In line with the demands of societal dynamics, a mosque does not only function as a place for religious rituals. It should also be able to serve as a central hub for community development. This development is not limited to religious fields but extends to various other areas, such as education, economy, social affairs, health, and others, in accordance with the needs of the community. This community service aims to explore the role of Masjid Baitusy Syukur and its existence in relation to religious and social activities through the study circle (majlis ta'lim) for the parents of TKM Bunda Sayang Geneng. The first result of this community service is that the existence of Masjid Baitusy Syukur plays a very significant role. This can be observed through various aspects of the mosque’s presence and its activities. Moreover, the orientation of this mosque is to serve as a place for religious education and the development of faith, a venue for social interaction and networking, and as a medium to enhance awareness and welfare in households through its majlis ta'lim activities. The second result is that the impact of Masjid Baitusy Syukur, along with its majlis ta'lim activities, has brought positive changes to the community, especially for the parents of TKM Bunda Sayang, whose school is located in the same area as the mosque. Some of the positive changes include shifts in mindset, changes in dress codes, and behaviors in social interactions among the congregation, a growing sense of solidarity, and the strengthening of social bonds within the community.   Abstrak: Masjid adalah salah satu fasilitas umum yang sangat vital keberadaannya bagi sebuah lingkungan masyarakat. Sesuai tuntutan perkembangan dinamika masyarakat, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana tempat menjalankan ritual keagamaan saja. Tapi seharusnya juga mampu menjadi sentral pengembangan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang agama saja, tapi di berbagai bidang, seperti pengembangan dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dan lainnya sesuai kebutuhan dalam upaya memenuhi tuntutan masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keberadaan Masjid Baitusy Syukur beserta eksistensinya terhadap kegiatan beragama dan sosial melalui kegiatan majlis ta’lim bagi wali murid TKM Bunda Sayang Geneng.  Hasil dari pengabdian ini yang pertama,  Keberadaan Masjid Baitusy Syukur memiliki peran yang sangat signifikan. Hal tersebut bisa dicermati melalui berbagai aspek serta eksistensi masjid  ini. Selain itu yang menjadi arah orientasi Masjid ini adalah sebagai tempat pembinaan dan pengembangan ilmu serta keyakinan agama, sebagai ruang silaturahmi dan kontak sosial, sekaligus sebagai media peningkatan kesadaran dan kesejahteraan dalam rumah tangga melalui kegiatan majlis ta’limnya. Kedua,  dampak dari keberadaan masjid Baitusy Syukur dengan kegiatan majlis ta’limnya mampu memberikan berbagai perubahan yang positif dalam masyarakat itu sendiri khususnya bagi para wali murid TKM Bunda Sayang yang letak sekolahnya berada 1 lokasi dengan masjid tersebut. Perubahan positif yang muncul diantaranya adalah perubahan pola pikir, cara berbusana dan perilaku dalam proses interaksi sosial antar jamaah, adanya rasa solidaritas, serta terjalinnya silaturahmi sesama masyarakat. Kata Kunci: masjid, Majlis Ta’lim, kehidupan beragama, kehidupan sosial
PROGRAM BIMBINGAN KEPRIBADIAN DALAM BENTUK PENDIDIKAN KEAGAMAAN NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I MADIUN Aji, Ryan Purnama
Abdimas IAI Ngawi Vol 3 No 1 (2025): ABDIANDAYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/abdiandaya.v3i1.2090

Abstract

This program is designed to optimize the development of the spiritual dimension of inmates in Correctional Institutions (Lapas) through the implementation of a multidisciplinary approach based on religion, with the aim of strengthening cognitive religious capacity and facilitating a holistic Social Reintegration process. The intervention method integrates the principles of Community Development and Community Organization through the internalization of religious values, a participatory approach in interactive discussion forums, and spiritual guidance based on individual needs. Long term impact analysis shows the potential of the program as a catalyst in the deconstruction of social stigma through the construction of positive self-identity in former contractors. The theoretical implications of this Community Service Program recommend the need for synergy between transcendental and psychosocial aspects within the framework of Personality Development, while offering an alternative model in the correctional system that focuses on restoring social function. These findings support the paradigm of inclusion in handling recidivism through a preventive-educational approach, emphasizing the importance of transformative social engineering based on universal values. Abstrak: Program ini dirancang untuk mengoptimalkan pengembangan dimensi spiritual warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) melalui implementasi pendekatan multidisipliner berbasis keagamaan, dengan tujuan utama program ini adalah memperkuat kapasitas kognitif-religius, yang mencakup peningkatan pemahaman teologis, internalisasi nilai-nilai moral dalam pengambilan keputusan, serta refleksi spiritual yang berkontribusi pada perubahan perilaku. Selain itu, program ini memfasilitasi proses Reintegrasi Sosial yang holistik, yakni dengan menyiapkan warga binaan untuk dapat beradaptasi kembali di masyarakat secara sosial, psikologis, dan ekonomi melalui pendekatan berbasis komunitas. Metode intervensi mengintegrasikan prinsip Community Development dan Community Organization melalui internalisasi nilai-nilai religius, pendekatan partisipatif dalam forum diskusi interaktif, serta pendampingan spiritual berbasis kebutuhan individu. Analisis dampak jangka panjang menunjukkan potensi program sebagai katalisator dalam dekonstruksi stigma sosial melalui konstruksi identitas diri yang positif pada mantan narapidana. Implikasi teoritis dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini merekomendasikan perlunya sinergi antara aspek transendental dan psikososial dalam kerangka pembentukan pola pikir positif, peningkatan keterampilan sosial, serta penguatan ketahanan diri agar individu mampu menghadapi tantangan hidup pasca-pembebasan. Selain itu, program ini menawarkan model alternatif dalam sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada restorasi fungsi sosial. Fungsi sosial yang dimaksud meliputi kemampuan mantan narapidana untuk berkontribusi secara produktif di masyarakat, membangun hubungan interpersonal yang sehat, serta mengurangi risiko marginalisasi sosial. Temuan ini mendukung paradigma inklusif dalam penanganan residivisme melalui pendekatan preventif-edukatif, menekankan pentingnya rekayasa sosial transformatif berbasis nilai universal. Kata Kunci: Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Pengembangan Kepribadian, Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan, Reintegrasi Sosial 
EDUKASI LITERASI DIGITAL UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI SDN MOJOREJO KABUPATEN MOJOKERTO Faqih, Muhammad; Lestari, Sari Indah; Iswati, Khalilia Nur; Retpitasari, Ellyda
Abdimas IAI Ngawi Vol 3 No 2 (2025): ABDIANDAYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/abdiandaya.v3i2.2396

Abstract

The rapid development of digital technology has affected the behavior of children, including elementary school students who are vulnerable to exposure to negative digital content such as violence, covert pornography, hate speech, and disrespectful behavior. This condition has the potential to trigger early juvenile delinquency if not accompanied by adequate education and supervision. This service activity aims to provide digital literacy education to elementary school students as an effort to prevent deviant behavior due to unhealthy digital media consumption. The activity was carried out at SDN Mojorejo, Mojopilang Village, Mojokerto Regency involving 30 students in grades V and VI. The method used was participatory-educative through interactive lectures, group discussions, digital situation simulations, educational video screenings, and value reflections. The results showed a significant increase in students' understanding of negative digital content, ethical use of digital media, and awareness of the dangers of excessive gadget use. The average post-test score increased by 32-37 points compared to the pre-test on all indicators. Students showed high enthusiasm, active participation, and positive commitment to healthy internet use. Teachers and parents also gave good responses and supported the sustainability of similar programs. This activity proves that digital literacy education from an early age, with the right approach, can be a strategic step in shaping student character and preventing the growth of juvenile delinquency due to the negative influence of digital media.   Abstrak: Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi perilaku anak-anak, termasuk siswa sekolah dasar yang rentan terhadap paparan konten digital negatif seperti kekerasan, pornografi terselubung, ujaran kebencian, serta perilaku tidak sopan. Kondisi ini berpotensi memicu munculnya kenakalan remaja usia sekolah jika tidak disertai dengan edukasi dan pengawasan yang memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi literasi digital kepada siswa SD sebagai upaya pencegahan perilaku menyimpang akibat konsumsi media digital yang tidak sehat. Kegiatan dilaksanakan di SDN Mojorejo, Desa Mojopilang, Kabupaten Mojokerto dengan melibatkan 30 siswa kelas V dan VI. Metode yang digunakan adalah edukatif-partisipatif melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, simulasi situasi digital, pemutaran video edukasi, serta refleksi nilai. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai konten digital negatif, etika penggunaan media digital, serta kesadaran akan bahaya penggunaan gadget secara berlebihan. Rata-rata skor post-test meningkat 32–37 poin dibandingkan pre-test pada seluruh indikator. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi, partisipasi aktif, serta komitmen positif terhadap penggunaan internet secara sehat. Guru dan orang tua juga memberikan tanggapan yang baik dan mendukung keberlanjutan program serupa. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi literasi digital sejak usia dini, dengan pendekatan yang tepat, mampu menjadi langkah strategis dalam membentuk karakter siswa dan mencegah tumbuhnya kenakalan remaja akibat pengaruh negatif media digital. Kata Kunci: Literasi Digital, Kenakalan Remaja, Konten Negatif, Edukasi Karakter